Ringan-sedang
Disusun oleh :
Bayu Residewanto Putro
2004730014
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. V
• Umur : 40 Hari
• Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 29 januari 2011
• Jenis kelamin : Perempuan
• Nama Ibu : Ny. N
• Pekerjaan/pangkat : IRT
• Alamat Rumah : Cilandak
• Agama : Islam
• Suku/Bangsa : Jawa
• Masuk Rumah Sakit Tanggal: 8-3-2011
• Datang sendiri/dikirim oleh: diantar oleh orang tuanya
ANAMNESIS
Alloanamnesa (ibu pasien)
• Keluhan Utama : BAB mencret sejak 2 hari SMRS ±>4 x sehari
• Keluhan Tambahan : Demam
• Riwayat Kehamilan : P1 A0
• Perawatan antenatal : tidak teratur
• Tempat Lahir : Puskesmas
• Ditolong oleh : Bidan
• Cara persalinan : Spontan
• Berat badan lahir : 2600 gram
• Usia gestasi : 38-39 minggu
• Kelainan bawaan : tidak ada
• Keadaan bayi saat lahir : langsung menangis, anggota tubuh
lengkap
• Anak Pertama
PEMERIKSAAN FISIK
•
• Kepala
• Bentuk kepala : normocephal
• Rambut : hitam, lurus, distribusi merata, tidak mudah dicabut
• Ubun-ubun besar : belum menutup sempurna (Cekung)
• Mata
• Konjungtiva : tidak anemis
• Sklera : tidak ikterik
• Cekung : cekung
• Air mata : +/+
•
• Telinga
• Perdarahan : tidak ada
• Serumen : tidak ada
• Lubang : lapang
• Gendang : intak
•
• Hidung
• Septum : deviasi -/-
• Sekret : sekret -/-
•
• Mulut
• Bibir : mukosa bibir tampak kering
• Lidah: coated tongue (-)
• Tonsil : T1-T1 tenang
• Faring : tidak hiperemis
• Sekret tenggorok : tidak ada
•
• Leher
• Kelenjar getah bening : pembesaran kelenjar getah bening (-)
•
Thorax
• Paru : Inspeksi : pergerakan dada simetris dalam keadaan statis dan dinamis,
retraksi (-)
Palpasi : vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru, kanan = kiri
Auskultasi : suara nafas vesikuler
• Jantung: Inpeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tak teraba
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
• Abomen
Inspeksi : cembung, defans muskuler (-)
Palpasi : supel, turgor kembali lambat
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen, NK (-)
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat
• Ekstrimitas : akral hangat, edem dan cyanosis (-)
• Genitalia : laki-laki, tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Tidak dilakukan
Diagnosis Kerja
• Diare Akut dengan Dehidrasi ringan-sedang
Penatalaksanaan
• Rujuk ke rumah sakit setempat
Prognosa
• Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
• Quo ad Functionam : Dubia ad bonam
• Quo ad Sanationam : Dubia ad bonam
ANALISA KASUS
• Batasan :
– Keluarnya tinja yg lunak atau cair
– Frekuensi lebih dari 3-4 kali sehari
• Jenis :
– Diare akut : < 7 hr
– Diare persisten/kronis : > 14 hr
– Disentri : disertai darah dlm tinja
Faktor risiko penyakit diare
• Virus rotavirus
• Protozoa Cryptosporidium
Kategori dehidrasi
• Tanpa dehidrasi
Kehilangan cairan kurang dari 3 %
• Dehidrasi berat
Kehilangan cairan sama atau lebih dari 10 %
Menilai status hidrasi
penilaian A B C
Keadaan Baik, sadar *Gelisah, rewel *Lesu, tdk
umum sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut / Lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa *Haus, ingin *Malas minum/
tidak haus minum banyak tdk bisa minum
Turgor kulit Kembali cepat *Kembali *Sangat lambat
lambat
Hasil TANPA DEH. RINGAN- DEHIDRASI
pemeriksaan DEHIDRASI SEDANG BERAT
1* + 1 td lain 1* + 1 td lain
Terapi Rencana th/ A Rencana th/ B Rencana th/ C
Tanda klinis dehidrasi
TERAPI A (tanpa dehidrasi)
Kolera
Dewasa 140 13 104 44
Balita 101 27 92 32
D.Non-kolera
Balita 56 25 55 14
Larutan oralit 90 20 80 30
(WHO)
TERAPI C
Na K Cl Laktat
Ringer laktat 130 4 109 28
Garam faal (NaCl) 154 0 154 0
DG-aa 61 18 52 27
Dextrosa 0 0 0 0
Kolera 101 27 92 32
Non-kolera 56 25 55 14
Diare dengan penyakit penyerta
• Bronkopneumonia
• Ensefalitis/meningitis
• Malnutrisi energi protein (MEP)
• Kelainan jantung bawaan, gagal jantung
• Terapi C
– Cairan Dgaa (Na ), jumlah cairan 4/5 kebutuhan
– Pemberian : 4 jam I ¼ kebutuhan cairan
20 jam II ¾ kebutuhan cairan
Komplikasi
• Hiponatremia
– (140-Na) x BB x 0,6 = A
– Kebutuhan rumatan Na 2-4 meq/kgBB/hr (B)
– Penambahan Na = A+B
• Hipokalemia
– (4-K) x BB x 0,6 = A
– Kebutuhan rumatan K 1-2 meq/kgBB/hr (B)
– Penambahan K = A+B
• Asidosis metabolik
Tatalaksana diare
• Terapi nutrisi
• Edukasi orangtua
Penutup