Anda di halaman 1dari 18

Pengertian HIV AIDS

• HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah


retrovirus golongan RNA yang spesifik menyerang
sistem imun/kekebalan tubuh manusia. Penurunan
sistem kekebalan tubuh pada orang yang terinfeksi
HIV memudahkan berbagai infeksi, sehingga dapat
menyebabkan timbulnya AIDS.
Pengertian HIV AIDS

• AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)


adalah sekumpulan gejala/tanda klinis pada
pengidap HIV akibat infeksi tumpangan
(oportunistik) karena penurunan sistem imun.
Penyebab HIV pada Anak
• Penyebab penyakit HIV adalah infeksi human
immunodeficiency virus. Virus ini menghancurkan sel
CD4 (sel T), jenis sel darah putih dalam bagian sistem
imun yang khusus bertugas melawan infeksi. Di saat
yang bersamaan, virus HIV juga terus menggandakan
diri untuk menginfeksi sel T yang sehat.
Penyebab HIV pada Anak
• Semakin banyak sel T yang dihancurkan virus HIV,
kekebalan tubuh seseorang akan semakin lemah dan
rentan terhadap berbagai penyakit. Ketika jumlah sel
T sangat jauh di bawah normalnya, infeksi HIV dapat
berkembang menjadi penyakit AIDS (Acquired
Immune Deficiency Syndrome).
Penularan HIV/AIDS pada anak

• 1. Penularan dari ibu ke anak


• 2. Tertular dari jarum yang terkontaminasi
• 3. Aktivitas seksual
• 4. Tranfusi darah
Fase HIV/AIDS
1. Perjalanan Alamiah dan Stadium Infeksi HIV
a. Fase I: masa jendela (window period)
tubuh sudah terinfeksi HIV, namun pada pemeriksaan
darahnya masih belum ditemukan antibodi anti-HIV.
b. Fase II: masa laten
masa laten bisa tanpa gejala/tanda (asimtomatik) hingga
gejala ringan. Tes darah terhadap HIV menunjukkan hasil
yang positif, walaupun gejala penyakit belum timbul.
c. Fase III: masa AIDS
fase terminal infeksi HIV dengan kekebalan tubuh yang
telah menurun drastis sehingga mengakibatkan
timbulnya berbagai infeksi oportunistik, berupa
peradangan berbagai mukosa
Tanda dan Gejala HIV
1. Bayi
• balita yang kekurangan gizi
• Tumbuh kembang anak terhambat. Misalnya, berat
badan tidak kunjung naik.
• Perut membesar karena adanya pembengkakan pada
hati dan limpa mereka.
• Mengalami diare dengan frekuensi yang tidak
menentu.
• Sariawan akibat infeksi jamur pada mulut anak yang
ditandai dengan bercak-bercak putih di rongga
• pipi dan lidah.
2. Anak
a. Gejala HIV ringan pada anak usia sekolah:
• Pembengkakan kelenjar getah bening.
• Kelenjar parotis (kelenjar ludah yang terletak di dekat telinga)
membengkak.
• Sering mengalami infeksi sinus dan telinga.
• Mengalami gatal dan terdapat ruam pada kulit.
• Pembengkakan perut akibat membengkaknya hati dan limpa
anak.
b. Gejala HIV taraf sedang pada anak usia sekolah
• Sariawan yang berlangsung lebih dari dua bulan.
• Pneumonitis
• Diare.
• Demam tinggi yang tidak kunjung sembuh lebih dari satu
bulan.
• Hepatitis atau peradangan organ hati.
• Cacar air dengan komplikasi.
• Gangguan atau penyakit ginjal.
c. Gejala HIV parah pada anak usia sekolah
• Menderita dua infeksi , seperti meningitis atau sepsis.
• Infeksi jamur pada saluran pencernaan dan paru-paru.
• Peradangan otak atau ensefalitis.
• Tumor atau lesi ganas.
• Pneumocytis jiroveci
• Beberapa anak mungkin saja terkena infeksi herpes simpleks
dan herpes zoster (cacar ular)
Pencegahan HIV/AIDS

Pencegahan Kehamilan yang Tidak Direncanakan pada Perempuan dengan HIV


1) Pencegahan dan Penundaan Kehamilan pada Ibu dengan HIV
2) Perencanaan Kehamilan Bila perempuan dengan HIV dan pasangannya
memutuskan ingin punya anak, maka kehamilan perlu direncanakan dengan
matang

3) Pemberian ARV pada Ibu Hamil dengan Infeksi HIV

4) Perencanaan Persalinan Aman bagi Ibu dengan HIV


Pencegahan HIV/AIDS
Penatalaksanaan nifas bagi ibu dengan HIV.
1) Bagi ibu yang memilih tidak menyusui dapat dilakukan penghentian produksi ASI.
2) Pengobatan, perawatan dan dukungan secara berkelanjutan diberikan, di samping
tata laksana infeksi oportunistik terhadap pengidap HIV/AIDS dan dukungan
edukasi nutrisi.
3) Pelayanan kontrasepsi pasca persalinan diutamakan agar tidak terjadi kehamilan
yang tidak terencana dan membahayakan ibu dan janin yang dikandungnya.
4) Edukasi kepada ibu tentang cara membuang bahan yang berpotensi menimbulkan
infeksi, seperti lokia dan pembalut yang penuh dengan darah.
Pencegahan HIV/AIDS
• Pemberian ARV dan Kotrimoksasol Profilaksis pada Bayi
• Pemberian Nutrisi bagi Bayi dari Ibu dengan HIV (Pilihan yang diambil
haruslah antara ASI saja atau susu formula saja (bukan mixed feeding))
• memberikan pendidikan seks sedini mungkin pada anak oleh orang tua
• Sosialisasi informasi yang benar pada anak hususnya remaja, misalnya
strategi “ABCDE”
• Menyediakan media informasi yang bermutu, memadai dan mudah diakses
• Memberikan pendidikan kepada remaja, khususnya siswa SMP dan SMA
tentang pencegahan HIV dan AIDS dalam materi kurikulum pendidikan
sekolah formal dan non formal
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai