STRATEGIK
PT. GMF AeroAsia Visi
Misi
Integritas
Ketulusan dan kejujuran insan GMF harus secara konsisten ditunjukkan melalui kata-kata dan tindakan
yang selaras sesuai dengan nilai-nilai yang mendasarinya, etika bisnis yang profesional, dan peraturan
perusahaan dalam situasi yang sulit sekali pun untuk mendapatkan kepercayaan penuh.
Kerja Sama
Insan GMF harus terus mendorong kerja sama yang baik berdasarkan rasa saling menghargai serta
memahami fungsi dan peran satu sama lain untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik dengan
memaksimalkan semua sumber daya yang ada untuk mencapai Tujuan Korporasi.
Profesional
Insan GMF harus dapat memenuhi setiap tugas dengan terampil dan sungguh-
sungguh berdasarkan standar teknis dan etika bisnis yang berlaku
KOMPONEN
PERNYATAAN FOKUS PELANGGAN
MISI
KERJASAMA YANG BAIK
Mendefinisikan hal yang dilakukan untuk mencapai visi
Mendefinisikan organisasi apa dan apa yang ingin dicapai
Menjadi kerangka kerja untuk aktivitas organisasi
Mendorong para karyawannya untuk melakukan Kerjasama
yang baik
ISI
Mendorong suatu organisasi untuk melakukan
PERNYATAAN
profesioanalitas dalam kerja MISI
Membedakan organisasi denganorganisasi lainnya
GMF memiliki soft structure GCG yang mengedepankan
pengembangan prosedur dan kebijakan. Struktur Tata Kelola
ETIKA BISNIS Perusahaan ini memenuhi setiap tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan
PERUSAHAAN peraturan-peraturan lain berdasarkan prinsip bahwa setiap organ
menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya secara independen
untuk kepentingan Perusahaan untuk menciptakan mekanisme check
and balance.
Perilaku perusahaan tecermin dari perilaku para pelaku bisnisnya. Dalam Kebijakan manajemen risiko ini diterapkan dalam semua aspek strategis,
mengelola perilaku ini, GMF perlu menyatakan secara tertulis nilai-nilai operasional, kepatuhan, dan pelaporan, dan mempertimbangkan risiko eksternal
etika yang digunakan sebagai kebijakan dan standar perilaku yang sangat strategis yang timbul terkait dengan pemangku kepentingan karena dapat
diharapkan dari atau bahkan diwajibkan bagi para pelaku bisnisnya.
memengaruhi risiko reputasi Perusahaan.
Pernyataan dan nilai-nilai tersebut ditetapkan dalam suatu Kode Etik.
4. Piagam Komite 7. Kebijakan Komunikasi Perusahaan
Berisi prosedur kerja bagi komite dalam menjalankan fungsinya membantu Berisi prosedur kerja yang mencakup ketentuan umum komunikasi seperti
tugas pengawasan Dewan Komisaris. Piagam Komite mencakup uraian komunikasi internal, komunikasi eksternal, dan identitas perusahaan, serta
tugas untuk setiap Komite dalam membantu Dewan Komisaris menjalankan informasi rahasia.
tugasnya untuk mewujudkan sistem dan pengawasan Perusahaan yang
kompeten dan independen. 8. Kebijakan Lingkungan
Sejalan dengan visi Perusahaan untuk menjadi "10 MRO Terbesar di Dunia",
5. Piagam Audit Internal Perusahaan tidak hanya diminta untuk memberikan layanan berkualitas tinggi,
Berisi prosedur kerja untuk Audit Internal dalam menjalankan fungsinya tetapi juga untuk melaksanakan tanggung jawab manajemen lingkungan. Upaya
dalam Sistem Pengendalian Internal sebagai bagian dari implementasi GCG. pengelolaan lingkungan ini tidak dapat dipisahkan dari berbagai instrumen
kebijakan yang menjadi dasar legalitas dan panduan dalam penerapan praktik-
Piagam Audit Internal mencakup visi dan misi; tujuan audit internal; posisi
praktik terbaik. Salah satu instrumen tersebut adalah dokumen lingkungan yang
unit audit internal; kewenangan; kewajiban; independensi; tanggung jawab;
menjadi persyaratan bagi para pelaku bisnis untuk menciptakan kegiatan ekonomi
standar audit; ruang lingkup audit; dan hubungan dengan auditor eksternal, demi tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.
Komite Audit dan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan.
9. Kebijakan Pengendalian Internal
Kebijakan Pengendalian Internal menetapkan tanggung jawab dan keikutsertaan semua
pemangku kepentingan dalam pengembangan, implementasi dan evaluasi pengendalian
internal Perusahaan.
INTEGRASI Namun, di tengah kondisi penuh tantangan tersebut, GMF justru melakukan
serangkaian kebijakan strategis untuk memperkuat layanannya; baik itu
kelanjutan kemitraan strategis dengan AFI-KLM, pengembangan ke pasar
internasional khususnya untuk segmen airframe maintenance, investasi pada
teknologi yang akan memperkuat layanan MRO, serta penguatan aspek Tata
Kelola Perusahaan yang Baik. Meskipun kinerja laba tidak sebaik tahun
sebelumnya, dari inisiasi strategis yang dilakukan di sepanjang tahun 2019,
GMF memperkuat fondasi untuk dapat terus melaju bagi bisnis yang
berkelanjutan di masa-masa yang akan datang.
Pengembangan Pasar
STRATEGI kolektibilitas piutang. “Saat ini kebutuhan perbaikan spare part untuk engine
belum semuanya dapat dilakukan secara inhouse. Namun demikian, perseroan
DIVERSIFIKAS terus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan profitability dari segmen
I engine ini. Salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan OEM (original
equipment manufacturer) dan perusahaan MRO kelas dunia,” kata Sekretaris
Perusahaan GMF Fidiarta Andika kepada Bisnis.com baru-baru ini.
Selain itu, GMF juga melakukan diversifikasi usaha dengan membentuk anak
usaha. Saat ini, anak perusahaan yang sudah berkontribusi terhadap kinerja di
1H adalah Garuda Energi Logistik dan Komersial, serta Garuda Daya Pratama
Sejahtera.“
Divestasi
PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk segera melepas lebih dari 2
miliar lembar saham. Keputusan itu diambil dalam rapat umum pemegang
saham luar biasa. Menurut Direktur Utama GMF AeroAsia Iwan
Joeniarto, dalam rapat ditentukan bahwa perusahaannya akan menerbitkan
2.823.351.100 saham atau setara dengan 10 persen dari jumlah modal
ditempatkan dan disetorkan perseroan dalam bentuk pengajuan Penambahan
STRATEGI Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). “Kriteria
DEVENSIF investor strategis yang ditentukan oleh GMF AeroAsia yaitu memiliki modal
yang kuat, mampu mengembangkan bisnis perseroan dan memberi nilai
tambah tehadap brand GMF. Dari penjualan saham, perusahaan ini berencana
menambah kapasitas dan kapabitasnya dengan melakukan ekspansi bisnis
baik di dalam maupun luar negeri. Setidaknya sudah ada tiga wilayah yang
menjadi target mereka tahun ini, yaitu di Batam, Timur Tengah, dan Australia.
Join Venture
PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk segera menekan perjanjian kerja
CARA UNTUK sama perawatan pesawat di zona ekonomi dubai south, uni emirat arab pada
september 2019. Selanjutnya, perseroan juga menjajaki peluang ekspansi di benua
MENCAPAI australia dan afrika.Direktur utama GMF aero asia tazar marta kurniawan
mengatakan, perseroan akan mendirikan perusahaan patungan ( joint venture /JV)
STRATEGI bersama perusahan yang bergerak pada bisnis pesawat jet di dubai south.
Tazar mengatakan, ekspansi ke luar negeri merupakan upaya perseroan untuk
menjadi 10 perusahaan teratas dunia di bisnis maintenance, repair and
overhaul (MRO). Setelah timur tengah, perseroan mengincar australia dengan
rencana pembentukan anak usaha di negeri kangguru tersebut. Adapun, peluang
kerjasama dengan mitra setempat yang dijajaki adalah line maintenance .
Growing List of Customer
PEMERINTAH Kerja sama yang dijajaki dan dijalin kemudian ini diharapkan dapat menjadi kolaborasi
strategis antara GMF dan PTDI guna mendukung percepatan pemulihan industri
penerbangan tanah air di kala pandemi ini.
GMF dan PTDI telah diamanahkan oleh Pemerintah Negara Republik Indonesia untuk
bersinergi guna memperkuat industri pertahanan nasional. Hal ini diwujudkan lewat
kolaborasi modernisasi pesawat C-130H di mana ke dua perusahaan mampu
mengombinasikan kapabilitas masing-masing dalam waktu dekat.
Direktur Utama GMF I Wayan Susena menyampaikan, kerja sama ini sekaligus
membuka peluang bagi GMF untuk saling memanfaatkan kemampuan dan kapabilitas
masing-masing agar tercipta sebuah ekosistem dunia penerbangan yang lebih kompleks.
SWOT
1. Strength (Kekuatan)
- Kapabilitas
- Keunggulan kompetitif
- Nilai jual unik
- Sumber daya, aset, manusia
- Pengalaman, pengetahuan, data
2. Weakness (Kelemahan)
- Reputasi dan merk
- Kondisi finansial
- Reliabilitas data
- Ketangguhan rantai suplai
- Moral, komitmen, dan kepemimpinan
3. Opportunity (Peluang)
- Pengembangan pasar
- Tren gaya hidup
- Inovasi teknologi
- Lokasi geografis
- Pengembangan produk dan unit bisnis
4. Threat (Ancaman)
- Dampak politik dan kebijakan
- Dampak lingkungan
- Permintaan pasar
- Kehilangan staf ahli
- Musim dan faktor cuaca
STRATEGI OPERASI
Demi menjaga keberlangsungan bisnis selama masa pandemi, GMFI juga telah menerapkan sejumlah strategi berjenjang. Mulai dari penerapan strategi jangka pendek,
strategi jangka menengah, hingga strategi jangka panjang agar perusahaan memiliki ketahanan melewati masa pandemi dan tetap bisa tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini
dilakukan guna menyikapi penurunan pasar MRO global yang diprediksi mencapai 40% sepanjang tahun 2020. Direktur Utama GMFI I Wayan Susena menjelaskan,
memasuki semester II-2020, secara berangsur, sejumlah maskapai penerbangan mulai meningkatkan operasionalnya seiring dengan pelonggaran pembatasan pergerakan di
berbagai wilayah dunia. ntuk mengatasi hal tersebut, dalam jangka pendek, perusahaan akan mengelola likuiditas dan arus kas GMFI. Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk
ini melakukan renegosiasi dengan pelanggan terkait pricing dan terms of payment, serta melakukan percepatan proses penagihan untuk pekerjaan yang sudah selesai.
GMFI juga mencanangkan strategi konsolidasi global sebagai strategi jangka panjang perusahaan setelah pandemi COVID-19 berakhir guna mempercepat
proses recovery bisnis. Perusahaan berencana untuk melakukan horizontal alignment dengan partner -partner, baik itu MRO dalam negeri, institusi pertahanan, dan pelaku
industri sejenis untuk memperkuat ketahanan ekosistem dunia aviasi. Tujuan strategi ini tentunya guna peningkatan kapabilitas, percepatan pengembangan usaha, serta
perluasan portfolio customer. “Recovery industri penerbangan akan mampu diraih dengan collective effort seluruh pihak yang ada di dalamnya, begitupun dengan recovery
GMFI, kita perlu berkolaborasi, untuk saling dukung dan membangun kekuatan bersama”, tegas Wayan.
GMFI selalu mengedepankan keselamatan dan kesehatan karyawan dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari. Sesuai anjuran Pemerintah setempat, GMFI patuh
terhadap protokol Kesehatan lewat prosedur 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) serta memaksimalkan tes dan tracing agar tingkat penyebaran
Covid-19 dapat ditekan semaksimal mungkin.
Selain itu, GMFI selalu mengedepankan keselamatan dan kesehatan karyawan dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari. Sesuai anjuran Pemerintah setempat,
GMFI patuh terhadap protokol Kesehatan lewat prosedur 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) serta memaksimalkan test dan tracing agar tingkat
penyebaran Covid-19 dapat ditekan semaksimal mungkin.
STRATEGI KEUANGAN
PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia, menjajaki peluang Penambahan Modal Tanpa Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan menggandeng investor strategis.
Rencana ini diketahui tertunda dari kuartal II tahun lalu karena terkendali harga saham GMFI yang kurang baik. Data Bursa Efek
Indonesia (BEI) mencatat, saham GMFI dalam setahun terakhir turun 61,26%. Pada awal-awal 2019, manajemen lama GMFI juga
menegaskan adanya rencana pelepasan 10% saham melalui private placementsetelah mendapat restu dari pemegang saham. Ini
merupakan bagian dari rencana pelepasan saham yang sudah diskenariokan pada saat proses pencatatan saham perdana ( initial
public offering/IPO) Oktober 2017. Saat itu, manajemen lama GMFI menyatakan private placement akan dilaksanakan melalui
dua skenario. Pertama, melepas 8,28% untuk investor strategis dan 1,72% akan diperuntukkan kepada manajemen dan karyawan
melalui program Management Stock Option Program (MSOP) serta Employment Stock Option Program (ESOP).
Pelepasan saham kepada investor strategis ini ditujukan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan sekaligus mendukung
ekspansi perusahaan.
STRATEGI PEMASARAN
Strategi yang telah dibuat dan dijalankan oleh GMF Power Services adalah: melakukan penguatan sinergi kerjasama dengan BUMN,
melakukan kontrak kerjasama dalam bentuk LTSA (Long Term Service Agreement) terhadap supplier dan pelanggan, melakukan
pengembangan kapasitas dan kapabilitas untuk jenis mesin Centaur 40 & 50 dan Taurus 60, menggunakan brand GMF untuk menaikkan
brand GMF Power Services. Berdasarkan aspek pemasaran, dalam melakukan pemasaran pihak GMF Power Services harus
menjalankan strategi yang sudah ada dengan baik. Strategi yang sedang berjalan sekarang merupakan strategi yang sudah tepat dalam
melakukan pemasaran jasa-jasa yang ditawarkan oleh GMF Power Services. Namun masih terdapat ruang untuk meningkatkan kualitas
promosi, yaitu peningkatan kualitas promosi menggunakan website. Pada saat ini kualitas dari website GMF Power Services dapat
dikatakan kurang mendukung kelengkapan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan.
GMF Power Services adalah image, GMF Power Services memiliki kekuatan brand image yang dapat membantu mereka dalam
memperkenalkan diri mereka sebagai penyedia jasa perawatan dan perbaikan mesin gas turbin. Kekuatan ini mereka dapatkan karena
mereka adalah bisnis unit GMF AeroAsia yang merupakan perusahaan MRO terbesar di Indonesia, kemudian GMF AeroAsia ini
merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia yang dikenal sebagai perusahaan terbesar di Indonesia dan merupakan BUMN.
STRATEGI IT
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk., (GMF) meresmikan fasilitas New Maintenance Control Center (MCC) sebagai bentuk komitmen perusahaan
untuk terus berakselerasi dalam mengoptimalkan kinerja layanan Perusahaan khususnya pada bisnis line maintenance. Area MCC yang sebelumnya berada di
Hangar 2 GMF, kini berada di Hangar 4 yang merupakan hangar terbesar di dunia untuk pesawat narrow body, demi mengoptimalkan kebutuhan fasilitas
penunjang tersebut. Berbekal teknologi teranyar, GMF terus berinovasi untuk selalu memastikan kelaikudaraan armada yang dirawat. Direktur Utama GMF,
Tazar Marta Kurniawan mengungkapkan bahwa pembaharuan fasilitas ini sejalan dengan komitmen Perusahaan untuk semakin mengoptimalkan komitmen
layanan customer Total Solution Maintenance, yakni customer yang mempercayakan perawatan pesawatnya secara penuh kepada GMF. “Dengan semakin
meningkatnya jumlah pesawat yang kami rawat, tentunya kami senantiasa memperhatikan segala fasilitas penunjang mampu memberikan pelayanan prima,
salah satunya MCC yang menjadi jantung perawatan Line Maintenance” kata Tazar. Adapun fasilitas Maintenance Control Center (MCC) terbaru ini turut
dilengkapi dengan pengembangan fitur teknologi digital yang semakin mengoptimalkan layanan perawatan pesawat secara menyeluruh dari aspek ketepatan
efektivitas waktu dan biaya, hingga kualitas layanan yang semakin komprehensif. Saat ini MCC milik GMF telah dilengkapi dengan video conference,
dimana melalui teknologi ini memudahkan proses maintenance dalam hal verifikasi temuan khususnya untuk pengerjaan di outstation. Dengan teknologi
video conference, GMF tidak lagi harus mengirimkan manpower troubleshooter ke outstation, sehingga dapat memaksimalkan efisiensi budget dan efektivitas
waktu pengerjaan perawatan pesawat secara tepat guna. Selain itu, melalui fasilitas New MCC ini, GMF juga menghadirkan aplikasi Mobile Tech Log yang
memungkinkan teknisi mengakses dan menginput maintenance record dari setiap pesawat secara real-time sehingga dapat meminimalisir kesalahan input
data. MCC merupakan fasilitas penunjang vital bagi lini perawatan ringan pesawat yang beroperasi 24 jam sehari dan 7 hari seminggu untuk memastikan
bahwa pesawat laik terbang. Adapun MCC bertugas untuk selalu memonitor kondisi pesawat secara real-time dari sisi teknis, yang nantinya data tersebut
direkomendasikan kepada maskapai sebagai referensi rute yang akan diambil.
STRATEGI LITBANG
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) tengah meninjau rencana pembangunan hanggar baru yang akan terletak di daerah Bintan,
Kepulauan Riau dan sekitarnya. GMF telah menyiapkan dua strategi untuk ekspansi ini. “Pertama pemanfaatan hanggar-hanggar existing di bandara
bekerja sama dengan mitra, baik itu yang dikelola Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, ataupun MRO lain. Kedua adalah pembangunan hanggar baru
seperti yang sedang kami jajaki dengan mitra domestik dan internasional di Bintan dan sekitarnya,” kata Sekretaris Perusahaan GMF Fidiarta Andhika
kepada Kontan.co.id, Rabu (17/7).
Pada aspek sumber daya manusia, GMF Power Services memiliki program yang sangat baik dalam mengembangkan karyawan atau teknisi yang mereka
miliki. Kendala yang dialami oleh GMF Power Services adalah untuk melakukan proses pengembangan membutuhkan waktu yang lama dan untuk
mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan cukup sulit. Untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melakukan perawatan dan
perbaikan mesin-mesin dengan jumlah yang lebih banyak GMF Power Services pada saat ini membutuhkan tambahan jumlah karyawan atau teknisi.
KONDISI DAN STRATEGI
GMF Power Services merupakan bisnis unit dari GMF AeroAsia yang melayani sektor non aviasi dan merupakan bagian bagian dari Garuda
Indonesia Holding Company. Merupakan salah satu perusahaan MRO terbesar di Asia Tenggara, yang berlokasi di bandara Internasional
Soekarno-Hatta Cengkareng. GMF Power Services didirikan untuk menyediakan perawatan dan overhaul mesin gas turbin. GMF Power Services
memiliki teknisi yang memiliki tingkat pendidikan tinggi dan memiliki keahlian pada bidangnya yang telah terbukti di lapangan, yang bertujuan
untuk memastikan kualitas proses perawatan dan pemeliharaan yang terbaik bagi kebutuhan bisnis pelanggan.
GMF Power Services beridiri pada November 2006 yang bertujuan untuk menyediakan pemeliharaan dan perawatan: Melakukan perbaikan,
modifikasi dan overhaul mesin gas turbin aeroderivative, memperbaiki dan memperbarui komponen dari mesin gas turbin, melakukan perbaikan
dan overhaul untuk generator, trafo dan motor rewinding (penggulungan ulang), melakukan pengawasan dan proteksi terhadap mesin generator,
melakukan analisis terhadap performa dan pelayanan teknik terhadap motor listrik dan power plant (pembangkit listrik)
Strategi yang telah dibuat dan dijalankan oleh GMF Power Services adalah: melakukan penguatan sinergi kerjasama dengan BUMN, melakukan
kontrak kerjasama dalam bentuk LTSA (Long Term Service Agreement) terhadap supplier dan pelanggan, melakukan pengembangan kapasitas
dan kapabilitas untuk jenis mesin Centaur 40 & 50 dan Taurus 60, menggunakan brand GMF untuk menaikkan brand GMF Power Services.
ANALISIS EKSTERNAL
Ukuran pasar dan tingkat pertumbuhan industri perawatan dan perbaikan mesin gas turbin ini akan semakin tinggi. Hal ini dapat
dilihat dari pertumbuhan ekonomi indonesia dan pertumbuhan industri Indonesia yang ditandai dengan peningkatan jumlah produksi,
kemudian yang berdampak kepada peningkatan kebutuhan listrik di Indonesia. Hal-hal ini merupakan faktor yang mendorong
industri jasa perawatan dan perbaikan mesin gas turbin ini semakin berkembang, dikarenakan tingkat penggunaan mesin gas turbin
di Indonesia akan terus bertambah jumlahnya. Persaingan dalam industri perawatan dan perbaikan mesin gas turbin di Indonesia
cukup besar, hal ini terlihat dari cukup banyaknya perusahaan yang terjun dalam industri ini. Menurut data yang dimiliki GMF
Power Services terdapat 20 perusahaan yang bergerak dalam perawatan dan perbaikan mesin gas turbin, perusahaan-perusahaan ini
beroperasi dan melayani pelanggan yang berada di Indonesia.
ANALISIS INTERNAL
GMF Power Services memberikan penawaran untuk melakukan kontrak kerjasama kepada pelanggan, dengan adanya kontrak kerjasama ini
perusahaan bertanggung jawab atas perawatan dan perbaikan terhadap mesin-mesin yang dimiliki oleh para pelanggan. Kontrak kerjasama ini
memberikan pelanggan prioritas dalam perawatan dan perbaikan mesin yang mereka miliki. Ketika mesin yang mereka miliki mengalami kerusakan
mereka langsung dapat meminta para teknisi yang dimiliki GMF Power Services untuk datang langsung memeriksa kerusakan yang terjadi.
Berdasarkan aspek pemasaran, dalam melakukan pemasaran pihak GMF Power Services harus menjalankan strategi yang sudah ada dengan baik.
Strategi yang sedang berjalan sekarang merupakan strategi yang sudah tepat dalam melakukan pemasaran jasa-jasa yang ditawarkan oleh GMF Power
Services. Namun masih terdapat ruang untuk meningkatkan kualitas promosi, yaitu peningkatan kualitas promosi menggunakan website. Pada saat ini
kualitas dari website GMF Power Services dapat dikatakan kurang mendukung kelengkapan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan.
Pada aspek sumber daya manusia, GMF Power Services memiliki program yang sangat baik dalam mengembangkan karyawan atau teknisi yang
mereka miliki. Kendala yang dialami oleh GMF Power Services adalah untuk melakukan proses pengembangan membutuhkan waktu yang lama dan
untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan cukup sulit. Untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melakukan perawatan
dan perbaikan mesin-mesin dengan jumlah yang lebih banyak GMF Power Services pada saat ini membutuhkan tambahan jumlah karyawan atau
teknisi.
