Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Revisi CPOB diterbitkan pada tahun 2001 oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan,revisi ini dilakukan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam bidang farmasi. Penyusunan Pedoman CPOB edisi tahun 2001 mengacu pula pada
WHO Good Manufacturing Practices 2000,The British MCA’s Rules and Guidance for Pharmaceutical
Manufacturers 1993,US Code for Federal Regulations 2000 Title 21 Parts 210 &211,The Australian Code
of GMP for Therapeutic Goods 1990,ASEAN GMP Guidelines 3 rd edition,1996 serta Code GMP
Kesehatan R.I. No. 4243/A/SK/71 tentang Dasar-dasar dari Pengawasan atas mutu Obat-obat dan Cara-
• Pencatatan dilakukan secara manual dengan alat pencatat selama pembuatan menunjukkan bahwa
langkah yang dipersyaratkan dalam prosedur dan instruksi yang ditetapkan benar-benar dilaksanakan
dan jumlah serta mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Tiap penyimpangan
• Catatan pembuatan termasuk distribusi yang memungkinkan penelusuran riwayat bets secara lengkap,
• Penyimpanan dan distribusi obat yang dapat memperkecil resiko terhadap mutu obat
• Keluhan terhadap produk yang beredar dikaji, penyebab cacat mutu di investigasi serta dilakukan
tindakan perbaikan yang tepat dan pencegahan penangulangan yang tepat dan pencegahan
dan melakukan suatu penilaian hendaklah dibuat untuk menentukan apakah tindakan perbaikan atau
pencegahan ataupun validasi ulang harus dilakukan. Alasan tindakan perbaikan hendaklah didokumentasikan.
Tindakan pencegahan dan perbaikan yang telah disetujui hendaklah diselesaikan secara efektif dan tepat
waktu. Hendaklah tersedia prosedur menejemen yang sedang berlangsung dan pengkajian aktivitas serta
efektif prosedur tersebut yang diverifikasi pada saat inspeksi diri. Bila Dapat dibenarkan secara ilmiah,
pengkajian mutu dapat dikelompokan menurut jenis produk, misal sediaan padat, sediaan cair, produk steril,
dan lain-lain.
Bila pemilik persetujuan pendaftar bukan industri farmasi, maka perlu ada suatu kesepakatan teknis dari
semua pihak terkait yang menjabarkan siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan kajian uutu. Kepala
Bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu), yang bertanggung jawab untuk sertifikasi bets, bersama dengan
pemilik persetujuan pendaftaran hendaklah memastikan bahwa pengkajian mutu dilakukan tepat waktu dan
hemat.
BURUNG IRIAN BURUNG CENDRAWASIH
CUKUP SEKIAN DAN TERIMA KASIH