Anda di halaman 1dari 34

Diare Cair Akut Dengan Dehidrasi

Ringan-sedang
Disusun oleh :
Bayu Residewanto Putro
2004730014
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. V
• Umur : 40 Hari
• Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 29 januari 2011
• Jenis kelamin : Perempuan
• Nama Ibu : Ny. N
• Pekerjaan/pangkat : IRT
• Alamat Rumah : Cilandak
• Agama : Islam
• Suku/Bangsa : Jawa
• Masuk Rumah Sakit Tanggal: 8-3-2011
• Datang sendiri/dikirim oleh: diantar oleh orang tuanya
ANAMNESIS
Alloanamnesa (ibu pasien)
• Keluhan Utama : BAB mencret sejak 2 hari SMRS ±>4 x sehari
• Keluhan Tambahan : Demam

• Riwayat Penyakit Sekarang :


• Pasien datang ke Puskesmas Jagakarsa dengan diantar orangtuanya
dengan keluhan BAB mencret sejak 2 hari SMRS.Keluhan mencret ini
kurang lebih >4 kali/hari. Dengan BAB konsistensi cair lebih banyak dari
ampas, volume BAB @ ± ¼ gelas aqua, warna kuning, menyemprot,
lendir (-) ,darah (-), bau busuk (-). Mencret juga disertai oleh demam,
turun dengan pemberian obat. Selama sakit pasien sering merasa
haus.Volume BAK sedikit berkurang dari biasanya.Pasien
•  
• Riwayat Penyakit Dahulu :
-
• Riwayat Penyakit Keluarga :
-
• Riwayat Pengobatan yang diperoleh :
-
• Keluhan lain yang tidak berubungan dengan
penyakit sekarang :
-
Riwayat Kehamilan

• Riwayat Kehamilan : P1 A0
• Perawatan antenatal : tidak teratur
• Tempat Lahir : Puskesmas
• Ditolong oleh : Bidan
• Cara persalinan : Spontan
• Berat badan lahir : 2600 gram
• Usia gestasi : 38-39 minggu
• Kelainan bawaan : tidak ada
• Keadaan bayi saat lahir : langsung menangis, anggota tubuh
lengkap
• Anak Pertama
PEMERIKSAAN FISIK

• Frekuensi nadi : 124 x / menit, reguler, isi


cukup
• Frekuansi nafas: 49 x / menit
• Suhu tubuh : 37,70 C
• Turgor : kembali lambat
• Dispneu : -
• Keadaan Umum
• Keadaan sakit : agak rewel
• Kesadaran : CM
• Gizi : kurang

•  
• Kepala
• Bentuk kepala : normocephal
• Rambut : hitam, lurus, distribusi merata, tidak mudah dicabut
• Ubun-ubun besar : belum menutup sempurna (Cekung)
• Mata
• Konjungtiva : tidak anemis
• Sklera : tidak ikterik
• Cekung : cekung
• Air mata : +/+
•  
• Telinga
• Perdarahan : tidak ada
• Serumen : tidak ada
• Lubang : lapang
• Gendang : intak
•  
• Hidung
• Septum : deviasi -/-
• Sekret : sekret -/-
•  
• Mulut
• Bibir : mukosa bibir tampak kering
• Lidah: coated tongue (-)
• Tonsil : T1-T1 tenang
• Faring : tidak hiperemis
• Sekret tenggorok : tidak ada
•  
• Leher
• Kelenjar getah bening : pembesaran kelenjar getah bening (-)
•  
Thorax
• Paru : Inspeksi : pergerakan dada simetris dalam keadaan statis dan dinamis,
retraksi (-)
Palpasi : vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru, kanan = kiri
Auskultasi : suara nafas vesikuler
 
• Jantung: Inpeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tak teraba
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
 
• Abomen
Inspeksi : cembung, defans muskuler (-)
Palpasi : supel, turgor kembali lambat
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen, NK (-)
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat
• Ekstrimitas : akral hangat, edem dan cyanosis (-) 
• Genitalia : laki-laki, tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Tidak dilakukan
Diagnosis Kerja
• Diare Akut dengan Dehidrasi ringan-sedang
Penatalaksanaan
• Rujuk ke rumah sakit setempat
 
Prognosa
•  Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
• Quo ad Functionam : Dubia ad bonam
• Quo ad Sanationam : Dubia ad bonam
ANALISA KASUS

• Pada pasien ini diagnosis ditegakkan diare akut berdasarkan atas :


• Anamnesa :
– BAB cair >4x
– Berasa ingin minum terus
– Demam
– 
• Pemeriksaan fisik :
– KU/KS : baik / CM
– Abdomen :
– Inspeksi : perut cembung
– Palpasi : turgor kembali lambat, ascites (-)
– Perkusi : hipertimpani
– Bising usus meningkat
•  
• Pemeriksaan laboratorium :
-
• Penatalaksanaan :
– Terapi B
– PP I 3x1
Tinjauan Pustaka
DIARE
• Masalah kesehatan masyarakat  morbiditas &
mortalitasnya

• Batasan :
– Keluarnya tinja yg lunak atau cair
– Frekuensi lebih dari 3-4 kali sehari

• Jenis :
– Diare akut : < 7 hr
– Diare persisten/kronis : > 14 hr
– Disentri : disertai darah dlm tinja
Faktor risiko penyakit diare

Perilaku yg menyebabkan penyebaran kuman 


• Tidak memberikan ASI secara penuh utk 4-6 bulan
pertama
• Menggunakan botol susu
• Menyimpan makanan masak pada suhu kamar
• Menggunakan air minum yg tercemar o/ bakteri yg
berasal dr tinja
• Tidak mencuci tangan sesudah bab, sesudah
membuang tinja atau sebelum masak
• Tidak membuang tinja dengan benar
Faktor risiko penyakit diare

Faktor pejamu yg  kerentanan thdp diare


• Kurang gizi/malnutrisi
• Campak
• Imunodefisiensi/imunosupresi
• Umur  2 thn pertama rentan (>> 6-11 bln)
• Variasi musiman
• Infeksi asimtomatik
Etiologi penyebab diare

• Virus  rotavirus

• Bakteri  E. coli, V. cholerae,


Shigella Salmonella,
Campylobacter jejuni

• Protozoa  Cryptosporidium
Kategori dehidrasi

• Tanpa dehidrasi
Kehilangan cairan kurang dari 3 %

• Dehidrasi ringan – sedang


Kehilangan cairan 3 – 5 %

• Dehidrasi berat
Kehilangan cairan sama atau lebih dari 10 %
Menilai status hidrasi
penilaian A B C
Keadaan Baik, sadar *Gelisah, rewel *Lesu, tdk
umum sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut / Lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa *Haus, ingin *Malas minum/
tidak haus minum banyak tdk bisa minum
Turgor kulit Kembali cepat *Kembali *Sangat lambat
lambat
Hasil TANPA DEH. RINGAN- DEHIDRASI
pemeriksaan DEHIDRASI SEDANG BERAT
1* +  1 td lain 1* +  1 td lain
Terapi Rencana th/ A Rencana th/ B Rencana th/ C
Tanda klinis dehidrasi
TERAPI A (tanpa dehidrasi)

• Pengobatan diare di rumah

• Berikan cairan lebih banyak dari biasanya


– Oralit, cairan RT (air tajin, sup, yogurt, air)

• Berikan makanan  cegah kurang gizi


– ASI, susu formula yg biasa diberikan
– Sari buah segar (pisang : kalium)
– Makanan tambahan selama & setelah diare (2 mg)

• Oralit : 10 cc/kgBB/diare cair


Rujuk ke Petugas Kesehatan

• BAB cair & sering sekali


• Muntah berulang-ulang
• Sangat haus sekali
• Makan atau minum sedikit
• Diare tidak membaik dalam 3 hari
• Demam
• Tinja berdarah
TERAPI B
• Diare dehidrasi ringan-sedang

• Ruang Upaya Rehidrasi Oral (URO)

• Larutan oralit : 75 ml/kgBB dalam 3-4 jam


– Susu formula
– ASI, air putih (100-200 cc) pada bayi < 6 bulan
– Evaluasi klinis setelah 3-4 jam  th/ A/B/C
– Oral (sendok,gelas), pipa nasogastrik

• Overhidrasi  oralit stop, beri ASI/air matang  th/ A


Komposisi elektrolit tinja
komposi rata-rata elektroli (mmol/L)
si t
Na K Cl HCO3

Kolera
Dewasa 140 13 104 44
Balita 101 27 92 32

D.Non-kolera
Balita 56 25 55 14
Larutan oralit 90 20 80 30
(WHO)
TERAPI C

• Dehidrasi berat  cairan parenteral

Umur Pemberian I Selanjutnya


30 ml/kgBB dalam 70 ml/kgBB dalam
Bayi < 12 bulan 1 jam* 5 jam

Anak > 12 bulan 0,5 – 1 jam 2,5 – 3 jam

• * dapat diulangi bila nadi masih lemah


• Berikan oralit setelah 3-4 jam (bayi), 1-2 jam (anak)
• Evaluasi klinis  terapi A/B/C
TERAPI C

• Yang perlu diperhatikan


– Sarana Kesehatan  pemberian cairan parenteral
– Penggunaan pipa nasogastrik

• Rehidrasi dengan pipa nasogastrik


– Oralit 20 ml/kgBB/jam selama 6 jam, pelan-pelan/drip
– Evaluasi penderita setiap 1-2 jam
– Muntah, kembung, tidak perbaikan dalam 3 jam  IV
Kadar elektrolit cairan parenteral

Larutan Kadar elektrolit

Na K Cl Laktat
 Ringer laktat 130 4 109 28
 Garam faal (NaCl) 154 0 154 0
 DG-aa 61 18 52 27
 Dextrosa 0 0 0 0
Kolera 101 27 92 32
Non-kolera 56 25 55 14
Diare dengan penyakit penyerta

• Bronkopneumonia
• Ensefalitis/meningitis
• Malnutrisi energi protein (MEP)
• Kelainan jantung bawaan, gagal jantung
• Terapi C
– Cairan Dgaa (Na ), jumlah cairan 4/5 kebutuhan
– Pemberian : 4 jam I  ¼ kebutuhan cairan
20 jam II  ¾ kebutuhan cairan
Komplikasi

• Hiponatremia
– (140-Na) x BB x 0,6 = A
– Kebutuhan rumatan Na 2-4 meq/kgBB/hr (B)
– Penambahan Na = A+B

• Hipokalemia
– (4-K) x BB x 0,6 = A
– Kebutuhan rumatan K 1-2 meq/kgBB/hr (B)
– Penambahan K = A+B

• Asidosis metabolik
Tatalaksana diare

• Terapi rehidrasi : oral/parenteral

• Terapi nutrisi

• Terapi antibiotik : atas indikasi

– Tersangka kolera (tetrasiklin)


– Tersangka disentri (kotrimoksazol,ampisilin)
– Terbukti amebiasis (metronidazol)
– Terbukti giardiasis (metronidazol)

• Edukasi orangtua
Penutup

• Diare merupakan salah satu kasus terbanyak


yang menyerang bayi dan balita

• Rehidrasi oral dan rehidrasi parenteral terbukti


menurunkan angka kejadian kematian akibat
dehidrasi

Anda mungkin juga menyukai