Anda di halaman 1dari 25

KONSEP SAMBUNGAN LAS, BAUT-MUR &

PERHITUNGAN PEMBEBANAN

ELEMEN MESIN
KELOMPOK 3 PTO A:
MUHAMMAD RIZKI 5202422005
RIZKI MAULANA 5202122002
MUHAMMAD RIZKI MAULANA 5201122004
IRWAN JATI MAHKOTA 5201122010
REZA ARRAHMAN 5203122003
MUHAMMAD ICHSAN PUTRA SAMY 5203122021
1.KONSEP SAMBUNGAN LAS
• adalah tipe sambungan material atau plat yang digunakan untuk proses
pengelasan dengan tujuan untuk mendapatkan penetrasi dan hasil
sambungan yang maksimal.

https://www.pengelasan.net/sambungan-las/
Macam Macam Sambungan Las
o 1. Butt Joint.
o 2. Tee Joint (Sambungan T).
o 3. Corner Joint.
o 4. Lap Joint (Sambungan Tumpang).
o 5. Paralel Joint.
• Sambungan Las ini dapat diaplikasikan pada semua jenis proses las baik
SMAW, FCAW, GMAW, SAW, GTAW atau OAW, namun yang perlu
diperhatikan adalah parameter yang digunakan dan tebal material.
Karena tebal material sangat berpengaruh terhadap arus dan pemilihan
jenis kampuh las.
A. Butt Joint
• Sambungan butt joint adalah jenis sambungan tumpul, dalam aplikasinya
jenis sambungan ini terdapat berbagai macam jenis kampuh atau groove
yaitu V groove (kampuh V), single bevel, J groove, U Groove, Square
Groove.
B. Tee Joint (Sambungan T)
• T Joint adalah jenis sambungan yang berbentuk seperti huruf T, tipe
sambungan ini banyak diaplikasikan untuk pembutan kontruksi atap,
konveyor dan jenis konstruksi lainnya. Untuk tipe groove juga terkadang
digunakan untuk sambungan fillet adalah double bevel, namun hal
tersebut sangat jarang kecuali pelat atau materialnya sangat tebal.
C. Corner Joint
• Corner Joint mempunyai desain sambungan yang hampir sama dengan T
Joint, namun yang membedakannya adalah letak dari materialnya. Pada
sambungan ini materialnya yang disambung adalah bagian ujung dengan
ujung. Ada dua jenis corner joint, yaitu close dan open.
• Sambungan Close corner adalah jika material 1 ditumpuk pada atas
material 2, sedangan open corner adalah sambunga plat yang saling
bertemu pada bagian ujung.
D. Lap Joint (Sambungan Tumpang)
• Tipe sambungan las yang sering digunakan untuk pengelasan spot atau
seam. Karena materialnya ini ditumpuk atau disusun sehingga sering
digunakan untuk aplikasi pada bagian body kereta dan cenderung untuk
plat plat tipis. Jika menggunakan proses las SMAW, GMAW atau FCAW
pengelasannya sama dengan pengelasan fillet.
E. Paralel Joint
• Paralel Joint merupakan jenis sambungan pengelasan yang pada edisi
sebelumnya disebut dengan Edge Joint. Namun, pada edisi yang terbaru
berubah menjadi Paralel. Untuk bagian yang dilas adalah bagian
permukaan dari ketebalan material, bisa juga dibentuk groove atau becel
disetiap bagian
Fungsi Sambungan Las
• Sambungan las berfungsi untuk mengikat dua material logam dengan
kekuatan minimal sama dengan material logam yang dilakukan
pengelasan. Untuk memudahkan proses penyambungan maka dibuat
sebuah bentuk sambungan dan kampuh las agar hasilnya maksimal.
Perhitungan Pembebanan Las
• Perhitungan Pengelasan yang ada pada kontruksi mesin pada bagian rangka dan
tabung adalah las sudut dan las V, hopper, tabung dan screw conveyor
menggunakan las listrik. Perhitungan kekuatan las pada sambungan tepi pada
rangka dengan tebal plat 3 mm, panjang pengelasan 40 mm, sehingga untuk
memperhitungkan kekuatan las ditentukan A dengan :
A = 3 mm . sin 45 . 40 mm
= 3 mm . 0,707 . 40 mm
= 84,85 mm 2 Maka tegangan yang terjadi pada sambungan
2. Sambungan BAUT dan mur
• Baut dan mur adalah salah satu sambungan yang tidak tetap,
artinya sambungan tersebut dapat dipasang dan dilepas tanpa
merusak konstruksi.
• Baut dan mur adalah sambungan yang relatif murah serta banyak
sekali penggunaannya.

https://yefrichan.files.wordpress.com/2010/05/baut-dan-mur1.pdf
SAMBUNGAN ULIR SKRUP (MUR-BAUT)
Bagian – bagian terpenting dari mur dan baut adalah ulir.
Ulir adalah suatu yang diputar disekeliling silinder dengan sudut kemiringan
tertentu. Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berbentuk segi tiga di
gulung pada sebuah silinder seperti terlihat pada gambar 1a.Dalam
pemakaian nya ulir selalu bekerja dalam pasangan antara ulir luar dan ulir
dalam. Ulir pengikat pada umum nya mempunyai profil penampang
berbentuk segi tiga sama kaki . Jarak antara satu puncak dengan puncak
berikut nya dari profil ulir disebut jarak bagi (P) lihat gambar 1b.
BENTUK KEPALA BAUT
TIPE SAMBUNGAN BAUT

BAUT MUR BAUT TAP BAUT


BIASA SEKRUP
Baut untuk pemakaian khusus:
a. Baut Pondasi, yang digunakan untuk memasang mesin
atau bangunan pada pondasinya. (Gambar 5a)
b. Baut Penahan, untuk menahan dua bagian dalam
jarakyang tetap. (gambar 5b)
c. Baut Mata atau Baut Kait, untuk oeralatan kaitan
mesinpengangkat. (Gambar 5c)
d. Baut T, untuk mengikat benda kerja atau peralatan pada
meja yang dasaarnya mempunyai alur T. (Gambar 5d)
e. Baut Kereta, dipakai pada kendaraan. (Gambar 5d)
Beberapa keuntungan penggunaan
sambungan mur baut

 Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam


menerima beban.
 Kemudahan dalam pemasangan
 Dapat digunakan untuk berbagai kondisi operasi
 Dibuat dalam standarisasi
 Efisiensi tinggi dalam proses manufaktur
Kerugian utama sambungan mur baut adalah
mempunyai konsentrasi tegangan yang tinggi di daerah
ulir.
Besar Torsi Pengencangan Baut
Tegangan Pada Baut
Tegangan dalam
Tegangan akibat gaya yang berasal dari dalam baut sendiri meliputi tegangan-tegangan sebagai
berikut :
B.Tegangan geser torsional
a. Tegangan tarik
Jika : T : torsi
 Gaya awal pada baut : J : momen inersia polar
Fc = 284 d ( kg )
 : tegangan gser
r : jari – jari
Fc = 2840 d ( N ) untuk Sistem Internasional
maka berlaku hubungan :
Dengan : T  T
 maka   x r
Fi : initial tension /gaya awal J r J
d : diameter nominal/mayor (mm)
Tabel 1. Harga k Untuk Beberapa
Sambungan Baut
No. Tipe Sambungan a
k
1 a
1. Metal dengan metal, baut dan mur 0,00 - 0,10
2. Gasket hard copper, mur baut panjang 0,25 - 0,50
3. Gasket soft copper, mur baut panjang 0,50 - 0,75
4. Soft packing (lembut / lunak), mur baut 0,75 - 1,00
5. Soft packing dengan baut ulir penuh /studs 1,00
SIMBOL BAUT & MUR
Pengkodean Baut
JANGAN LUPA JAGA KESEHATAN DAN
SELALU MEMAKAI MASKER

• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai