Anda di halaman 1dari 18

Askep Pada Pasien dengan Sistem

Perkemihan Pielonefritis

NAMA : WILDA. W. PALAWA


NIM : 20062
difinisi
Pyelonepritis merupakan infeksi pada pelvis
renalis.
Penyebabnya adalah jenis kuman penyebab
uretrocistitis. Karena pada dasarnya
pyelonephritis ini merupakan infeksi lanjut
dari saluran kemih bagian bawah. Insidensi
penyakit ini meningkat pada pasien dengan
Diabetes Mellitus dan urolithiasis.
etiologi
1. Bakteri (Escherichia coli, Klebsielle pneumoniac,
Streptococus fecalis, dll). Escherichia coli merupakan
penyebab 85% dari infeksi.
2. Obstruksi urinari track. Misal batu ginjal atau pembesaran
prostat.
3. Refluks, yang mana merupakan arus balik air kemih dari
kandung kemih kembali ke dalam ureter.
4. Kehamilan
5. Kencing Manis
6. Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk melawan
infeksi.
Patofisiologi
Pelvis adalah tempat penampung urine sebelum disalurkan ke
vesika urinaria melalui ureter dengan adanya proses infeksi di
pelvis akan menyebabkan perubahan berikut ini :
 Urine menjadi pekat karena bercampur dengan cairan eksudan
dan pembusukan oleh kuman.
 Mukosa edema sehingga mengurangi daya tampung pelvis
 Mengenai nepron bila virulensi dan jumlah kuman besar
sehingga menyebabkan kerusakan nephron
 Pada kondisi kronis akan menimbulkan jaringan fibrotic yang
luas yang mengakibatkan rusaknya jaringan ginjal dan
penurunan dan hilangnya fungsi akan terjadi.
 Pada kondisi lanjut timbul akan berakhir dengan gagal ginjal
kronis.
Patoflow pyelonephritis
Mikroorganisme Pelvis renalis Timbul proses peradangan

Leukosit :
PMN, dan Monosit Edema mukosa (lokal)

 
ReabsorbsiTubuler

 
Calix Tumpul Intertisial Rusak
 
 

Fibrosis
Tanda dan Gejala
1. Pyelonefritis akut ditandai dengan :
Pembengkakan ginjal atau pelebaran ginjal.
Pada pengkajian didapatkan adanya :
 demam yang tinggi, menggigil, nausea,
 nyeri pada pinggang, sakit kepala, nyeri otot dan adanya kelemahan
fisik.
 Pada perkusi di daerah CVA ditandai adanya tenderness.
 Klien biasanya disertai disuria, frequency, urgency dalam beberapa
hari.
 ada pemeriksaan urin didapat urin berwarna keruh atau hematuria
dengan bau yang tajam, selain itu juga adanya peningkatan sel
darah putih.
next
2. Pyelonefritis kronis
Pyelonefritis kronis Terjadi akibat infeksi yang berulang-ulang, sehingga kedua
ginjal perlahan-lahan menjadi rusak. Tanda dan gejala:
a. Adanya serangan pielonefritis akut yang berulang-ulang biasanya tidak
mempunyai gejala yang spesifik.
b. Adanya keletihan.
c. Sakit kepala, nafsu makan rendah dan BB menurun.
d. Adanya poliuria, haus yang berlebihan, azotemia, anemia, asidosis,
proteinuria, pyuria dan kepekatan urin menurun.
e. Kesehatan pasien semakin menurun, pada akhirnya pasien mengalami gagal
ginjal.
f. Ketidaknormalan kalik dan adanya luka pada daerah korteks.
g. Ginjal mengecil dan kemampuan nefron menurun dikarenakan luka pada
jaringan.
h. Tiba-tiba ketika ditemukan adanya hipertensi.
Komplikasi pielonepritis

Komplikasi yang sering terjadi pada pielonepritis


antara lain
Abses renal
Abses perineprik
Pielonepritis Emphisematosus
Adanya gas dalam duktus koligentes yang berasal
dari pembusukan gas oleh bakteri seperti E.Coli
atau pseudomonas.
Septikemia
Asuhan keperawatan
Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian pada klien pielonefritis menggunakan pendekatan bersifat menyeluruh yaitu :
Data biologis meliputi :
1.Identitas Klien
2.Identitas penanggung
Riwayat kesehatan :
1.Riwayat infeksi saluran kemih
2.Riwayat pernah menderita batu ginjal
3.Riwayat penyakit DM, Jantung
Pengkajian fisik :
1.Palpasi kandung kemih
2.Infeksi darah meatus
3.Pengkajian warna, jumlah, bau dan kejernian urine
4.Pengkajian pada costovertebralis
Riwayat psikososial
Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan persepsi terhadap kondisi penyakit mekanisme kopin dan system
pendukung
Pengkajian pengtahuan klien dan keluarga
1.Pemahaman tentang penyebab / perjalanan penyakit
2.Pemahaman tentang pencegahan, perawatan dan terapi medis
Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang mungkin dijumpai


pada pasien dengan pyelonephritis antara lain:
1. Infeksi yang berhubungan dengan adanya
bakteri pada ginjal
2. Perubahan pola eliminasi urine (disuria,
dorongan, frekuensi, dan atau nokturia)
berhubungan dengan infeksi ginjal
3. Nyeri berhubungan dengan infeksi pada
ginjal
Intervensi dan Rasional

 Infeksi yang berhubungan dengan adanya


bakteri pada ginjal
 Tujuan : tidak terjadi infeksi pada ginjal
 Kreteria hasil : klien tidak menunjukkan tanda-
tanda infeksi, tanda-tanda vital normal.
Intervensi Rasional

Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan Tanda vital menandakan adanya
lapor jika suhu diatas 38,50 C perubahan di dalam tubuh

Untuk mengetahui/mengidentifikasi
Catat karakteristik urine indikasi kemajuan atau penyimpangan
dari hasil yang diharapkan.

Anjurkan pasien untuk minum 2 – 3 liter Untuk mencegah stasis urine


jika tidak ada kontra indikasi

Monitor pemeriksaan ulang urine kultur Mengetahui seberapa jauh efek


dan sensivitas untuk menentukan respon pengobatan terhadap keadaan
terapi penderita.

Anjurkan pasien untuk mengosongkan Untuk mencegah adanya distensi


kandung kemih secara komplit setiap kali kandung kemih
kemih.

Berikan perawatan perineal, pertahankan Untuk menjaga kebersihan dan


agar tetap bersih dan kering.
menghindari bakteri yang membuat
infeksi uretra
2. Perubahan pola eliminasi urine (disuria,
dorongan, frekuensi, dan atau nokturia)
yang berhubungan dengan infeksi pada
ginjal.
• Tujuan : Pola eliminasi baik
• Kreteria Hasil : Pola eliminasi klien
membaik, tidak terjadi tanda-tanda
gangguan berkemih (urgensi, oliguri,
disuria)
Intervensi Rasional
Ukur dan catat urine setiap kali berkemih Untuk mengetahui adanya perubahan warna
dan untuk mengetahui input/out put
Anjurkan untuk berkemih setiap 2 – 3 jam Untuk mencegah terjadinya penumpukan
urine dalam vesika urinaria.
Palpasi kandung kemih tiap 4 jam Untuk mengetahui adanya distensi kandung
kemih.
Bantu klien ke kamar kecil, memakai Untuk memudahkan klien di dalam
pispot/urinal berkemih.
Bantu klien mendapatkan posisi berkemih Supaya klien tidak sukar untuk berkemih.
yang nyaman
peningkatan hidrasi membilas bakteri.
Dorong meningkatkan pemasukan cairan
akumulasi sisa uremik dan
Observasi perubahan status mental:, perilaku ketidakseimbangan elektrolit dapat menjadi
atau tingkat kesadaran toksik pada susunan saraf pusat

Kolaborasi: Awasi- pemeriksaan Asam urin menghalangi tumbuhnya kuman.


laboratorium; elektrolit, BUN, Peningkatan masukan sari buah dapt
kreatininRasional: pengawasan terhadap berpengaruh dalm pengobatan infeksi
disfungsi ginjal Lakukan tindakan untuk saluran kemih.
memelihara asam urin:- tingkatkan masukan
sari buah
3. Nyeri yang berhubungan dengan infeksi pada
ginjal
• Tujuan : nyeri pada ginjal berkurang
• Kreteria hasil : Tidak nyeri waktu berkemih,
tidak nyeri pada perkusi panggul
Intervensi Rasional
Kaji intensitas, lokasi, dan factor yang Rasa sakit yang hebat menandakan
memperberat atau meringankan nyeri adanya infeksi
Berikan waktu istirahat yang cukup dan
tingkat aktivitas yang dapat di toleran. Klien dapat istirahat dengan tenang dan
dapat merilekskan otot-otot
Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika
tidak ada kontra indikasi Untuk membantu klien dalam berkemih
Berikan obat analgetik sesuai dengan
program terapi Analgetik memblok lintasan nyeri
Pantau haluaran urine terhadap
perubahan warna, baud an pola
berkemih, masukan dan haluaran setiap untuk mengidentifikasi indikasi
8 jam dan pantau hasil urinalisis ulang kemajuan atau penyimpangan dari hasil
Catat lokasi, lamanya intensitas skala (1- yang diharapkan
10) penyebaran nyeri
Berikan tindakan nyaman, seprti pijatan membantu mengevaluasi tempat
punggung, lingkungan istirahat obstruksi dan penyebab nyeri
Bantu atau dorong penggunaan nafas meningkatkan relaksasi, menurunkan
tegangan otot.

membantu mengarahkan kembali


berfokus relaksasi perhatian dan untuk relaksasi otot.
Berikan perawatan perineal untuk mencegah kontaminasi uretra
Kolaborasi: Konsul dokter bila sebelumnya Temuan- temuan ini dapat memeberi
kuning gading-urine kuning, jingga gelap, tanda kerusakan jaringan lanjut dan perlu
berkabut atau keruh. Pla berkemih pemeriksaan luas
berubah, sring berkemih dengan jumlah
sedikit, perasaan ingin kencing, menetes
setelah berkemih. Nyeri menetap atau
bertambah sakit
ThankS
FOR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai