Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN FRAKTUR

KMB III
Setelah mempelajari Asuhan Keperawatan Pasien Fraktur, Anda dapat
memahami:

• Fraktur
• Pengkajian Keperawatan Pasien Fraktur
• Diagnosa Keperawatan Pasien Fraktur
• Intervensi Keperawatan Pasien Fraktur
FRAKTUR
• Definisi Fraktur
• Penyebab Fraktur
• Efek Fraktur Tulang
• Gambaran Klinis Fraktur
• Perangkat Diagnostik Fraktur
• Komplikasi Fraktur
• Penatalaksanaan Fraktur
Definisi Fraktur Penyebab Fraktur
• Fraktur komplet • Trauma
• Fraktur inkomplet – Jatuh
– Cedera olahraga
• Fraktur simpel (tertutup)
• Fraktur patologis
• Fraktur compound
(terbuka) • Fraktur stres
Efek fraktur tulang Gambaran Klinis Fraktur
• sel tulang mati > perdarahan > • Nyeri
jaringan lunak biasanya
mengalami kerusakan > reaksi • Pembengkakan
inflamasi > sel darah putih dan sel • Gangguan sensasi
mast > fagositosis > bekuan fibrin
> jala > sel-sel baru > osteoblas > • Krepitus
tulang baru imatur > remodeling
Perangkat Diagnostik Fraktur komplikasi
• Radiografi dapat • Non-union, delayed
menunjukkan fraktur union, atau mal-union
tulang. tulang
• Scan tulang dapat • Sindrom kompartemen
menunjukkan fraktur • Embolus lemak
stres.
Penatalaksanaan Fraktur
• Fraktur harus segera imobilisasi untuk memungkinkan
pembentukan hematoma fraktur dan menimbulkan
kerusakan
• Penyambungan kembali tulang (reduksi) penting
dilakukan agar terjadi pemulihan posisi yang normal dan
rentang gerak
• Imobilisasi jangka panjang setelah direduksi penting
dilakukan agar terjadi pembentukan kalus dan tulang baru
PENGKAJIAN KEPERAWATAN FRAKTUR

Dasar Data Pengkajian Pasien Pemeriksaan Diagnostik


• Aktivitas/ Istirahat • Pemeriksaan ronsen
• Sirkulasi • Skan tulang, tomogram,
• Neurosensori skan CT/MRI
• Nyeri/ Kenyamanan • Arteriogram
• Keamanan • Hitung darah lengkap
• Kreatinin
• Profil koagulasi
Aktivitas/ Istirahat Sirkulasi
• Keterbatasan/ kehilangan • Hipertensi (kadang-kadang terlihat
sebagai respons terhadap nyeri/
fungsi pada bagian yang ansietas) atau hipotensi
terkena (mungkin segera, (kehilangan darah). Takikardi
fraktur itu sendiri, atau (respons stres, hipovolemia).
• Penurunan/ tidak ada nadi pada
terjadi secara sekunder,
bagian distal yang cedera;
dari pembengkakan pengisian kapiler lambat, pucat
jaringan, nyeri) pada bagian yang terkena.
• Pembengkakan jaringan atau
massa hematoma pada sisi
Neurosensori Kemanan
• Hilang gerakan/ sensasi, spasme • Nyeri berat tiba-tiba pada saat
otot. cedera (mungkin terlokalisasi
• Kebas/ kesemutan (paretesis). pada area jaringan/ kerusakan
• Deformitas lokal: angulasi tulang: dapat berkurang pada
abnormal, pemendekan, rotasi, imobilisasi), tidak ada nyeri akibat
krepitasi (bunyi berderit), spasme kerusakan saraf.
otot, terlihat kelemahan/ hilang • Spasme/ kram otot (setelah
fungsi. imobilisasi)
• Agitasi (mungkin berhubungan
dengan nyeri/ ansietas atau
trauma lain).
Kemanan Penyuluhan
• Laserasi kulit, avulsi • lingkungan yang
jaringan, perdarahan, menyebabkan cedera
perubahan warna.
Pembengkakan lokal
(dapat meningkat secara
bertahap atau tiba
PENGKAJIAN KEPERAWATAN FRAKTUR

Dasar Data Pengkajian Pasien Pemeriksaan Diagnostik


• Aktivitas/ Istirahat • Pemeriksaan ronsen
• Skan tulang, tomogram, skan
• Sirkulasi
CT/MRI
• Neurosensori • Arteriogram
• Nyeri/ Kenyamanan • Hitung darah lengkap
• Keamanan • Kreatinin
• Profil koagulasi
Pemeriksaan Diagnostik
Skan tulang, tomogram, skan
Pemeriksaan ronsen CT/MRI
• Menentukan lokasi/ • Memperlihatkan fraktur:
luasnya fraktur/ trauma. juga dapat digunakan
untuk mengidentifikasi
kerusakan jaringan lunak
Arteriogram Hitung darah lengkap
• Dilakukan bila kerusakan • Ht mungkin meningkat
vaskular dicurigai. (hemokonsentrasi) / menurun
(perdarahan bermakna ada
sisi fraktur atau organ jauh
pada trauma multipel).
• Peningkatan jumlah SDP
adalah respons stres normal
setelah trauma
Kreatinin Profil koagulasi
• Trauma otot • Perubahan dapat terjadi
meningkatkan beban pada kehilangan darah,
kreatinin untuk klirens transfusi multipel, atau
ginjal. cedera hati
Analis Data

Risiko cedera Nyeri akut


• Faktor risiko: Perubahan • Penyebab: Agen pencedera fisiologis
• Data:
fungsi psikomotorik • Subjektif: Mengeluh nyeri
• Objektif:Tampak meringis, bersikap
protektif (mis., waspada, posisi
menghindari nyeri), gelisah, frekuensi
nadi meningkat, sulit tidur, tekanan darah
meningkat, pola napas berubah, nafsu
makan berubah, proses berpikir
terganggu, menarik diri, berfokus pada
diri sendiri, dan diaforesis.
Risiko disfungsi neurovaskuler Gangguan integritas kulit/
perifer jaringan
• Faktor risiko: Fraktur • Penyebab: Perubahan sirkulasi,
penurunan mobilitas
• Data:
• Subjektif: -
• Objektif: Kerusakan jaringan dan/
atau lapisan kulit, nyeri,
perdarahan, kemerahan,
hematoma.
Risiko infeksi
• Peningkatan paparan organisme patogen lingkungan
• Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
• Risiko cedera berhubungan dengan perubahan fungsi
psikomotorik
• Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
• Risiko disfungsi neurovaskuler perifer dibuktikan dengan fraktur
• Gangguan integritas kulit/ jaringan berhubungan dengan
perubahan sirkulasi, penurunan mobilitas
• Risiko infeksi dibuktikan dengan peningkatan paparan organisme
patogen lingkungan, ketidakadekuatan pertahanan tubuh
sekunder.

Anda mungkin juga menyukai