Anda di halaman 1dari 40

Pabrik Tahu

Aida Rahma Al Fitri (4411418005)


Ananda Sekar Ayuningtyas (4411418013)
Syahrazad Nabilah (4411418061)

Kelompok 5
Pencemaran Akibat Limbah Tahu
Pabrik Tahu
Pabrik tahu merupakan industri kecil
(rumah tangga) yang jarang memiliki
instalasi pengolahan limbah dengan
pertimbangan biaya yang sangat
besar dalam pembangunan instalasi
pengolahan limbah dan operasional
nya.
Proses pembuatan tahu menghasilkan limbah yang mengandung
protein, bahan organik dan padatan terlarut yang tinggi, dengan pH
yang rendah. Limbah tahu ini juga akan menimbulkan aroma yang
kurang sedap sehingga mengganggu estetika dan kehidupan
ekosistem sekitarnya
Limbah Tahu
Limbah tahu berasal dari buangan atau sisa pengolahan
kedelai menjadi tahu yang terbuang karena tidak terbentuk
dengan baik menjadi tahu sehingga tidak dapat dikonsumsi

Limbah padat Limbah cair


Limbah padat tahu
Limbah padat pabrik pengolahan tahu berupa kotoran hasil pembersihan
kedelai (batu, tanah, kulit kedelai, dan benda padat lain yang menempel pada
kedelai) dan sisa saringan bubur kedelai yang disebut dengan ampas tahu.
Limbah padat dari tahu biasanya digunakan sebagai pakan ternak, sedangkan
limbah cair yang di hasilkan mengandung senyawa organic yang sangat tinggi
 Limbah padat yang berupa kotoran berasal
dari proses awal (pencucian) bahan baku
kedelai dan umumnya limbah padat yang
terjadi tidak begitu banyak
 limbah padat yang berupa ampas tahu
terjadi pada proses penyaringan bubur
kedelai.
Limbah cair tahu
Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan oleh industri
pembuatan tahu adalah cairan kental yang terpisah dari gumpalan
tahu yang disebut dengan air dadih. Cairan ini mengandung kadar
protein yang tinggi dan dapat segera terurai. Buangan limbah
industri tahu menimbulkan bau busuk karena terdapat komponen
selulosa (bahan dasar pulp)
Jumlah limbah cair yang dihasilkan dari
industri tahu mencapai lebih kurang 2
m3 untuk setiap pengolahan 1 kuintal
kedelai Parameter-parameter air
buangan yang menonjol dari limbah
tahu, yaitu suhu, pH, padat tersuspensi,
padat terlarut, dan BOD
BOD merupakan ukuran kebutuhan oksigen dalam air limbah atau
oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi
senyawa-senyawa kimia. Nilai BOD bermanfaat untuk mengetahui
apakah air limbah tersebut mengalami biodegradasi atau tidak.
Parameter BOD, secara umum banyak dipakai untuk menentukan
tingkat pencemaran air buangan
Karaktersitik Limbah Tahu

karakteristik limbah cair tahu yang melebihi baku mutu diakibatkan oleh
bahan organik seperti protein, karbohidrat dan lemak yang terkandung
dalam limbah cair tahu cukup tinggi, dimana limbah cair tahu mengandung
40-60% protein, 25-50% karbohidrat, dan lemak 10%.
Permasalahan
 Limbah cair yang dikeluarkan oleh pabrik tahu, pada umumnya dialirkan
langsung ke selokan atau sungai tanpa diolah terlebih dahulu. limbah
tersebut banyak membawa dampak terhadap lingkungan, karena limbah
dari pengolahan tahu mempunyai kadar BOD dan COD yang tinggi, serta
mempunyai keasaman yang rendah yakni pH 4-5. Dengan kondisi seperti
tersebut di atas, air limbah pabrik tahu merupakan salah satu sumber
pencemaran lingkungan yang sangat potersial.
Pengolahan Limbah Tahu
Penguraian Anaerob
Air limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu dikumpulkan
melalui saluran air limbah, kemudian dilairkan ke bak kontrol untuk
memisahkan kotoran padat. Selanjutnya, sambil di bubuhi dengan
larutan kapur atau larutan NaOH air limbah dialirkan ke bak pengurai
anaerob. Di dalam bak pengurai anaerob tersebut polutan organik
yang ada di dalam air limbah akan diuraikan oleh mikroorganisme
secara anaerob, menghasilkan gas methan yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar. Dengan proses tahap pertama konsentrasi COD
dalam air limbah dapat diturukkan sampai kira-kira 600 ppm (efisiensi
pengolahan 90 %). Air olahan tahap awal ini selanjutnya diolah
dengan proses pengolahan lanjut dengan sistem biofilter aerob.
Diagram Proses Pengolahan Anaerob
Keunggulan proses anaerob
• Proses anaerob tidak membutuhkan oksigen dan pemakaian oksigen
dalam proses penguraian limbah akan menambah biaya
pengoperasian.
• Penguraian anaerobik menghasilkan lebih sedikit lumpur (3-20 kali
lebih sedikit dari pada proses aerobik), energi yang dihasilkan
bakteri anaerobik relatif rendah.
• Proses anaerobik menghasilkan gas yang bermanfaat, metan.
• Energi untuk penguraian limbah kecil.
• Penguraian anaerobik cocok untuk limbah industri dengan
konsentrasi polutan organik yang tinggi.
• Memungkinkan untuk diterapkan pada proses Penguraian limbah
dalam jumlah besar.
• Sistem anaerobik dapat membiodegradasi senyawa xenobiotik
(seperti chlorinated aliphatic hydrocarbons seperti trichlorethylene,
trihalo-methanes) dan senyawa alami recalcitrant seperti liGnin
Kelemahan proses anaerob
• Lebih Lambat dari proses aerobik
• Sensitif oleh senyawa toksik
• Start up membutuhkan waktu lama
• Konsentrasi substrat primer tinggi
Mikrobiologi di Dalam Penguraian
Anaerob

Bakteri
Bakteri Hidrolitik Asidogenik
Fermentati

Bakteri Bakteri
Asetogenik Metanogen
Nata de soya
Teknologi pemanfaatan limbah cair industri tahu sebagai nata de
soya merupakan inovasi baru dari limbah yang biasnya dibuang
di sungai akan dimanfaatkan menjadi produk makanan yang
bernilai dan bisa dijadikan pengganti nata de coco dalam
pembuatan es.
Proses pengolahan limbah tahu menjadi Nata de Soya

Teknologi yang digunakan dalam membuat nata de soya adalah bioteknologi


dari bakteri acetobacter xylinum yang telah difermentasi dengan gula, cuka,
dan micin.
Biofilter
Teknologi pengolahan air limbah yang
memiliki sekat berupa filter pada setiap
kompartemennya.
Fungsi Biofilter
 Untuk mengurangi bahan pencemar yang terkandung dalam air limbah tahu

 Sebagai media penyaring air limbah


Proses Biofilter

Bak Bak
Air
Kontraktor Kontraktor
Limpasan
anaerob aerob

Bak
Bak
Pengendap
Khlorinasi
akhir
Keunggulan Proses Biofilter Anaerob-
Aerob
 Pengelolaannya sangat mudah
 Biaya operasi rendah
 Lumpur yang dihasilnya relatif sedikit dibandingkan
 Dapat menghilangkan nitrogen dan phospor
 Suplai udara untuk aerasu relatif kecil
 Dapat digunakan untuk air limbah dengan BOD (Biological
Oxygen Demand) yang cukup besar
 Dapat menghilangkan padatan tersuspensi dengan baik
Elektrokoagulasi
Merupakan gabungan dari proses
elektrokimia, koagulasi dan proses flokulasi-
koagulasi yang saling berinteraksi dan
berhubungan
Faktor yang Mempengaruhu
Elektrokoagulasi
 Kuat Arus
 Jenis Elektroda
 Waktu
 Ketebalan Plat
 Pengadukan
 Tegangan
 Kadar Keasaman (pH)
 Jarak Antar Elektroda
Proses Elektrokoagulasi
Menentukan
Mengambil sampel
Penentuan kadar ketebalan eletroda
untuk mengukur
BOD, kadar TSS, yang menghasilkan
kadar BOD, TSS,
dan pH awal efisiensi penyisihan
dan pH Akhir
terbaik

Memasukkan air
Melakukan proses
limbah ke dalam
elektrokoagulasi
reaktor
(tanpa pengadukan)
elektrokoagulasi

Memasang penjepit Mengalirkan Arus


pada elektroda AL Listrik
Pertanyaan-
Pertanyaan
Kelompok 1
Umi Haniah Mukoramatu Zulfa (4411418010)

Dari berbagai cara yang telah disebutkan dalam


PPT, menurut kelompok 5 cara yang paling efisien
yang bisa digunakan untuk mengolah limbah
tahu baik yang cair maupun limbah padat untuk
skala home industry (industri menengah/kecil) ?
Kelompok 2
Oktavia Vina (4411418033)

Pada PPT dijelaskan terdapat limbah cair dari


hasil pencucian, perendaman, dan penyaringan,
apakah seluruh limbah tersebut dapat diolah
menjadi nata de soya? Dan bagaimana cara
paling efisien untuk mengolah masing-masing
limbah tersebut?
Kelompok 3
Naura Salsabila (4411418069)

Seberapa efektif nata de soya untuk mengurangi


limbah tahu? Dan apa kelebihannya daripada
nata de coco ?
Kelompok 4
Nimas Catur Azkiyah (4411418065)

Apa keunggulan dan kelemahan pengolahan


limbah tahu menjadi nata de soya dan
pengolahan limbah tahu dengan proses
elektrokoagulasi ? Terima Kasih
Kelompok 6
Sinta Kurnia Rahmawati (4411418020)

Kelemahan pada proses anaerob yaitu waktu


yang dibutuhkan untuk start up lama. Kira-kira
berapa waktu yang dibutuhkan untuk start up
dan apakah ada cara yang lebih efektif untuk
mengatasi hal tersebut ? Terima kasih
Kelompok 7
Siti Maulidiyyah Saharani (4411418025)

Di dalam PPT disebutkan bahwa untuk mengukur


kualitas air dapat menggunakan TSS dan BOD.
Bagaimana cara menentukan baik buruknya
kuaitas air berdasarkan TSS dan BOD ? Apakah
ada standar tertentu untuk menentukan ?
Kelompok 8
Cindy Syaharani (4411418063)

Pada slide PPT telah disebutkan bahwa limbah


dari pabrik tahu ini dapat digunakan sebagai nata
de soya. Apakah ada pemanfaatan yang lain dan
bagaimana mekanismenya ?
Kelompok 9
Rizka Dwi K (4411418041)

Pada limbah tahu yang mengandung selulosa


(bahan dasar pulp) dapat dimanfaatkan menjadi
apa saja ?
Kelompok 10
Nur Damayanti (4411418021)

Bagaimana pendapat kalian sebagai seorang


mahasiswa biologi untuk mengurangi atau cara
sederhana mengatasi permasalahan pencemaran
air sungai akibat limbah pabrik tahu sehingga
dapat menyadarkan pengusaha tahu mengenai
dampak buruk yang ditimbulkan dari limbah
tersebut ?
Kelompok 11
Diah Rahmawati (4411418006)

Izin bertanya Dalam ppt telah dijelaskan bahwa


pengolahan limbah cair dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti nata de soya dan lain-lain.
Lalu bagaimana cara pengolahan limbah padat
pada pabrik tahu?
Kelompok 12
Arvidhea Safira (4411418066)

Diantara penyaringan menggunakan biofilter dan


elektrokoagulasi yang digunakan dalam proses
penyaringan limbah cair tahu, mana yang lebih
efektif dan efisien serta terjamin hasil
penyaringan air yang dihasilkan dapat dibuang
secara aman ke lingkungan?
Kelompok 13
Nuryana Mahsunah (4411418019)

Jenis mikrobiologi atau bakteri di dalam


penguraian anaerob bermacam macam apakah
terdapat perbedaan fungsi dan apa saja
contohnya?
Thanks
5th Group 

Anda mungkin juga menyukai