GUNAWAN
RIDHA OKTAVIANDI
ASNITA
BUDIDAYA TANAMAN KACANG TANAH
• KACANG TANAH
Kacang Tanah (Arachis hypogea L) merupakan sejenis spesies kacang-kacangan dari famili
leguminoceae yang berasal dari Amerika Selatan. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika.
Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dan mengeluarkan daun-daun
kecil. Penggunaan kacang tanah bagi kepentingan manusia cukuplah luas. Kacang tanah banyak
mengandung protein dan karbohidrat. Selain itu, kandungan minyaknya juga mencapai 50%. Daun
tanaman ini termasuk bersirip genap dengan empat anak daun. Anak daun berbentuk oval dengan
panjang 2-4cm. Daun-daun ini akan berguguran mulai dari bagian bawah, apabila polong sudah
cukup tua. Bunga kacang tanah muncul pada ketiak daun setelah tanaman berumur sekitar 4-6
minggu. Bunga kacang ini berbentuk kupu kupu dan berwarna kuning.
DATA PRODUKSI
• Di Indonesia kacang tanah ditanam pada lahan sawah dan lahan kering dengan rata-rata produksi
1,0 - 2,0 ton/ha pada lahan sawah dan 0,5 - 1,5 ton/ha lahan kering (Harsono et al., 1993),
sedangkan rata-rata produksi di tingkat petani di bawah 1,0 ton/ha
MANFAAT KACANG TANAH
1. Iklim
• Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan
mengakibatkan rontok dan bunga tidak terserbuki oleh lebah. Selain itu, hujan yang terus-menerus akan
meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.
• Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu udara minimal bagi tumbuhnya kacang tanah
sekitar 28–32 derajat Celcius. Bila suhunya di bawah 10 derajat Celcius menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit
terhambat, bahkan jadi kerdil dikarenakan pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
• Kelembaban udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %. Adanya curah hujan yang tinggi akan
meningkatkan kelembaban terlalu tinggi di sekitar pertanaman.
• Penyinaran sinar matahari secara penuh amat dibutuhkan bagi tanaman kacang tanah, terutama kesuburan daun dan
perkembangan besarnya kacang.
2 Media Tanam
• Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah yang gembur/bertekstur ringan dan
subur.
• Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah adalah pH antara 6,0–6,5.
• Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Air yang diperlukan tanaman
berasal dari mata air atau sumber air yang ada disekitar lokasi penanaman. Tanah berdrainase dan berserasi
baik atau lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu kering, baik bagi pertumbuhan kacang tanah.
PEMILIHAN BENIH
• 4.Benih diperoleh dari Balai Benih atau Penangkar Benih yang telah ditunjuk oleh Balai Sertifikasi Benih.
• Jumlah benih yang dibutuhkan dalam penanaman dapat dihitung dengan cara mengetahui terlebih
dahulu daya kecambah atau daya tumbuh dari benih tersebut, sehingga jika daya tumbuh sudah
diketahui, kita sudah dapat memperkirakan dan menghitung jumlah benih yang diperlukan untuk
ditanam.
•
PENGOLAHAN LAHAN
• tanah tempat budidaya kacang tanah harus digemburkan terlebih dahulu dengan dibajak hingga
menjadi butiran halus. Kemudian tambahkan kapur sebanyak 2 ton per hektar. Campurkan secara
merata dengan tanah yang telah dibajak, diamkan selama 2 hari.
• Gunakan pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos sebagai pupuk dasar. Apabila
tersedia, gunakan campuran pupuk kandang dari kotoran ayam dengan kotoran kambing atau sapi.
Campurkan dengan tanah secara merata. Budidaya kacang tanah bisa dilakukan dengan bedengan
atau tanpa bedengan. Bedengan diperlukan apabila lahan yang digunakan rawan tergenang air.
Drainase yang baik diperlukan untuk menjaga kesehatan tanaman.
CARA TANAM
• Tanaman kacang tanah berbuah di dalam tanah sehingga kondisi tanah tempat tumbuh sangatlah
menentukan. Selain itu kacang tanah juga sangat membutuhkan Ca yang cukup dalam tanah, karena
itu tanah yang ideal untuk kacang tanah adalah mengandung Ca tinggi. Jarak tanam yang digunakan
tergantung pasda kesuburan tanah, pada tanah yang subur, benih kacang tanah ditanam dalam larikan
dengan jarak tanam 40 cm x 15 cm, atau 30 cm x 20 cm atau 20 cm x 20 cm. populasi tanaman yang
digunakan antara 160.000-200.000 tanaman/ Ha. Lubang tanam dibuat sedalam ± 3 cm menggunakan
tugal, kemudian masukkan benih 1 atau 2 ke dalam lubang tanam lalu ditimbun dengan tanah tipis.
Waktu tanam yang paling baik adalah dilahan kering pada awal musim penghujan.
•
PEMUPUKAN
• Kacang tanah membutuhkan hara kalsium yang cukup untuk pembentukan polong dan pengisian
biji. Karena itu, kapur pertanian atau dolomit perlu diberikan sebanyak 300-400 kg/ha. Waktu
pemberian pupuk adalah pada saat berumur 3-4 MST atau sekitar 21 HTS bersamaan pada
penyiangan kedua atau paling lambat tanaman saat mulai berbunga. Adapun takaran pupuk kurang
lebih sebagai berikut : a. SP-36 (100 kg/ha) b. ZA (100kg/ha) c. KCl (50 kg/ha) Atau sesuai dengan
rekomendasi Penyuluh setempat. Selain ditaburkan pupuk juga dapat siramkan atau dikocor
seperti POC NASA yg telah dicampur air secara merata diatas bedengan dengan dosis ± 1-2 botol
(500-100 CC) diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000 m2 (10 -20 botol/ha). Pupuk
lain dapat diberikan disesuaikan dengan dosis pada label kemasan.
PENYIANGAN
• Penyiangan dilakukan minimal 2 kali selama pertumbuhan tanaman yaitu pada saat tanaman
berumur 21 hari setelah tanam (HST) dan umur 40 HST. Saat penyiangan kedua tanah digemburkan
dan ditimbun dekat pangkal batang tanaman agar bakal buah mudah menembus tanah sehingga
pertumbuhannya optimal.
•
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
• Cara pengairan tanaman kacang tanah bisa dilakukan dengan cara membanjiri galengan diantara
bedengan satu dengan lainnya menggunakan aliran air dari sungai/ waduk. Setelah air masuk
kelahan bedengan maka petani bisa membantu menyiram masing-masing tankan menggunakan
gayung atau bekas batok kelapa. Pastikan bahwa lahan bedengan tempat penanaman kacang
tanahnya menjadi lembab.
• Pengaturan jumlah air yang masuk di lahan juga penting, artinya jangan sampai air yang
masuk membanjiri/menggenangi seluruh permukaan bedengan. dan paling bagus air masuk
kebedengan dengan ketinggian 1/3 dari ketinggihan lahan bedengan dan air tersebut sudaah bisa
diserap secara efektif oleh akar tanaman kacang.
PANEN DAN PASCA PANEN
• -Panen
• Kacang tanah dipanen pada saat mencapai kemasakan biji yang tepat. Panen yang terlalu cepat
membuat biji menjadi keriput. Tanda tanda kacang tanah yang telah tua dan dapat dipanen ialah :
• 2. Kulit polong menjadi keras, kelihatan berserat, dan bagian dalam berwarna coklat.
• Penanganan kacang tanah yang terlambat panen, harus dipisahkan antara yang telah tumbuh dan masih muda
dan yang akan disimpan. Hal ini karena kacang tanah yang tumbuh dan polong muda merupakan media yang baik
untuk pertumbuhan cendawan Aspergillus flavus, penghasil Afalatoxin dan Penicillium, sp.
• Selanjutnya polong dijemur hingga bijinya mencapai kadar air kurang dari 9 %, Biji untuk benih sebaiknya pada
kadar air 7 % sehingga dapat disimpan sampai 1 tahun. Lebih.
•Pasca Panen
•1. Polong tua yang tidak pecah dipisah dari polong muda,
kemudian dijemur.
•2. Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari atau
alat pengering. Gunakan alas atau lantai Jemur.
•3. Bila cuaca cerah, pengeringan selama 7 hari bertururt turut
sudah cukup kecuali kacang tanah untuk benih, harus dijemur
sampai 10 hari.
•4. Untuk memperoleh biji kacang tanah polong yang telah
kering dikupas dengan tangan, kemudian ditampi agar bersih
dan diplih yang baik.
•
•
•
•
•
•5. Untuk mengetahui kadar air 8 – 11 % dapat menggunakan pedoman yaitu apabila kulit ari biji mudah
terkelupas dan bila bijinya ditekan ( disebelah) dengan kuku ibu jari ada tertinggal minyak yang mengkilat
pada kuku.
•6. Untuk keperluan benih, kacang tanah dikeringkan dalam bentuk polong agar tidak mudah terkontaminasi
cendawan bebas dari hama gudang dan kadar airnya tetap.
•7. Biji untuk benih berkadar air 10 % disimpan dalam plastik agak tebal yang tertutup rapat ( kedap udara).
•
•
•
• BAB IV
TERIMAKASIH