• MASYARAKAT MADANI B. Masyarakat Madani dalam Sejarah
• Istilah masyarakat madani berasal dari bahasa Arab,
madany(madana) berarti mendiami, tinggal, membangun, kemudian berubah menjadi beradab, orang kota, orang sipil yang bersifat perdata • Ada dua masyarakat madani dalam sejarah yang terdokumentasi yang disebut masyarakat Madni ,yaitu • Masyarakat Saba yang ada di masa Nabi Sulaiman AS • Mayarakat Madinah pada masa nabi Muhammad SAW. A. Pengertian Masyarakat Madani • Pengertian Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi. • Konsep Masyarakat madani merupakan penerjemahan konsep “civil society” • Dengan adanya piagam atau traktat Madinah yang merupakan dokumen penting memberikan gambaran betapa majunya masyarakat madinah pada waktu itu baik dibidang ekonomi, hukum dan konstitusi dan HAM. Perbedaan civil sociaty dengan masyarakat madany • Civil Society merupakan buah modernitas sedangkan moderenitas adalah buah dari gerakan Renaisans yang gerakan masyarakatnya meminggirkan Tuhan atau menganut paham Sekuler, sehingga civil society mempunyai moral transcendental yang rapuh karena meninggalkan Agama (Tuhan). • Sedangkan masyarakat madani lahir dari dalam buaian dan asuhan petunjuk Tuhan, masyarakat Madani sebagai buah masyarakat yang terbuka, egalitas, tolerana atas landasan nilai-nilai etika moral transcendental yang bersumber dari Wahyu Allah SWT. C. Karakteristik Masyarakat Madani 1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial. 2. Tumbuh kembangnya kreatifitas yang pada mulanya terhambat oleh rejim-rejim totaliter. 3. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri. 4. Bertuhan, artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang mengakui adanya Tuhan dan menempatkan hukum Tuhan sebagai landasan yang mengatur kehidupan sosial. 5. Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang dapat mengurangi kebebasannya. 6. Damai, kelompok menghormati pihak lain secara adil. 7. Berperadaban tinggi, artinya bahwa masyarakat tersebut memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk umat manusia. 8. Keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial. Berakhlak mulia. 9. Demokratisasi (anggota masyarakat menyedari hak-hak dan kewajibannya) 10. Toleransi (menghargai, menghormati pendapat serta aktivitas kelompok yang berbeda) 11. Plurasrisme 12. Partisipasi social 13. Keadilan sosial( sosial justice). 14. Partisifasi Sosial. 15. Suptremasi hokum 16. Peningkatan penghasilan dan pendidikan 17. Advokasi masyarakat D. Peran Umat Islam Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani • Dalam sejarah Islam, realisasi keunggulan normatif atau potensial umat Islam terjadi pada masa Abbassiyah. Pada masa itu umat Islam menunjukkan kemajuan di bidang kehidupan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, militer, ekonomi, politik dan kemajuan bidang-bidang lainnya. umat Islam menjadi kelompok umat terdepan dan terunggul. Nama-nama ilmuwan besar dunia lahir pada masa itu, seperti Ibnu Sina, ubnu Rusyd Imam al-Ghazali, al-Farabi, dan yang lain. • Kualitas SDM Umat Islam, adalah umat yang terbaik dari semua kelompok manusia yang Allah ciptakan. Di antara aspek kebaikan umat Islam itu adalah keunggulan kualitas SDMnya dibanding umat non Islam. Keunggulan kualitas umat Islam yang dimaksud dalam Al-Qur'an itu sifatnya normatif potensial, bukan riil. • Posisi Umat Islam, SDM nya masih rendah, juga belum mampu memberikan peran yang proporsional. Sistem sosial politik dan ekonomi juga belum dijiwai oleh nilai-nilai Islam, bahkan tokoh-tokoh Islam belum mencerminkan akhlak Islam. • Posisi Umat Islam, SDM nya masih rendah, juga belum mampu memberikan peran yang proporsional. Sistem sosial politik dan ekonomi juga belum dijiwai oleh nilai-nilai Islam, bahkan tokoh-tokoh Islam belum mencerminkan akhlak Islam. • Sistem Ekonomi Islam dan Kesejahteraan Umat,semua kegiatan manusia termasuk kegiatan social dan ekonomi haruslah berlandaskan tauhid (keesaan Allah). Dengan demikian realitas dari adanya hak milik mutlak tidak dapat diterima dalam Islam, sebab hal ini berarti mengingkari tauhid. E. Ham dan Demokrasi Islam
1. HAM Menurut Islam, harus merujuk pada ajaran
Allah dan apa yang diperbuat Nabi Muhammad saw, jauh sebelum lahimya piagampiagam Hak Asasi Manusia di Barat. Piagam Madinah yang dibuat oleh Nabi saw pada tahun 622 M. Merupakan konstitusi yang menjunjung hak asasi manusia. Bahkan menurut sosiolog Amerika Robert N. Bellah, konstitusi itu terlalu sangat modem. Konstitusi yang berisi 47 pasal itu secara tegas melarang adanya diskriminasi dan penindasan serta memberi kebebasan dalam melaksanakan agamanya masing-masing. Perbedaan antaru HAM menurut barat dengan HAM menurut islam. 1.HAM menurut barat bersifat anthroposentris, berpusat pada manusia sehingga ukuran- ukuran kebenarannya adalah menurut manusia. Dalam hal ini HAM bertumpu pada individualisme, iberalisme, sehingga bersifat subjektifitas, oleh karena itu, sesuatu yang menjadi kemauan manusia" dibiarkan untuk dilaksanakan kendatipun destruktif. 2. HAM menurut Islam bersifat theosentris, yaitu berpusat pada allah, dalam pengertian bukan pada oknumnya tetapi pada ajarany4 yaitu al- Qur'an menurut sunah rosul. oleh karena itu, ukuran kebenaran yang harus diperbuat manusia adalah menurut Allah, seperti yang diajarkan al-Qur'an dan dipolakan oleh Rasul saw. HAM juga menghendaki adanya persamaan, kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan beragam, dan jaminan sosial. Prinsip kebebasan menyatakan pendapat adalah kebebasan yang dibimbing ajaran Allah, 2. Demokrasi dalam islam
• Konsep demokrasi modern kedaulatan rakyat
merupakan inti dari demokrasi. • Demokrasi islam meyakini bahwa kedaulatan Allah yang menjadi inti dari demokrasi. • Kedaulatan mutlak menentukan pemilihan khalifah, yaitu yang memberikan kerangka kerja seorang khalifah. • Konsep yang dikembangkan para cendikiawan teori politik yang dianggap demokratis, pengakuan terhadap kedaulatan rakyat, kesamaan derajat manusia dan kewajiban rakyat sebagai pengemban pemerintah. piagam madinah dijadikan acuan pemerintahan dan non pemerintahan pertama hidup saling tolong menolong dan mengedepankan kebersamaan dan perdamaian dalam masyarakat, kedua menjadikan Al-Quran sebagai acuan hukum dan konstitusi. ketiga menetapkan dan menjadikan Rasulullah sebagai pemimpin dan mematuhi sepenuhnya keputusan yang ditetapkannya. ke empat memberikan kebebasan bagi masyarakat Madinah untuk memeluk agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agamayang di anutnya. KARAKTER HAM Dalam Islam • RABBANIYYAH (BEBAS DARI KEZHALIMAN) • Tsabat (tiadak berubah- ubah/tetap/pasti) hujjah kebenaran tetap kuat (tidak goyah) • Al-Hiyyad (jauh dari rasisme) tidak mengikuti hawa nafsu. • Asyu-syumul (univesal) mencakap seluruh aspek kehidupan manusia masa lalu,kini dan mendatang. • “alamiyah (mendunia) cocok untuk segala waktu dan situasi. MASYARAKAT MADANI Masyarakat madani atau civil society secara umum bisa diartikan sebagai suatu masyarakat atau institusi sosial yang memiliki ciri-ciri antara lain : kemandirian, toleransi, keswadayaan, kerelaan menolong satu sama lain, dan menjunjung tinggi norma dan etika yang disepakati secara bersama-sama Dari hal ini maka masyarakat madanai bisa dikatakan sebagai masyarakat demokratis dimana para anggotanya menyadari akan hak- hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan- kepentingannya; dimana pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi kreatifitas warga negara untuk mewujudkan program-program pembangunan di wilayahnya. SEJARAH Dalam konsepsi Islam masyarakat madani merujuk pada aktualisasi niilai-nilai Islam dalam al-Qur’an yang diterjemahkan Rasulullah Ketika hijrah dari Makkah ke Madinah. Dari bentuk yang dicontohkan oleh Rasulullah tersebut, sampai pada kita istilah masyarakat madani. STRATEGI RASULULLAH • Membangun Masjid • Mempersaudarakan kaum Anshor dan Muhajirin ( Ukhwat Islamiyah ) • Mempersaudarakan kelompok Muslim dengan Non Muslim ( Ukhwat Insaniyah ) • Meletakkan fodasi kehidupan ( ekonomi, ketatanegaraan, politik ) KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI
• Wilayah publik yang bebas
• Demokrasi • Toleransi • Pluralisme • Keadilan • Keterbukaan dan kerendahan hati Prasyarat Negara dikatakan Masyarakat Madani
• Democratic Governance (pemerintaan
demokratis yang dipilih dan berkuasa secara demokratis) • Democratic Civilian (masyarakat sipil yang sanggup menjunjung nilai-nilai civil security, civil responsibility dan civil resilience)