Anda di halaman 1dari 23

Pengujian Pengendalian,

Pengujian Substantif dan


Pengujian Analitik
Kelompok 2 :
1. Fatwa Dewi Cahyati (19.05.52.0170)
2. Fadzilla Isnaini Puspitasari (19.05.52.0185)
3. Belinda Putri Astiawan (19.05.52.0189)
Definisi Pengujian
Pengendalian

Pengujian pengendalian merupakan pengujian yang


dilaksanakan terhdap rancangan pelaksanaan suatu kebijakan
atau prosedur struktr pengendalian internal.
Tujuan Pengujian Pengendalian

Pengujian pengendalian ini, dilaksanakan auditor untuk


menilai efektifitas kebijakan atau prosedur pengendalian untuk
mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi
laporan keuangan.
Pengujian pengendalian
memfokuskan diri pada tiga
hal
01 02 03
Bagaimana Sudahkah Siapa yang
pengendalian diterapkan secara menerapkan
diterapkan? konsisten sepanjang pengujian
tahun? pengendalian?
Tipe Pengujian
Pengendalian
Pengujian pengendalian yang dilaksanakan auditor seiring
Concurrent test
dengan prosedur untuk memperoleh pemahaman mengenai SPI
of control
klien

Pengujian
pengendalian
Pengujian yang dilaksanakan auditor selama pekerjaan lapangan
tambahan atau yang
direncanakan
Prosedur Untuk Melaksanakan Pengujian
Pengendalian

1 Pengajuan 2 Pengamatan terhadap


pertanyaan kepada karyawan klien dalam
para karyawan klien melaksanakan tugasnya

Melakukan inspeksi 4 Mengulang kembali


3
dokumen, catatan, dan pelaksanaan pengendalian
laporan oleh auditor
Lingkup Penentuan Risiko
Pengujian Pengendalian
Pengendalian
Pengujian pengendalian dapat dilaksanakan  Mengidentifikasi salah saji potensial yang dapat
pada dua saat, yaitu: terjadi untuk asersi tersebut.
 Menidentifikasi pengendalian yang dapat mencegah
 Selama pekerjaan interim atau mendeteksi salah saji.
 Pada saat mendekati akhir tahun  Menghimpun bukti dari pengujian pengendalian
apakah rancangan dan operasi pengendalian relevan
adalah efektif.
 Mengevaluasi bukti yang diperoleh
 Menentukan risiko pengendalian.
Contoh Pengujian Pengedalian
PEMBUKTIAN (BUKTI)
PEMBUKTIAN (BUKTI)
Definisi Pengujian Substantif

Auditor harus menghimpun bukti yang


cukup untuk memperoleh dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan. Pengujian substantif
menyediakan bukti mengenai kewajaran
setiap asersi laporan keuangan yang
signifikan.
Prosedur Untuk Melaksanakan
Pengujian Substantif

1. Pengajuan pertanyaan kepada para karyawan berkaitan dengan kinerja


tugas mereka.
2. Pengamatan atau observasi terhadap personil dalam melaksanakan tugas
mereka.
3. Menginspeksi dokumen dan catatan.
4. Melakukan penghitungan kembali
5. Konfirmasi
6. Analisis
7. Tracing atau pengusutan
8. Vouching atau penelusuran
Perancangan pengujian
substantif meliputi
penentuan :

1 3

2
Sifat Pengujian Luas Pengujian Substantif

Waktu Pengujian
Sifat Atau Jenis Pengujian Substantif

Jika tingkat risiko deteksi yang dapat diterima adalah


rendah maka auditor harus menggunakan prosedur
yang lebih efektif yang biasanya juga lebih mahal.
Ada tiga tipe pengujian substantif yang dapat
digunakan yaitu:

2. Pengujian
1.Pengujian 3. Prosedur
rinci atau
rinci atau analitis
detail
detail saldo
transaksi
1. Pengujian Detail Saldo 2. Pengujian Detail Transaksi

Tahapan metodologi perancangan pengujian


Pengujian detail transaksi dilakukan untuk
detail saldo :
menentukan :
1. Menilai materialitas dan risiko bawaan suatu
1. Ketepatan otorisasi transaksi akuntansi
akun.
klien.
2. Menetapkan risiko pengendalian
2. Kebenaran pencatatan dan peringkasan
3. Merancang pengujian transaksi dan prosedur
transaksi tersebut dalam jurnal.
analitis
3. Kebenaran pelaksanaan posting atas
4. Merancang pengujian detail saldo untuk
transaksi tersebut ke dalam buku besar dan
memenuhi setiap tujuan spesifik audit secara
buku pembantu.
memuaskan.
3. Prosedur Analitis
Prosedur analitis meliputi jumlah yang tercatat dengan
harapan yang dikembangkan auditor juga meliputi
perhitungan rasio oleh auditor.
Ada empat kegunaan prosedur analitis :
1. Untuk memperoleh pemahaman
mengenai bisnis dan industri klien.
2. Untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menjaga
kelangsungan usahanya.
3. Untuk mendeteksi ada tidaknya
kesalahan dalam laporan keuangan
klien.
4. Untuk menentukan dapat tidaknya
dilakukan pengurangan atas pengujian
audit detail.
Penentuan Saat Pelaksanaan Luas Pengujian Substantif
Pengujian Substantif

Tingkat risiko deteksi yang dapat diterima Semakin rendah tingkat risiko deteksi
mempengaruhi penentuan waktu yang dapat diterima, semakin banyak
pelaksanaan pengujian substantif. Jika bukti yang harus dikumpulkan, auditor
risiko deteksi rendah maka pengujian dapat mengubah jumlah bukti yang harus
substantif lebih baik dilaksanakan pada dihimpun dengan cara mengubah luas
atau dekat dengan tanggal neraca. pengujian subtantif yang dilakukan.
Contoh Pengendalian Substantif
Setelah dilakukan Pengauditan
Definisi
Pengujian
Analitis

Prosedur analitis (pengujian analitis) adalah


evaluasi atas informasi keuangan yangdilakukan
dengan mempelajari hubungan logis antara data
keuangan dan non keuangan. Meliputi
perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat
dengan ekspektasi auditor.
Terdapat lima jenis prosedur analitis:

1. Membandingkan data klien dengan


industry
2. Menbandingkan data klien dengan data
yang serupa pada periode sebelumnya
3. Membandingkan data klien dengan data
yang diperkirakan oleh klien
4. Membandingkan data klien dengan data Tujuan utama dari prosedur analitis dalam
yang diperkirakan oleh auditor tahap perencanaan ini adalah :
5. Membandingkan data klien dengan hasil
perkiraan yang menggunakan data  Memahami bidang usaha klien
nonkeuangan  Menetapkan kemampuan kelangsungan hidup
suatu entitas
 Menunjukkan kemungkinan adanya salah saji
dalam laporan keuangan
 Mengurangi pengujian audit yang lebih rinci
Contoh Pengujian Analitis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai