Anda di halaman 1dari 19

Sistem

Keuangan
Islam dan ‫مرحبا‬
Perkembangan
Terkini
Anggota Kelompok

01. Moch. Fauzan Meidy H 04. Deza Ula Alisana


203401193 203401196

02. Santi Nurwahyuni 06. Zacky Zainul Muttaqin


203401194 203401197

03. M. Rayka Yazhar Alwasi 05. Nela Laelatul Najah


203401195 203401199

07. Ikhsan Maulana Febrianto


203401175
Sistem Keuangan Islam
Pengertian Tujuan
Sistem keuangan Islam Menghapus bunga dari
merupakan sistem keuangan semua transaksi keuangan
yang menjembatani antara dan menjalankan
pihak yang membutuhkan aktifitasnya sesuai dengan
dana dengan pihak yang prinsip-prinsip Islam,
kelebihan dana melalui distribusi kekayaan yang
produk dan jasa keuangan adil dan merata, kemajuan
yang sesuai dengan prinsip- pembangunan ekonomi.
prinsip Islam.
Karakteristik Sistem Keuangan
1. Harta publik dalam sistem keuangan negara Islam adalah harta Allah Swt.
2. Rasulullah Saw. adalah orang pertama yang melakukan praktik keuangan Islam
tersistematis.
3. Al-quran dan Hadis merupakan sumber yang mendasar bagi sistem keuangan Islam.
4. Sistem keuangan Islam adalah sistem keuangan universal.
5. Keuangan khusus dalam Islam menopang sistem keuangan negara Islam.
6. Sistem keuangan Islam mengambil prinsip alokasi terhadap layanan sebagai sumber-
sumber pendapatan negara.
7. Sistem keuangan Islam ditandai dengan transparansi.
8. Sistem keuangan negara Islam merupakan gerakan kebaikan.
9. Sistem keuangan Islam adalah modal toleransi umat Islam.
Lembaga
Keuangan
Islam
Pengembangan lembaga keuangan Islam mulai dikembangkan pada masa
kekhalifahan sahabat Abu Bakar Ashiddiq kemudian membuat suatu lembaga
keuangan yang dikenal dengan Baitul Mal dimana pada saat itu dibagi menjadi
beberapa Baitul Mal, diantaranya:

Baitul Mal Zakat Baitul Mal Dawa’i

Baitul Mal Akhmas Baitul Mal Fa’i


Lembaga Keuangan Islam
Bank

Bank Umum Bank Pembiayaan


Syariah Rakyat Syariah
Lembaga Keuangan Islam non-Bank

Pasar modal Pasar uang Perusahaan Dana pensiun


asuransi syariah

Perusahaan Lembaga keuangan


Lembaga pembiayaan Perusahaan pegadaian
modal ventura syariah mikro
Permasalahan
Lembaga
Keuangan
Islam
01 03
Penghimpunan Dana
Simpanan dan Deposito Likuiditas
belum maksimal Berlebihan
02

Problema Biaya
dan Profitabilitas
04 05

Problema Pendanaan
Problema Pendanaan Perumahan dan
Pinjaman Untuk Konsumsi Barang Tahan Lama
Bank Syariah
Indonesia
Perkembangan Bank Syariah Indonesia
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur keberhasilan
eksistensi ekonomi syariah. Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama dan
menjadi pelopor bagi bank syariah lainnya dan telah lebih dahulu menerapkan sistem ini di
tengah menjamurnya bank-bank konvensional. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998
telah menenggelamkan bank-bank konvensional dan banyak yang diikuidasi karena
kegagalan sistem bunganya. Sementara perbankan yang menerapkan sistem syariah dapat
tetap eksis dan mampu bertahan.
Proses Perkembangan Bank Syariah Indonesia
 1980 diskusi-diskusi bertemakan bank Islam sebagai pilar ekonomi Islam.
 1990 Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank
Islam di Indonesia.
 1991 Berdirinya PT Bank Muamalat Inndonesia (BMI).
 1998 Pemerintah melakukan penyempurnaan UU No. 7 tahun 1992 menjadi UU No. 10
tahun 1998, yang secara tegas menjelaskan bahwaterdapat dua sistem dalam perbankan di
tanah air yaitu sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah. 
 2008 lahirnya UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan syariah.
 2013 Berpindahnya fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan ke OJK.
 2021 lahirnya bank syariah terbesar di Indonesia .
Peluang Bank Syariah di Indonesia

Peluang perbankan syariah ke depan amat besar. Mengingat banyaknya komponen yang
mendukung terciptanya perbankan syariah yang sehat dan terpercaya. Berbagai komponen
pendukung tersebut adalah:

Mayoritas Fatwa Menggeliatnya Menjalarnya Berkembangnya


penduduk bunga bank. kesadaran penerapan lembaga
Islam. beragama. ekonomi Islam. Keislaman.
Tantangan Bank Syariah Indonesia

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tantangan yang dihadapi oleh perbankan syariah di
Indonesia. Setidaknya ada lima tantangan, yaitu:
1. Pangsa pasar (market share) perbankan syariah yang masih sangat rendah dibandingkan bank
konvensional.
2. Permodalan bank syariah yang masih terbatas.
3. Literasi keuangan syariah masih sangat rendah.
4. Terbatasnya sumber daya di industri keuangan syariah.
5. Tingkat kompetitif produk dan layanan keuangan syariah juga belum setara dengan konvensional.
Terimakasih
Any Questions ?
Simpulan
Dalam menjalankan perekonomian maka harus ada sistem perekonomian yang mana di
dalamnya terdapat lembaga keuangan yang mengatur jalannya perekonomian. Sistem
keuangan ekonomi syariah mencakup lembaga-lembaga yang beroperasi dan mewadahi
keuangan masyarakat, serta menjadi fasilitator bagi masyarakat untuk ikut dan
berpartisipasi dalam menjalankan perekonomian yang berbasis syariah, namun masih
terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaannya yang diharapkan dapat
diperbaiki dan disempurnakan secara berkesinambungan pada masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai