Anda di halaman 1dari 19

EKSPERIMEN FISIKA

(GAYA ANGKAT PADA


PESAWAT TERBANG
ANDIKA RANGGA PUTRA MADANGU
2006060028
ASAL MULA PESAWAT TERBANG
Pesawat terbang yang lebih berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (
Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat rancangan sendiri yang
dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara,
tercatat beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang antara lain 
Samuel F Cody yang melakukan aksinya di lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910.

Sedangkan untuk pesawat yang lebih ringan dari udara sudah terbang jauh sebelumnya.
Penerbangan pertama kalinya dengan menggunakan balon udara panas yang ditemukan seorang
berkebangsaaan Perancis bernama Joseph Montgolfier dan Etiene Montgolfier terjadi pada tahun 
1782, kemudian disempurnakan seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelindengan
memodifikasi balon berbentuk cerutu yang digunakan untuk membawa penumpang dan barang
pada tahun 1900. Pada tahun tahun berikutnya balon Zeppelin mengusai pengangkutan udara
sampai musibah kapal Zeppelin pada perjalanan trans-Atlantik di New Jersey 1936yang menandai
berakhirnya era Zeppelin meskipun masih dipakai menjelang Perang Dunia II.

Setelah zaman Wright, pesawat terbang banyak mengalami modifikasi baik dari rancang bangun,
bentuk dan mesin pesawat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara.Pesawat komersial yang
lebih besar dibuat pada tahun 1949 bernama Bristol Brabazon.Sampai sekarang pesawat
penumpang terbesar di dunia di buat oleh airbus industrie dari eropa dengan pesawat A380.
JENIS-JENIS MESIN PESAWAT
1 . TURBOPROP ENGINE

Pada awal perkembangan engine, umumnya pesawat komersial menggunakan sistem penggerak turbo propeller
atau yang biasa disebut dengan turboprop. Jenis turbo prop memiliki system tidak jauh berbeda dengan turbo
jet, akan tetapi energy ( thrust ) dihasilkan oleh putaran propeller sebesar 85 %, dimana putaran propeller ini
digerakkan oleh turbin yang menerima expansi energy dari hasil pembakaran, sisanya 15 % menjadi exhaust jet
thrust (hot gas).Turboprop engine lebih efisien dari pada turbojet, dirancang untuk terbang dengan kecepatan di
bawah sekitar 800 km / h (500 mph). Contoh mesin turboprop yang populer antara lain mesin Roll-Royce Dart
yang dipakai pada pesawat British Aerospace , Fokker 27 dll
2. TURBOJET
ENGINE
Pengembangan mesin penggerak pesawat
(Engine) mengalami kemajuan sangat pesat
dengan dikembangkannya mesin jenis turbojet ,
di mana propeller yang berfungsi untuk
menghisap udara dan menghasilkan gaya
dorong digantikan dengan kompresor
bertekanan tinggi yang tertutup casing, mesin
menyatu dengan ruang bakar dan turbin
engine. Dari gambar di bawah terlihat bagian-
bagian dari mesin turbo jet, yang terdiri dari air
inlet (saluran udara), sirip compressor rotor dan
stator, saluran bahan bakar (Fuel inlet), ruang
pembakaran (combuster chamber), turbin dan
saluran gas buang (exhaust). Tenaga gaya
dorong ( Thrust ) 100 % di hasilkan oleh exhaust
jet thrust.
Mesin turbojet adalah mesin jet yang paling
sederhana, biasanya dipakai untuk pesawat-
pesawat berkecepatan tinggi. Contoh dari
mesin ini adalah mesin Roll-Royce Olypus 593
yang digunakan untuk pesawat Concorde. Jenis
lain adalah mesin Marine Olympus yang
memiliki kekuatan 28.000 hp (daya kuda atau
setara dengan 21 MW) yang digunakan untuk
menggerakkan kapal perang modern dengan
bobot mati 20.000 ton dengan operasi
berkecepatan tinggi.
3. TURBOFAN ENGINE

