PENGELOLAAN TANAMAN
OBAT
PEMERINTAH
PEMERINTAH PROVINSI
PROVINSI JAWA
JAWA BARAT
BARAT
DINAS
DINAS TANAMAN
TANAMAN PANGAN
PANGAN DAN
DAN HORTIKULTURA
HORTIKULTURA
JL.
JL. Surapati
Surapati No
No 71
71 Telp.
Telp. 2503884
2503884 Fax.
Fax. 2500713
2500713 Bandung
Bandung
Indonesia memiliki
keanekaragaman tumbuhan
• Jenis
(flora) yang sangat tinggi 30.000 tumbuhan
• Tumbuhan
9.600 berkhasiat
• Dimanfaatkan
oleh industri
300 jamu/obat
tradisional
Permenkes RI
No. 6 Tahun 2016
Herbal asli Indonesia adalah tanaman
obat yang tumbuh dan dibudidayakan
di Indonesia dan digunakan secara
turun temurun untuk tujuan kesehatan
3
Jamu (empiris)
Obat Herbal
OBAT
Terstandar
TRADISIONAL (Praklinis)
Fitofarmaka
(Praklinis dan
Klinis)
FITOFARMAKA
mutu yang berlaku. produk jadi. standardisasi terhadap
• Tingkat pembuktian : • Memenuhi persyaratan mutu bahan baku dan produk
umum dan medium yang berlaku. jadi.
JAMU
6
JENIS TANAMAN HERBAL UNTUK
BEBERAPA PENYAKIT
DISLIPIDEMIA
DIABETES
HIPERTENSI
(LEMAK DARAH/ 1. Brotowali 1. Mengkudu
KOLESTEROL) 2. Kayu manis 2. Rosela
1. Alpukat 3. Pare 3. Seledri
2. Bawang putih 4. Salam
3. Daun dewa
4. Kunyit
5. Mengkudu
ANALGETIK-
OBESITAS
6. Rosela ANTIPIRETIK 1. Jati belanda
7. Temulawak (ANTINYERI) 2. Kemuning
1. Jambu mede
2. Kencur
ANOREKSIA 3. Pule
HIPERURISEMIA
(SUSAH MAKAN) 4. Sambiloto (ASAM URAT)
1. Temulawak 1. Mengkudu
2. Rosela
3. Seledri
DIURETIK
NEFROLITIASIS
ANTIEMETIK
(PELURUH KENCING) (BATU GINJAL) (ANTIMUNTAH)
1. Alang-alang 1. Jahe
1. Alang-alang
2. Keji beling
2. Kumis kucing 3. Meniran
3. Meniran 4. Sembung
4. Seledri 5. Tempuyung
PALIATIF DAN
JANTUNG DAN
GASTRITIS
SUPORTIF KANKER PEMBULUH (RADANG LAMBUNG)
1. Ceplukan DARAH 1. Jahe
2. Keladi tikus 1. Alang-alang 2. Kapulaga
3. Kunyit putih 2. Keji beling 3. Kunyit
4. Manggis 3. Meniran 4. Pegagan
5. Sambiloto 4. Sembung 5. Temu lawak
6. Sirsak 5. Tempuyung 6. Temu mangga
7. Temu Kunci
PELANCAR ASI
HEMOROID
1. Daun katuk 1. Daun Wungu
2. Torbangun
ARTRITIS
HEPATOPROTEKTOR
PENYAKIT KULIT
(RADANG SENDI) (HATI) (PANU, KADAS,
1. Cabe 1. Kunyit KURAP)
2. Jahe 2. Meniran 1. Ketepeng china
3. Kayu putih 2. Pegagan
3. Paliasa
4. Sereh 4. Temu lawak
KONSTIPASI
INSOMNIA
ISPA
(SEMBELIT) 1. Pala (Infeksi Saluran
1. Daun sendok 2. Valerian (Ki Saat) Pernapasan)
2. Daun wungu 1. Sambiloto
3. Lidah buaya
BATUK
DISFUNGSI EREKSI
GASTROENTERITIS
1. Adas 1. Cabe jawa (INFEKSI USUS)
2. Timi 2. Pasak bumi 1. Daun jambu biji
3. Purwoceng 2. Sambiloto
4. Som jawa
DAUN DEWA PULE MENIRAN
2
• PEMBENIHAN
3
• PENANAMAN
4
• PEMELIHARAAN
5
• PANEN DAN PASCAPANEN
PENYIAPAN TANAH
• Lahan dibersihkan dari bebatuan atau • Memilih pot/polybag disesuaikan
gulma dan sisa tanaman lain dengan jenis dan tinggi rendahnya
• Lahan digemburkan atau diolah dengan tanaman yang akan ditanam
cangkul atau garpu • Media tanam dibuat dari campuran
• Membuat saluran air
tanah gembur dengan kompos atau
• Membuat lubang tanam (tanaman
pupuk kandang dengan perbandingan
tahunan 30 x 30 cm atau 30 x 40 cm 1:1 atau 2:1, kemudian diaduk rata
dan tanaman semusim 20 x 20 cm
• Lubang tanam dibiarkan terbuka 7 hari • Pada dasar pot diberi batu kerikil
untuk membuang racun dan sehingga kelebihan air dapat dicegah
mengaktifkan mikroba • Media dalam pot dibiarkan selama 3
• Tanah bekas galian dicampur kompos hari untuk membuang racun dan
atau pupuk kandang dengan mengaktifkan mikroba
perbandingan 3:1 atau 2:1
LAHAN POT/Polybag
PEMBENIHAN
Vegetatif Alami
Buatan
Sumber
Benih
Generatif
Lanjutan...
Vegetatif
Alami
b. Rimpang
d. Umbi
a. Tunas lapis
c. Umbi batang
Lanjutan...
b. Stek
d. Okulasi
c. Sambung
Lanjutan...
tetap lembap/basah
Lanjutan....
Benih dipindahkan ke lahan setelah 1—2 bulan
di persemaian atau tumbuh 3—4 lembar daun.
PENANAMAN
Waktu penanaman sebaiknya
dilakukan pada sore hari
sehingga dapat terhindar dari
sengatan terik sinar matahari
dan juga mengurangi penguapan
pada tanaman yang baru saja
ditanam;
Untuk penanaman di pot,
siapkan media tanam tanah +
pupuk kandang/kompos +
sekam (1 : 1 : 1)
Untuk penanaman di lahan, buat
lubang tanam dengan jarak
tanam yang sesuai. Beri pupuk
kandang sebagai pupuk dasar,
biarkan seminggu
Lanjutan....
Keluarkan bibit dari
polybag lalu masukkan ke
dalam lubang tanam yang
telah disiapkan
Untuk benih rimpang,
Penyulaman; yaitu
penanaman kembali
tanaman yang rusak, mati,
atau tumbuh tidak normal.
Lanjutan...
Pemupukan; dalam hal ini
sebaiknya pupuk yang
digunakan adalah pupuk
organik, karena pupuk
anorganik dikhawatirkan
dapat menimbulkan pengaruh
kurang baik bagi senyawa
aktif pada tanaman obat.
Cara Pembuatan:
1. Haluskan semua bahan dan campur rata
Cara Pemakaian:
Campurkan 3—10 ml air EM4 + 1 liter air
siap digunakan
Pupuk Anorganik
UREA KCL
PHOSPAT NPK
PENGENDALIAN OPT
PANEN
Umur panen dan bagian yang akan dipanen juga
mempengaruhi cara panen dan pengelolaan
pascapanen.
Daun; Pemanenan daun tanaman obat harus dilakukan
dengan hati-hati karena daun bertekstur lunak dan
mudah rusak. Umur petik daun tiap tanaman juga
berbeda, ada yang dipanen saat daun masih muda,
seperti: kumis kucing dan teh. Ada pula tanaman yang
dipanen saat daun sudah tua, contohnya: sirih dan mint.
Daun yang dipanen untuk diambil minyak atsirinya juga
harus dilakukan dengan hati-hati dan harus langsung
diolah saat masih segar, agar tidak menghilangkan
kandungan minyaknya.
Lanjutan...
Rimpang; Umumnya dapat dipanen pada umur 8-12
bulan. Ketika daun tanaman sudah mulai menguning
dan mengering, rimpang tanaman siap dipanen.
Biji; Banyak mengandung tepung, protein dan
1.
Pengum 2.
pulan Sortasi
Bahan Basah
Baku
4.
3. Pengubah
Pencucian an Bentuk
Lanjutan...
7. Pengemasan
8. Penyimpanan
1. Sortasi Basah
Singkat
1. Menggunakan air mengalir –
kotoran tidak menempel
kembali
Mencegah menurunnya
2. Perendaman berulang (daun,
kualitas bahan baku
biji)
3. Penyemprotan untuk kotoran
yang kuat melekat (batang, Zat aktif larut dalam air
rimpang/umbi)
4. Penyikatan-sikat halus bagian
yang sulit dibersihkan
(rimpang/umbi)
3. Penirisan
Tujuan
1. Membuang sisa air pencucian
2. Memudahkan perajangan
3. Mempercepat pengeringan
Tujuan
1 . Memudahkan proses
pengeringan Bahan (agak keras-besar)
2. Memudahkan proses
pengemasan dan
1. Akar
penyimpanan
2. Kayu
3. Memudahkan proses
3. Batang
pengolahan selanjutnya
4. Buah
(ekstraksi)
5. Umbi
6. Kulit kayu
Perajangan
Ukuran Rajangan
Arah Rajangan
Membujur (Split)
Sel sel tidak pecah, minyak atsiri tidak mudah
menguap
Melintang (Slice) -> lebih cepat kering
Ketebalan antara 3-4 mm
Lanjutan…
Arah Rajangan
- Manual
- Menggunakan mesin perajang
Sinar matahari
6. Sortasi Kering
Tujuan
Memisahkan kotoran, bahan organik asing, pengotor fisik,
dan simplisia yang rusak akibat proses penanganan
sebelumnya
% Rendemen ?
7. Pengemasan
Tujuan
Mempermudah penyimpanan dalam gudang
Melindungi simplisia pada saat pengangkutan,
dan distribusi, penyimpanan
Mengefisienkan proses pengiriman
Melindungi simplisia dari ganguan luar
(suhu, kelembaban, sinar).
Melindungi simplisia dari pencemaran mikroba
Melindungi simplisia dari serangan berbagai jenis serangga
Melindungi simplisia dari kerusakan mekanik
Menarik perhatian konsumen
Pengemasan
Bahan pengemas terjamin kebersihannya
Kering
Bahan pengemas: bahan plastik
Silika gel untuk menyerap udara
Seal menggunakan Pengemas Vakum
Pelabelan
(identitas, jumlah, kualitas, tanggal
produksi, dan tanggal kadaluarsa)
8. Penyimpanan
Kadar air
Kelembaban
Sinar mata hari langsung
Oksigen - udara
Reaksi kimia
Hama (kutu, rayap,tikus,kecoa )
Kapang (mycotoxin)
Persyaratan Gudang
Bersih
Tertutup
Penerangan memadai
Sirkulasi udara bagus
Tidak lembab (30-55 %)
Tidak kena sinar matahari langsung
Digunakan alas kayu untuk meletakkan
simplisia
Tujuan
Teknis Pengawasan Mutu bertujuan agar simplisia yang
digunakan adalah benar, bersih, aman, dan berkhasiat
Aspek Pengawasan Mutu
1. Keterulangan keaslian simplisia
2. Varietas tumbuhannya
3. Faktor lingkungan
4. Bagian tumbuhan yang diambil
5. Waktu panen
6. Perlakuan pascapanen
7. Alat yang dipakai pascapanen
8. Pestisida yang dipakai
Teknik Pembuatan Ramuan
Terima kasih