Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

N
( 36 TAHUN ) G3 P2 A0 KALA I FASE
AKTIF INPARTU DENGAN INDIKASI
CPD DI RUANG PONEK
RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH
BANJARMASIN

Kelompok 1
Gelombang 2
Skenario Kasus
Pada hari Jumat, 12 November 2021 pukul 11.00 WITA pasien Ny.N dibawa oleh suami ke IGD
Rs Ansari Saleh, dengan keluhan mules-mules, tidak ada keluar air, tidak ada keluar lendir darah.
Saat dilakukan pengkajian oleh perawat di dapatkan hasil palpasi tinggi fundus uteri 31 cm,
punggung kanan presentasi kepala sudah masuk PAP, sudah pembukaan 4, DJJ 149x/menit, HPHT
15 januari 2021, Tp: 23 oktober 2021, berat badan awal 60 kg, berat badan sekarang 76 kg, dan di
infokan dokter untuk dilakukan SC tetapi pasien menolak karena takut untuk dilakukan SC karena
kurangnya pengetahuan pasien,dan dokter memutuskan untuk dilakukan induksi Misoprostal ¼
tablet. Pada hari sabtu, 13 November 2021 pukul 04.00 WITA dilakukan kembali induksi, dan
kontraksi semakin kuat, pasien mengeluh nyeri,terpasang nasal kanul 3 tpm, kontraksi semakin
kuat tetapi tidak ada pembukaan lengkap, maka pada pukul 06.00 WITA dokter memutuskan
untuk dilakukan SC.
Analisa Data Data Etiologi
Masalah
keperawatan
Masalah
Data Etiologi
keperawatan

DS: Pasien mengeluh


nyeri dan mules DS: -
DO: DO:
- Pasien tampak - Hasil USG
Pengeluaran Nyeri
meringis dan Terdapat lilitan tali
Janin Melahirkan
gelisah pusat
- Kekuatan HIS - Tidak ada
meningkat 5x Penyulit
kemajuan Risiko tinggi
10’50” kehamilan:
pembukaan (tetap fetal distress
CPD, dan lilitan
pembukaan 4) janin
tali pusat
- Efek samping
pemberian terapi
induksi misoprostal
2x
- Terpasang oksigen
nasal kanul 3 tpm
Analisa Data

Masalah
Data Etiologi
keperawatan

DS: Pasien menolak


untuk dilakukan SC
Kurang
DO:
Terpapar Ansietas
- Tampak Gelisah
Informasi
- Tampak Khawatir
- Sering berkemih
Diagnosa 1
Curcial Nyeri melahirkan berhubungan dengan pegeluaran
janin dibuktikan dengan pasien mengeluh nyeri,
mules, pasien tampak meringis dan gelisah, kekuatan
HIS meningkat 5X 10’50” dan berposisi meringankan
nyeri

Diagnosa 2
Risiko tinggi fetal distress janin dengan
faktor risiko penyulit kehamian (CPD dan
Di fetal distress)
Kep agnosa
eraw
ata n Diagnosa 3
Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar
informasi dibuktikan dengan pasien menolak
untuk dilakukan SC karena takut, pasien
tampak gelisah, khawatir dan sering berkemih
Rencana Dan Asuhan
Keperawatan

Kriteria hasil Intervensi dan


Implementasi
Diagnosa 1
No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Implementasi Paraf Evaluasi
1.   Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen nyeri 1. Mengidentifikasi   04.00 WITA
keperawatan selama 30 2. Pengaturan posisi respon nyeri non  
menit, nyeri melahirkan 3. Terapi relaksasi verbal S: ibu masih mengeluh
dapat teratasi dengan kriteria 2. Mengidentifikasi nyeri dan mules pada
hasil: faktor yang bagian perut
- Melaporkan nyeri memperberat dan  
terkontrol meningkat memperingan O:
- Dukungan sosial dari nyeri - Ibu tampak
keluarga atau suami 3. Memberikan meringis dan
meningkat posisi ibu (miring gelisah
- Gelisah menurun kiri dan kanan) - Kekuatan HIS
- Meringis menurun 4. Mengajarkan meningkat 5x
teknik relaksasi 10’50”
(napas dalam) - Berposisi
dalam meringankan nyeri
mengurangi nyeri  
persalinan A: nyeri melahirkan
belum teratasi
 
P: lanjutkan Intervensi 1,
2, 3,4
Diagnosa 2
No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Implementasi Paraf Evaluasi

1. Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan penjelasan 1. Memberikan S:


keperawatan selama 1 x 24 jam kepada pasien dan penjelasan kepada
diharapkan resiko tinggi fetal anggota keluarga pasien dan anggota O:
mengenai alasan keluarga mengenai
distress janin tidak terjadi dengan - DJJ 143
dilakukannya alasan
kriteria hasil: pemantauan dilakukannya x/menit
pemantauan - CTG
- Detak jantung janin normal abnormal
2. Lakukan manajemen 2. Melakukan
(120-160 x/menit) - Tidak ada
pengkajian terkait manajemen:
- Pertumbuhan dan kemajuan
persalinan a. Melakukan
perkembangan janin normal pembukaan
pemeriksaan
leopold A: Risiko tinggi
3. Melakukan fetal
monitoring dan distress
3. Lakukan monitoring dan observasi: janin belum
observasi a. Detak jantung tertasi
janin (DJJ)
sesuai indikasi P: Lanjutkan
b. Observasi TTV intervensi 1-4
4. Berkolaborasi
dengan tim medis
dalam melakukan
pemeriksaan CTG

4. Kolaborasi dengan tim


medis dalam melakukan
pemeriksaan CTG
Diagnosa 3
No Tujuan dan kriteria Intervensi Implementasi Paraf Evaluasi
hasil
1.  Setelah dilakukan 1. Reduksi ansietas 1. Mengidentifikasi kemampuan   04.00 WITA
tindakan keperawatan 2. Terapi relaksasi mengambil keputusan S: ibu masih
selama 1 x 24 jam 3. Teknik 2. Memonitor tanda-tanda ansietas mengatakan takut
diharapkan ansietas menenangkan (verbal dan non verbal) untuk dilakukan SC
menurun dengan 4. Penambahan 3. Menciptakan suasana terapeutik  
kriteria hasil: pengetahuan untuk menumbuhkan O:
- Verbalisasi mengenai kondisi kepercayaan - Pasien masih
khawatir akibat persalinan yang 4. Menemani pasien untuk tampak
kondisi yang sedang di hadapi mengurangi kecemasan khawatir
dihadapi 5. Menganjurkan posisi yang - Pasien masih
menurun nyaman (miring kiri dan kanan) tampak gelisah
- Perilaku 6. Menganjurkan relax dan melatih - Pasien
gelisah teknik relaksasi (napas dalam) terpasang
menurun 7. Menganjurkan pasien untuk kateter
- Perilaku berdoa, berzhikir sesuai agama  
khawatir yang dianut A: ansietas belum
menurun 8. Menjelaskan faktor risiko yang teratasi
- Pola berkemih dapat mempengaruhi kesehatan  
membaik P: lanjutkan intervensi
(1,2,3)
EBN
Efektivitas Music
Therapy Terhadap ● Rasa nyeri persalinan merupakan kekhawatiran utama bagi
Pengurangan Nyeri setiap ibu hamil.
Persalinan
● Adanya berbagai manajemen nyeri non-farmakologis salah
satunya adalah music therapy dapat mengurangi
konsentrasi ibu pada rasa nyeri melalui indra pendengar

● Terapi musik dapat memberikan efek relaksasi pada tubuh,


sehingga mempengaruhi aliran darah, denyut jantung lebih
stabil dan timbul rasa tenang

● Tetapi terapi musik tidak dapat menghilangkan nyeri


sutuhnya namun terapi musik dapat menurunkan intensitas
nyeri dan mengatasi ketidaknyamanan ibu selama
persalinan

● Hasil penelitian ini menunjukkan terapi musik tidak terlalu


efektif untuk nyeri persalinan fase aktif tetapi akan efektif
Avianti, N., & Kurnniawati, H. F. (2020). untuk persalinan fase laten
Efektivitas Music Theraphy Terhadap
Pengurangan Nyeri Persalinan Systematic
Review. Jurnal kesehatan vokasional.
Pengaruh Rose Effleurage
Terhadap Intensitas Nyeri ● Aromaterapi adalah metode yang menggunakan minyak atsiri
untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mempengaruhi
Persalinan Kala I Fase kesehatan emosi.
Aktif ● Menurut Jaelani (2009) minyak atsiri dengan campuran rose
essensial oil atau minyak mawar disebut sebagai queen of oils
yang dapat menghadirkan kesan damai, mengurangi kejang,
mengurangi nyeri dan mengatasi depresi.

● Biasanya aromaterapi ini dapat diaplikasikan dengan


pemijatan, penguapan, inhalasi, kompres, dan supositoria.

● Salah satu metode untuk mengendalikan rasa nyeri persalinan


kala I fase aktif dengan menggabungkan rose essensial oil dan
teknik masase effleurage

● Dengan cara mencampurkan dan membalurkan rose essensial


oils ke kulit sambil dilakukan pemijatan yang kemudian akan
diserap oleh pori-pori dan diedarkan oleh pembuluh darah
Jasmi, Susilawati, E., & Andriani, A. (2020).
Pengaruh Rose Effleurage Terhadap Intensitas keseluruh tubuh, sehingga ibu dapat merasakan kenyamanan
Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Primigravida dan relaks dalam menghadapi persalinan
Di BPM Ernita Pekanbaru. Jornal Of Midwifery
Science.
Teknik Rebozo
Terhadap Intensitas ● Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik rebozo merupakan
Nyeri Kala I Fase Aktif salah satu teknik yang dapat mengurangi rasa nyeri kala I fase aktif.
dan Lamanya ● Berdasarkan penelitian Iversen (2017) tentang teknik rebozo untuk
Persalinan Pada Ibu mengatasi malposisi janin. Teknik ini secara keseluruhan dapat
meningkatkan rasa nyaman selama persalinan berlangsung.

● Didalam penelitian ini memiliki 2 teknik rebozo yaitu; teknik


rebozo shake the apples dan teknik rebozo sifting while lying down.

● Perbedaan nya yaitu untuk teknik rebozo shake the apples dengan
cara memposisikan ibu genu pektoral dan menekan area lumbal
sampai koksigis dengan kain lurik atau rebozo (syal) dengan
stimulus teknik rebozo ini dapat mengakibatkan peregangan pada
otot panggul dan mengeluarkan endorphin dalam darah, dan
membantu mengatur kontraksi serta mengembalikan keseimbangan
pada proses persalinan.

● sedangkan teknik rebozo sifting while lying down dengan cara


Nurpratiwi, Y., Hadi, M., & Idriani. menekan area lumbosacral dengan kain lurik atau rebozo (syal) dan
(2020). Teknik Rebozo Terhadap Nyeri memposisikan ibu semifowler.
Kala I Fase Aktif Dan Lamanya
Persalinan Pada Ibu Multigravida.
Jurnal Keperawatan Silampari.
Saran
Kesimpulan
Persalinan sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan,
dimana janin dilahirkan dengan dilakukan insisi pada
dinding perut dan rahim dalam keadaan utuh serta berat
Bagi Kelompok
janin diatas 500 gram (Prawirohardjo,2010). Penyebab pasti Bagi Institusi
partus masih merupakan teori yang kompleks antara lain Bagi Rumah Sakit
oleh factoral hormonal, pengaruh prostagladin, struktur
uterus, sirkulasi uterus, sirkulasi uterus, pengaruh saraf dan
nutrisi, perubahan biokimia antara lain penurunan kadar
hormone estrogen dan progesterone. Pada kasus fisiologis
persalinan masalah yang sering muncul adalah masalah
nyeri melahirkan, resiko tinggi fetal distress janin, ansietas
Thank you
<3

—kelompok 1 gelombang 2-
pa
a n g a t jgn lu
Sem a!
bahagi

Anda mungkin juga menyukai