Turbo Fan adalah jenis engine yang termodern sa’at ini yang menggabungkan tekhnologi Turbo Prop dan Turbo Jet. Mesin ini sebenarnya
adalah sebuah mesin by-pass dimana sebagian dari udara dipadatkan dan disalurkan ke ruang pembakaran, sementara sisanya dengan
kepadatan rendah disalurkan sekeliling bagian luar ruang pembakaran ( by-pass ). Sekaligus udara tersebut berfungsi untuk mendinginkan
engine. Tenaga gaya dorong ( Thrust ) terbesar dihasilkan oleh FAN ( baling-baling/blade paling depan yang berukuran panjang ),
menghasilkan thrust sebesar 80 % (secondary airflow), dan sisanya 20 % menjadi exhaust jet thrust (hot gas). Sepintas mesin turbo fan ini
mirip turbo prop, namun baling-baling depan dari turbo fan memiliki ruang penutup ( Casing / Fan case ).

Mesin / engine yang menggunakan type ini contohnya adalah mesin RB211 yang digunakan pada pesawat Boeing B 747 dan GE CF6-80C2
yang digunakan pada pesawat DC 10 serta P&W JT 9D SERIES . Mesin lain yang menggunakan jenis mesin turbofan adalah Roll-Royce Tay
pada pesawat Fokker F-100 (yang dijuluki mesin fanjet), mesin Adour Mk871 yang digunakan pada pesawat tempur type Hawk Mk 100/200
pesawat tempur Jaguar dan Mitshubishi F-1 yang digunakan AU Jepang.
Kemudian mesin high by-pass turbofan ini diterapkan juga pada mesin CFM56-5C2 yang dipakai oleh pesawat AIRBUS A340 dan mesin
CFM56-3 yang dipakai pada Boeing B-737 serie 300, 400 dan 500 yang merupakan produk bersama antara GE dengan SNECMA dari
Perancis.
Pada pesawat militer, mesin turbofan yang diterapkan antara lain pada mesin TF39-1C yang dipakai pada pesawat angkut raksasa C-
5GALAXI, kemudian GE F110 yang dipakai pada F-16.
4. RAMJET ENGINE

Ramjet merupakan suatu jenis mesin (engine) dimana apabila campuran bahan bakar dan udara yang dipercikkan api akan terjadi
suatu ledakan, dan apabila ledakan tersebut terjadi secara kontinyu maka akan menghasilkan suatu dorongan (Thrust). Mesin
Ramjet terbagi atas empat bagian, yaitu: saluran masuk (nosel divergen) bagian untuk aliran udara masuk, ruang campuran
merupakan ruang campuran antara udara dan bahan bakar supaya bercampur secara sempurna, combustor merupakan ruang
pembakaran yang dilengkapi dengan membran,yang mana berfungsi untuk mencegah tekanan balik, saluran keluar (nosel
konvergen) yang berfungsi untuk memfokuskan aliran thrust, menahan panas dan meningkatkan suhu pada combustor.
Technology ram jet ini umumnya dikembangkan pada roket / pesawat ulang alik. Pesawat tanpa awak X-43A ini memanfaatkan
mesin scramjet yang di masa mendatang akan dipakai juga pada pesawat ulang alik. Adapun keistimewaan dari x-434 ini adalah
digunakannya mesin scramjet (supersonic combustible ramjet). Scramjet menggunakan teknologi baru yang membakar hidrogen
bersama dengan oksigen yang diambil dari udara. Oksigen tersebut dihisap dan dipancarkan lagi dengan kecepatan sangat tinggi.
5. TURBOSHAFT ENGINE

Mesin Turboshaft sebenarnya adalah mesin turboprop tanpa baling-baling. Power turbin-nya dihubungkan langsung dengan
REDUCTION GEARBOX atau ke sebuah shaft (sumbu) sehingga tenaganya diukur dalam shaft
horsepower (shp) atau kilowatt (kW).

Jenis mesin ini umumnya digunakan untuk menggerakkan helikopter , yakni menggerakan rotor utama maupun rotor ekor (tail
rotor) selain itu juga digunakan dalam sektor industri dan maritim termasuk untuk pembangkit listrik, stasiun pompa gas dan
minyak, hovercraft , dan kapal .
Contoh mesin ini adalah GEM/RR 1004 bertenaga 900 shp yang diterapkan pada helikopter type Lynx dan mesin Gnome 1.660 shp
(1.238 kW) pada helicopter Sea King. Sedangkan versi Industri lain adalah mesin pembangkit listrik 25-30 MW Roll-Royce RB 211
dengan 35.000-40.000 shp.
 
Pesawat Terbang

 Kenapa Pesawat bisa terbang ?


Mungkin Anda pernah berfikir dan bertanya pada
diri Anda maupun bertanya pada orang lain
“Mengapa pesawat bisa terbang?” Logikanya,
pesawat terbang mempunyai massa yang sangat
berat, tapi kenapa pesawat bisa terbaring tinggi
melayang di udara?
Apakah karena sesuai namanya, makanya bisa
terbang?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, silakan Anda


simak beberapa alasan, dasar-dasar serta teori
mengapa pesawat bisa terbang.
Pesawat bisa terbang karena ada
momentum dari dorongan
horizontal mesin pesawat (Engine),
kemudian dorongan engine
tersebut akan menimbulkan
perbedaan kecepatan aliran udara
dibawah dan diatas sayap pesawat.

Kecepatan udara diatas sayap akan


lebih besar dari dibawah sayap di
karenakan jarak tempuh lapisan
udara yang mengalir di atas sayap
lebih besar dari pada jarak tempuh
di bawah sayap, waktu tempuh
lapisan udara yang melalui atas
sayap dan di bawah sayap adalah
sama . 
Sistem Kemudi Pesawat
Sistem kemudi pesawat terbang dipergunakan untuk melakukan manuver. Pada saat
pesawat akan berbelok ke arah kanan maka daun kemudi digerakkan ke arah kiri,
begitu juga saat pesawat akan bermanuver ke kiri, maka daun kemudi digerakkan ke
arah kiri. Bagian belakang pesawat terdapat kemudi yang dirancang  secara horizontal
dan vertical.
Ekor Pesawat terbang untuk Manuver
Pesawat bisa terbang ke segala arah, menanti gerak kemudi pilot. Kalau kemudi
diputar ke kiri, pesawat akan bankingke kiri. Demikian pula sebaliknya. Gerakan ini
ditentukan bilah aileron di kedua ujung sayap utama. Lalu, jika pedal kiri atau kanan
diinjak, pesawat akan bergerak maju ke kiri atau ke kanan. Dalam hal ini yang
bergerak adalah bilahrudder.Posisinya di belakang sayap tegak (di ekor).
Berbeda jika gagang kemudi di tarik atau didorong. Pesawat akan menanjak atau
menukik. Penentu gerakan ini adalah bilah kemudi elevator yang terletak di kedua
bilah sayap ekor horizontal.
Fungsi foil adalah untuk mempermudah pesawat saat melakukan maneuver.
Ada beberapa bagian utama pesawat yang membuat pesawat itu bisa terbang dengan sempurna, diantaranya sebagai
berikut :
1. Badan pesawat ( Fuselage ) terdapat didalamnya ; ruang kemudi (Cockpit) dan ruang penumpang (Passenger).

2. Sayap (Wing), terdapat Aileron berfungsi untuk “Rolling” pesawat miring kiri – kanan dan Flap untuk
menambah luas area sayap ( Coefficient Lift ) yang berguna untuk menambah gaya angkat pesawat.

3. Ekor sayap (Horizontal Stabilazer), terdapat Elevator berfungsi untuk “Pitching” nose UP – DOWN.

4. Sirip tegak (Vertical Stabilizer), terdapat Rudder berfungsi untuk “Yawing” belok kiri – kanan.

5. Mesin (Engine), berpungsi sebagai Thrust atau gaya dorong yang menghasilkan kecepatan pesawat.

6. Roda Pesawat ( Landing Gear ),berfungsi untuk mendarat/ landing atau tinggal landas / Take-off.


GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA PESA
Thrust, adalah gaya dorong, yang dihasilkan oleh mesin (powerplant)/baling-baling.
Gaya ini kebalikan dari gaya tahan (drag). Sebagai aturan umum, thrust beraksi
paralel dengan sumbu longitudinal. Tapi sebenarnya hal ini tidak selalu terjadi,
seperti yang akan dijelaskan kemudian.

Drag, adalah gaya ke belakang, menarik mundur, dan disebabkan oleh gangguan
aliran udara oleh sayap, fuselage, dan objek-objek lain. Drag kebalikan dari thrust,
dan beraksi kebelakang paralel dengan arah angin relatif (relative wind).

Weight, gaya berat adalah kombinasi berat dari muatan pesawat itu sendiri, awak
pesawat, bahan bakar, dan kargo atau bagasi. Weight menarik pesawat ke bawah
karena gaya gravitasi. Weight melawan lift (gaya angkat) dan beraksi secara vertikal
ke bawah melalui center of gravity dari pesawat.

Lift, (gaya angkat) melawan gaya dari weight, dan dihasilkan oleh efek dinamis dari
udara yang beraksi di sayap, dan beraksi tegak lurus pada arah penerbangan melalui
center of lift dari sayap.
Menurut
Bernoulli...

suatu fluida yang bergerak lebih cepat memiliki


tekanan yang lebih rendah dibandingkan
dengan fluida yang bergerak lebih lambat.
Kecepatan udara besar menimbulkan tekanan udara yang kecil, sehingga
tekanan udara di bawah sayap menjadi lebih besar dari sayap pesawat bagian
atas. Sehingga akan timbul gaya angkat (Lift) yang menjadikan pesawat itu bisa
terbang.
PENERAPAN HUKUM BERNOULLI UNTUK
MENDESAIN PESAWAT TERBANG
Pesawat terbang dirancang sedemikian rupa sehingga hambatan udaranya sekecil
mungkin. Pesawat pada saat terbang akan menghadapi beberapa hambatan, diantaranya
hambatan udara, hambatan karena massa badan pesawat itu sendiri, dan hambatan pada saat
menabrak awan. Setelah dilakukan perhitungan dan rancangan yang akurat dan teliti, langkah
selanjutnya adalah pemilihan mesin penggerak pesawat yang mampu mengangkat dan
mendorong badan pesawat.
Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah pesawat terbang yang
sedang mengangkasa, yaitu :
1. Berat pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.
2. Gaya angkat yang disebabkan oleh bentuk pesawat.
3. Gaya ke depan yang disebabkan oleh dorongan mesin / engine.
4. Gaya hambatan yang disebabkan oleh gesekan udara.

Jika pesawat hendak bergerak mendatar dengan suatu percepatan, maka gaya ke depan
harus lebih besar daripada gaya hambatan dan gaya angkat harus sama dengan berat
pesawat. Jika pesawat hendak menambah ketinggian yang tetap, maka resultan gaya
mendatar dan gaya vertical harus sama dengan nol. Ini berarti bahwa gaya ke depan sama
dengan gaya hambatan dan gaya angkat sama dengan berat pesawat.
Pada sayap pesawat berlaku persamaan Bernoulli sebagai berikut :

Karena sayap pesawat tipis dianggap tinggi sayap h1=h2 , sehingga persamaan diatas
menjadi :

P1 + ½ρv1² = P2 + ½ρv2²
P1 - P2 = ½ρ(v2²- v1²)

Jika luas efektif sayap pesawat adalah A, maka gaya ke atas oleh udara pada sisi
sayap bawah adalah :

F1 = P1 . A
Dan gaya ke bawah oleh udara pada sisi sayap atas adalah :

F2 = P2 . A

Gaya netto ke atas yang dilakukan udara pada sayap pesawat adalah :

ΔF = F2 – F1
ΔF = (P1 – P2). A

Sehingga :

ΔF = ½ρ((v2²- v1²). A

Anda mungkin juga menyukai