Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DAN KEWIRAUSAHAAN
CARA PENGELOLAAN
OBAT
KELOMPOK : IV (EMPAT)
NAMA :
• EKA MARYAM NOPRIYANTI
• SlTl MAULIDAH HARYANTI
NURDIN
• NUR SAFIKA MADJJU
KELAS : C11
Pengelolaan Obat
Pengelolaan merupakan suatu proses yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien.
Proses pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila
dilaksanakan dengan dukungan kemampuan
menggunakan sumber daya yang tersedia dalam
suatu sistem.
Tujuan utama pengelolaan obat adalah tersedianya
obat dengan mutu yang baik, tersedia dalam jenis
dan jumlah yang sesuai kebutuhan pelayanan
kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan.
Secara khusus pengelolaan obat harus dapat menjamin :
a. Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan
kefarmasian di Apotek
b. Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisien
c. Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang
baik
d. Terjaminnya pendistribusian / pelayanan obat yang
efektif
e. Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung
pelayanan kefarmasian sesuai jenis, jumlah dan
waktu yang dibutuhkan
f. Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan
kualifikasi yang tepat
g. Digunakannya obat secara rasional
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Pengelolaan Obat mempunyai empat
kegiatan yaitu :
a. Perumusan kebutuhan (selection)
b. Pengadaan (procurement)
c. Distribusi (distribution)
d. Penggunaan / Pelayanan Obat (Use)
4.
Penggunaan / Pengelolaan 2. Pengadaan
Pelayanan
Obat (Use) Obat (procurement)
3. Distribusi
(distribution)
SELESAl
1. Seleksi Kebutuhan Obat
Salah satu kegiatan pengelolaan obat adalah seleksi
terhadap obat yang benar‑benar diperlukan bagi sebagian besar
populasi berdasarkan pola penyakit yang ada. Proses seleksi
merupakan awal yang amat menentukan dalam perencanaan
obat, karena melalui seleksi obat ini akan tercermin berapa
banyak item obat yang akan dikonsumsi. Berbagai
pertimbangan yang seksama tentu diperlukan untuk dapat
menetapkan item obat apa saja yang akan diseleksi. Prinsip
dasar seleksi adalah harus menjamin bahwa obat yang diseleksi
atau dipilih benar‑benar memiliki manfaat terapi yang jauh
lebih besar dibandingkan risikonya, serta merupakan obat
terbaik diantara kompetitornya. Untuk itu diperlukan informasi
pendukung yang memadai sehingga dapat memberikan bukti
secara ilmiah dan klinik bahwa obat tersebut memiliki rasio
manfaat risiko yang baik. NEXT
Kriteria untuk melakukan seleksi obat adalah :
1. Obat yang dipilih adalah obat yang dibutuhkan oleh sebagian
besar populasi
2. Memperhatikan pola prevalensi penyakit, fasilitas pelayanan
kesehatan, kemampuan sumber daya manusia, faktor genetika,
demografi dan lingkungan
3. Obat yang dipilih terbukti aman dan manjur yang didukung
dengan bukti ilmiah
4. Mempunyai manfaat yang maksimal dengan risiko yang
minimal
5. Mutu terjamin baik stabilitas maupun bioavailabilitasnya
6. Dalam segi total biaya pengobatan mempunyai rasio manfaat-
biaya yang baik
7. Bila pilihan lebih dari satu maka dipilih yang paling banyak
diketahui, mempunyai farmakokinetika yang paling
menguntungkan, mudah diperoleh serta dengan hargaNEXT
terjangkau
Kegiatan pokok dalam perencanaan kebutuhan obat adalah
sebagai berikut :
1) Memilih jenis obat yang dibutuhkan
Jenis obat yang dibutuhkan disusun berdasarkan usulan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mengacu kepada Kepres
No. 80 tahun 2003 tentang Pedoman pengadaan barang dan
jasa Pemerintah dan Kep. Menkes RI No.
676/Menkes/SK/V/2005 tentang pedoman umum pengadaan
obat esensial pelayanan kesehatan dasar .
Kriteria pemilihan obat idealnya dilakukan setelah
mengetahui gambaran pola penyakit diwilayah kerja masing-
masing dan karakteristik pasien yang dilayani. Selanjutnya
informasi yang perlu diperhatikan dalam memilih obat antara
lain : 1) obat atau daftar obat yang tersedia, 2) masalah
logistik, 3) harga obat, 4) pola penggunaan obat.
NEXT
2) Menentukan jumlah obat yang dibutuhkan
Menentukan jumlah obat yang
diperlukan data dan informasi lengkap,
akurat dan dapat dipercaya. Metode untuk
penyusunan perkiraan kebutuhan obat
ditiap unit pelayanan kesehatan lazimnya
menggunakan metode konsumsi dan
metode epidemiologi.
NEXT
Metode Konsumsi