Anda di halaman 1dari 16

PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA DALAM

PELAYANAN KESEHATAN

Nama Kelompok :
Anggun Rosalia Sinta
Tasya Novelya P
Wiwi Fitriani
Enanda Silvia Ayu

PRODI DIII KEBIDANAN


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
TAHUN AJARAN 2019-2020
CARA-CARA PENDEKATAN SOSIAL
BUDAYA DALAM PRAKTIK BIDAN
 Aspek sosial dan budaya sangat mempengaruhi pola kehidupan manusia. Di era globalisasi sekarang
ini dengan berbagai perubahan yang begitu ekstrim menuntut semua manusia harus memperhatikan
aspek sosial budaya. Salah satu masalah yang kini banyak merebak di kalangan masyarakat adalah
kematian ataupun kesakitan pada ibu dan anak yang sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor
sosial budaya dan lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka berada.
 Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti konsepsi-konsepsi
mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab- akibat antara makanan dan kondisi sehat-sakit,
kebiasaan dan ketidaktahuan, seringkali membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap
kesehatan ibu dan anak.
 Menjadi seorang bidan bukanlah hal yang mudah. Seorang bidan harus siap fisik maupun mental,
karena tugas seorang bidan sangatlah berat. Bidan yang siap mengabdi di kawasan pedesaan
mempunyai tantangan yang besar dalam mengubah pola kehidupan masyarakat yang mempunyai
dampak negatif tehadap kesehatan masyarakat. Tidak mudah mengubah pola pikir ataupun sosial
budaya masyarakat. Apalagi masalah proses persalinan yang umum masih banyak menggunakan dukun
beranak.
 Ditambah lagi tantangan konkret yang dihadapi bidan di pedesaan adalah kemiskinan, pendidikan
rendah, dan budaya. Karena itu, kemampuan mengenali masalah dan mencari solusi bersama
masyarakat menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki bidan.
 Untuk itu seorang bidan agar dapat melakukan pendekatan terhadap masyarakat perlu mempelajari
sosial-budaya masyarakat tersebut, yang meliputi tingkat pengetahuan penduduk, struktur
pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari, pandangan norma dan nilai, agama, bahasa,
kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan wilayah tersebut.
Pendekatan Melalui Agama
 Cara-cara pendekatan  sosial budaya praktik bidan yaitu dengan cara :
 1. Pendekatan Melalui Agama
 Agama dapat memberikan petunjuk/pedoman pada umat manusia
dalam menjalani hidup meliputi seluruh aspek kehidupan. Selain itu
agama juga dapat membantu umat manusia dalam memecahkan
berbagai masalah hidup yang sedang dihadapi. Adapun aspek-aspek
pendekatan melalui agama dalam memberikan pelayanan kebidanan
dan kesehatan diantaranya :
 Agama memberikan petunjuk kepada manusia untuk selalu menjaga 
kesehatannya Agama memberikan dorongan batin dan moral yang
mendasar dan melandasi cita-cita dan perilaku manusia dalam
menjalani kehidupan yang bermanfaat baik bagi dirinya, keluarga,
masyarakat serta bangsa.
 Agama mengharuskan umat manusia untuk beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan  Yang maha Esa dalam segala aktivitasnya. Agama dapat
menghindarkan umat manusia dari segala hal-hal/perbuatan
yang  bertentangan dengan ajarannya.Berbagai aspek agama dalam
memberikan pelayanan kesehatan terdiri dari upaya-upaya pelayanan
kesehatan yang ditinjau dari segi agama, diantaranya :
1.Upaya pemeliharaan kesehatan

1. Upaya pemeliharaan kesehatan


 Upaya dini yang dilakukan dalam pemeliharaan kesehatan
dimulai sejak ibu hamil yaitu sejak janin di dalam kandungan.
Hal tersebut bertujuan agar bayi yang dilahirkan dalam
keadaan sehat begitu juga dengan ibunya. Kesehatan
merupakan faktor utama bagi umat manusia untuk dapat
melakukan/menjalani hidup dengan baik sehingga dapat
terhindari dari berbagai penyakit dan kecacatan Ada beberapa
langkah yang dapat memberikan tuntunan bagi umat manusia
untuk memelihara kesehatan yang dianjurkan oleh agama
antara lain :
1. Makan makanan yang bergizi
2. Menjaga kebersihan (Hadist mengatakan : kebersihan sebagian
dari iman)  Berolah raga
3. Pengobatan diwaktu sakit
2. Upaya pencegahan penyakit

2. Upaya pencegahan penyakit


 Dalam ajaran agama pencegahan penyakit lebih baik
dari pada pengobatan di waktu sakit. Adapun upaya-
upaya pencegahan penyakit antara lain:
1. Dengan pemberian imunisasi
imunisasi dapat diberikan kepada bayi dan balita, ibu
hamil, WUS, murid SD kelas 1 - kelas 3.
2.  Pemberian ASI pada anak sampai berusia 2 tahun
(Surah Al-Baqarah ayat 233). Ayat tersebut pada
dasarnya memerintahkan seorang ibu untuk menyusui
bayinya dengan ASI sampai ia berusia 2 tahun. 
3. Memberikan penyuluhan kesehatan.
Dapat dilakukan pada kelompok pengajian, atau
 kelompok-kelompok kegiatan keagamaan lainnya.
3. Upaya pengobatan penyakit
3. Upaya pengobatan penyakit
 Nabi saw bersabda : ” Bagi setiap penyakit yang
diturunkan Allah, ada obat yang diturunkan-
Nya.”Dalam hati ini umat manusia dinjurkan untuk
berobat jika sakit.
Pandangan agama (agama Islam) terhadap pelayanan
Keluarga Berencana. Ada dua pendapat mengenai hal
tersebui yaitu memperbolehkan dan melarang
penggunaan alat kontrasepsi. Karena ada beberapa
ulama yang .mengatakan penggunaan alat kontrasepsi
itu adalah sesuatu/hal yang sangat bertentangan
dengan ajaran agama karena berlawanan dengan
takdir/kehendak Allah. Pendapat/pandangan agama
(agama Islam) dalam pemakaian IUD. Ada dua
pendapat yaitu memperbolehkan / menghalalkan dan
melarang / mengharamkan.
PENDEKATAN MELALUI KESENIAN
TRADISIONAL

2. PENDEKATAN MELALUI KESENIAN TRADISIONAL


 Bidan adalah seorang wanita yang tlah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan.
Lulus dengan persyaratan yang ditelah ditetapkan dan memperoleh kualifikasi
untuk registrasi dnn memperole izin untuk melaksanakan praktik kebidanan.
 Praktik Bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga dan masyarakat) sesuai dengan
kewenangan dan kemampuannya.
 Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan saat ini dihadapkan pada
masyarakat yang lebih terdidik,dan mampu memberi pelayanan kesehatan yang
di tawarkan atau dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat mengiginkan
pelayanan kesehatan yang murah, nyaman,sehingga memberi kepuasan
(  sembuh dengan cepat dengan pelayanan yang baik ). Rumah sakit perlu
mengembangkan suatu sistem pelayanan yang didasarkan pada pelayanan yang
berkualitas baik, biaya yang dapat dipertanggung jawabkan dan diberikan pada
waktu yang cepat dan tepat. Rumah sakit sebagai suatu institusi pelayanan
kesehatan, dalam memproduksi jasa pelayanan kesehatan ( pelayanan medis dan
pelayanan kebidanan), untuk masyarakat menggunakan berbagai sumber daya
seperti ketenanagaan, mesin, bahan, fasilitas, modal, energi dan waktu.
Sifat Bidan dalam Pelayanan
Kesehatan
Dalam memberikan pelayanan kebidanan, seorang bidan lebih bersifat :
1. Promotif, bidan yang bersifat promotif berarti bidan berupaya menyebarluaskan
informasi melalui berbagai media Metode penyampaian, alat bantu, sasaran,
media, waktu ideal, frekuensi, pelaksana dan bahasa serta keterlibatan instansi
terkait maupun informal leader tidaklah sama di setiap daerah, bergantung kepada
dinamika di masyarakat dan kejelian kita untuk menyiasatinya agar informasi
kesehatan bisa diterima dengan benar dan selamat. Penting untuk diingat bahwa
upaya promotif tidak selalu menggunakan dana negara, adakalnya diperlukan
adakalanya tidak. Selain itu, penyebaran informasi hendaknya dilakukan secara
berkesinambungan dengan memanfaatkan media yang ada dan sedapat mungkin
dikembangkan agar menarik dan mudah dicerna. Materi yang disampaikan
seyogyanya selalu diupdate seiring dengan perkembangan ilmu kesehatan terkini.
2. Preventif berarti bidan berupaya pencegahan semisal imunisasi, penimbangan balita
di Posyandu dll. Kadang ada sekelompok masyarakat yang meyakini bahwa bayi
berusia kurang dari 35 hari (jawa: selapan) tidak boleh dibawa keluar rumah.
3. Kuratif berarti bidan tidak dikehendaki untuk mengobati penyakit terutama
   penyakit berat.
4. Rehabilitatif berarti bidan melakukan upaya pemulihan kesehatan, terutama bagi
pasien yang memerlukan perawatan atau pengobatan jangka panjang.
1. Pendekatan Bidan Melalui Kesenian
Tradisional

 Serta seorang bidan juga harus mampu menggerakkan


Peran serta Masyarakat khususnya, berkaitan dengan
kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru
lahir, anak remaja dan usia lanjut. Seorang bidan juga
harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan
dengan tugas, peran serta tanggung jawabnya. Agar
bidan dapat menjalankan praktik atau pelayanan
kebidanan dengan baik,hendaknya bidan melakukan
beberapa pendekatan misalnya pendekatan melalui
kesenian tradisional.
2. Kesenian sebagai media penyuluhan
kesehatan

 Dalam penyuluhan kesehatan maupun dalam praktik kebidanan,


seni dapat digunakan sebagai media dalm melakukan
pendekatan kepada masyarakat, Seorang petugas bisa
menyelipkan pesan-pesan kesehatan didalamnya, misalnya:
 Dengan Kesenian wayang kulit
  Melalui pertunjukan ini diselipkan pesan-pesan kesehatan yang
ditampilkan di awal pertunjukan dan pada akhir pertunjukan,
dapat diisi dengan  pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan pesan-pesan yang telah disampaikan di awal
pertunjukan atau pertanyaan – prtanyaan yang diberikan oleh
penonton.
 * Menciptakan lagu-lagu berisikan tentang permasalahan
kesehatan dalam bahasa daerah setempat.
3. Kesenian sebagai seni terapi

 Kesenian sebagai terapi pada kejiwaan,sebagai pelipur rala.


Kita ketahui kehidupan zaman sekarang ini permasalahan
semakin kompleks, tubuh dan jiwa manusia mempunyai batas
untuk dapat mengatasinya. Untuk itu dengan seni diharapkan
akan memberikan dampak positif dalam mengatasi stress
tersebut baik stres fisik maupun batin. Misalnya dengan
menyanyi, menciptakan lagu, seni memahat patung, dll.
4.PENDEKATAN  MELALUI  PAGUYUBAN
DAN SISTEM BANJAR

1.  Pendekatan dalam sistem Banjar


 Bentuk kesatuan sosial yang berdasarkan kesatuan
wilayah ialah,desa .
Kesatuan - kesatuan sosial yang diperkuat oleh kesatuan
adat dan upacara - upacara keagamaan yang keramat.
Pada umum nya tampak beberapa perbedaan antara
desa dipegunungan dan desa adat ditanah datar .
menjadi warga desa adat dan mendapat tempat duduk
yang khas dibalai desa yang disebut Bale Agung, dan
berhak mengikuti rapat - rapat desa yang diadakan
secara teratur pada hari tetap.
Cara Cara Pendekatan Bidan dalam wilayah Banjar
Bali  Para bidan mempunyai berbagai cara untuk
pendekatan diantara nya :

1. Menggerakan dan membina peran serta masyarat dalam


bidang kesehatan dengan melakukan penyuluhan
kesehatan sesuai kebutuhan dan masalah kesehatan
setempat .
2.  Pemerintah memberikan ,menerapkan dan
menjalalnkan PosKesDes (pos kesehatan Desa) yang
ditujukan kepada seluruh masyarakat setempat sampai
kedaerah pedalaman.
3. Penyuluhan kesehatan masyarakat ditujukan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
4. Membina dan memberikan bimbingan (peran bidan
sebagai pendidik).Bersama sampa  Kelas 3.
5. Pendekatan dalam sistem Paguyuban 

 Paguyuban adalah suatu kelompok atau masyarakat yang diantara para


warganya di warnai dengan hubungan sosial yang penuh rasa kekeluargaan ,
bersifat batiniah dan kekal serta jauh dan pamri- pamri ekonomi.
 Pelayanan Kebidanan dengan pendekatan paguyuban

Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan kebidanan diperlukan


pendekatan - pendekatan khususnya paguyuban. untuk itu kita sebagai tenaga
kesehatan khusisnya calon bidan agar mengetahui dan mampu melaksanakan
berbagai upaya untuk meningkatan peran aktif masyarakakt agar masyarakat
sadar pentingnya kesehatan. misalnya saja denagn mengadakan kegiatan
posyandu di puskesmas . 
 Ciri - ciri Paguyuban 
1. Intimate : hubungan menyeluruh yang mesra
2. Private : hubungan bersifat pribadi .
3. Exclusive :  bahwa hubungan tersebut hanyalah untuk "kita" saja dan tidak
untuk orang lain diluar kita. 
Ciri - Ciri umum 
1. Adanya hubungan perasaan kasih sayang
2. Adanya kenginan untuk meningkatkan kebersamaan
3. Hubungan kekeluargaan masih kental 
4. sifat gotong royong masih kuat 

 Tipe Paguyuban Memiliki tiga tipe di masyarakat yaitu:


1. Paguyuban karena ikatan darah Yaitu paguyuban berdasarkan
keturunan. contoh kelompok kekeluargaan,keluarga besar.
2. Paguyuban karena tempat Yaitu paguyuban yang terdiri dari
orang yang berdekatan  tempat tinggal.Contoh arisan RT,RW,dan
karang taruna.
3. Paguyuban karena jiwa pikiran Yaitu paguyuban yang terdiri dari
orang - orang yang  tidak punya  hubungan darah atau tempat
tinggalnya tidak berdelatan tetapi mereka mempunyai jiwa dan
pikiran yang  sama. contohnya organisasi.
Kesimpulan
Dalam rangka peningkatan kualitas dan mutu pelayanan
kebidanan diperlukan pendekatan-pendekatan khususnya
paguyuban.untuk itu kita sebagai tenaga kesehatan
khususnya calon bidan agar mengetahui dan mampu
melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan peran
aktif masyarakat agar masyarakat sadar pentingnya
kesehatan.misalnya saja dengan mengadakan kegiatan
posyandu di puskesmas puskesmas

Anda mungkin juga menyukai