ANALISIS SWOT
GMF Power Services memiliki tenaga-tenaga kerja yang sudah memiliki pengalaman dan pengetahuan baik, tenaga kerja yang memiliki pengalaman ini
berasal dari GMF AeroAsia. GMF Power Services yang merupakan bisnis unit dari GMF AeroAsia ini telah memiliki pengalaman dalam menangani mesin-
mesin turbin pesawat. Konsep yang dimiliki mesin yang digunakan untuk pesawat dengan mesin turbin pembangkit listrik ini mempunyai banyak kesamaan.
Kemudian yang menjadi kekuatan GMF Power Services adalah image, GMF Power Services memiliki kekuatan brand image yang dapat membantu mereka
dalam memperkenalkan diri mereka sebagai penyedia jasa perawatan dan perbaikan mesin gas turbin. Kekuatan ini mereka dapatkan karena mereka adalah
bisnis unit GMF AeroAsia yang merupakan perusahaan MRO terbesar di Indonesia, kemudian GMF AeroAsia ini merupakan anak perusahaan Garuda
Indonesia yang dikenal sebagai perusahaan terbesar di Indonesia dan merupakan BUMN.
Kelemahan-kelemahan ini tentunya dapat menghambat kinerja dari bisnis unit ini untuk mencapai tujuannya dimasa yang akan datang. Kelemahan-kelemahan
yang terdapat pada GMF Power Services antara lain adalah, dalam memperoleh modal untuk melakukan pengembangan bisnis GMF Power Services tidak
mendapat dukungan penuh dari GMF AeroAsia, hal ini disebabkan karena GMF AeroAsia memiliki prioritas-prioritas lain dalam sektor aviasi.
GMF Power Services pada saat ini perlu menambah jumlah tenaga kerja mereka, guna dapat mencapai peningkatan produksi serta mempersingkat waktu dari
proses perbaikan. Pada saat ini GMF Power Services hanya memiliki total karyawan sebanyak 80 orang, yang dirasa masih sangat kurang. Terbatasnya SDM
ini membuat kemampuan GMF Power Services untuk melakukan proses perawatan dan perbaikan menjadi terbatas. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
proses perawatan dan perbaikan adalah 45 hari hingga 3 bulan.
GMF Power Services harus dapat mengantisipasi ancaman-ancaman yang timbul akibat adanya perubahan lingkungan bisnis, peraturan
pemerintah. Dengan dapat mengantisipasi ancaman-ancaman tersebut maka GMF Power Services dapat menjalankan bisnisnya sesuai dengan
apa yang telah menjadi tujuan mereka. berdasarkan analisis eksternal terdapat ancaman atau tantangan yang akan dihadapi oleh GMF Power
Services antara lain adalah, mengenai peraturan pemerintah. Pemerintah memiliki tugas untuk mengatur kegiatan bisnis dan industri agar tercipta
iklim yang sehat. Terkadang pemerintah melakukan perubahan-perubahan peraturan yang telah ada sebelumnya. Apabila UU perindustrian pasal
27 ayat 1 tahun 2014 diubah oleh pemerintah, guna memberikan jalan dan keleluasaan bagi investor atau perusahaan asing masuk ke Indonesia.
Maka perusahaan-perusahaan manufaktur pembuat mesin-mesin gas turbin ini akan banyak yang langsung terjun untuk melakukan proses
perawatan dan perbaikan mesin-mesin mereka, yang berdampak pada perusahaan Indonesia khususnya GMF Power Services tidak memiliki
kekuatan lagi dalam melakukan perawatan dan perbaikan mesin-mesin gas turbin. Perusahaan manufaktur tentunya tidak akan memberikan akses
atau lisensi untuk menggunakan komponen mereka dalam proses perawatan dan perbaikan mesin-mesin gas turbin. Hal ini tentu saja akan dapat
berpengaruh terhadap bisnis yang dijalankan oleh GMF Power Services. Pihak GMF Power Services tidak bisa memprediksi kapan perubahan
tersebut dilakukan oleh pemerintah, untuk itu perlu menjalankan strategi yang efektif dan mengantisipasi perubahan dari pemerintah.
