Perkenalan, Silabus, Kontrak Perkuliahan, Pendahuluan Kimia Flavor Dan Fragrance
Perkenalan, Silabus, Kontrak Perkuliahan, Pendahuluan Kimia Flavor Dan Fragrance
FRAGRANCE
Perkenalan, Silabus, Kontrak Perkuliahan, Pendahuluan Kimia
Flavor dan Fragrance
Penilaian :
UTS : 35%
Tugas dan Kehadiran (min.80%) : 30%
UAS : 35%
DEFINISI FLAVOR
Flavor merupakan bahan tambahan/additive yang sering
digunakan dalam produk pangan.
Flavor merupakan keseluruhan kesan (sensasi) yang
diterima oleh indera manusia terutama oleh rasa dan bau
pada saat makanan dan minuman dikonsumsi (Fardiaz,
2006).
Pengalaman yang saling berbeda tetapi menjadi satu
kesatuan dari indera pengecap atau pencicip, pembau, dan
perasa termasuk di dalamnya sensasi rasa hangat atau rasa
sakit yang ringan seperti rasa pedas (Dordland et al., 1977).
Integrated response to a complex mixture of stimuli
primarily on the senses of smell and taste, but also on those
associated with sight (color and appearance), tactile
sensation (texture and mouth feel), and pain (pungency).
DEFINISI FRAGRANCE
Fragrance diaplikasikan untuk industry non pangan,
seperti: minyak wangi, sabun, shampo, pasta gigi, kosmeti,
detergen, dll.
The very word perfume is derived from the Latin ‘per
fumum’, meaning ‘by’ or ‘through’ smoke, as it was with the
use of burning incense that the prayers of the ancients were
transported to the heavens for the contemplation of Gods.
From thence came the priest-kings, and a wider audience,
though still restricted, of pharaohs, emperors, conquerors
and monarchs with their attendant courtesans and
alchemists, and use of perfume took on a hedonistic
mantle as well as a spiritual one. In the twentieth century, a
combination of Chemistry and the Industrial Revolution
brought the revelation of fragrances to the rest of mankind
and acted as catalysts for the furtherance of their usage.
TUJUAN PENAMBAHAN FLAVOR
Volatil
(bau)
Komponen
flavor
Threshold
value
Non-
volatile
(rasa)
Komponen flavor
Tabel nilai ambang bau beberapa komponen volatil
Senyawa Ambang bau (mg/L air)
Pirazin 130
Asam butirat 0,2
Limonen 0,01
2-metal propanal 0,001
◦ Selain itu, kerja sama fungsi dari hidung dengan lidah sangat penting bagi
keamanan kesehatan kita.
◦ Sebagai contoh, jika seandainya susu yang akan kita minum telah basi, kita
bisa mendeteksinya terlebih dahulu dari aroma busuk atau asam yang muncul
dari susu tersebut. Tentu kita tidak akan mencoba untuk meminumnya.
◦ Bayangkan jika fungsi indra tersebut tidak berjalan dengan baik, maka akan
banyak makanan atau minuman yang telah rusak atau basi yang masuk ke
dalam mulut kita.
◦ Maka dari itu, sepatutnya kita menjaga kesehatan panca indra dan
bersyukur atas berfungsinya panca indra kita secara normal.
Reaksi Maillard
◦ Untuk menyiapkan suatu masakan, seseorang harus memasak,
kecuali jika ingin memakannya mentah-mentah. Hanya saja,
makanan mentah tidak akan seenak makanan yang dimasak di atas
kompor.
◦ Jadi, apa sebenarnya yang menjadikan makanan yang diproses itu
lebih enak?
◦ Salah satu faktor yang berpengaruh adalah reaksi maillard. Reaksi
maillard adalah reaksi kimia antara asam amino dengan gula
pereduksi. Biasa juga disebut dengan istilah “browning reaction”.
Reaksi Maillard
◦ Dalam formulasi obat, reaksi ini cenderung dihindari. Seperti namanya, reaksi
ini menyebabkan perubahan warna menjadi cokelat ketika terjadi interaksi
antara gula dengan gugus amina. Reaksi ini mungkin tidak mempengaruhi
efikasi dari obat tersebut tapi hal ini tetap tidak diinginkan karena dapat
memperburuk penampilan sediaan, terutama jika yang ditargetkan adalah
bentuk sediaan berwarna putih atau jernih. Lain halnya kalau kita memang
berniat membuat sediaan berwarna cokelat.
◦ Bertolak belakang dengan hal tersebut, dalam memasak, reaksi maillard justru
merupakan reaksi yang baik. Reaksi ini memberikan rasa yang khas pada
makanan yang berubah warna menjadi cokelat. Steak, pangsit, biskuit, roti,
marshmallow panggang dan banyak makanan lainnya mengalami reaksi ini.
Reaksi Maillard
◦ Reaksi maillard merupakan salah satu reaksi penghasil rasa
terpenting dalam memasak.
◦ Makanan berbasis protein seperti daging, seafood dan sebagainya
yang mengalami reaksi maillard akan berubah menjadi cokelat.
Meskipun demikian, tidak semua reaksi yang mencokelatkan
makanan merupakan reaksi maillard.
◦ Ada juga reaksi-reaksi lain yang bisa menyebabkan perubahan
warna cokelat seperti karamelisasi. Reaksi ini berbeda dengan
reaksi maillard karena tidak ada asam amino yang terlibat di
dalamnya.
Reaksi Maillard
◦ Reaksi maillard menciptakan pigment cokelat pada
daging yang dimasak dengan cara yang sangat spesifik
yaitu dengan menyusun ulang asam amino dan gula
sederhana tertentu yang kemudian menyusun kembali
diri mereka dalam gugus dan kumpulan gugus yang
merefleksikan cahaya dengan cara sedemikian rupa
sehingga daging menjadi cokelat.
Reaksi Maillard
◦ Dalam memasak, sebenarnya hal terpenting dari reaksi maillard bukanlah
warna, melainkan rasa dan aromanya.
◦ Oleh karena itu, reaksi ini seharusnya disebut “flavor reaction” alih-alih
“browning reaction”.
◦ Molekul-molekul yang diproduksi menyediakan aroma kuat yang
bertanggungjawab terhadap bau khas dari bakaran, panggangan atau
gorengan. Apa yang bermula dari reaksi sederhana antara asam amino dan
gula menjadi sangat rumit dengan cepat. Molekul-molekul tersebut terus
bereaksi dengan cara yang semakin kompleks sehingga menghubungkan
ratusan jenis molekul. Molekul-molekul ini diproduksi dalam hitungan
menit dengan jumlah yang sangat banyak
Reaksi Maillard
◦ Reaksi maillard adalah reaksi pencokelatan yang bersifat non-enzimatik.
◦ Gugus karbonil reaktif dari gula berinteraksi dengan gugus amino nukleofilik dari
asam amino dan terbentuk molekul bau serta rasa yang menarik tetapi susah
untuk dijabarkan.
◦ Reaksi ini merupakan basis dari industri rasa, karena jenis asam amino yang
berbeda akan menentukan rasa yang dihasilkan.
◦ Dalam prosesnya, ratusan jenis senyawa rasa yang berbeda diciptakan. Senyawa-
senyawa ini akan pecah dan membentuk lebih banyak senyawa rasa baru.
◦ Setiap jenis makanan memiliki rangkaian senyawa rasa yang khas yang terbentuk
saat reaksi maillard. Ini adalah senyawa-senyawa yang sama yang digunakan
oleh para peneliti rasa saat menciptakan rasa buatan atau artificial flavor.
Reaksi Maillard
◦ Mungkin kita mengira bahwa dengan menaikkan temperature akan
memperbanyak reaksi maillard. Hal ini memang masuk akal mengingat
panas akan mempercepat terjadinya reaksi maillard. Akan tetapi, pada
suhu di atas 180° C / 335° F, terjadi suatu rangkaian reaksi yang berbeda
yaitu pyrolysis, juga dikenal dengan sebutan terbakar.
◦ Orang-orang cenderung menyukai makanan yang sedikit gosong seperti
sate, tetapi dengan terlalu banyak pyrolysis akan timbul rasa pahit. Selain
itu, senyawa hitam yang diciptakan oleh pyrolysis juga dapat bersifat
kasrsinogenik. Jadi, jangan terlalu sering memakan makanan yang gosong
hanya karena penampilannya yang lebih menarik. Rasanya mungkin enak,
apalagi sate adalah makanan favorit setiap orang Indonesia.
Reaksi Maillard
Reaksi Maillard
Terimakasih