Anda di halaman 1dari 24

BERKEBUTUHA

ANAK
N
KHUSUS
Nama Kelompok :

Dewi Rara Septia Sari (20843004)


Irfa Nur Ilmy (20843027)
Sintia Putri (20843021)
Siti Fatmawati (20846017)
Tita Kurniawati (20843004)
PEMBAHASAN

Pengertian Anak Konsep Anak Faktor Penyebab


Berkebutuhan Berkebutuhan Anak
Khusus Khusus Berkebutuhan
Khusus
Implikasi
Terjadinya Anak
Berkebutuhan
Karakteristik Anak Khusus
Berkebutuhan Masalah – Masalah
Jenis –Jenis Anak Khusus yang di Hadapi
Berkebutuhan Anak Berkebutuhan
Khusus Khusus
01
Pengertian Anak
Berkebutuhan Khusus
Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus
Dalam buku Pembelajaran Anak Tunagrahita karangan Prof. Dr.
Bandi Delphie menyatakan bahwa Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK) merupakan istilah lain untuk menggantikan kata Anak Luar
Biasa (ALB) yang menandakan adanya kelainan khusus. ABK
mempunyai karakteristik yang berbeda antara satu dan lainnya.

Menurut Heward anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan


karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya
Pengertian tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi
atau fisik.

Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah definisi yang sangat


luas, mencakup anak-anak yang memiliki cacat fisik, atau
kemampuan IQ rendah, serta anak dengan permasalahan sangat
kompleks, sehingga fungsi-fungsi kognitifnya mengalami
gangguan.
Istilah yang dipergunakan Sebagai Variasi Dari
Kebutuhan Khusus Menurut World Health
Organization (WHO)

Impairment Disability Handicaped


02
Konsep Anak
Berkebutuhan Khusus
SEMENTARA (TEMPORER) &
MENETAP (PERMANENT)

Anak berkebutuhan khusus yang bersifat Anak berkebutuhan khusus yang bersifat
sementara (temporer) adalah anak yang permanen adalah anak-anak yang
mengalami hambatan belajar dan mengalami hambatan belajar dan
hambatan perkembangan disebabkan hambatan perkembangan yang bersifat
oleh faktor-faktor eksternal. Misalnya internal dan akibat langsung dari kondisi
anak yang yang mengalami gangguan kecacatan, yaitu seperti anak yang
emosi karena trauma akibat diperekosa kehilangan fungsi penglihatan,
sehingga anak ini tidak dapat belajar. pendengaran, gannguan perkembangan
kecerdasan dan kognisi, gannguan gerak
(motorik), gannguan iteraksi-komunikasi,
gangguan emosi, social dan tingkah laku.
03
Faktor Penyebab
Anak Berkebutuhan Khusus
Faktor Penyebab Anak Berkebutuhan
Khusus
Sebelum kelahiran

1. Gangguan Genetika : Kelainan


Kromosom, Transformasi.
2. Infeksi Kehamilan Selama proses
3. Usia Ibu Hamil (high risk
group)
kelahiran
4. Keracunan Saat Hamil
5. Pengguguran
1. Proses kelahiran lama
6. Lahir Prematur Setelah kelahiran
(Anoxia), prematur,kekurangan
oksigen
2. Kelahiran dengan alat bantu :
1. Penyakit infeksi bakteri (TBC)
Vacum
2. Kekurangan zat makanan (gizi,
3. Kehamilan terlalu lama: > 40
nutrisi)
minggu
3. Kehamilan terlalu lama: > 40
minggu
4. Kecelakaan
5. Keracunan
04
Jenis-jenis Anak
Berkebutuhan Khusus
1. Kelainan Mental
Sering dikenal dengan anak berbakat
intelektual, di mana selain memiliki
Mental Tinggi kemampuan intelektual di atas rerata
normal yang signifikan juga memiliki
kreativitas dan tanggung

Kemampuan mental rendah atau


kapasitas intelektual (IQ) di bawah rerata
dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu
Mental Rendah anak lamban belajar (slow learners) yaitu
anak yang memilki IQ antara 70 – 90.
Sedangkan anak yang memiliki IQ di
bawah 70 dikenal dengan anak
berkebutuhan khusus.

Anak berkesulitan belajar spesifik adalah


anak yang memiliki kapasitas intelektual
Berkesulitan normal ke atas tetapi memiliki prestasi
Belajar Spesifik belajar rendah pada bidang akademik
tertentu.
2. Kelainan Fisik
Kelainan Tubuh (Tunadaksa) :
Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh
kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat
kecelakaan, termasuk celebral palsy (kelayuhan otak), amputasi (kehilangan organ
tubuh), polio, dan lumpuh.

Kelainan Indera Penglihatan (Tunanetra) :


Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. Tunanetra
dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (blind) dan low vision.

Kelainan Pendengaran (Tunarungu) :


Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik
permanen maupun tidak permanen.

Kelainan Bicara (Tunawicara) :


Kelainan bicara ini dapat bersifat fungsional di mana mungkin disebabkan karena
ketunarunguan, dan organik yang memang disebabkan adanya ketidaksempurnaan
organ bicara maupun adanya gangguan pada organ motoris yang berkaitan dengan
bicara.

Kelainan Emosi :
Gangguan emosi merupakan masalah psikologis, dan hanya dapat dilihat dari indikasi
perilaku yang tampak pada individu.
Klasifikasi
Gangguan Emosi

Gangguan Gangguan Konsentrasi Gangguan Hiperaktive


Perilaku (ADD/Attention Deficit (ADHD/Attention Deficit
Disorder) Hiperactivity Disorder)
05
Karakteristik Anak
Berkebutuhan Khusus
1. Karakteristik
Tunadaksa

Gangguan Gangguan Gangguan Kemampuan


Motorik Sensorik Tingkat Berbicara
Kecerdasan
2. Karakteristik
Tuna Netra

Segi Fisik Segi Motoric Perilaku Akademik Pribadi dan


social
3. Karakteristik
Anak Tunarungu

Segi Fisik Intelektual

Segi Bahasa Sosial – Emosional


4. Karakteristik
Tunagharita
Intelektual Segi Sosial

Ciri Kemampuan
Ciri Pada Fungsi
Dalam Organisme
Mental Lainnya

Ciri Dorongan dan


Ciri Kepribadian Emosi

Ciri Kemampuan Dalam Ciri kemampuan dalam


Bidang Akademis bahasa
5. Karakteristik
anak tunalaras

Karakter
Karakter
istik
Sosial / istik
akademi
Umum emosi k
06
Masalah-Masalah Yang
Dihadapi Anak Berkebutuhan Khusus
Masalah-Masalah Yang Dihadapi
Anak Berkebutuhan Khusus

Masalah kesulitan dalam Masalah Masalah penyaluran


kehidupan sehari-hari penyesuaian diri ke tempat kerja

Masalah kesulitan Masalah gangguan Masalah pemanfaatan


belajar kepribadian dan emosi waktu luang
07
Implikasi Terjadinya
Anak Berkebutuhan Khusus
Implikasi Terjadinya Anak
Berkebutuhan Khusus

Children with Special


Needs.
Dampak Fisiologis : Dampak fisiologis, terutama pada anak-anak yang mengalami
kelainan yang berkaitan dengan fisik termasuk sensori-motor terlihat pada keadaan fisik
penyandang berkebutuhan khusus kurang mampu mengkoordinasi geraknya.

Dampak Psikologis : Dampak psikologis timbul berkaitan dengan kemampuan jiwa


lainnya, karena keadaan mental yang labil akan menghambat proses kejiwaan
dalam tanggapannya terhadap tuntutan lingkungan.

Dampak Sosiologis : Dampak sosiologis timbul karena hubungannya dengan


kelompok atau individu di sekitarnya, terutama keluarga dan saudara-
saudaranya. Kehadiran anak berkebutuhan khusus di keluarga menyebabkan
berbagai perubahan dalam keluarga.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai