Anda di halaman 1dari 33

KESEIMBANGAN PENDAPATAN

NASIONAL PEREKONOMIAN DUA


SEKTOR
disajikan oleh
Dr.Samsurijal Hasan MM
(0031126490)
Tujuan

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa


akan mampu :

• Menjelaskan konsep dasar Rumus Pendapatan


Nasional 2 sektor
• Menjelaskan konsep dasar dan Aplikasi Multiplier
Coefficient
2
Latar Belakang

Perekonomian suatu negara


digerakkan oleh pelaku-pelaku
kegiatan ekonomi.
Pelaku kegiatan ekonomi dikelompokkan atas 4
pelaku, yaitu :
 Rumah tangga
 Perusahaan (swasta)
 Pemerintah
 Luar negeri (ekspor-impor).
Latar Belakang

Dalam perekonomian 2 sektor,


perekonomian diasumsikan hanya
digerakkan oleh 2 pelaku kegiatan
ekonomi, yaitu rumah tangga dan
swasta.
Arus Melingkar Perekonomian 2
sektor
Faktor Produksi

Pendapatan

Rumah Tangga Perusahaan

Barang dan Jasa

Konsumsi

Tabungan Pasar Modal Investasi


Arus Melingkar Perekonomian 2
sektor
Dari sisi penggunaan (pendapatan): Y = C+S
Dari sisi pengeluaran (sumber) : Y = C+I

Pendapatan nasional (Y) dalam


keadaan seimbang jika :
S = I atau
Kebocoran (Saving) = Suntikan (Investasi)

Kebocoran disebut juga linkage dan


Suntikan
disebut juga Injeksi.
Arus Melingkar Perekonomian 2
sektor
Penurunan Rumus :

Pendapatan Nasional keseimbangan (Y)


Y=C+I

Fungsi Konsumsi (C)


C = co + cY

Maka : (co  I )
Y  (1  c )
Arus Melingkar Perekonomian 2
sektor
Contoh:

1. Fungsi konsumsi : C=20+0,75Y


Investasi : I = 40 Milyar Hitunglah :
a. Pendapatan nasional
keseimbangan.
b. Konsumsi keseimbangan dan Saving
keseimbangan dan gambarkan secara
grafik.
Arus Melingkar Perekonomian 2
sektor

Contoh:

2. Fungsi konsumsi : C=100+0,8 Y


Investasi : I = 50 Milyar

Hitunglah Pendapatan Nasional


keseimbangan.
Multiplier Investment (k)

Multiplier
Investment (k)
Menurut Keynes, setiap terjadinya
pertambahan Investasi akan menimbulkan
kenaikan pendapatan nasional secara
berlipat ganda.
Multiplier Investment (k)

Peningkatan Invenstasi mendorong


kenaikan GNP secara berlipat ganda.

Pengeluaran investasi dianggap sebagai


pengeluaran yang berdaya tinggi dalam
mempengaruhi produk nasional.
Multiplier Investment (k)

Besarnya perubahan
keseimbangan pendapatan
nasional yang baru tidak sama
dengan perubahan investasi.
Inilah yang disebut dengan efek multiplier
(efek pengganda)
Multiplier Investment (k)

Misal investasi bertambah Rp. 3 M


dan akhirnya pendapatan nasional
bertambah menjadi Rp. 15 M.

Maka multipliernya adalah 15/3 = 5.


Multiplier Investment (k)
Proses Multiplier dengan MPC 0,8
Kenaikan Investasi Rp.1000

Pihak ∆Y ∆C
A 1000
1000 800
B 800 640
640 512
C 512 409,6
409,6 327,68
D 327,68 262,144

G
5000 4000
Multiplier Investment (k)

Pihak ∆Y ∆C
A 1000
1000 = ∆I 800
B 800 = 0,8 ∆I 640
640 = 0,82 ∆I 512
C 512 = 0,83 ∆I 409,6
409,6 = 0,84 ∆I 327,68
D 327,68 = 0,85 ∆I 262,144
dst
E

G
Multiplier Investment (k)

∆Y= ∆I + 0,8 ∆I+ 0,8 ∆I +0,8 ∆I+ 0,8 ∆I+ 0,8 ∆I+
2 3 4 5


∆Y= ∆I (1+ 0,8+ 0,82+0,83+ 0,84+ 0,85+
…)

∆Y= ∆I (1+ c+ c2+c3+ c4+ c5+ …)


∆Y= ∆I ( 1/(1-c))
∆Y= ∆I ( 1/(1-MPC))
∆Y= ∆I ( 1/MPS)
∆Y/∆I = 1/MPS
∆Y/∆I = k
Multiplier Investment (k)

Contoh 1:

Fungsi konsumsi adalah C = 100+0,8Y.


Pada mulanya investasi adalah I = 50 M.

Apabila investasi kembali ditambah 50 M,


tentukan

-Pendapatan Nasional yang baru.


-Tentukan besarnya pengganda investasi
Multiplier Investment (k)

Cara lain menentukan Rumus Angka Pengganda

Koefisien multiplier investasi merupakan perbandingan


antara ∆Y dan ∆I dinyatakan dengan k.

Jika investasi ditambah sebesar ∆I yang


mengakibatkan pendapatan nasional Y berubah dari Y
menjadi Y + ∆Y, maka :

Y + ∆Y = (co + I + ∆ I)/(1-c)
Y + ∆Y = (co + I)/(1-c) + (∆I)/(1-c)
maka : ∆Y = ∆I/(1-c), atau ∆Y/∆I = 1/(1-c) = k
sehingga ∆Y = k ∆I atau k = 1/(1-MPC) =
1/MPS
Multiplier Investment (k)
Contoh 2 :
Jika diasumsikan fungsi konsumsi
C=40+0,75Y dan Investasi periode 1
pada adalah I = 40 Triliun.

Pada periode kedua bertambah


Investasi menjadi 60 Triliun.

Hitunglah pendapatan nasional pada periode


kedua dengan menggunakan angka
pengganda.
Multiplier Investment (k)

∆Y/∆I = k = 1/(1-c) = 1/(1-0,75) = 4


∆Y = 4 ∆I
Y2-Y1 = 4 (I2-I1)
Y pada periode 1 : Y1= (co+I)/(1-c) = 320 T.
Maka Y pada periode 2 :
Y2 = Y1 + 4 (60-40) = 320 + 4(20)=400 T.

Kesimpulan : Investasi bertambah sebesar 20T,


menghasilkan pendapatan nasional bertambah 80 T (efek
pengganda 4).
Multiplier Investment (k)

Contoh 3 :

Jika fungsi konsumsi C=20+0,75Y dan Investasi


direncanakan $ 10 Miliar.
Tentukan :
a. Fungsi Saving.
b. Koefisien multiplier investment dan kenaikan PN
akibat adanya investasi.
c. PN BEP dan PN equilibrium
d. Konsumsi dan Saving pada saat PN equilibrium.
KONSUMSI

• Kegiatan menghabiskan daya guna (utility) barang dan jasa.

• Pengeluaran konsumsi personal (personal consumption


expenditure) adalah pengeluaran rumah tangga untuk membeli
barang baik barang-barang tahan lama (durable goods)
maupun barang-barang tidak tahan lama (nondurable/
perishable goods), dan jasa.

24
Secara Matematis

Secara matematis: Yd = C + S
dimana Yd adalah disposable income, yaitu pendapatan yang
siap dibelanjakan setelah dikurangi pajak (Y – T). Dalam
perekonomian dimana tidak ada campur tangan pemerintah,
maka Yd = Y, sehingga:
Y=C+S
S=Y–C

26
Contoh

27
Fungsi Konsumsi
a. Suatu fungsi konsumsi menggambarkan
hubungan antara konsumsi dan pendapatan
b. Kemiringan fungsi/ kurva konsumsi disebut
hasrat mengkonsumsi marginal (Marginal
Propensity to Consume = MPC), mengukur
besarnya tambahan pendapatan yang
digunakan untuk menambah konsumsi.
• MPC = C/Y
• MPC selalu positip, tetapi nilainya
kurang dari satu (0 < MPC < 1)
Lanjutan…
c. Fungsi konsumsi linear mempunyai kemiringan
sama (MPC konstan), sedangkan fungsi
konsumsi nonlinear mempunyai kemiringan
yang berubah (MPC tidak konstan/ berubah)
d. Intersep fungsi konsumsi disebut konsumsi
otonom (autonomous consumption), mengukur:
• besarnya pengeluaran konsumsi pada saat
pendapatan nol.
• pengeluaran konsumsi yang tidak dipengaruhi oleh
pendapatan
Lanjutan…

e. Hasrat mengkonsumsi rata-rata (Average Propensity to


Consume = APC) merupakan rasio antara pengeluaran
konsumsi terhadap pendapatan atau disebut juga sebagai
tingkat konsumsi
• APC = C/Y
• APC selalu positip
Ketentuan Konsumsi Keynes

• Besarnya perubahan konsumsi tidak sebesar


perubahan pendapatan
• MPC biasanya kurang dari 1 akan tetapi lebih besar
dari 0,5 (0,5 < MPC < 1).
• C = C2 – C1
• Y = Y2 – Y1
Good Luck

See You in Next Class

Anda mungkin juga menyukai