Anda di halaman 1dari 14

Blockchain

Blockchain adalah sistem pencatatan transaksi di banyak database yang tersebar


luas di banyak komputer, yang masing-masing memuat catatan yang identikal. Sistem ini
disebut juga dengan istilah distributed ledger. Dengan catatan transaksi yang ter-
desentralisasi ini, maka hampir tidak mungkin untuk di-hack atau dirubah secara sepihak,
tanpa mengubah jumlah mayoritas dari semua database tersebut.

Blockchain: Sistem pencatatan transaksi dengan database tersebar (desentralisasi)


Blockchain
Catatan transaksi-transaksi ini dimuat dalam blok-blok yang saling tersambung. Jika satu
blok sudah penuh, maka akan diciptakan blok berikutnya yang terkoneksi dengan blok
sebelumnya. Catatan transaksi yang dimuat di blok yang sudah diciptakan, tidak akan bisa
dirubah lagi - sehingga blockchain sering disebut mempunyai sifat immutable.
Perbandingan Sistem Tradisional Dengan Blockchain

1) Sistem Tradisional: Kepercayaan Dengan Pihak


Ketiga
2) Sistem Blockchain
Sistem Tradisional: Kepercayaan Dengan Pihak Ketiga

1) Sistem Tradisional: Kepercayaan Dengan Pihak Ketiga


Misalnya anda membeli secangkir kopi di café kesayangan anda di Mall. Sewaktu anda membayar,
anda menggesekkan kartu kredit anda di mesin kartu café. Di sini terjadi sebuah transfer uang dari
account anda ke account café tadi. Tapi anda tahu darimana bahwa transfer ini benar-benar terjadi?
Mengapa café anda bisa percaya bahwa uang anda telah ditransfer ke account mereka? Ini dikarenakan
ada pihak ketiga yang dipercaya oleh anda dan café anda. Dalam hal ini, pihak ketiga itu adalah bank
anda, atau jaringan kartu yang anda gunakan (Visa, MasterCard, atau Amreican Express). Café anda
mempercayai pihak ketiga itu.

BANK BANK Atau Penerbit Kartu VISA atau Master card BANK atau penerbit mesin BANK
Sistem Blockchain

2) Sistem Blockchain
Blockchain adalah sistem yang tidak menggunakan pihak ketiga tersebut. Intinya, catatan transaksi-
transaksi yang sudah terjadi, disimpan oleh banyak komputer yang tersebar di jaringan itu sendiri. Jadi
akan lebih susah untuk men-hack sistem ratusan atau ribuan komputer, dan kemungkinannya kecil untuk
semua komputer itu mengalami gangguan di waktu yang sama.
Jadi, jika anda misalnya membayar kopi anda menggunakan Bitcoin (salah satu cryptocurrency),
Bitcoin untuk pembayaran kopi tersebut ditransfer dari alamat Bitcoin anda ke alamat Bitcoin cafe anda
secara peer-to-peer. Dan transaksi ini akan dicatat di seluruh komputer yang tersebar di jaringan Bitcoin.
Kelebihan dan Kekurangan dari Blockchain

Kebanyakan blockchain didesain sebagai sebuah database terdesentralisasi yang berfungsi sebagai sebuah
buku kas digital tersebar. Buku kas blockchain ini merekam dan menyimpan data dalam blok, yang disusun dengan
sebuah sekuens kronologis dan terkait menggunakan bukti cryptography. Pembuatan teknologi blockchain
memberikan banyak sekali keuntungan bagi banyak industri, memberikan sebuah peningkatan keamanan dalam
sebuah lingkungan tanpa asas percaya.
Akan tetapi, sifat desentralisasi ini juga membawa beberapa kekurangan, sebagai contoh, jika dibandingkan dengan
database tradisional yang tersentral, blockchain memberikan efisiensi yang terbatas dan membutuhkan sebuah
peningkatan kapasitas penyimpanan.
Kelebihan dan Kekurangan dari Blockchain

Kelebihan
1. Terdistribusi
2. Stabilitas
3. Sistem tanpa asas percaya

Kekurangan
1. Serangan 51%
2. Modifikasi Data
3. Kunci Pribadi
4. Inefisiensi
5. Penyimpanan
6. Konklusi
Kelebihan

1. Terdistribusi
Dikarenakan data dalam blockchain disimpan dalam ribuan perangkat dalam node
jaringan tersebar, sistem dan datanya sangatlah kuat terhadap kegagalan teknis dan
serangan jahat. Setiap node jaringan dapat mereplika dan menyimpan sebuah salinan
database tersebut, dan dikarenakan hal ini tidak ada sebuah titik lemah untuk kegagalan:
sebuah node menjadi offline tidak akan mengganggu ketersediaan atau keamanan jaringan.
Sedangkan, banyak database konvensional bergantung kepada sebuah atau beberapa
server dan sangat rentan terhadap kegagalan teknis dan serangan cyber.
Kelebihan

2. Stabilitas

Blok yang terkonfirmasi tidak mungkin untuk diputarbalikkan, ini berarti jika sebuah data sudah
dimasukkan ke dalam blockchain, sangatlah susah untuk menghilangkan atau merubahnya. Ini
membuat blockchain sebuah teknologi yang sangat baik untuk menyimpan riwayat finansial atau data
lain dimana jejak audit dibutuhkan dikarenakan setiap perubahan dapat terlacak dan secara permanen
disimpan dalam sebuah buku kas terdistribusi dan publik.
Sebagai contoh, sebuah bisnis dapat menggunakan teknologi blockchain untuk mencegah tindakan
penipuan dari karyawan. Dalam skenario ini, blockchain dapat menyediakan sebuah riwayat untuk
semua transaksi finansial yang aman dan stabil yang terjadi dalam perusahaan itu. Ini membuat
sangat sulit untuk karyawan untuk menyembunyikan transaksi mencurigakan.
Kelebihan

3. Sistem tanpa asas percaya


Dalam kebanyakan sistem pembayaran tradisional, transaksi tidak hanya
bergantung dengan kedua pihak yang bertransaksi, akan tetapi juga kepada pihak
ketiga - seperti bank, perusahaan kartu kredit, atau penyedia layanan. Pada saat
menggunakan teknologi blockchain, ini tidak lagi diperlukan, dikarenakan jaringan
nose tersebar memverifikasi transaksi tersebut melalui sebuah proses yang dikenal
sebagai penambangan. Dikarenakan alasan ini, blockchain sering disebut sebagai
sebuah sistem “tanpa asas percaya”.
Maka dari itu, sistem blockchain menghilangkan resiko untuk mempercayai
sebuah organisasi dan juga mengurangi biaya secara keseluruhan dan biaya
transaksi dengan meniadakan orang tengah dan pihak ketiga.
Kekurangan
1. Serangan 51%
Algiritma Konsensus Proof of Work yang melindungi blockchain Bitcoin sudah terbukti sangat
efisien dalam beberapa tahun terakhir ini. Akan tetapi, ada beberapa potensi serangan yang dapat
menyerang jaringan blockchain, dan serangan 51% adalah salah satunya. Serangan seperti ini dapat
terjadi jika sebuah entitas berhasil mengontrol lebih dari 50% tenaga hash jaringan, yang mengizinkan
mereka untuk mengacau jaringan dengan sengaja mengeluarkan atau memodifikasi urutan transaksi.
Walaupun secara teoritis adalah mungkin, tidak pernah ada serangan 51% yang berhasil menyerang
blockchain Bitcoin. Dikarenakan seiring bertambah besarnya jaringan, bertambah besar pula
keamanannya, dan hampir tidak mungkin ada penambang yang akan menginvestasikan sejumlah
uang dan sumber daya yang besar untuk menyerang Bitcoin dikarenakan penambang yang jujur dapat
menerima upah yang lebih baik. Terlebih lagi, sebuah serangan 51% yang berhasil hanya dapat
memodifikasi beberapa transaksi terbaru untuk sebuah jangka waktu yang sangat singkat, dikarenakan
blok-blok tersebut terhubung dengan bukti cryptography (merubah blok berumur membutuhkan sebuah
tenaga komputasi yang tak terhingga). Dan juga, blockchain Bitcoin sangat tahan dan dapat secara
cepat meresponi serangan.
2. Modifikasi Data
Satu kelemahan lagi dari sistem blockchain adalah setelah data ditambahkan ke dalam
blockchain, sangatlah sulit untuk merubahnya. Walaupun stabilitas adalah salah satu kelebihan dari
blockchain, ini tidaklah selalu baik. Merubah data atau kode blockchain biasanya sangat menuntut dan
seringkali membutuhkan sebuah hard fork, dimana satu rantai ditinggalkan, dan beralih menggunakan
rantai yang baru.
Kekurangan

3. Kunci Pribadi
Blockchain menggunakan cryptography public-key (kunci publik) atau asimetrik untuk memberikan
pengguna sebuah kepemilikan dari unit mata uang digital (atau data blockchain lainnya). Setiap akun
blockchain (atau alamat) memiliki dua buah kunci yang sesuai: sebuah kunci publik (yang dapat dibagikan)
dan sebuah kunci pribadi (harus dirahasiakan). Pengguna membutuhkan kunci pribadi untuk mengakses
dana mereka, yang berarti bahwa mereka berlaku sebagai bank mereka sendiri. Jika seorang pengguna
kehilangan kunci pribadi mereka, secara otomatis uang tersebut hilang, dan tidak ada yang dapat
melakukan apa-apa mengenai hal itu.
4. Inefisiensi
Blockchain, terutama yang menggunakan Proof of Work , sangatlah tidak efisien. Dikarenakan
penambangan sangatlah kompetitif dan hanya ada satu pemenang setiap sepuluh menitnya, pekerjaan
setiap penambang lainnya akan menjadi sia-sia. Penambang akan selalu mencoba untuk meningkatkan
tenaga komputasi mereka, sehingga mereka dapat mendapatkan peluang uang lebih besar untuk
menemukan sebuah hash blok yang valid, sumber daya yang digunakan oleh jaringan Bitcoin telah
meningkat secara pesat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, dan sekarang ini mengkonsumsi
lebih banyak energi dibandingkan dengan banyak negara seperti Denmark, Irlandia, dan Nigeria.
Kekurangan

5. Penyimpanan
Buku kas blockchain dapat berkembang menjadi sangat besar. Blockchain Bitcoin sekarang ini
membutuhkan sekitar 200GB tempat penyimpanan. Rasio perkembangan ukuran blockchain terlihat
seperti lebih cepat dibandingkan perkembangan harddisk dan jaringan meresikokan kehilangan node
jika buku kas menjadi terlalu besar untuk seorang individu mengunduh dan menyimpannya.

6. Konklusi
Diluar kelemahan-kelemahan tersebut, teknologi blockchain memberikan banyak sekali kelebihan
yang untuk, dan blockchain ada untuk tetap ada. Kami masih memiliki jalan yang panjang untuk adopsi
masal, akan tetapi banyak industri sudah mulai mencicipi kelebihan dan kekurangan dari sistem
blockchain. Beberapa tahun ke depan akan memperlihatkan bisnis dan badan pemerintahan
bereksperimen dengan pengaplikasian baru untuk menemukan dimana teknologi blockchain
menambahkan nilai paling banyak.

Anda mungkin juga menyukai