Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI TINGKAT

RESIKO PENCEMARAN
SARANA PENYEDIAAN
AIR (INSPEKSI SANITASI)
Nabila Ainiyyah Fauzi (P21345120040)
Nurbaiti Nazhma (P21345120045)
Reno Rinaldi Putra Sutisno(P21345120054)
Shafina Desvita Fariz (P21345120065)
Evaluasi Tingkat Resiko Pencemaran Sumur
Gali dan Sumur Pompa Tangan
Sumur Gali
Sumur gali adalah sarana untuk menampung air tanah dari akuifer (lapisan pembawa air) yang
digunakan sebagai sumber air baku untuk rumah tangga dan dibuat dengan cara menggali tanah
dengan diameter 80 – 100 cm.

1. Syarat lokasi sumur gali:


2. Penempatan sumur harus mendapatkan izin dari pemilik lahan
3. Ditempatkan pada lapisan tanah yang mengandung air berkesinambungan
4. Lokasi sumur gali berjarak horizontal minimal 11 meter ke arah hulu dari aliran tanah dari sumber
pengotoran, seperti resapan dari tangki septik, empang, lubang galian untuk sampah, dll.
5. Lokasi sumur gali terhadap perumahan bisa dilayari secara komunal maksimum berjarak 50 meter
6. Air yang ditampung dalam sumur berasal dari akuifer
7. Sumur tidak boleh kemasukan air banjir
syarat konstruksinya adalah:

1. Dinding sumur bagian atas sebagai pelindung keselamatan bagi pemakai dan mencegah pencemaran,
tinggi 80 cm dan tebal 1 bata

2. Dinding sumur bagian bawah mencegah pencemaran dari muka tanah dan penahana sumur agar tidak
terkikis atau longsor dibuat minimal 300 cm dari permukaan tanah, kedap air dan ketebalan dinding
minimal setengah bata

3. Lantai sumur untuk menahan dan mencegah pencemaran air buangan ke dalam sumur sebagai tempat
bekerja dengan permukaan tidak licin, kemiringan 1 - 5 % ke arah saluran pembuangan

4. Saluran pembuangan untuk menyalurkan air buangan ke sarana pengolahan air buangan dan mencegah
tempat biakan bibit penyakit dan dibuat kedap air, licin, kemiringan 2% ke arah sarana pengolahan air
bersih

5. Keirikil atau pecahan bata/marmer/keramik untuk menahan endapan lumpur agar air tidak keruh sewaktu
diambil
Perlengkapan sumur:

1. Pemakaian timba harus dilengkapi dengan kerekan

2. Timba tidak boleh diletakkan di atas lantai sumur, untuk menghindari pencemaran

3. Sumur harus ditutup pada saat tidak dipergunakan

4. Jika mengambil dengan pompa maka bibir sumur harus dilengkapi dengan tutup sumur dan
pada tutup sumur disediakan lubang ventilasi
SUMUR POMPA TANGAN
Secara umum, syarat lokasi penempatan sama dengan sumur gali,
sedangkan syarat konstruksi dapat dijelaskan sebagai berikut:

● Saringan atau pipa-pipa yang berlobang berada dalam lapisan


yang mengandung air

● Lapisan yang kedap air antara permukaan tanah dan pipa saringan
sekurang-kurangnya 3 meter

● Lantai sumur yang kedap air ditinggikan 20 cm dari permukaan


tanah, lebarnya kurang lebih 1,5 meter sekeliling pompa

● Saluran pembuangan air limbah harus ditembok kedap air minimal


10 meter panjangnya

● Untuk mengambil air dapat dipergunakan pompa tangan atau


pompa listrik
Evaluasi Tingkat Resiko Pencemaran
Sarana Penampungan Air Hujan
Penampungan air hujan (PAH) adalah sarana penyediaan air bersih yang digunakan untuk
menampung air hujan sebagai persediaan air bersih dan pengadaan air bersih. Evaluasi
penampungan air hujan dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan melihat dari hasil Tank Size
Calculator dan berdasarkan hasil wawancara sensus lapangan. Berdasarkan perhitungan
Tank Size Calculator terdapat dua variabel yang perlu dievaluasi, yaitu dari luas atap dan
volume bak.

