Anda di halaman 1dari 31

Akuntansi sektor publik

Perencanaan Pembangunan Daerah

 Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan


tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan
pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang
tersedia. Perencanaan Pembangunan Pemerintah
meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKP).
Perencanaan Pembangunan Daerah

 Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) adalah dokumen


perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun.

 Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) adalah


dokumen perencanaan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen


perncanaan daearah untuk periode 1 (satu) tahun.
Skema Perencanaan Pembangunan Pemerintah
Aspek Penting dalam Proses Perencanaan dan
Penganggaran

 Pendekatan Penganggaran dengan Perspektif Jangka Menengah (Medium Term


Expenditure Framework/MTEF)
 Penerapan Penganggaran secara Terpadu (Unified Budget)
 Penganggaran Berdasarkan Kinerja (Performance Based Budgeting)
Skema Alur Penyusunan Anggaran Pemerintah
PERENCANAAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN

PENGANGGARAN
PENGANGGARAN
NASIONAL DAERAH

NASIONAL

DAERAH
RPJP RPJPD
20 Tahun 20 Tahun

RENSTRA RPJM RPJMD


RENSTRADA
Nasional 5 Tahun 5 Tahun

RENJA RKP RKPD RENJA


Nasional 1 Tahun 1 Tahun Daerah

RKA RKA Daerah


Nasional (SKPD)

RAPBN RAPBD

APBN APBD
Dokumen Penyusunan Anggaran Pemerintah

 RKA (Rencana Kerja dan Anggaran)


 RAPBN/RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional/
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
 APBN/APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional/ Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah)
Pengertian APBN

 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah


daftar yang memuat rincian penerimaan negara dan
pengeluaran/belanja negara selama satu tahun yang ditetapkan
dengan undang-undang untuk masa satu tahun, mulai dari tanggal 1
Januari sampai dengan tanggal 31 Desember (disebut tahun fiskal).

 APBN terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan


pembiayaan.
Pengertian APBD

 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)


adalah daftar yang memuat rincian penerimaan daerah dan
pengeluaran/belanja daerah selama satu tahun yang
ditetapkan dengan peraturan daerah (Perda) untuk masa satu
tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31
Desember.

 APBD terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja,


dan pembiayaan.
Sistematika APBN

 Pendapatan Negara
 Penerimaan Pajak
 Penerimaan Bukan Pajak
 Hibah
 Belanja Negara
 Belanja Pemerintah Pusat
 Belanja Daerah
 Pembiayaan Negara
 Pembiayaan Dalam Negeri
 Pembiayaan Luar Negeri
Pendapatan Negara

 Penerimaan Pajak, yang meliputi pajak penghasilan (PPh), pajak


pertambahan nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Cukai, dan
Pajak lainnya, serta Pajak Perdagangan (bea masuk dan
pajak/pungutan ekspor).
 Penerimaan Bukan Pajak, yang meliputi penerimaan dari sumber
daya alam, setoran laba BUMN, dan penerimaan bukan pajak
lainnyac.
 Hibah, merupakan penerimaan Negara yang berasal dari bantuan.
Belanja Negara

 Belanja Pemerintah Pusat adalah belanja yang digunakan untuk membiayai kegiatan
pembangunan Pemerintah Pusat, baik yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah
(dekonsentrasi dan tugas pembantuan). Belanja Pemerintah Pusat dapat dikelompokkan
menjadi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Pembiayaan Bunga Utang,
Subsidi BBM dan Subsidi Non BBM, Belanja Hibah, Belanja Sosial (termasuk
Penganggulangan Bencana), dan Belanja Lainnya.

 Belanja daerah adalah belanja yang dibagi-bagi kePemerintah Daearah untuk kemudian
masuk dalam pendapatan APBD daerah yang bersankutan. Belanja Daerah meliputi: Dana
Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Otonomi Khusus.
Pembiayaan Negara

 Pembiayaan Dalam Negeri, yang meliputi: Pembiayaan


Perbankan, Privatisasi, Surat Utang Negara (SUN), serta
Penyertaan Modal Negara.

 Pembiayaan Luar Negeri, yang meliputi: Penarikan Pinjaman


Luar Negeri, terdiri atas Pinjaman Program dan Pinjaman
Proyek.Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri, yang terdiri
atas jatuh tempo dan moratorium.
Sistematika APBD

 Pendapatan Daerah
 Belanja Daerah
 Pembiayaan Daerah
Pendapatan Daerah

Pendapatan Asli Daerah (PAD)


Dana Perimbangan
Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
Belanja Daerah

 Belanja Aparatur Dearah


 Belanaja Pelayanan Publik
 Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan
 Belanja Tak Tersangka
Pembiayaan Daerah

 Pembiayaan Penerimaan Daerah


 Pembiayaan Pengeluaran Daerah
Proses Penyusunan APBN

1. Pemerintah Pusat menyampaikan pokok-pokok kebijakan fiskal dan


kerangka ekonomi makro tahun anggaran berikutnya kepada Dewan
Perwakilan Rakyat.
2. Berdasarkan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal,
Pemerintah Pusat bersama Dewan Perwakilan Rakyat membahas kebijakan
umum dan prioritas anggaran untuk dijadikan acuan bagi setiap
kementerian negara/lembaga dalam penyusunan usulan anggaran.
3. Dalam rangka penyusunan rancangan APBN, menteri/ pimpinan lembaga
selaku pengguna anggaran/pengguna barang menyusun rencana kerja dan
anggaran kementerian negara/lembaga tahun berikutnya.
4. Rencana kerja dan anggaran (RKA) disusun berdasarkan prestasi kerja
yang akan dicapai dan disertai dengan prakiraan belanja.
5. RKA disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk dibahas dalam
pembicaraan pendahuluan rancangan APBN.
Proses Penyusunan APBN

6. Hasil pembahasan rencana kerja dan anggaran disampaikan kepada Menteri


Keuangan sebagai bahan penyusunan rancangan undang-undang tentang APBN
tahun berikutnya.
7. Pemerintah Pusat mengajukan Rancangan Undang-undang tentang APBN, disertai
nota keuangan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR).
8. Pembahasan Rancangan Undang-undang tentang APBN dilakukan sesuai dengan
undang-undang yang mengatur susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat.
9. Dewan Perwakilan Rakyat dapat mengajukan usul yang mengakibatkan perubahan
jumlah penerimaan dan pengeluaran dalam Rancangan Undang-undang tentang
APBN, sepanjang tidak mengakibatkan peningkatan defisit anggaran.
10. APBN yang disetujui oleh DPR terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi,
program, kegiatan, dan jenis belanja. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak
menyetujui, Pemerintah Pusat dapat melakukan pengeluaran setinggi-tingginya
sebesar angka APBN tahun anggaran sebelumnya.
Proses Penyusunan APBD

1. Pemerintah Daerah menyampaikan kebijakan umum APBD tahun anggaran


berikutnya sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, sebagai landasan
penyusunan RAPBD kepada DPRD.
2. Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati dengan DPRD, Pemerintah
Daerah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah membahas prioritas dan plafon
anggaran sementara untuk dijadikan acuan bagi setiap Satuan Kerja Perangkat
Daerah.
3. Dalam rangka penyusunan RAPBD, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku
pengguna anggaran menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja
Perangkat Daerah tahun berikutnya.
4. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat Daerah disusun dengan
pendekatan berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai dan prakiraan belanja.
5. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) disampaikan kepada DPRD untuk dibahas dalam
pembicaraan pendahuluan RAPBD.
Proses Penyusunan APBD

6. Hasil pembahasan rencana kerja dan anggaran disampaikan kepada pejabat pengelola
keuangan daerah sebagai bahan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
tahun berikutnya.
7. Pemerintah Daerah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD, disertai
penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD.
8. Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dilakukan sesuai dengan
undang-undang yang mengatur susunan dan kedudukan DPRD.
9. DPRD dapat mengajukan usul yang mengakibatkan perubahan jumlah penerimaan dan
pengeluaran dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD, sepanjang tidak
mengakibatkan peningkatan defisit anggaran.
10. APBD yang disetujui oleh DPRD terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program,
kegiatan, dan jenis belanja. Apabila DPRD tidak menyetujui Rancangan Peraturan Daerah
tersebut, untuk membiayai keperluan setiap bulan, Pemerintah Daerah dapat
melaksanakan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBD tahun anggaran
sebelumnya.
Pelaksanaan APBN

 Setelah APBN ditetapkan dengan undang-undang,


pelaksanaannya dituangkan lebih lanjut dengan Keputusan
Presiden.
 Pemerintah Pusat menyusun Laporan Realisasi Semester
Pertama APBN dan prognosis untuk 6 (enam) bulan
berikutnya.
 Laporan tersebut disampaikan kepada DPR selambat­-
lambatnya pada akhir Juli tahun anggaran yang bersangkutan,
untuk dibahas bersama antara DPR dan Pemerintah Pusat.
Penyesuaian APBN

 Perkembangan ekonomi makro yang tidak sesuai dengan asumsi yang


digunakan dalam APBN;
 Perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal;
 Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar
unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja;
 Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya
harus digunakan untuk pembiayaan anggaran yang berjalan.
Keadaan Darurat Pusat

 Dalam keadaan darurat Pemerintah dapat melakukan pengeluaran yang


belum tersedia anggarannya, yang selanjutnya diusulkan dalam
rancangan perubahan APBN dan/atau disampaikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran.

 Pemerintah Pusat mengajukan rancangan undang-undang tentang


Perubahan APBN tahun anggaran yang bersangkutan berdasarkan
perubahan untuk mendapatkan persetujuan DPR sebelum tahun anggaran
yang bersangkutan berakhir.
Pelaksanaan APBD

 Setelah APBD ditetapkan dengan peraturan daerah, pelaksanaannya


dituangkan lebih lanjut dengan Keputusan
Gubernur/Bupati/Walikota.
 Pemerintah Daerah menyusun Laporan Realisasi Semester Pertama
APBD dan prognosis untuk 6 (enam) bulan berikutnya.
 Laporan tersebut disampaikan kepada DPRD selambat­lambatnya
pada akhir Juli tahun anggaran yang bersangkutan, untuk dibahas
bersama antara DPRD dan Pemerintah Daerah.
Penyesuaian APBD

 Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum


APBD;
 Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran
antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja.
 Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun
sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan anggaran yang
berjalan.
Keadaan Darurat Daerah

 Dalam keadaan darurat Pemerintah Daerah dapat melakukan


pengeluaran yang belum tersedia anggarannya, yang selanjutnya
diusulkan dalam rancangan perubahan APBD, dan/atau disampaikan
dalam Laporan Realisasi Anggaran.

 Pemerintah Daerah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang


Perubahan APBD tahun anggaran yang bersangkutan berdasarkan
perubahan untuk mendapatkan persetujuan DPRD sebelum tahun
anggaran yang bersangkutan berakhir.
Pertanggungjawaban APBN

 Presiden menyampaikan rancangan undang-undang tentang


pertanggungjawaban pelaksanaan APBN kepada DPR berupa laporan
keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan,
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
 Laporan keuangan tersebut meliputi Laporan Realisasi APBN,
Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang
dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara dan badan
lainnya.
Pertanggungjawaban APBD

 Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan rancangan peraturan


daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada
DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan
Pemeriksa Keuangan, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah
tahun anggaran berakhir.
 Laporan keuangan tersebut meliputi Laporan Realisasi APBD,
Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan,
yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan daerah.
Standar Akuntansi Pemerintahan

 Bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan


disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan yang disusun oleh suatu
komite standar yang independen dan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah setelah
terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan.
 
 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai