Anda di halaman 1dari 51

Motivasi dan Kerja Sama

Tim Dalam Berwirausaha

Imelda Free Unita Manurung, S.Pd., M.Pd


Motivasi
Motivasi Adalah aktivitas perilaku yang bekerja dalam usaha
memenuhi kebutuhan yang diinginkan
Chung & Meggison “ motivasi dirumuskan sebagai perilaku
yang ditujukan pada sasaran. Motivasi berkaitan dengan tingkat
usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu
tujuan”
Bareson & Steiner(Marchrany, 1985) “ motivasi dapat diartikan
sebagai keadaan kejiwaandan sikap mental manusia yang
memberikan energi, mendorong kegiatan dan menggerakkan dan
mengarah atau menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan
yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan”
MOTIVASI BERWIRAUSAHA

Kebutuhan atau Pencarian Jalan Keluar Pilihan Perilaku untuk


Kesenjangan untuk memenuhi dan memenuhi dan memuaskan
Kebutuhan memuaskan kebutuhan kebutuhan

Penentuan kebutuhan di
masa yang akan datang Evaluasi atas
dan pencarian bagi cara Pemuasan
pemenuhannya Kebutuhan
Maslow’s Hierarchy of Needs
Theory: People must fulfill lower needs in order to move onto higher needs.

Aktualisasi Diri Maximization of potential.


Respect, recognition. Penghargaan
Diterima Orang Lain Social interaction.
Job security.
Keamanan

Physiological
The basics: food, shelter, and clothing.
Kebutuhan David McClelland

Kebutuhan
Manusia

Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan


untuk untuk Berafiliasi akan
Berprestasi (N-Aff) Kekuasaan
(N-Ach) (N-Pow)
N’Ach, Wirausaha yang memiliki motivasi ini selalu ingin berprestasi/
meraih yang terbaik, umumnya memiliki ciri-ciri :
• Ingin mengatasi sendiri kesulitan-kesuliatan dan persoalan-persoalan
yang timbul pada dirinya.
• Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk dapat mengukur
keberhasilan atau kegagalan
• Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi
• Berani menghadapi resiko dengan penuh tantangan
• Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang.

N’Pow, yaitu hasrat untuk mempengaruhi, mengendalikan dan


menguasai oranglain. Ciri umumnya adalah senag bersaing,
berorientasi pada status dan menguasai orang lain.

N’Aff, yaitu hasrat untuk dapat diterima dan disukai oleh orang lain.
Wirausaha yang berafiliasi tinggi lebih menyukai persahabatan,
bekerjasama daripada persaingan dan saling pengertian
Mengapa orang berhasrat untuk berwirausaha ?
(Steinhoff & Burgess (1993:6)

Keinginan untuk pendapatan yang lebih tinggi


Keinginan untuk menjadi diri sendiri
Keinginan untuk prestise yang datang untuk menjadi
pemilik bisnis
Keinginan untuk menjalankan dengan ide baru atau
konsep
Keinginan untuk membangun kekayaan jangka panjang
Keinginan untuk memberikan kontribusi bagi
kemanusiaan atau penyebab tertentu
MODEL PROSES KEWIRAUSAHAAN

Pribadi:
- Pencapaian Sosiologi: Pribadi :
Pribadi: - Jaringan Organisasi:
locus of control -Wirausa
-Pengambilan -Kelompok
- Toleransi kelompok hawan
- Pengambilan resiko - Orang Tua -Strategi
: -Pemimpin
Resiko -Ketidakpuasan - Keluarga -Struktur
-Manajer
- Nilai2 pribadi -Usia - Model Pe -Budaya
- Pendidikan
-Komitmen
-Komitment -Produk
- Pengalaman ranan -Visi

I INNOV
OVAS
ASI I KEJADIAN
KEJADIANPEMICU
PEMICU IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN

Lingkungan : Lingkungan :
Lingkungan: -Kompetensi -Pesaing
-Peluang -Sumber daya -Pelanggan
- Model Peranan -Inkubator -Pemasok
- -Aktivitas -Kebijakan Pemerintah -Investor, Bankir
Proses kewirausahaan Diawali oleh
Inovasi (Carol Noore)
Inovasi dipengaruhi oleh ;
• Faktor Internal seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai,
pendidikan, pengalaman.
• Faktor ekternal/lingkungan seperti model peran, aktivitas,
peluang,organisasi, keluarga
Strategi Menciptakan Inovasi , sbb:

• Menciptakan manfaat
• Meningkatkan nilai inovasi
• Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi
pelanggan
• Menyajikan apa yang dianggap bernilai dari
pelanggan.
• Konsep 3M (A.Gym)
* Mulai dari yang kecil
* Mulai dari diri sendiri
* Mulai saat ini juga
TEORI-TEORI PROSES TERBENTUKNYA
WIRAUSAHA
• Teori Life Path Change
• Teori Goal Directed Behavior
• Teori Decision Making
• Teori Outcome Expectancy
TEORI LIFE PATH CHANGE
Shapero & Sokol (1982) : “tidak semua wirausaha lahir dan
berkembang menjadi jalur yang sistematis dan terencana”.
Penyebab :
1. Negative displacement
2. Being between things
3. Having positive pull
TEORI GOAL DIRECTED
BEHAVIOR
Wolman (1973) : Seseorang menjadi wirausaha
karena termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu

Keputusan menjadi wirausaha diambil dengan


tujuan memecahkan masalah kekurangan yang dia
miliki. Masalah kekurangan diidentifikasi dengan
adanya HARAPAN sebagai pemecahan.
TEORI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
• Sebelum mengambil keputusan untuk
berwirausaha, seseorang memiliki berbagai macam
pertimbangan-pertimbangan.
• Pengambilan keputusan tidak mudah bahkan
menimbulkan konflik, antara dirinya sendiri
bahkan dengan orang lain
• Moore (1954) : Pengambilan keputusan adalah
perpaduan antara kegiatan berpikir, memilih dan
bertindak.
• Crimmon (1976) : pengambilan keputusan dapat
mengarahkan perilaku tindakan seseorang dalam
mencapai tujuannya.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan :
1. Berasal dari situasi lingkungan keputusan itu sendiri
2. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si
pengambil keputusan itu sendiri
TEORI OUTCOME
EXPECTANCY
• Bandura (1986) : keyakinan tentang konsekuensi
yang diterima setelah seseorang melakukan suatu
tindakan tertentu.

• Jenis-jenis Insentif Outcome Expectancy : primer,


sensoris, sosial, ekonomis, aktivitas, status,
pengaruh, terpenuhinya standar internal.
Kenapa usaha kecil sering gagal?

Kesalahan dalam :
• Pengelolaan uang
• Pengelolaan usaha dan manajemen
• Kompetensi
• Kredit perbankan
• Membidik pasar
• Administrasi usaha dan hukum
7 rahasia menjadi enterprener

• Berani mengambil resiko terbesar


• Meminimumkan mimpi-mimpi besar
• Hargai pelanggan lebih tinggi
• Pelihara anak buah anda
• Dalam kondisi susah, mampu bertahan
• Percaya pada diri sendiri
• Punya gairah dan semangat untuk maju
Esensi kewirausahaan

• Menciptakan nilai tambah melalui proses pengkombinasian


SDA+SDM+Teknologi
• Harus berbeda dengan yang lain, agar mampu bersaing dengan
cara :
1. Pengembangan teknologi baru
2. Perbaikan produk dan jasa yang ada
3. Penemuan produk baru dan cara-cara baru
Motivasi Kepemimpinan

• Proses dimana para pemimpin menggunakan


pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi
bagi para pegawai, bawahan, atau yang
dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai
tujuan tersebut, serta menciptakan suatu budaya
produktif dalam organisasi
Motivasi dan Produktivitas

• Motivasi dan produktivitas adalah suatu bagian


yang saling terkait satu sama lainnya
• Peningkatan motivasi kerja akan mempengaruhi
peningkatan produktivitas, dan begitu sebaliknya
• Kohler’s Dictionary for Accuntant :produktifitas
didefinisiakan sebagai hasil yang didapat dari
proses produksi dengan menggunakan satu atau
lebih faktor produksi.
• Faustino Cordoso Gomes “ banyak penelitian penelitian
yang memperlihatkan bahwa produktivitas sangat
dipengaruhi oleh faktor :
• Knowladge / pengetahuan
• Skill / kemampuan
• Abilities /kemampuan
• Attitude / sikap
• Behavior / tingkah laku
Ukuran yang biasa digunakan untuk mengukur hasil
(output) dari produktivitasnya dengan menggunakan 2
pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan dalam bentuk product. Pendekatan ini
melihat pada ukuran fisik yang dihasilkan oleh satu
perusahaan, --etc: jumlah mobil yang mampu
diproduksi dalam 1 tahun
2. Pendekatan dalam bentuk finansial. Pendekatan ini
melihat pada ukuran dalam satu periode waktu, --etc :
peningkatan penjualan yang tergambarkan dalam
bentuk perolehan keuntungan perusahaan
Teori X dan Y dalam Perspektif
Kewirausahaan
• Tipe manusia dengan posisi Teori X  cenderung memiliki motivasi
rendah dan malas dalam berjuang untuk kemajuan hidupnya
• Tipe manusia dengan posisi Teori Y  cenderung memiliki motivasi
tinggi dan senang dalam berjuang untuk kemajuan hidupnya
• Dari tabel diatas terlihat jelas bahwa tipe Y dianggap memiliki
karakteristik yang cenderung berani daam bersikap. Artinya sikap
decision maker telah mereka punyai
• Manusia tipe x bisa dirubah ke tipe Y, asal yang bersangkutan
mempunyai memiliki semangat dan keinginan kuat untuk melakukannya,
salah satu cara dengan menerapkan kedisiplinan
Solusi – Solusi Dalam Masalah di Bidang
Motivasi
1. Pimpinan menciptakan kearah yang mendukung situasi dan kondisi kerja
yang nyaman, saling menghargai, menempatkan rasa simpati, menghargai
karyawan yang telah berusaha keras meskipin gagal
2. Pemimpin yang bijkasana menghindari untuk timbulnya bahasa – bahasa
dan perintah – perintah yang bersifat atau memungkinkan timbulnya
konflik
3. Para pimpinan dan karyawan selalu menempatkan berfikir secara positif
4. Jika pimpinan dan karyawan memiliki prestasi, maka sebaiknya berikan
ucapan / hadiah untuk memberikan semangat dan dihargai serta perhatian
MEMBANGUN KERJASAMA TIM
(Team Building)
PENGERTIAN KELOMPOK
SEKUMPULAN DUA ORANG ATAU LEBIH YANG SATU
SAMA LAIN BERINTERAKSI DALAM MENCAPAI TUJUAN
BERSAMA.

KELOMPOK FORMAL ADALAH KELOMPOK YANG


MEMPUNYAI CIRI-CIRI :
1. KEBERADAANNYA UNTUK MELAKSANAKAN
TUGAS-TUGAS ORGANISASI.
2. ORANG-ORANG YANG DITUNJUK OLEH
ORGANISASI YBS UNTUK MENJALANKAN
PERAN RESMI, MISALNYA : KEPALA BAGIAN,
KEPALA SEKSI DSB.
3. MEMILIKI STRUKTUR, HUBUNGAN TUGAS
DAN HIERAKIS.
MENGAPA PERLU DIBENTUK KELOMPOK
• DENGAN ADANYA KELOMPOK MAKA RISIKO PEKERJAAN

DITANGGOTAUNG OLEH KELOMPOK.


• SUMBER LEBIH BANYAK DAN TERJADI PROSES
BELAJAR.
• KELEMAHAN INDIVIDU TERATASI OLEH KELOMPOK.
• KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
PROSES DAPAT LBIH
PEMBENTUKAN AKURAT.:
KELOMPOK
TAHAP INFASI
(PEMBENTUKAN)

TAHAP MEMAHAMI
(GEJOLAK)

TAHAP
KEDEWASAAN TAHAP
MENGALAMI
(PEMBENTUKAN
NORMA) (TRANSFORMASI)
KELOMPOK PERBEDAAN TIM
KELOMPOK BELUM TENTU TIM TIM PASTI KELOMPOK.
ANGGOTA BEKERJA SECARA INDIVIDUAL Anggota MENYADARI KETERGAN-
DAN KADANG BERBEDA TUJ. TUNGAN ANTAR MEREKA
Anggota TDK DILIBATKAN DLM PENE- Anggota MERASA MEMILIKI ORGANI-
TAPAN SASARAN. SASI KRN KOMITMEN THD
SASARAN.
Anggota DIMINTA UTK BEKERJA DAN
BUKAN DIMINTA SARAN. Anggota MEMILIKI KONTRRIBUSI
THD KEBERHASILAN ORGANISASI.
ANGGOTA TDK PERCAYA PADA MOTIF
REKAN-REKAN KERJANYA. Anggota BEKERJA DLM SUASANA
SALING PERCAYA.
HATI-HATI DLM MENYAMPAIKAN
PENDAPAT KRN KURANG TOLERANSI Anggota MENJALANKAN
APABILA MENDAPAT PELATIHAN DLM KOMUNIKASI DGN TULUS.
PENERAPANNYA SANGAT DIBATASI OLEH Anggota DIDORONG MENAMBAH KE-
PIMPINAN. TRAMPILAN DAN MENERAPKANNYA
DLM TIM.
ANGGOTA BERADA DLM KONFLIK, TDK
TAHU SEBAB DAN PEMECAHANNYA. Anggota MENYADARI BAHWA
KONFLIK DLM TIM ADL HAL WAJAR.
ANGGOTA TIDAK DI DORONG UTK IKUT
DLM PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Anggota BERPARTISIPASI AKTIF
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TIM..
HAKEKAT ORGANISASI SEBAGAI TIM
ADALAH SUATU KELOMPOK YANG MEMILIKI IKATAN
DAN INTERAKSI YANG HARMONIS YANG MEMACU
TERJADINYA PERUBAHAN, PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PRIBADI MAUPUN ORGANISASI.
STEVEN COVEY (1997) DALAM BUKUNYA “THE SEVEN
HABIT” MENEMUKAN TUJUH KEBIASAAN YANG BAIK :
1.PRO AKTIF 2.MENDAHULUKAN YANG UTAMA
3.SELALU MEMULAI DENGAN TUJUAN AKHIR
4.PENDEKATAN MENANG-MENANG 5.BERUSAHA
MENGERTI ORANG LAIN SEBELUM DIMENGERTI
ORANG LAIN 6.SELALU MENCIPTAKAN SINERGI,
KETERPADUAN DAN KEBERSAMAAN 7.SELALU
MENGASAH DAN MENGEMBANGKAN DIRI BAIK FISIK,
SOSIAL, MAUPUN NILAI-NILAI.
DARI KETUJUH HABIT TSB YANG MENONJOLKAN
ADANYA TIM ADALAH : PENDEKATAN MENANG-
MENANG, MENGER-TI ORANG LAIN DAN SELALU
BERSINERGI.
MANFAAT MEMBANGUN TIM

(ROBERT B. MADDUX DALAM BUKU “TEAM BUILDING”)


1. DENGAN ADANYA TIM, SASARAN YANG REALISTIK DAPAT
DITENTUKKAN DAN DICAPAI OPTIMAL.
2. Anggota TIM DAN PEMIMPIN TIM MEMILIKI KOMITMEN
UNTUK SALING MENDUKUNG SAMA LAIN AGAR TIM
BERHASIL.
3. Anggota TIM MEMAHAMI PRIORITAS Anggota LAINNYA DAN
DAPAT SALING MEMBANTU.
4. KOMUNIKASI BERSIFAT TERBUKA, DISKUSI CARA KERJA
BARU ATAU MEMPERBAIKI CARA KERJA.
5. PEMECAHAN MASALAH LEBIH EFEKTIF KARENA KEMAMPUAN
TIM LEBIH MEMADAI.
6. UMPAN BALIK TIM LEBIH MEMADAI KARENA Anggota TIM
MENGETAHUI APA YANG DIHARAPKAN.
7. KONFLIK DITERIMA SEBAGAI HAL YANG WAJAR, DAN
DIANGGOTAAP SEBAGAI KESEMPATAN UNTUK MEMECAHKAN
MASALAH.
8. KESEIMBANGAN TERCAPAINYA PRODUKTIVITAS TIM DENGAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN PRIBADI.
9. TIM DIHARGAI ATAS HASIL YANG
SANGAT BAIK, DAN SETIAP Anggota
DIPUJI ATAS KONTRIBUSI PRIBADINYA.
10. Anggota KELOMPOK TERMOTIVASI UNTUK
MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN
MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN
MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA
SECARA MAKSIMAL.
11. Anggota KELOMPOK MENYADARI
PENTINGNYA DISIPLIN SEBAGAI
KEBIASAAN KERJA DAN MENYESUAIKAN
PERILAKUNYA UNTUK MENCAPAI
STANDARD KELOMPOK.
12. Anggota KELOMPOK LEBIH BERPRESTASI
DALAM BEKERJASAMA DALAM TIM DAN
DENGAN TIM LAINNYA.
TIM YANG DINAMIS
ADALAH TIM YANG MEMILIKI KINERJA YANG SANGAT
TINGGI, TIM YANG DAPAT MEMANFAATKAN SEGALA
ENERGI YANG ADA DALAM TIM TERSEBUT UNTUK
MENGHASILKAN SESUATU.
CIRI-CIRI TIM YANG DINAMIS DIKEMUKAKAN OLEH
RICHARD Y. CHANG :
• MENYATAKAN SECARA JELAS MISI DAN TUJUAN.
• BEROPERASI SECARA KREATIF.
• MEMFOKUSKAN PADA HASIL.
• MEMPERJELAS PERAN DAN TANGGUNG JAWAB.
• DIORGANISASIKAN DENGAN BAIK.
• DIBANGUN DI ATAS KEKUATAN INDIVIDU.
• SALING MENDUKUNG KEPEMIMPINAN ANGGOTA
YANG LAIN.
• MENGEMBANGKAN IKLIM TIM.
• MENYELESAIKAN KETIDAK SEPAKATAN.
• BERKOMUNIKASI SECARA TERBUKA.
• MEMBUAT KEPUTUSAN SECARA OBYEKTIF.
• MENGEVALUASI EFEKTIVITASNYA SENDIRI.
TAHAPAN PERTUMBUHAN TIM
TIM YANG BAIK DALAM SUATU ORGANISASI TIDAK
TER-JADI DENGAN SENDIRINYA, MELAINKAN PERLU
UPAYA YANG SUNGGUH-SUNGGUH.
TAHAP PERTUMBUHANNYA ADALAH SBB :

1. TAHAP FORMING
2. TAHAP STORMING
3. TAHAP NORMING
4. TAHAP PERFORMING
1. Tahap Forming (Pembentukan)
a. Ada rasa optimis + pesimis, takut, was-was,
khawatir
b. Himpun informasi, identifikasi masalah, sulit
problem solving, ragu terhadap fungsi Tim
2. Tahap Storming (Gejolak/Badai)
a. Ragu pd kemampuan Tim
b. Mengeluh pd beban kerja
c. Defensif + saling menyalahkan
d. Kompetisi + timbul ketegangan
e. Saling beragumentasi thd kesalahan
3. Tahap Norming
a. Rekonsiliasi + Terima Beda pendapat
b. Konflik terkendali
c. Ada saran Konstruktif
d. Kerja Lancar + Harmonis
e. Sense of Togetherness
f. Kerjasama Solid
4. Tahap Reforming
a. Tim jadi matang
b. Ada perbaikan-perbaikan + Perubahan
c. Fungsi managemen POAC jalan
d. Suasana Kerja Kondusif
e. Anggota Tim tahu Hak + kewajiban
f. Kerja trampil + produktif
11/30/2021 40
1. Tujuan yang akan dicapai jelas : Visi, Misi, Tujuan, Tugas
ditetapkan bersama dan diterima oleh semua Anggota tim
yang diwujudkan dalam rencana kegiatan yang nyata
2. Iklim yang tidak formal, sejuk dan santai tidak dijumpai
adanya ketegangan atau kejemuan
3. Tiap Anggota tim terdorong untuk berperan aktif.
4. Tiap Anggota bersedia dan mampu menjadi
pendengar yang efektif mendengar, bertanya,
menterjemahkan dalam bahasa yang sederhana,
dan menyimpulkan bersama-sama untuk
menghasilkan ide.
5. Semua Anggota tim merasa tetap nyaman
meskipun terjadi ketidaksesuaian pendapat. Tim
tdk menunjukkan tanda-tanda penolakan,
menutup-nutupi, ataupun menghindari konflik.
6. Keputusan diambil secara konsensus
7. Komunikasi keterbukaan
8. Kejelasan peran tiap Anggota tim dalam tiap
pelaksanaan tugas tim
9. Kepemimpinan dalam kebersamaan, meskipun ada pemimpin
formal, ttp fungsi kepemimpinan dpt berpindah dr seorang ke yg
lain.
10. Tim mengadakan hubungan dengan pihak luar, tim-tim lain
dalam organisasi.
11. Tim terdiri dari beragam Anggota yang mempunyai sifat dan
karakteristik “pemain tim” yang berbeda.
12. Tim bersedia periodik melakukan “self assessment” (intropeksi).
1. Misi tim tidak dapat dengan mudah dijelaskan
2. Pertemuan berjalan dengan formal, kaku dan
tegang
3. Partisipasi tinggi, tetapi tidak ada hasil
4. Banyak bicara tetapi tidak terjadi komunikasi
yang efektif
5. Ketidak sesuaian pendapat berlanjut pada
pembicaraan pribadi diluar pertemuan
6. Keputusan cenderung diambil oleh pimpinan
formal dengan sedikit keterlibatan Anggota tim
7. Anggota tim tidak berani berbicara terbuka
karena kurang dapat mempecayai Anggota
tim yang lain
8. Tidak ada kejelasan peran dan tugas yang
akan dikerjakan
9. Tidak terjadi kerjasama dengan tim lain yang
erat kaitannya
10. Tim dipenuhi dengan Anggota tim yang
mempunyai karakteristik “pemain tim” yang
sama
11. Tim telah terbentuk lebih dari 3 bulan, tetapi
belum pernah melakukan “self-assessment”
TAHAPAN PENGEMBANGAN TIM

1. MENETAPKAN ARAH (DRIVE).


2. BERGERAK (STRIVE).
3. MEMPERCEPAT GERAK (THRIVE).
4. SAMPAI (ARRIVE).
MEMBANGUN RASA KEBERSAMAAN TIM
TIM YANG DINAMIS AKAN BERJALAN APABILA Anggota-
NYA MAMPU MEMBANGUN RASA KEBERSAMAAN SECARA
EFEKTIF.
RASA KEBERSAMAAN DAPAT TERWUJUD, BILA PARA
Anggota TIM MAMPU MENERIMA KERAGAMAN
AnggotaNYA. KARENA HAKEKATNYA TIDAK SEORANG
MANUSIAPUN YANG SAMA, TERMASUK MEREKA YANG
LAHIR KEMBAR (TWIN).
TIM AKAN EFEKTIF BILA DIBANGUN BERDASARKAN
KEBERSAMAAN, TIDAK MEMANDANG PANGKAT, SUKU,
GOLONGAN. MENUNJUKKAN SALING PERCAYA, SALING
MENGHARGAI DAN DILANDASI KETERBUKAAN.
OLEH KARENA ITU KEBERSAMAAN YANG HARUS DIBANGUN
TERSEBUT :

1. BERORIENTASI PADA OPINI.


2. BERORIENTASI PADA PERSAMAAN
3. BERORIENTASI PADA TUJUAN
MEMBANGUN KEBANGGOTAAAN
TIM
1. MEMBANGUN Anggota TIM UNTUK BERKOMITMEN.
2. MEMOTIVASI Anggota TIM YANG TIDAK
TERMOTIVASI.

Anggota TIM
YANG EFEKTIF

MOTIVASI
Anggota TIM
TIDAK EFEKTIF SUKSES
PEMECAHAN MASALAH WIN-WIN SOLUTION

KONFLIK SELALU MELIBATKAN DUA ORANG ATAU


LEBIH (PERSEORANGAN ATAU KELOMPOK) YANG
TERJADI APABILA SALAH SATU PIHAK MERASA
KEPENTINGANNNYA DIHALANG-HALANGI ATAU
AKAN DIHALANG-HALANGI.
KONFLIK AKAN TAMBAH MEREBAK APABILA :
1. TINDAKAN BERMUSUHAN.
2. MEMEGANG POSISINYA DENGAN BAIK.
3. KETERLIBATAN EMOSIONAL.
LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN KONFLIK
(RICHARD Y. CHANG)
LANGKAH 1 LANGKAH 2
MENGAKUI ADANYA MENGIDENTIFIKASI
KONFLIK YANG
KONFLIK
SEBENARNYA

LANGKAH 3 LANGKAH 4
MENDENGAR SEMUA BERSAMA MENGKAJI
SUDUT PANDANG CARA UNTUK
MENYELESAIKAN

LANGKAH 5 LANGKAH 6
DAPATKAN KESEPAKATAN JADWALKAN TINDAK
DAN LANJUT UNTUK
TANGGOTAUNGJAWAB MENGKAJI
UNTUK MENEMUKAN
SOLUSI
GAYA-GAYA TANGGAPAN KONFLIK

GAYA CIRI PERILAKU ALASAN


PENYESUAIAN
MENGHINDAR TIDAK MAU BERKONFRONTASI. PERBEDAAN YANG ADA TERLALU KECIL ATAU
MENGABAIKAN ATAU MELEWAT- TERLALU BESAR UNTUK DISELESAIKAN.
KAN POKOK PERMASALAHAN. USAHA PENYELESAIAN MUNGKIN
MENYANGKAL BAHWA HAL TSB MENGAKIBATKAN RUSAKNYA HUBUNGAN
MERUPAKAN MASALAH. ATAU MENCIPTAKAN MASALAH YANG LEBIH
KOMPLEKS.
MENGAKOMODA BERSIKAP MENYETUJUI, TIDAK TIDAK SEPADAN JIKA MENGAMBIL RESIKO
AGRESIF. KOOPERATIF BAHKAN YANG AKAN MERUSAK HUBUNGAN DAN
SI
DENGAN MENGORBANKAN MENIMBULKAN KETIDAK SELARASAN SECARA
KEINGINAN PRIBADI. KESELURUHAN.

MENANG/KALAH KONFRONTATIF, MENUNTUT DAN YANG KUAT MENANG. HARUS MEMBUKTIKAN


AGRESIF. HARUS MENANG SUPERIORITAS. PALING BENAR SECARA
DENGAN CARA APAPUN. ETIS DAN PROFESI.

KOMPROMI MEMENTINGKAN PENCAPAIAN TIDAK ADA IDE PERSEORANGAN YANG


SASARAN UTAMA SEMUA PIHAK SEMPURNA. SEHARUSNYA ADA LEBIH SATU
SERTA MEMELIHARA HUBUNGAN CARA YANG BAIK. DALAM MELAKUKAN
BAIK. AGRESIF NAMUN SESUATU, ANDA HARUS BERKORBAN UNTUK
KOOPERAIF. DAPAT MENERIMA.
PENYELESAIAN KEBUTUHAN KEDUA BELAH PIHAK KETIKA PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT MAU
ADALAH SAH DAN PENTING. MEMBICARAKAN SECARA TERBUKA POKOK
MASALAH
PENGHARGAAN YANG TINGGI PERMASALAHAN. SOLUSI YANG SALING
(KOLABORASI TERHADAP SIKAP SALING MENGUNTUNGKAN DAPAT DITEMUKAN
WIN-WIN) MENDUKUNG. TEGAS DAN TANPA SATU PIHAKPUN DIRUGIKAN
KOOPERATIF.

Anda mungkin juga menyukai