EVALUASI STRATEGI
Dampak dari tumbuh dan berkembangnya industri di Indonesia juga membuat tingkat kebutuhan akan listrik di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, sehingga
mengharuskan PLN menambah jumlah dari mesin-mesin pembangkit tenaga listrik mereka. Kebutuhan akan listrik terbesar tidak hanya dari golongan masyarakat biasa atau
rumah tangga, namun untuk golongan bisnis dan industri juga membutuhkan listrik yang besar. GMF Power Services sebagai penyedia jasa perawatan dan perbaikan mesin-
mesin gas turbin terus berupaya meningkatakan kemampuan mereka untuk dapan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan-pelanggan mereka, serta melakukan
upaya untuk dapat menjadi pemimpin dalam industri jasa perawatan dan perbaikan mesin gas turbin ini.
Faktor-faktor yang menjadi kekuatan GMF Power Services dalam bersaing di industri perawatan dan perbaikan mesin gas turbin ini adalah, GMF Power Services memiliki
tenaga- tenaga kerja yang sudah memiliki pengalaman dan pengetahuan baik, tenaga kerja yang memiliki pengalaman ini berasal dari GMF AeroAsia. GMF Power Services
yang merupakan bisnis unit dari GMF AeroAsia ini telah memiliki pengalaman dalam menangani mesin-mesin turbin pesawat. Konsep yang dimiliki mesin yang digunakan
untuk pesawat dengan mesin turbin pembangkit listrik ini mempunyai banyak kesamaan. Kemudian yang menjadi kekuatan GMF Power Services adalah image, GMF Power
Services memiliki kekuatan brand image yang dapat membantu mereka dalam memperkenalkan diri mereka sebagai penyedia jasa perawatan dan perbaikan mesin gas turbin.
Kekuatan ini mereka dapatkan karena mereka adalah bisnis unit GMF AeroAsia yang merupakan perusahaan MRO terbesar di Indonesia, kemudian GMF AeroAsia ini
merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia yang dikenal sebagai perusahaan terbesar di Indonesia dan merupakan BUMN.
Faktor yang menjadi kelemahan GMF Power Services adalah dalam memperoleh modal untuk melakukan pengembangan bisnis GMF Power Services tidak mendapat
dukungan penuh dari GMF AeroAsia, hal ini disebabkan karena GMF AeroAsia memiliki prioritas-prioritas lain dalam sektor aviasi. Kendala permodalan ini berdampak
pada belum mampunyai GMF Power Services mengadakan fasilitas test cell. Kemudian terbatasnya jumlah tenaga kerja yang mereka miliki. Selain itu untuk dapat
menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai keahlian, membutuhkan waktu pengembangan tenaga kerja cukup lama yaitu 2 hingga 8 tahun.
SARAN
Untuk dapat menghasilkan keuntungan yang besar dan stabil serta menjadi pemimpin dalam industri perawatan dan perbaikan mesin
gas turbin ini, penulis memberikan saran kepada GMF Power Services. Saran-saran tersebut antara lain: melakukan penambahan
jumlah tenaga kerja dan melakukan percepatan pengembangan kemampuan karyawan. Dengan penambahan jumlah tenaga kerja dan
pengembangan kemampuan karyawan, maka GMF Power Services dapat melakukan proses perawatan dan perbaikan mesin gas
turbin lebih cepat, pada saat ini pengerjaan yang paling cepat itu memakan waktu hingga 1 bulan. Melaksanakan LTSA kepada
supllier-supllier GMF Power Services, pada saat ini GMF Power Services belum menjalankan hal ini khususnya kepada supplier.
Dengan adanya LTSA dengan supplier memberikan kepastian kepada GMF Power Services akan kebutuhan komponen- komponen
yang mereka butuhkan, serta dengan harga yang kompetitif.