Evaluasi yang dilakukan berdasarkan hasil wawancara sensus lapangan, terdapat beberapa
variabel dan indikator yang digunakan terutama terkait 3 komponen pemanenan air hujan,
yaitu atap, saluran, dan bak penampungan.
Evaluasi penampungan air hujan
sebagai upaya memenuhi kebutuhan
air domestik

Pengumpul/atap Saluran/ talang Bak Penampungan


(Conveyor) (Storage)
Upaya evaluasi pada atap yang perlu Sebagai evaluasi untuk memperbaiki Bak penampungan merupakan komponen
dilakukan adalah dengan memperhatikan talang supaya air yang dihasilkan Rainwater Harvesting yang digunakan
luasan atap yang digunakan. Apabila air dipandang dari kuantitas melimpah
sebagai alat penyimpanan air untuk
yang akan diinginkan besar volumenya, dan dipandang dari kualitas baik, maka
sambungan talang ditambahkan
pemenuhan kebutuhan air. Besar kecilnya
maka atap yang digunakan harus diperluas. bentuk bak tergantung dari tingkat
Sebagai upaya evaluasi selanjutnya yaitu penyaring.
perekonomian penduduk
membenahi jenis atap yang digunakan dan
sistem perawatan atap.
Evaluasi Tingkat Resiko Pencemaran Sarana
Perlindungan Mata Air

Syarat Kondisi Perlindungan Mata Air (PMA)

Syarat lokasi dan konstruksi Perlindungan Mata Air yang dimaksud menurut Waluyo (2005) adalah sebagai berikut
1. Syarat lokasi
a. Untuk menghindari pengotoran yang harus diperhatikan adalah jarak mata air dengan sum berpengotoran atau
pencemaran lainnya.
b. Sumber air harus pada mata air dan diperkirakan mencukupi kebutuhan.
2. Perlindungan Mata Air ( PMA )

Dirjen PPM dan PLP (1995), menjelaskan bahwa perlindungan mata air ( PMA ) merupakan suatu bangunan
untuk menampung air dan melindungi sumber air dari pencemaran. Bentuk dan volume PMA
disesuaikan dengan tata letak, situasi sumber, dekat air dankapasitas air yang dibutuhkan.

a. Tata letak yaitu jarak dengan sumber pencemar seperti jamban, air kotor, kandang dan tempat
pembuangan sampah

b. Situasi sumber yaitu sumber air sarana PMA harus memiliki penutup bak perlindungan yang dibuatkan
saluran yang arah keluar dari bak, agar tidak mencemari air yang masukkebak penangkap, memiliki
pipa peluap, penutup bak yang rapat air, memiliki lantai bak yang harus rapat air dan mudah dibersihkan
serta SPAL yang rapat air dan kemiringan minimal 2 %.

c. Dekat air yaitu sumber air harus pada mata air, bukan pada saluran air yang berasaldarimata air tersebut
yang kemungkinan telah tercemar.

d. Kapasitas air yang dibutuhkan, yaitu mata air yang dimanfaatkan paling sedikit mempunyai debit 0,3
liter/detik.
3. Bentuk dan Tipe Bentuk PMA 
Bentuk dan Tipe Bentuk PMA tidak mempunyai ketentuan yang tetap dan mengikat, disesuaikan dengan kondisi
sebaran air yang keluar dan topografi lingkungan setempat, tetapi diusahakan mempunyai bentuk tertentu
untuk memudahkan perencanaan dan perawatan PMA itu sendiri. Type bangunan PMA bergantung pada
kondisi arah aliran keluar yang dibagi menjadi :

1) Tipe IA : Arah aliran artesis terpusat


2) Tipe IB : Arah aliran artesis tersebar
3) Tipe IC : Arah aliran artesi vertical
4) Tipe ID : Arah aliran artesis gravitasi 
5) Tipe IIA : Berdasarkan volume bak penampung

4. Komponen PMA Komponen PMA terdiri dari :


1) Bangunan penangkap
2) Bak penampung
3) Saluran Air hujan
4) Pipa Udara
5) Pipa peluap
6) Pipa penguras
7) Lubang periksa
8) Pipa keluar
9) Alat ukur debit. 
5. Fungsi Komponen PMA 

1) Penangkap mata air berfungsi untuk menangkap dan melindungi air dari pencemaran. 
2) Bak penampung berfungsi menampung air yang ditangkap dan dikumpulkan. 
3) Saluran air hujan berfungsi untuk mengalirkan air hujan supaya tidak masuk ke dalam bangunan
penangkap dan bak pengumpul. 
4) Saluran udara berfungsi untuk melepas gas dan mengatur kualitas udara di dalam Bangunan
pengambilan dan bak pengumpul.
 
Daftar pustaka
Hadi M. pramono dan Putra a Aditya Eka, EVALUASI PENAMPUNGAN AIR HUJAN (PAH) UNTUK
PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DOMESTIK DI DESA GIRIHARJO KECAMATAN PANGGANG
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
(http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/download/280/257) diakses pada tanggal 20 November
2021

Kusjuliadi P, Danang. 2007. Septic Tank. Bogor: Griya Kreasi.


Musada, Anwar, dan Miko Hananto. 2008. Tingkat Risiko Sarana Air Minum di Kabupaten Sukabumi.
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 7 No. 3. Hlm. 825.

Tim MGMP Pati. 2019. Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk SMK Farmasi I. Yogyakarta: Deepublish.

Permenkes No. 32 tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian
Umum.
 
 
 
Awesome
words

Anda mungkin juga menyukai