Anda di halaman 1dari 25

GIZI USIA LANJUT

BY: Hj SUKARNI SPd. S. Kep ., Ners. M.Kes


Lanjut Usia
 Tahap akhir dari proses penuaan

Menurut Depkes RI
 Lansia awal 46 – 55 tahun
 Lansia akhir 56- 65 tahun
 Masa Manula diatas 65 tahun
 Indonesia termasuk negara ke 5 yg akan

memiliki populasilansia terbesar setelah


Cina ,India,Amerika, dan Meksiko ( WHO
2002 )
 Usia lanjut : klp orang yang sedang
mengalami suatu proses perubahan yang
bertahap dalam jangka waktu bbrp dekade.
 Menurut Kamus besar bahasa indonesia

(1995 ) lansia adalah tahap masa tua dalam


perkembangan individu dengan batas usia 60
tahun ke atas.
 Batasan usia lanjut berdasrkan Undang –

undang No 13 Tahun 1998 adalah 60 tahun


Menurut WHO lanjut:
Usia pertengahan (middle age ) 45- 59 tahun
Usia lanjut (elderly ) 60- 70 tahun
Usia lanjut Tua ( Old ) 75-90 tahun
Usia sangat Tua ( very old) diatas 90tahun
Perubahan yang Dapat Terjadi
 Perubahan anatomi dan fisiologi
 Menua (aging) merupakan proses normal yang dimulai sejak

konsepsi dan berakhir saat kematian.


 Pada saat tubuh sudah mencapai tingkat kematangan

fisiologik, kecepatan katabolisma atau proses degenerasi lebih


besar dari pada kecepatan proses regenerasi sel (anabolisma).
Akibat yang timbul adalah
 hilangnya sel-sel yang berdampak dalam gangguan fungsi

organ. Dengan demikian menua ditandai dengan kehilangan


secara progresif lean body mass (jaringan aktif tubuh) dan
perubahan-perubahan di semua system di dalam tubuh
manusia..
 Berikut ini adalah perubahan fisiologik yang
berhubungan dan mempengaruhi status gizi
lansia.
 Indera pengecap, pencium dan penglihatan
menurun yang akan secara langsung dan tak
langsung mempengaruhi nafsu makan dan
asuapan makanan. Papila pengecap mulai
mengalami atrofi pada usia 50 tahun. Terjadi
penurunan sensitifitas terhadap rasa manis dan
asin. Selain itu muncul glossodyna atau nyeri
pada lidah.
 Saluran cerna/digestif, mukosa lambung
menipis, motilitas lambung menurun, sekresi
HCL,pepsin berkurang, shg penyerapan
vitamin dan zat besi berkurang.
 Terjadi perubahan-perubahan pada

kemampuan digesti dan absorbsi yang terjadi


sebagai akibat hilangnya opioid endogen dan
efek berlebihan dari kolesistokin. Akibat yang
muncul adalah anoreksia.
 Pengunyahan dan penelanan.
 Hipoklorhidria yang terjadi oleh karena

berkurangnya sel-sel parietal mukosa


lambung akan mengakibatkan penurunan
absorpsi kalsium dan non-hem-iron.
 Terjadi pula overgrowth bakteri yang akan

menurunkan B12, malabsorbsi lemak.


 fungsi asam empedu yang menurun dan

diare. Selain itu terjadi penurunan motilitas


usus, hiungga terjadi konstipasi.
 Metabolisme
 Pada lansia dapat terjadi penurunan toleransi
glukosa yang akan mengakibatkan kenaikan
glukosa di dalam plasma sekitar 1,5 mg/dl
untuk tiap dekade umur. Hal ini terjadi karena
penurunan produksi insulin atau karena
respon jaringan terhadp insulin yng menurun.
 Metabolisma basal (BM) menurun sekitar 20%
antara usia 30-90 tahun. Hal ini terjadi karena
berkurangnya lean body mass pada lansia
 Ginjal
 Fungsi ginjal menurun sekitar 50 % antara

usia 30-80 tahun. Reaksi respon asam basa


terhadap perubahan-perubahan metabolik
melambat. Pembuangan sisa-sia metabolisma
protein dan elektolit yang harus dilakukan
ginjal akan merupakan beban tersendiri.
 Terjadi penurunan jumlah nefron 5-7 %.
 Sistem kardiovaskuler
Ukuran miokard bertambah,jumlah miokard <
Penurunan selsel pacu jantung (av node,
berkashis, purkinye
Sistem pernafasan : kekuatan otot pernafasan
menurun.
Sistem hormonal :
Produksi testoteren dan sperma menurun
Kadar estrogen jg menurun shg dinding rahim
menipis selaput lendir mulut rahim kering
 Fungsi jaringan
 Pada usia sekitar 75 tahun, maka prosentasenya fungsi jaringan
yang tertinggal adalah 82 % untuk cairan/air tubuh, 56%
glomerulus, 63 % serat syaraf, 36 % dan 56 % berat otak.

 Gangguan gizi yang dapat muncul pada usia lanjut dapat


berbentuk gizi kurang maupun gizi lebih.
 Gangguan ini dapat menyebabkan munculnya penyakit atau
terjadi sebagai akibat adanya penyakit tertentu.
 Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menentukan terlebih dahulu ada tidaknya gangguan gizi,
mengevaluasi faktor-faktor yang berhubungan dengan
gangguan gizi serta merencakan bagaimana gangguan gizi
tersebut dapat diperbaiki.
 Metabolisme Energi
 Produksi energi untuk tiap m2 luas tubuh menurun

secara progresif dengan bertambahnya usia. Rata-rata


penurunanya dalah 12 kal/m2/jam untuk tiap tahun
antara usia 20 -– 90 tahun. Penurunan ini terjadi oleh
karena berkurangnya jaringan aktif (metabolizing
tissue) sejalan dengan bertambahnya usia.

 Produksi energi ini merupakan produksi untuk


metabolisme basal ditambah dengan energi untuk
aktifitas. Kebutuhan energi untuk aktivitas menurun
lebih besar daripada untuk metabolisme basal.
 Terjadi kekurangan gizi pada lansia oleh karena sebab-sebab
yang bersifat primer maupun sekunder. Sebab-sebab primer
meliputi ketidaktahuan isolasi sosial, hidup seorang diri, baru
kehilangan pasangan hidup, gangguan fisik, gangguan
indera, gangguan mental, kemiskinan dan iatrogenik.

 Sebab-sebab sekunder meliputi gangguan nafsu


makan/selera, gangguan mengunyah, malabsorpsi, obat-
obatan, peningkatan kebutuhan zat gizi serta alkoholisme.
Ketidaktahuan dapat dibawa sejak kecil atau disebabkan olah
pendidikan yang sangat terbatas. Isolasi sosial terjadi pada
lansia yang hidup sendirian, yang kehilangan gairah hidup
dan tidak ada keinginan untuk masak.
 Kondisi kekurangan gizi pada lansia dapat
terbentuk KKP (kurang kalori protein) kronik,
baik ringan sedang maupun berat.
 Keadaan ini dapat dilihat dengan mudah

melalui penampilan umum, yakni adanya


kekurusan dan rendahnya BB .
 Kekurangan zat gizi lain adalah defisiensi zat

besi dalam bentuk anemia gizi, defisiensi B1


dan B12.
 Gangguan fisik terjadi pada lansia yang mengalami
hemiparese/hemiplegia, artritis dan ganggun mata. Gangguan mental
terjadi pada lansia yang demensia dan mengalami depresi. Kondisi
iatrogenik dapat terjadi pada lansia yang mendapat diet lambung untuk
jangka waktu lama, hingga terjadi kekurangan vitamin C.
Gangguan selera, mengunyah dan malabsorbsi terjadi sebagi akibat
penurunan fungsi alat pencernaan dan pancaindera, sebagai akibat
penyakit berat tertentu, pasca operasi, iskemik dinding perut dan
sensitifitas yang meningkat terhadap bahan makanan tertentu seperti
cabai, santan, lemak dan tepung yang mengandung gluten tinggi
(misalnya ketan).

Kebutuhan yang meningkat terjadi pada lansia yang mengalami


keseimbangan nitrogen negatif dan katabolisme protein yang terjadi
pada mereka yang harus berbaring di tempat tidur untuk jangka waktu
lama dan yang mengalami panas yang tinggi.
 Kelebihan gizi berhubungan dengan gaya hidup pada usia
sekitar 50 tahun. Dengan kondisi ekonomi yang membaik dan
tersedianya berbagai makanan siap saji yang enak dan kaya
energi. Utamanya sumber lemak, terjadi asupan makan dan
zat-zat gizi melebihi kebutuhan tubuh.

 Keadaan kelebihan gizi yang dimulai pada awal usia 50 tahun-


an ini akan membawa lansia pada keadaan obesitas dan dapat
pula disertai dengan munculnya berbagai penyakit
metabolisme seperti diabetes mellitus dan dislipidemia.

 Penyakit-penyakit tersebut akan memerlukan pengelolaan


dietetik khusus yang mungkin harus dijalani sepanjang usia
yang masih tersisa.
 . Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) (DepKes,
1995)
 . Makanlah aneka ragam makanan.
 Makananlah makanan untuk memenuhi kecukupan

energi.
 Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari

kebutuhan energi.
 Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat

dari kebutuhan energi.


 Batasi penggunaan garam dan gunakan garam

beryodium.
 Makanlah makanan sumber zat besi.
Masalah gizi pada lansia
Depresi : daya ingat yg buruk, Kemiskinan,
penyakit kronis; hipertensi ,jantung,
DM,hidup sendiri. Konsumsi
obat,osteopororosis , tulang nyeri.
Anaemia defisiensi mis :kalsium, zat besi , vit A
, B komplek vit C, vit D karna < sinar
matahari
 Kebutuhan zat gizi pada lansia
Sumber gizi terdapat pada makanan padat seimbang
.energi menurun ( karna selsel otot menurun dan selsel
lemak meningkat) : shg dibutuhkan 2050 kalori ( Lakilaki ) ,
wanita 1600kalori

usia 50 th pengurangan asupan gizi 10 %


usia 60 th pengurangan asupan gizi 10% sp 70 th
dikurangi asupan gizi 10%
 Sumber energi : Kh, Protein ( 4 kalori ) dan lemak ( 9 kalori
)
 DiUsia 55-64 th membutuhkan KH 285 gram
 Di usia 65 th 248 gram
 Protein ; sbg sumber energi tetap sama spt
masa dewasa,
 Kebut protein : u/ Me’ganti selsel yg rusak

spt otot tulang,enzim sel darah merah


 Tidak berlebihann menyebabkan gg fungsi

dan kerja ginjal.


 Laki- laki Usia 55- 64 th mmembutuhkan 60

gram,sedangkan perempuan usia 55 th –


lanjut usia tetap 50 gram.
 Lemak secukupnya untuk mencegah tinggi
kolesterol dalam darah.
 Laki-laki usia 55- 64 th 50 gram, >65 tahun

45.5 gram
 Perempuan usia 55-64 tahun 39 gram,
 >65 tahun 36 gram
 Biasakan makan pagi.
 Minumlah air yang hangat, aman, dan cukup
jumlahnya.
 Lakukan aktifitas fisik dan olahraga secara
teratur.
 Hindari minum-minuman beralkohol.
 Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
 Bacalah label makanan yang dikemas.
  
Kebutuhan Zat Gizi pada Lansia
Laki-Laki Perempuan
Zat Gizi
55 – 64 >/65 55-64 >/65
Energi 2250 kalori 2050 kalori 1750 kalori 1600 kalori
Protein 60 gr 60 gr 50 gr 50 gr
Lemak 50 gr 45,5 gr 39 gr 36 gr
Karbohidrat 400 gr 350 gr 285 gr 248 gr
Quis : Buatlah diet untuk Lansia Laki laki dan
perempuan sesuai umur dan kebutuhan
Kalori, karbohidrat protein lemak kirim
melalui WA

Anda mungkin juga menyukai