JUDGMENTAL EFFECTS OF
PERFORMANCE MEASURES
LINKED TO STRATEGY
AUTHOR(S) : RAJID D. BANKER. HSUHUI CHANG & MINA J PIZZINI (2004)
HTTPS://WWW/JSTOR/ORG/STABLE/3203310
KELOMPOK :
1. M. LAIL CAHYA ULUM
INTRODUCTION AND DEVELOPMENT
• The Balanced Scorecard (BSC) pertamakali dikenalkan pada tahun 1992 oleh Kaplan dan Norton sebagai
kerangka untuk menyeleksi berbagai bentuk kinerja yang berfokus pada aspek penting dalam sebuah
bisnis. BSC juga menadi alat untuk mengatur tujuan strategis yang ditujukan untuk pelanggan, internal
proses, dan pembelajaran dan pertumbuhan, sebagai upaya meningkatkan kinerja.
• Aspek penting dr BSC adalah adanya hubungan yang berarti diantara tujuan strategis dan kinerja. Tren
dalam menghubungkan tujuan strategis dalam berbagai bidang dengan pengukuran kinerja memberikan
bukti empiris bahwa tindakan dan tanggapan individu terhadap BSC membentuk langkah-langkah
(strategic unit bisnis) yang berbeda.
• Dalam studi terbaru dari BSC, Lipe dan Salterio (2000) merancang percobaan untuk memeriksa efek
penilaian BSC umum dan khusus pada evaluasi kinerja oleh manajer unit bisnis. Mereka menemukan
bahwa evaluasi pengukuran BSC umum lebih sering dilakukan pada berbagai bidang unit bisnis sehingga
mengabaikan evaluasi BSC secara khusus. Namun, hal ini tidak cukup memberikan bukti bahwa penilaian
umum dan khusus ini berkaitan dengan strategi unit bisnis (SBU).
• Manfaat utama BSC seharusnya adalah untuk menangkap strategi bisnis (SBU).
SBU ini merupakan kunci penggerak strategi yang berkaitan dengan pengukuran
kinerja.
3
RESEARCH HYPOTHESIS
H1 : Dalam mengevaluasi kinerja, manajer yang memiliki informasi strategi yang rinci akan
menempatkan bobot yang lebih besar pada ukuran yang secara strategis berkaitan dengan
evaluasi kinerja daripada yang tidak memiliki informasi strategi rinci.
H2 : Ketika manajer memiliki informasi strategi yang rinci, mereka akan memberi bobot lebih
pada ukuran yang yang berkaitan secara strategis daripada yang tidak berkaitan dalam
mengevaluasi kinerja. Ketika manajer tidak memiliki informasi strategi yang terperinci. Ketika
manajer tidak memiliki informasi strategi yang terperinci, tidak ada perbedaan dalam bobot
yang ditempatkan pada ukuran kinerja terkait maupun tidak terkait.
H3 : Ketika manajer memiliki (tidak memiliki) informasi strategi yang rinci, mereka akan
menempatkan bobot lebih (kurang) pada ukuran yang berkaitan secara strategis daripada
yang tidak berkaitan dalam mengevaluasi kinerja
4
DESIGN OF EXPERIMENT
Studi ini mereplikasi berbagai eksperimen yang dilakukan oleh Lipe dan Salterio (2000) untuk
memaksimalkan komparabilitas hasil studi ini. Peserta dalam eksperimen membaca sebuah kasus dan
mengambil peran sebagai eksekutif senior di Smithson Stores, pengecer pakaian yang baru-baru ini
menerapkan sistem pengukuran kinerja berdasarkan balanced score-card (Lihat Exhibit 1.)
Kasus ini juga mencakup balanced score-card untuk setiap Strategi Unit Bisnis yang memberikan nilai kerja
secara aktual yang dibandingkan dengan nilai kinerja yang ditargetkan untuk 16 ukuran kinerja. Peserta
eksperimen diminta untuk mengevaluasi kinerja masing-masing pengelola Strategis unit bisnis berdasarkan
informasi yang diberikan dalam kasus tersebut. Tanggapan diperoleh pada skala 13 poin yang dijabarkan
sebagai berikut :
0 : Reassign (penugasan ulang : karena peningkatan yang tidak mungkin cukup)
2 : Very Poor (jauh dibawah ekspektasi, perlu banyak perbaikan)
4 : Poor (mendekati ekepektasi)
6 : Average (memenuhi harapan)
8 : Good (lebih dari ekspektasi)
10 : Very Good (jauh diatas ekspektasi))
12 : Excellent (jauh melampaui harapan) 12/01/2021 5
PARTICIPANTS
1. Sebanyak 480 responden terdaftarr studi
M.BA pada mata kuliah akuntansi yang telah
menyelesaikan percobaan dalam waktu satu
jam.
2. 49 % responden berjenis kelamin laki-laki
3. Rata-rata usia 29 tahun (74%)
4. Telah tinggal di US setidaknya selama 5
tahun
5. 96% pernah mengunjungi took ritel pakaian
dalam kurun 12 bulan terakhir
6. Memiliki rata-rata 6,4 tahun penalaman
bekerja penuh waktu di industry ritel
7. 13% memiliki pengalaman bekerja di bidang
akuntansi, audit, perpajakann
8. 11% memiliki pengalaman bekerja di
pemasaran ataupenjualan
6
MANIPULATION OF PERFORMANCE
MEASURES IN SCORECARD
7
MANIPULATION OF INFORMATION
PROVIDED TO PARTICIPANTS
1. Untuk menilai apakah informasi tentang Strategi
Unit Bisnis memengaruhi evaluasi, studi ini
membuat dua perlakuan : benchmark treatment.
(Treatment B), dan strategy information treatment
(Treatment S),
2. Menyediakan materi tambahan yang menjelaskan
masing-masing strategi unit bisnis, tergantung pada
treatment apa yang dibutuhkan oleh peserta yang
ditugaskan.
3. Dalam mendesain experimennya, peserta pada
strategi information treatment memiliki informasi
mengenai SBU secara explisit dan menonjol.
4. Sedangkan peserta benchmark treatment tidak
memiliki informasi yang detail mengenai SBU.
5. Penggunaan BSC, prasyaratnya adalah kesadaran
manajer akan strategi organisasi.
8
1. Ada 30 partisipan pada setiap versi scorecard,
setengah dari partisipan ditugaskan pada
benchmark treatment dan setengahnya lagi pada
strategy information treatment.
2. W i dan F i adalah rating partisipan i pada The
Women’s Store dan The Family Store.
3. Contoh: A – RATING 1,B adalah perbedaan rata-rata
rating dari 15 partisipan pada benchmark treatment
yang mendapatkan scorecard versi 1 yaitu sebesar
1.333 yang artinya bahwa rating manajer The
Women’s Store berada pada rata-rata lebih tinggi
dari manajer The Family Store.
4. Namun bila A – RATING VERSION,TREATMENT negatif,
maka rating manajer The Familiy Store rata-rata
lebih tinggi dari The Women Store.
12/01/2021 9
RESULTS (MANIPULATION
CHECK)
1. Premis penting yang mendasari argumen teoretis jurnal ini
adalah bahwa informasi naratif disertai dengan representasi
grafis mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang
strategi, yang pada gilirannya mengarah pada
ketergantungan yang lebih besar pada langkah-langkah yang
terkait secara strategis.
2. Uji premisnya berupa pernyataan yang dirancang untuk
menangkap elemen penting dari setiap strategi SBU (lihat
Panel A, Exhibit 5). Setelah membaca materi dan
mengevaluasi setiap manajer SBU, peserta eksperimen
diminta untuk menilai persetujuan mereka dengan setiap
pernyataan strategi menggunakan skala 11 poin mulai dari
-5 (sangat tidak setuju) hingga +5 (sangat setuju).
3. Lalu peserta diminta menilai dengan skala 11 point lagi
mengenai kesepakatan mereka tentang pernyataan yang
menilai keseluruhan pemahaman kasus.
2.0 3.0
Q1 2.4 Q3 1.8
4.3 3.5
2.0 5.0
Q2 4.4 Q4 2.8
2.5 4.5
1 2 3 4 5
Planning Marketing Design Strategy Launch
Synergize scalable Disseminate Coordinate Foster holistically Deploy strategic
e-commerce standardized metrics e-business applications superior methodologies networks with
compelling e-business
needs