Anda di halaman 1dari 7

QAWAID FIQHIYAH

KAIDAH TERKAIT

DASAR HUKUM

Al Masyaqqatu Tajribut Taysir


PENGERTIAN
PENGERTIAN

PENJELASAN
CONTOH

H. M. Zaki, S.Ag., M.Ag.

Hasbullah
Al-Masyaqqah menurut ahli
bahasa (etimologis) adalah al-
ta’ab yaitu kelelahan, kepayahan,
kesulitan, dan kesukaran 
KAIDAH TERKAIT

DASAR HUKUM

PENGERTIAN
PENGERTIAN

PENJELASAN
Al Taysir secara etimologis berarti
CONTOH

kemudahan

Jadi makna kaidah tersebut adalah kesulitan menyebabkan


adanya kemudahan. Maksudnya adalah bahwa hukum-hukum
yang dalam penerapannya menimbulkan kesulitan dan
kesukaran bagi mukkallaf (subjek hukum), sehingga syariah
meringankannya sehingga mukkallaf mampu melaksanakannya
tanpa kesulitan dan kesukaran.
Kesulitan Yang Membawakan Kemudahan Pembagian al-masyaqqah
1. Al-masyaqqah al-azhimmah
• Sedang dalam perjalanan (al-safar)
(berat)
• Keadaan sakit
2. Al-masyaqqah al-
• Keadaan terpaksa yang membahayakan hidup
mutawasithah (sedang)
• Lupa (al-nisyan)
3. Al-masyaqqah al-khafifah
• Ketidaktahuan (al-jahl)
(ringan)
• Umum al-balwa
• Kekurangmampuan bertindak hokum (al-naqsh)
KAIDAH TERKAIT

DASAR HUKUM

PENGERTIAN
PENGERTIAN

PENJELASAN
CONTOH

Keringanan karena adanya masyaqqah


 Takhfif isqath (keringanan dalam bentuk penghapusan)
 Takhfif tanqish ( keringanan dalam bentuk pengurangan)
 Takhfif ibdal (keringanan berupa penggantian)
 Takhfif taqdim (keringanan dalam cara didahulukan)
 Takhfif takhir (keringanan dalam cara diakhirkan)
 Takhfif tarkhis (keringanan karena rukhsah)
 Takhfif taghyir (keringanan berupa berubahnya cara yang
dilakukan)
‫يُ ِريْ ُد الل ّ ٰ ُه ِبك ُُم ال ْيُ ْس َر َول َا يُ ِري ْ ُد ِبك ُُم ال ُْع ْس َر‬
“Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan
bagimu” (QS. Al-Baqarah: 185)
KAIDAH TERKAIT

DASAR HUKUM

PENGERTIAN
‫ل َا يُكَلِ ّ ُفالل ّ ٰ ُه ن َ ْف ًسا اِلَّا ُو ْس َع َها‬
PENGERTIAN

PENJELASAN
CONTOH

“Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya”


(Al-Baqarah: 286)

ُ ‫عنْك ُْم ۚ َو ُخلِ َق الْاِن ْ َس‬


‫ان َض ِعيْفًا‬ َ ‫ف‬َ ‫ف‬
ّ ِ ‫خ‬
َ ُ ّ ‫ي‬ ‫ن‬
ْ َ ‫ا‬ ‫ه‬
ُ ٰ ّ ‫ي ُ ِريْ ُد الل‬
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan
(bersifat) lemah.” (An-Nisa: 28)
Saat diperjalanan kita boleh mengqasar shalat, berbuka puasa apabila tidak
kuat, dan bahkan meninggalkan shalat jum’at dengan syarat tetap sholat zuhur.

Apabila dalam keadaan dimana tidak


menemukan air atau dalam keadaan
KAIDAH TERKAIT

DASAR HUKUM
Ada seseorang tersesat atau

PENGERTIAN
sakit yang apabila terkena air dapat
PENGERTIAN

PENJELASAN
terperangkap disuatu tempat,

CONTOH
memperparah penyakit tersebut,
dan ia kelaparan tetapi tidak maka orang tersebut boleh
ada suatu makananpun yang menggantikan wudhu atau mandi
di temukan kecuali suatu yang wajibnya dengan tayamum.
haram. Maka orang tersebut
boleh memakan suatu yang
haram tersebut.

Saat dalam menjalankan tugasnya di medan perang, maka saat itu mereka
mendapatkan keringanan yaitu dalam bersuci ataupun shalat
“Apabila yang asli sukar dikerjakan maka berpindah kepada
penggantinya”. Contohnya, tayamum sebagai pengganti
wudhu

KAIDAH TERKAIT

DASAR HUKUM

PENGERTIAN
PENGERTIAN

PENJELASAN
CONTOH
“Apa yang tidak mungkin menjaganya (menghindarkannya) maka hal
tersebut di maafkan”. Contohnya, pada waktu sedang saum (puasa)
kita berkumur-kumur maka tidak mungkin terhindar dari rasa air di
mulut atau masih ada sisa-sisa, maka itu masih dimaafkan.

“Keringanan itu tidak dikaitkan dengan kemaksiatan”. Kaidah ini


digunakan untuk menjaga agar keeringanan-keringanan didalam
hokum tidak disalah gunakan untuk melakukan maksiat
(kejahatan atau dosa). Seperti orang berpergian dengan tujuan
melakukan maksiat, maka orang seperti ini tidak boleh
menggunakan keringanan-keringanan di dalam hokum islam.
KAIDAH TERKAIT

DASAR HUKUM

PENGERTIAN
PENJELASAN
CONTOH
PENUTUP
Sumber:

A. Djazuli, “kaidah-kaidah fiqih” kaidah-kaidah hokum islam dalam


menyelesaikan masalah-masalah peraktis, cet.1, Jakarta: kencana, 2006.

Anda mungkin juga menyukai