Anda di halaman 1dari 17

MITIGASI

PERBUATAN MELAWAN HUKUM NOTARIS


DALAM MELAKSANAKAN JABATAN

Dr. H. Dhody AR Widjajaatmadja, S.H., Sp.N


Workshop Pembinaan, Pengayoman Dan Perlindungan Profesi Notaris
Pengurus Wilayah INI Jawa Barat
Hotel Grandia, Bandung
6 Oktober 2021 1
NOTARIS

• Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta autentik dan
memiliki kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini
atau berdasarkan undang-undang lainnya (Pasal 1 angka 1 UU No. 2 Tahun 2014)
• Notaris diangkat dan diberhentikan oleh Menteri (Pasal 2 UU No. 30 Tahun 2004)

DHODY ARW 2
KEWENANGAN NOTARIS
Notaris berwenang membuat Akta autentik mengenai semua perbuatan,
perjanjian, dan penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan
dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam
Akta autentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan Akta, menyimpan Akta,
memberikan grosse, salinan dan kutipan Akta, semuanya itu sepanjang
pembuatan Akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain
atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang (Pasal 15 ayat 1 UU No. 2
Tahun 2014)

DHODY ARW 3
Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Notaris berwenang pula :
a. mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah
tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;
b. membukukan surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;
c. membuat kopi dari asli surat di bawah tangan berupa salinan yang memuat uraian
sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan;
d. melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya;
e. memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan Akta;
f. membuat Akta yang berkaitan dengan pertanahan; atau
g. membuat Akta risalah lelang.

DHODY ARW 4
AKTA OTENTIK
• Akta Otentik ialah suatu akta yang didalamnya bentuk yang ditentukan oleh
undang-undang dibuat oleh atau dihadapan pejabat umum yang berwenang
untuk itu ditempat dimana akta itu dibuatnya. (1868 KUH Perdata)
• Akta Otentik sebagai alat bukti terkuat dan terpenuh mempunyai peranan
penting dalam setiap hubungan hukum dalam kehidupan masyarakat.
(Penjelasan umum UU No. 30 Tahun 2004)
• Akta Notaris yang selanjutnya disebut Akta adalah akta autentik yang dibuat
oleh atau dihadapan Notaris menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan
dalam Undang-Undang ini. (Pasal 1 angka 7 UU No. 2 Tahun 2014)

DHODY ARW 5
PERANAN NOTARIS
• Notaris memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan kepastian
hukum bagi masyarakat dalam hal pembuatan akta autentik sebagai alat bukti
yang didalamnya ada status hukum, perbuatan hukum, hak dan kewajiban subjek
hukum, dan lain-lain.
• Dengan kewenangan memberikan penyuluhan hukum notaris dapat memberikan
kepastian hukum bahwa dalam pembuatan perjanjian telah memenuhi kaidah
hukum yang berlaku sehingga perjanjian yang dibuat oleh para pihak tidak akan
merugikan salah satu pihak karena tidak terpenuhinya syarat sahnya perjanjian
(Pasal 1320 KUH Perdata)

DHODY ARW 6
PENIPUAN
• Penipuan merupakan suatu alasan untuk membatalkan suatu persetujuan, bila
penipuan yang dipakai oleh salah satu pihak adalah sedemikian rupa, sehingga
nyata bahwa pihak yang lain tidak akan mengadakan perjanjian itu tanpa
adanya tipu muslihat. Penipuan tidak dapat hanya dikira-kira, melainkan harus
dibuktikan (Pasal 1328 KUH Perdata)
• Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku
sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Persetujuan itu tidak
dapat ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau
karena alasan-alasan yang ditentukan oleh undang-undang. Persetujuan harus
dilaksanakan dengan itikad baik (Pasal 1338 KUH Perdata)

DHODY ARW 7
PENIPUAN = PERBUATAN PIDANA
• Definisi perbuatan pidana, “perbuatan yang dilarang dalam undang-undang dan
diancam dengan pidana barang siapa melanggar larangan itu” (Moeljatno)
• KUHP menjelaskan tentang pemalsuan dalam Pasal 263 :
(1) Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat
menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang
diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk
memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah
isinya benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat
menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara
paling lama enam tahun
(2) Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja
memakai surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah sejati, jika
pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian

DHODY ARW 8
• Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu,
dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain
untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang
maupun menghapuskan piutang diancam karena penipuan dengan pidana penjara
paling lama empat tahun (Pasal 378 KUHP)

DHODY ARW 9
TANGGUNG JAWAB NOTARIS
Menurut Abdulkadir Muhammad, tanggung jawab Notaris memiliki pengertian :
1. Notaris membuat akta dengan baik dan benar, artinya yang memenuhi
kehendak hukum dan permintaan pihak yang berkepentingan
2. Akta Notaris tersebut bermutu, yaitu sesuai dengan aturan hukum dan
kehendak pihak yang berkepentingan dalam arti sebenarnya. Notaris juga
menjelaskan kepada para pihak yang berkepentingan kebenaran isi dan
prosedur akta yang dibuatnya itu
3. Akta tersebut berdampak positif, yaitu siapapun akan mengakui akta Notaris
tersebut mempunyai kekuatan bukti sempurna

DHODY ARW 10
NOTARIS JABATAN KEPERCAYAAN
• Notaris sebagai pejabat umum memiliki tugas menjamin kepastian hukum dalam
bidang tertentu yaitu hukum keperdataan untuk itu masyarakat harus percaya bahwa
akta yang dibuat oleh atau dihadapan notaris memberikan kepastian hukum
• Dalam menjalankan jabatannya notaris wajib merahasiakan segala sesuatu mengenai
Akta yang dibuatnya dan segala keterangan yang diperoleh guna pembuatan Akta
sesuai dengan sumpah/janji jabatan, kecuali undang-undang menentukan lain (Pasal
16 ayat (1) huruf f UUJN).
• Notaris wajib menjaga kerahasiaan isi aktanya termasuk segala hal terkait proses
pembuatannya bahkan kewajiban ini diharuskan oleh undang-undang dengan
ancaman pidana (Pasal 322 KUHP)

DHODY ARW 11
HAK INGKAR DAN WAJIB INGKAR
• KUH Perdata mewajibkan setiap orang yang cakap menjadi saksi untuk memberikan
kesaksian dimuka pengadilan, dapat meminta dibebaskan dari kewajiban memberikan
saksi bagi siapa yang karena kedudukannya, pekerjaannya atau jabatannya menurut
undang-undang diwajibkan merahasiakan sesuatu, namun hanyalah semata-mata
mengenai hal-hal yang pengetahuannya dipercayakan kepadanya sebagai demikian
(Pasal 1909 ayat 3 KUH Perdata)
• Pasal 7 (ayat 1 huruf g) KUHAP Penyidik mempunyai wewenang memanggil orang
untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi. Ketentuan ini tidak
berlaku bagi saksi yang berdasarkan ketentuan perundang-undangan dapat
dibebaskan dari kewajiban tersebut (Pasal 170 ayat (1) dan (2) KUHAP)

DHODY ARW 12
MAJELIS KEHORMATAN NOTARIS
• Dalam melaksanakan pembinaan, Menteri membentuk Majelis Kehormatan Notaris
(Pasal 66A ayat (1) UU No. 2 Tahun 2014)
• Pasal 66 UU No. 2 Tahun 2014, berbunyi :
(1) Untuk kepentingan proses peradilan, penyidik, penuntut umum, atau hakim
dengan persetujuan Majelis Kehormatan Notaris berwenang :
a. Mengambil fotokopi Minuta Akta dan/atau surat-surat yang dilekatkan
pada Minuta Akta atau Protokol Notaris dalam penyimpanan Notaris; dan
b. Memanggil Notaris untuk hadir dalam pemeriksaan yang berkaitan dengan
Akta atau Protokol Notaris yang berada dalam penyimpanan Notaris
(2) Pengambilan fotokopi Minuta Akta atau surat-surat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a, dibuat berita acara penyerahan

DHODY ARW 13
(3) Majelis Kehormatan Notaris dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja
terhitung sejak diterimanya surat permintaan persetujuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) wajib memberikan jawaban menerima atau menolak
permintaan persetujuan
(4) Dalam hal Majelis Kehormatan Notaris tidak memberikan jawaban dalam jangka
waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), Majelis Kehormatan Notaris
dianggap menerima permintaan persetujuan

• Secara teknis pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. 17 Tahun 2021 Tentang Tugas Dan Fungsi, Syarat
Dan Tata Cara Pengangkatan Dan Pemberhentian, Struktur Organisasi, Tata Kerja, Dan
Anggaran Majelis Kehormatan Notaris

DHODY ARW 14
Pasal 24 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. 17
Tahun 2021 menyebutkan :
(1) Majelis Kehormatan Notaris Wilayah mempunyai tugas :
a. Melakukan pemeriksaan terhadap permohonan yang diajukan oleh
penyidik, penuntut umum, atau hakim; dan
b. Memberikan persetujuan atau penolakan terhadap permintaan persetujuan
pengambilan fotokopi minuta akta dan pemanggilan Notaris untuk hadir
dalam penyidikan, penuntutan, dan proses peradilan
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Majelis
Kehormatan Notaris Wilayah mempunyai fungsi melakukan pembinaan dalam
rangka :
c. Menjaga martabat dan kehormatan Notaris dalam menjalankan profesi
jabatannya; dan
d. Memberikan perlindungan kepada Notaris terkait dengan kewajiban Notaris
untuk merahasiakan isi akta

DHODY ARW 15
AKTA NOTARIS SEBAGAI ALAT BUKTI
• Alat bukti berdasarkan Buku IV KUH Perdata salah satunya adalah bukti tulisan dan
Akta Otentik memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna tentang apa yang
termuat di dalamnya.
• Apakah Akta Otentik merupakan alat bukti dalam hukum acara pidana (KUHAP)?
• Pasal 184 KUHAP alat-alat bukti adalah :
a. Keterangan saksi;
b. Keterangan ahli;
c. Surat;
d. Petunjuk;
e. Keterangan terdakwa.

DHODY ARW 16
TERIMA KASIH

DHODY ARW 17

Anda mungkin juga menyukai