DALAM PENDIDIKAN
Anggota
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengiumpulan
(akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan penyajian informasi.
Pengertian TIK yang merupakan gabungan dari dua konsep yaitu Information Technology, dan
Communication Technology, di rumuskan oleh (Moore, 2003: 7), yaitu:
Teknologi Informasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan item peralatan (perangkat
keras) dan program komputer (perangkat lunak) yang memungkinkan kita untuk mengakses,
menyimpan, mengatur, memanipulasi dan menyajikan informasi dengan cara elektronik.
Teknologi komusikasi adalah istilah yang menggambarkan peralatan telekomunikasi yang melaluinya
informasi dapat dicari dan diakses.
Peran TIK dalam Pembelajaran
Sebagai media presentasi pembelajaran, misal berbentuk slide power point dan
animasi dengan program flash.
Sebagai media pembelajaran mandiri atau E-learning, missal peserta didik diberikan
tugas untuk membaca atau mencari sumber dari internet, mengirimkan tugas untuk
membaca atau mencari sumber dari internet, mengirimkan jawaban tugas, bahkan
mencoba dan melakukan materi pembelajaran. Melaluis E-Learning, belajar tidak lagi
dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Hal ini mendorong peserta didik untuk melakukan analisis dan sintesis pengetahuan,
menggali dan mengolah sendiri.
6 peranan TIK dalam bidang pendidikan
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran menjadi tuntutan yang mendesak dewasa ini.
Maraknya arus informasi dan ragamnya sumber informasi menjadikan guru tidak menjadi
satu-satunya sumber belajar. Akan tetapi dalam satuan pendidikan sekolah guru memiliki
peranan yang strategis. Oleh karena itu penggunaan TIK di sekolah hendaknya dimulai dari
titik pangkal yang strategis pula yaitu guru (Miarso, 2004: 494). Para guru harus diyakinkan
bahwa TIK memiliki kegunaan dalam memfasilitasi proses belajar siswa dan bahwa TIK tidak
akan menggantikan kedudukannya sebagai guru, melainkan membantunya untuk, paling
tidak menyimpan dan menyajikan konsep, prinsip, prosedur yang ingin diajarkannya.
Manfaat TIK bagi dunia pendidikan
1. Berbagai hasil penelitian menunjukkan dengan adanya TIK penelitian yang dilakukan
seseorang dapat dimanfaatkan dan diketahuii orang lain, ini juga akan mencegah terjadinya
penelitian yang serupa
2. Konsultasi dengan pakar. Internet juga banyak dimanfatkan untuk berkonsultasi dengan pakar
yang berada di tempat ini.
3. Perpustakaan online. Perpustakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital yang
ditempatka di internet. Pelajar atau mahasiswa dapat mengakses sumber-sumber dengan cara
mudah tanpa dibatasi jarak dan waktu
4. Diskusi online. Diskus online adalah diskusi yang dilakukan di internet
5. Kelas online. Kelas online digunakan bagi lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh.
Dampak positif teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan
1. Informasi yang dibutuhkan untuk menjadi lebih cepat dan lebih mudah dalam mengakses
tujuan pendidikan
2. Inovasi dalam pemblajaran tumbuh di hadapan e-learning inovasi yang lebih memudahkan
proses pendidikan
3. Sistem administrasi pada lembaga pendidikan akan lebih mudah dan lancar karena
penerapan sistem TIK
4. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi
5. Berbagi hasil penelitian, penelitian yang dipublikasikan dalam internet akan mudah
digunakan oleh orang lain di seluruh penjuru dunia dengan cepat
Dampak negatif teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan
1. Kemajuan TI akan semakin mempermudah pelanggran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena
akses mudah ke data yang menyebabkan orang plagiatis akan melakukan kecurangan.
2. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan
berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (jangka pendek perhatian).
3. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak pidana.
4. Tidak membuat TI sebagai media atau sarana hanya dalam belajar, misalnya, kita tidak hanya
men-download, tapi masih membeli buku cetak, tidak hanya mengunjungi perpustakaan
digital tetapi juga masih mengunjungi perpustakaan.
5. Perlu untuk tujuan yang jelas. TI dipandang kurang efektif (atau tidak efektif) saat tujuan
penggunaanya tidak jelas.
PEMBELAJARAN BERBASIS
BLENDED LEARNING
Blended Learning
Secara etimologi istikah Blended Learning terdiri dari dua kata yaitu blended dan
learning. Kata blend berarti “campuran, bersama untuk meningkatkan kualitas agar
bertambah baik” (Collins Dictionary), atau formula suatu penyelarasan kombinasi atau
perpafuan (Oxford English Dictionary) (Heinze and Procter, 2006, dalam buku
pembelajaran berbaisi Teknologi Informasi dan Komunikasi). Sedangkan learning
memiliki makna pola pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran, atau
penggabungan antara satu pola dengan pola lainnya. Apa yang digabungkan? Elena
Mosa (2006) menyampaikan bahwa yang digabungkan adalah dua unsur utama, yakni
pembelajaran di kelas (classroom lesson) dengan online learning.
Blended learning dapat diartikan sebagai suatu pembelaaran yang
menggabungkan atau mengombinasikan pembelajaran tatap muka (face to face) dengan
media TIK, seperti komputer (online maupun offline), multimedia, kelas virtual, internet
dan sebagainya.
Karakteristik Blended Learning
Adapun karakteristik dari blended learning, yaitu:
a) Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, modeel pembelajaran, gaya
pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.
b) Sebagai sebuah kombinasi pembelajaran langsung (face to face), belajar mandiri, dan belajar
mandiri via online.
c) Pembelajaran yang didukung oleh k!mbinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan
gaya pembelajaran.
d) Guru dan Orangtua peserta belajar memiliki peran yang sama penting,
guru sebagai fasilitator, dan orangtua sebagai pendukung.
Pembelajaran berbasis blended learning dimulai sejak ditemukan komputer, walaupun
sebelum itu juga sudah terjadi adanya kombinasi (blended). Terjadinya pembelajaran, awalnya
karena adanya tatap muka dan interaksi antara pengajar dan pelajar, setelah ditemukan mesin cetak
maka guru memanfaatkan media cetak. Pada saat ditemukan media audio visual, sumber
belajar dalam pembelajaran mengombinasi antara pengajar, media cetak, dan audio visual. Namun
blended learning muncul setelah berkembangnya teknologi inforrmasi sehingga sumber dapat diakses
oleh pembelajaran secara offline maupun online. Saat ini, pembelajaran berbasis blended learning
dilakukan dengan menggabungkan pembelajaran tatap muka, teknologi cetak,
teknologi audio, teknologi audio visual, teknologi komputer, dan teknologi m-learning (mobile learning).
Dalam blended learning terdapat enam unsur yang harus ada, yaitu: (1) Tatap Muka, (2) Belajar Mandiri,
(3) Aplikasi, (4) Tutorial, (5) Kerjasama, dan (6) evaluasi.
Model Blended Learning
Dalam Blended Learning secara umum terdapat 6 model, yaitu:
1. Face-to-face Driver. Melibatkan siswa tidak hanya sekedar tatap muka di ruang kelas atau
laboratorium, melainkan melibatkan siswa dalam kegiatan diluar kelas dengan mengintegrasikan
teknologi web secara online.
2. Rotation. Mengintegrasikan pembelajaran online sambil bertatap muka didalam kelas dengan
pengawasan guru atau pendidik.
3. Flex. Memanfaatkan media internet dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa. Dalam hal
ini siswa dapat membentuk kelompok diskusi.
4. Online Lab. Pembelajaran yang berlangsung di dalam ruang laboratorium komputer dengan semua
materi pembelajaran di sediakan secara softcopy, dimana para peserta berinteraksi dengan guru
secara online. Dalam hal ini guru dibantu Oleh pengawas agar disiplin dalam belajar tetap terjaga.
5. Self Blend. Dalam hal ini siswa mengikuti kursus online, hal ini sebaga ipelengkap kelas tradisional
yang dilakukan tidak harus di dalam ruang kelas akan tetapi bisa di luar kelas.
6. Online Driver. Merupakan pembelajaran secara online, dimana dalam hal ini seorang guru bisa
mengupload materi pembelajaran di internet, sehingga dapat mendownload/ mengunduhnya dari
jarak jauh agar siswa bisa belajar mandiri di luar kelas dan dilanjutkan dengan tatap muka
berdasarkan waktu yang telah disepakati.
Kelebihan dan Kekurangan Blended Learning
Adapun kelebihan blended learning adalah:
a) Hemat waktu
b) Hemat biaya
c) Pembelajaran lebih efektif dan efisien
d) Peserta mudah dalam mengakses materi pembelajaran
e) Peserta didik leluasa untuk mempelajari materi pelajaran secara mandiri
f) Memanfaatkan materi-materi yang tersedia secara online
g) Peserta didik dapat melakukan diskusi dengan guru atau peserta didik lain di luar jam
tatap muka
h) Pengajar tidak terlalu banyak menghabiskan tenaga untukmengajar, menambahkan materi
pengayaan melalui fasilitas internet
i) Memperluas jangkauan pembelajaran/ pelatihan
j) Hasil yang optimal serta meningkatkan daya tarik pembelajaran, dan lain sebaginya.
Adapun kekurangan dari blended Learning:
a. Sulit diterapkan apabila sarana dan prasarana tidak mendukung
b. Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki peserta
c. Akses internet yang tidak merata di setiap tempat, dan lain sebagainya
Penerapan Blended Learning
Blended e-Learning kini banyak digunakan oleh para penyelenggara pendidika terbuka dan
jarak jauh. Kalau dahulu hanya Uniersitas Terbuka yang diizinkan menyelengarakan pendidikan
jarak jauh, maka kini dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan No.107/U/2021(2 Juli
2021) tentang ‘penyelenggaraan program pendidikan tingi jarak jauh’, maka perguruan tinggi
tertentu yang mempunyai kapasitas menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh
mengunakan blended e-learning, juga telah diizinkan penyelenggaraannya.
Penerapan Blended Learning dalam pendidikan dasar dan menengah tidak begitu dibutuhkan
jika penerapannya disamakan dengan penerapan Blended Learning di Perguruan Tinggi. Hal ini
dikarenakan adanya perbedaan pendekatanan dan metode pendidikan terutama di perguruan
tinggi yang melaksanakan pendidikan jarak jauh. Pada pelaksanaan pendidikan dasar dan
menengah, harus menerapkan tatap muka dalam pembelajarannya, akan tetapi bukan berarti
dalam pendidikan dasar dan menengah tidak dapat menerapkan Blended Learning. Pada pendidikan
dasar dan menengah juga dapat menerapkan Blended Learning, hanya saja secara teknis
pelaksanaan pembelajaran tidak dapat disamakan dengan pelaksanaan pembelajaran di perguruan
tinggi yang melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
Pr!ses pembelajaran Blended Learning ini dibutuhkan pada saat penyampaian atau pemberian
materi pelajaran, pemberian tugas hingga penugasan-penugasan kepada peserta didik yang
dilaksanakan di luar jam sekolah.
Blended Learning dibutuhkan pada saat:
• Proses belajar mengajar tidak hanya tatap muka, namun
menambah waktu pembelajaran dengan memanfaatkan
teknologi internet.
• Mempermudah dan mempercepat proses komunikasi non-
stop antara pendidik dan siswa.
• Siswa dan pendidik dapat diposisikan sebagai pihak yang
belajar.
• Membantu proses percepatan pendidikan yang salah satunya
dengan menerapkan Flip classroom yang berbasis teknologi
informasi dan komunikasi.
Pemanfaatan E-Learning Dalam
Pembelajaran
Pemanfaatan E-Learning Dalam pembelanjaran
Perkembangan teknologi komunikasi menjadi begitu pesat, termasuk di
dalamnya perkembangan dan penggunaan internet. Keberadaan
internet telah benar-benar mendunia dan telah membuat seakan-akan
dunia tanpa batas. Komunikasi dan infor- masi akan segara tersebar
dengan begitu cepat tanpa mengenal perbeda- an wilayah dan waktu.
Internet telah menjadi sebuah kebutuhan pokok dalam memenuhi rasa
ingin tahu terhadap perkembangan informasi.
- Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara umum
adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan,
penyebaran dan penyajian informasi.
- Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran menjadi tuntutan yang mendesak dewasa ini. Maraknya arus informasi dan
ragamnya sumber informasi menjadikan gur tidak menjadi satu-satunya sumber belajar. Akan tetapi dalam satuan
pendidikan sekolah guru memiliki perana yang strategis.
- Model blended learning merupakan kombinasi dari beberapa pendekatan pembelajaran yaitu pembelajaran
conventional berupa tatap buka dan e-learning yang berbasis internet.
- Penerapan blended learning yang mana metode itu tidak begitu dibutuhkan dalam oendidikan dasar dan menengah
jika penerapannya disamakan dengan penerapan blended learning di Perguruan Tinggi.
- E-learning memungkinksn pembelajaran untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri di kelas.
Pembelajaran bisa berada di mana saja. Interaksi bisa dijalankan secara online dan real time ataupun secara offline
atau archived.
- Pembelajaran belajar dari komputer di kantor ataaupun dirumah dengan memeanfaatkan koneksi jaringan lokal
atapun jaringan internet dan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia
materi di kampus/universitas atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajaran bisa mengatur sendiri waktu
belajar dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.