Kel 11 Sistem Keuangan Islam
Kel 11 Sistem Keuangan Islam
Keuangan
Islam dan مرحبا
Perkembangan
Terkini
Anggota Kelompok
Problema Biaya
dan Profitabilitas
04 05
Problema Pendanaan
Problema Pendanaan Perumahan dan
Pinjaman Untuk Konsumsi Barang Tahan Lama
Bank Syariah
Indonesia
Perkembangan Bank Syariah Indonesia
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur keberhasilan
eksistensi ekonomi syariah. Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama dan
menjadi pelopor bagi bank syariah lainnya dan telah lebih dahulu menerapkan sistem ini di
tengah menjamurnya bank-bank konvensional. Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998
telah menenggelamkan bank-bank konvensional dan banyak yang diikuidasi karena
kegagalan sistem bunganya. Sementara perbankan yang menerapkan sistem syariah dapat
tetap eksis dan mampu bertahan.
Proses Perkembangan Bank Syariah Indonesia
1980 diskusi-diskusi bertemakan bank Islam sebagai pilar ekonomi Islam.
1990 Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank
Islam di Indonesia.
1991 Berdirinya PT Bank Muamalat Inndonesia (BMI).
1998 Pemerintah melakukan penyempurnaan UU No. 7 tahun 1992 menjadi UU No. 10
tahun 1998, yang secara tegas menjelaskan bahwaterdapat dua sistem dalam perbankan di
tanah air yaitu sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah.
2008 lahirnya UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan syariah.
2013 Berpindahnya fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan ke OJK.
2021 lahirnya bank syariah terbesar di Indonesia .
Peluang Bank Syariah di Indonesia
Peluang perbankan syariah ke depan amat besar. Mengingat banyaknya komponen yang
mendukung terciptanya perbankan syariah yang sehat dan terpercaya. Berbagai komponen
pendukung tersebut adalah:
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tantangan yang dihadapi oleh perbankan syariah di
Indonesia. Setidaknya ada lima tantangan, yaitu:
1. Pangsa pasar (market share) perbankan syariah yang masih sangat rendah dibandingkan bank
konvensional.
2. Permodalan bank syariah yang masih terbatas.
3. Literasi keuangan syariah masih sangat rendah.
4. Terbatasnya sumber daya di industri keuangan syariah.
5. Tingkat kompetitif produk dan layanan keuangan syariah juga belum setara dengan konvensional.
Terimakasih
Any Questions ?
Simpulan
Dalam menjalankan perekonomian maka harus ada sistem perekonomian yang mana di
dalamnya terdapat lembaga keuangan yang mengatur jalannya perekonomian. Sistem
keuangan ekonomi syariah mencakup lembaga-lembaga yang beroperasi dan mewadahi
keuangan masyarakat, serta menjadi fasilitator bagi masyarakat untuk ikut dan
berpartisipasi dalam menjalankan perekonomian yang berbasis syariah, namun masih
terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaannya yang diharapkan dapat
diperbaiki dan disempurnakan secara berkesinambungan pada masa mendatang.