Anda di halaman 1dari 15

PENGERTIAN DAN RUANG

LINGKUP PERPAJAKAN
DefinisiPajak AsasdanSistemPemunguta
nPajak

FungsidanSyaratPemungut TimbuldanHapusnyaUtangserta
HambatandalamPemungutanPa
anPajak jak
Definisi Pajak

Pajak adalah:
Kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.

NEXT
Unsur – Unsur Pajak

 Iuran dari rakyat kepada negara


 Berdasarkan Undang – Undang
 Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi
 Digunakan untuk membiayai rumah tangga
negara
FUNGSI PAJAK
 Fungsi Anggaran (Budgetair):sebagai salah satu sumber dana bagi
pemerintah untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Karena dalam
anggaran belanja dan pendapatan negara sebagian besar dana pemasukan
dari sektor pajak. Selain dari sektor pajak, sumber keuangan negara
lainnya berasal dari bea cukai, keuntungan dari perusahaan-perusahaan
negara, denda-denda dan penyitaan barang, pembayaran jasa-jasa, hasil
dari undian negara, pinjaman dari pihak luar negeri dan pencetakan uang
yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
 Fungsi Mengatur (Regulerend):sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan
ekonomi. Fungsi mengatur juga digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu di luar bidang keuangan dan banyak ditujukan terhadap sektor
swasta.
• Contohnya :
• Pungutan pajak yang tinggi terhadap minuman keras untuk mengurangi
konsumsi minuman keras dan terhadap barang-barang mewah untuk
mengurangi gaya hidup konsumtif.
• Tarif pajak 0% untuk ekspor barang untuk mendorong ekspor produk di
pasaran dunia

NEXT
FUNGSI PAJAK
 Fungsi Stabilitas: Dengan adanya pajak, pemerintah
memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang
berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi
dapat dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain
dengan jalan mengatur peredaran uang di
masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak
yang efektif dan efisien.

 Fungsi Redistribusi Pendapatan:Pajak yang sudah


dipungut oleh negara akan digunakan untuk
membiayai semua kepentingan umum, termasuk
juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat
membuka kesempatan kerja yang akan mengurangi
angka pengangguran di Indonesia, yang pada
akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat.
SYARAT PEMUNGUTAN PAJAK

• Harus Adil (Syarat Keadilan)


• Berdasarkan Undang – Undang (Syarat Yuridis)
• Tidak mengganggu Perekonomian (Syarat
Ekonomis)
• Harus Efisien (Syarat Finansial)
• Sistem harus sederhana
ASAS PEMUNGUTAN PAJAK
• Asas Domisili (Asas Tempat Tinggal)
• Asas Sumber
• Asas Kebangsaan

Menurut Adam Smith:


• Asas Equality
• Asas Certainty
• Asas Convinience of Payment
• Asas Efficiency

Menurut W. J. Langen
• Asas Daya Pikul
• Asas Manfaat
• Asas Kesejahteraan
• Asas Kesamaan
• Asas Beban yang sekecil-kecilnya
NEXT
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK

• Official Assessment System


– Adalah :suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang
kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang
terutang oleh wajib pajak.

• Self Assessment System


– Adalah : suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri
besarnya pajak yang terutang.

• Withholding System
– Adalah : suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong/memungut
pajak yang terutang oleh wajib pajak.
TIMBUL DAN HAPUSNYA UTANG
PAJAK
Ajaran yang mengatur timbunya utang pajak :
• Ajaran Formil
• Ajaran Material

Hapusnya utang pajak disebabkan oleh :


• Pembayaran
• Kompensasi
• Daluwarsa
• Pembebasan dan Penghapusan
HAMBATAN PEMUNGUTAN PAJAK
Perlawanan Pasif disebabkan oleh :
• Perkembangan intelektual dan moral masyarakat
• Sistem perpajakan yang sulit dipahami masyarakat
• Sistem control tidak dapat dilakukan atau
dilaksanakan dengan baik

Perlawanan Aktif disebabkan oleh :


• Tax Avoidance: usaha yang dilakukan wajib pajak
yang bertujuan untuk meringankan pajak namun
tidak melanggar undang-undang yang ada.

• Tax Evasion: usaha yang dilakukan wajib pajak


agar meringankan beban pajak mereka dengan
cara melanggar undang-undang atau dengan kata
lain menggelapkan pajak.
TARIF PAJAK
a. Tarif Sebanding/Proporsional (a proportional tax rate)
• Persentase yang tetap terhadap berapa pun jumlah yang dikenai pajak
sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional pada besarnya
nilai yang dikenai pajak.
• Contoh: Untuk penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) di dalam daerah
pabean akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%.
b. Tarif Tetap (a fixed tax rate)
• Jumlah yang tetap (sama) terhadap berapa pun jumlah yang dikenai
pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap.
• Contoh: Besarnya tarif Bea Materai untuk cek dan bilyet giro dengan
nilai nominal berapa pun adalah Rp. 3000,00.
TARIF PAJAK
c. Tarif Progresif (a progressive tax rate)
• Persentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang
dikenai pajak semakin besar.
• Contoh: Pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan untuk Wajib
Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri (WP OP DN):

Lapisan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Tarif Pajak

Sampai dengan Rp. 50.000.000,00 5%

Diatas Rp. 50.000.000,00 s.d. Rp. 250.000.000,00 15%

Diatas Rp. 250.000.000,00 s.d. Rp. 500.000.000,00 25%

Diatas Rp. 500.000.000,00 30%


TARIF PAJAK
• Menurut kenaikan persentase tarifnya, tarif progresif dibagi:
- Tarif progresif progresif: kenaikan persentase semakin besar
- Tarif progresif tetap: kenaikan persentase tetap
- Tarif progresif degresif: kenaikan persentase semakin kecil

d. Tarif Degresif (a degressive tax rate)


• Persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang
dikenai pajak semakin besar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai