NEGRI
SESI X IV
KREASI: HASRIL HASAN
KETERBUKAAN PEREKONOMIAN
• Semua perekonomian, terlepas dari ukurannya, bergantung pada
perekonomian lain dan terpengaruh oleh persitiwa di luar batasnya.
• “Internasionalisasi” atau “Globalisasi” perekonomian terjadi dalam sektor
swasta dan publik,dalam pasar input dan output,dan dalam peusahaan bisnis
dan rumah tangga.
• Indonesia mengimpor berbagai barang dari negara lain dan pada saat yang
sama mengekspor barang yang sama atau berbeda ke negara lain. Mahasiswa
Indonesia mendaftar pada suatu perguruan tinggi di luar negri,dan beberapa
mahasiswa asing terdaftar sebagai mahasiswa pada suatu perguruan tinggi di
Indonesia. Berbagai turis mancanegara menimati layanan wisata di
Indonesia,dan pada saat yang bersamaan berbagai turis dari Indonesia
menikmati wisata kuliner di berbagai negara asing.
• Selain fakta bahwa barang dan jasa(output) mengalir dengan mudah secara
lintas batas,demikian pula dengan input: modal dan tenaga kerja, juga membeli
aset keuangan di luar negri. Jutaan orang memiliki pangsa saham asing atau
investasi dalam obligasi yang diterbitkan oleh negara-negara asing. Pada saat
yang sama, jutaan orang asing menaruh dana dalam saham dan pasar obligasi
di suatu negara.
KREASI: HASRIL HASAN ABFII PERBANAS 2
KEUNTUNGAN MELAKUKAN PERDAGANGAN LUAR NEGRI
• Mazhab Merkantilis berpendapat bahwa perdagangan luar negri merupakan sumber
kekayaan untuk suatu negara.
• David Ricardo menjelaskan mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dari Spesialisasi
dan Perdagangan, merupakan teori yang hingga sekarang menjadi dasar Teori
Perdagangan Luar Negri. Menurut David Ricardo, negara-negara diarahkan untuk
menjalankan sistem Perdagangan Bebas, sistem perdagangan luar negri dimana setiap
negara melakukan perdagangan tanpa ada hambatan(Barriers) perdagangan.
Dihapuskannya berbagai Tarif(tarif bea masuk,pajak ekspor dan lain-lain) dan Non-
Tarif(peraturan, Quota dan lain-lain) yang menghambat ekpor dan impor.
• Beberapa Keuntungan Melakukan Perdagangan Luar Negri:
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negri;
2. Memperoleh Keuntungan dari Spesialisasi,untuk mempertinggi efisisiensi penggunaan
faktor – faktor produksi.Dengan melakukan spesialisasi dan perdagangan,setiap negara
dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut:
i. Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan lebih efisien; dan
ii. Setiap negara dapat menikmati lebih banyak barang dari yang dapat diproduksikan
di dalam negri.
3. Memperluas Pasar industri-industri dalam negri; dan
4. Menggunakan teknologi modern(Transfer Teknologi) dan meningkatkan produktivitas.
KREASI: HASRIL HASAN ABFII PERBANAS 3
KEUNTUNGAN DARI SPESIALISASI
• Bagaimana keuntungan dari spesialisasi dapat diperoleh?
• Keuntungan dari psesialisasi dapat diperoleh melalui 2 atau lebih cara: Absolute
Advantage atau Keunggulan Mutlak, yaitu keunggulan yang dimiliki oleh suatu negara
karena memproduksi barang-barang dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi dari
negara-negara lain; Comparative Advantage atau Keunggulan Komparatif, yaitu
keunggulan yang dimiliki oleh suatu negara karena memproduksi barang-barang
dengan harga relatif lebih murah dari negara lain.
• Dua asumsi untuk menganalisis keuntungan perdagangan luar negri:
1. Setiap negara yang melakukan perdagangan telah mencapai kesempatan kerja
penuh,tidak terdapat faktor produksi yang menganggur.
2. Setiap negara yang melakukan perdagangan tidak menggunakan hambatan
perdagangan dalam perdagangan luar negri. Dengan kata lain, setiap negara melakukan
perdagangan bebas.
• Beberapa asumsi tambahan:
i. Hanya dua negara(Bilateral) yang akan melakukan spesialisasi dan perdagangan;
ii. Masing-masing negara hanya memproduksikan dua jenis barang;
iii. Masing-masing negara hanya memiliki dua unit faktor produksi;
iv. Harga relatif, atau Opportunity Cost ,yaitu harga salah satu barang yang dinyatakan
dalam unit barang lainnya, adalah tetap.
120 60
60
20
0 60 120 0 20 30
Televisi ( Ribu unit) Televisi (Ribu unit)
60 A 30 Q
20 P
30 B
0 60 100 120 0 20 30
Televisi ( Ribu unit) Televisi (Ribu unit)