RIDWAN FADILAH
KENNY TUNJUNG
AIS AFIF
NASIM Z. Y.
NUR SATIO
SYAMSUMARLIN‘
FEDRI F.
M. DOLI YN
ANNISA M.
REZA N.
FEBRIYANI P.W.H.
BAMBANG KUNCORO
Sejarah Komposit
Penggunaan material komposit telah dikenal selama ribuan tahun pada alam sekitar kita. Pada
jaman mesir kuno, jerami digunakan pada dinding untuk meningkatkan performa struktur.
Perkembangan dari material komposit tidak terbatas hanya pada material bangunan dan hal
ini dapat dilihat pada abad pertengahan. Di Asia tengah, busur dibuat dari otot binatang,
getah kayu dan benang sutera dengan bahan perekat sebagai pengikat.
PENGERTIAN KOMPOSIT
Komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau
lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu
sifat kimia maupun fisikanya.
• Tingkat dasar : pada molekul tunggal dan kisi kristal, bila material yang disusun
dari dua atom atau lebih disebut komposit (contoh senyawa, paduan, polymer dan
keramik)
• Mikrostruktur : pada kristal, phase dan senyawa, bila material disusun dari
dua phase atau senyawa atau lebih disebut komposit (contoh paduan Fe dan C)
• Makrostruktur : material yang disusun dari campuran dua atau lebih penyusun
makro yang berbeda dalam bentuk dan/atau komposisi dan tidak larut satu dengan
yang lain disebut material komposit (definisi secara makro ini yang biasa dipakai).
PENYUSUN KOMPOSIT
1. FILLER
Matriks secara umum berfungsi untuk mengikat serat menjadi satu struktur
komposit.
Gibson R.F. (1994) mengatakan bahwa matriks dalam struktur komposit bisa berasal
dari bahan polimer, logam, maupun keramik
Matriks umumnya terbuat dari bahan resin. Ia berfungsi sebagai perekat material
fiber sehingga tumpukan fiber dapat merekat dengan kuat. Resin akan saling
mengikat material fiber sehingga beban yang dikenakan pada komposit akan
menyebar secara merata
KLASIFIKASI KOMPOSIT
Berdasarkan matriks yang digunakan komposit dapat dikelompokkan atas:
Structural composite
Komposit struktural dibentuk oleh reinforce- reinforce yang memiliki bentuk
lembaran-lembaran. Berdasarkan struktur, komposit dapat dibagi menjadi dua
yaitu struktur laminate dan struktur sandwich.
SIFAT FISIK DAN MEKANIK
Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting
dalam menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks
dan serta dapat menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan
kekakuan yang lebih tinggi.
1. Faktor Serat
a. Letak Serat
Dalam pembuatan komposit tata letak dan arah serat dalam matrik yang akan
menentukan kekuatan mekanik komposit, dimana letak dan arah dapat mempengaruhi
kinerja komposit tersebut.
b. Panjang Serat
Panjang serat dalam pembuatan komposit serat pada matrik sangat berpengaruh terhadap
kekuatan komposit. Ada dua penggunaan serat dalam campuran komposit yaitu serat
pendek dan serat panjang. Serat panjang menghasilkan penguatan yang lebih tinggi
dibandingkan serat pendek.
c. Bentuk Serat
Bentuk serat yang digunakan untuk pembuatan komposit tidak begitu mempengaruhi
kekuatan komposit, yang mempengaruhi adalah diameter seratnya. Pada umumnya,
semakin kecil diameter serat akan menghasilkan kekuatan komposit yang semakin tinggi.
2. Faktor Matrik
Dalam pembuatan komposit, matrik dalam komposit harus berfungsi
sebagai bahan yang mengikat serat menjadi sebuah unit struktur, melindungi
dari perusakan eksternal, dan dapat meneruskan atau memindahkan beban
eksternal pada bidang geser antara serat dan matrik. Untuk memilih matrik
harus diperhatikan sifat-sifat seperti tahan terhadap panas, tahan cuaca yang
buruk, dan tahan terhadap goncangan