Anda di halaman 1dari 26

Pengalaman Mengelola

BADAN LAYANAN UMUM


(BLU)

Dr.dr.Sutoto,M.Kes
Direktur Utama B.L.U
RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS
PUSAT KANKER NASIONAL
Jl. Letjen S. Parman Kav. 84-86, Jakarta 11420
Telp. : 021-5681570; Fax. : 021-5681579; Website :www.dharmais.co.id; E-mail : dharmais@dharmais.co.id
Sejarah Otonomi R.S di Indonesia

 Pra Swadana : pra 1991


 Swadana : 1991 – 2003
 Pendapatan Negara Bukan Pajak : 1997 – ……
 Badan Usaha Milik Negara :
Perusahaan Jawatan : 2001– 2005
 Badan Layanan Umum : 2006 – …..
SEJARAH RS KANKER DHARMAIS

 Th 1992 – Pembangunan R.S oleh Yayasan


Dharmais dibawah Presiden Soeharto
 Th. 1993 -1998 Pengelolaan oleh Dewan
Penyantun RS. Kanker Dharmais
 Tahun 1998 Diserahkan penuh kepada
DEPKES R.I
 Th. 1998 sd 2001 RS Pendapatan Negara
Bukan Pajak (PNBP)
 Th. 2002 – 2005 RS. Perusahaan Jawatan
(PERJAN)
 Th. 2006 BLU
Pola Pengelolaan Keuangan BLU
( PPK-BLU),

Adalah pola pengelolaan keuangan yang


memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan
untuk menerapkan praktek-praktek bisnis
yang sehat untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat
Badan Layanan Umum (BLU) :

1. Instansi di lingkungan Pemerintah yang


dibentuk untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat berupa penyediaan
barang dan/atau jasa
2. Tanpa mengutamakan
mencari keuntungan

3. Didasarkan pada prinsip


efisiensi dan produktivitas
Landasan Hukum BLU
 UU no 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
 PP no 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum
 PerMenKeu nomor: 07/PMK.02/206 tentang Persyaratan
Administratif dalam Rangka Penyusunan dan Penetapan Satuan
Kerja Instansi Pemerintah untk Menerapkan pola Pengelolaamn
Keuangan B.L.U
 PerMenKeu nomor: 08/PMK.02/206 tentang Kewenangan
Pengadaan Barang dan Jasa pada B.L.U
 PerMenKeu nomor: 09/PMK.02/206 tentang Pembentukan Dewan
Pengawas pada B.L.U
 PerMenKeu nomor: 66/PMK.02/206 tentang Tata Cara Penyusunan
dan Pengajuan, Penetapan dan Perubahan RBA serta Dokumen
Pelaksanaan anggaran B.L.U
 Kep MenKes no 361/MENKES/SK/V/2006 tentang Pedoman
Penetapan Penghasilan Pimpinan dan Dewan Pengawas RS B.L.U
 Kep MenKes no 703/MENKES/SK/IX/2006 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa pada Instansi
Pemerintah PK BLU di Lingkungan DEPKES . dll
Tujuan B.L.U

2. Memberikan fleksibilitas
1. Meningkatkan dalam pengelolaan
pelayanan kepada keuangan berdasarkan
masyarakat dalam prinsip ekonomi,
rangka memajukan produktivitas, dan
kesejahteraan umum penerapan praktek bisnis
dan mencerdaskan yang sehat
kehidupan bangsa
Tarif Layanan

1.BLU dapat memungut biaya kepada masyarakat


dalam bentuk tarif

2. Tarif disusun atas dasar perhitungan biaya per


unit layanan atau hasil per investasi dana

3. Tarif layanan diusulkan oleh BLU kepada Menteri

4. Pola tarif layanan BLU ditetapkan oleh


Menteri Keuangan, atas usul Menteri
Tarif Layanan
Harus Mempertimbangkan

1.Kontinuitas dan pengembangan layanan

2. Daya beli masyarakat

3. Asas keadilan dan kepatutan

4. Kompetisi yang sehat


Perencanaan Keuangan BLU

1.
1. BLU
BLU menyusun
menyusun Rencana
Rencana Strategis
Strategis Lima
Lima Tahunan
Tahunan

2. BLU menyusun Rencana Bisnis Anggaran (RBA).

3.
3. RBA
RBA disusun
disusun berdasarkan
berdasarkan basis
basis kinerja.
kinerja.

4. RBA BLU disusun berdasarkan kebutuhan dan


kemampuan pendapatan.
Penerimaan dan Pendapatan

 Penerimaan dari APBN diberlakukan sebagai


pendapatan BLU.
 Pendapatan dari jasa layanan dan hibah tidak terikat
merupakan pendapatan BLU.
 Hasil kerjasama BLU dengan pihak lain merupakan
pendapatan bagi BLU.
 Pendapatan sebagaimana dimaksud diatas dapat
dikelola langsung untuk membiayai belanja BLU
sesuai RBA.
 Pendapatan RS tidak disetor ke Kas Negara
 Laporan secara berkala ke Menteri Kesehatan
 Pendapatan dilaporkan sebagai pendapatan negara
bukan pajak kementerian.
Pengadaan Barang dan Jasa

 Pengadaan barang/jasa oleh BLU dilakukan


berdasarkan prinsip efisiensi dan ekonomis,
sesuai dengan praktek bisnis yang sehat.

Catatan :
 BLU dapat dibebaskan sebagian atau
seluruh ketentuan yang berlaku umum bagi
pengadaan barang dan/jasa pemerintah bila
terdapat alasan efektivitas dan/atau
efisiensi.
Pengadaan Barang dan Jasa
(SK MENKEU 08/PMK.02/2006)
 Pengadaan barang dan jasa pada BLU harus dilakukan
berdasarkan prinsip efisiensi dan ekonomis, sesuai
praktek bisnis yang sehat (ps 2)
 Terhadap BLU status penuh diberikan fleksibilitas
berupa pembebasan sebagian atau seluruhnya dari
ketentuan pengadaan dan barang jasa pemerintah (ps 4)
 Fleksibilitas diberikan yg sumber dananya dari
 Jasa layanan pd masyarakat
 Hibah tak terikat dari masyarakat/badan lain
 Hasil KSU/O
 Unt pengadaan barang dan jasa dari pemberi hibah mengikuti
aturan pemberi hibah atau aturan BLU
 Pelaksanaan pengadaan oleh panitia pengadaan yg
terdiri dari orang2 yang memahami tata cara
pengadaaan barang
Pengadaan Barang dan Jasa BLU
(SK MENKES 703/MENKES/SK/IX/2006)

 Nilai sampai Rp 50 jt Swakelola


 Nilai Rp 50- 200 jt Pembelian langsung
 Nilai Rp 200-500 jt Penunjukan langsung
 Nilai Rp 500-1.000 jt Pemilihan langsung
 Nilai > Rp 1.000 jt Tender

Ketentuan tsb merupakan batas maksimal dan untuk


itu harus dibuat SOP sesuai dengan kemampuan
keuangannya dengan mengikuti prinsip-prinsip
efisien, efektif, transparansi, adil/ tidak diskriminatif
Surplus & Defisit

 Surplus anggaran BLU dapat


digunakan dalam tahun anggaran
berikutnya kecuali atas perintah
Menteri Keuangan
 Defisit anggaran BLU dapt diajukan
dalam tahun anggaran berikutnya kpd
menteri keuangan/PPKD melalui
menteri/pimpinan lembaga/kepala
SKPD sesuai degan kewenangannya
TATA KELOLA

Kelembagaan, Pejabat Pengelola dan


Kepegawaian

Psl 31
 Dalam hal instansi pemerintah perlu mengubah status
kelembagaannya untuk menerapkan PPK-BLU,
perubahan struktur kelembagaan dari instansi
Pemerintah tersebut berpedoman pada ketentuan yang
ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab
dibidang pendayagunaan aparatur negara.
Pejabat Pengelola BLU

Terdiri atas (Psl 32) :


a. Pemimpin
b. Pejabat keuangan
c. Pejabat teknis.
Pemimpin B.L.U
Berfungsi sebagai penanggung jawab umum
operasional dan keuangan BLU memiliki
kewajiban:

a. menyiapkan rencana strategis bisnis BLU;


b. menyiapkan RBA tahunan;
c. mengusulkan calon pejabat keuangan dan
pejabat teknis sesuai dengan ketentuan yang
berlaku; dan
d. menyampaikan pertanggungjawaban kinerja
operasional dan keuangan BLU.
Pejabat Keuangan B.L.U
Sebagai penanggung jawab keuangan berkewajiban
a. mengkoordinasikan penyusunan RBA
b. menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran
BLU
c. melakukan pengelolaan pendapatan dan
belanja
d. menyelenggarakan pengelolaan kas
e. melakukan pengelolaan utang-piutang
f. menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset
tetap, dan investasi BLU
g. menyelenggarakan sistem informasi
manajemen keuangan
h. menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan
laporan keuangan
Pejabat Teknis BLU

Penanggung jawab teknis di bidang masing­


masing berkewajiban:

a. Menyusun perencanaan kegiatan


teknis dibidangnya
b. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai
menurut RBA
c. Mempertanggungjawabkan kinerja
operasional dibidangnya.
Kepegawaian (Psl 33)
1) Pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU
dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan/atau
tenaga profesional non-pegawai negeri sipil
sesuai dengan kebutuhan BLU
2) Syarat pengangkatan dan pemberhentian
pejabat pengelola dan pegawai BLU yang
berasal dari pegawai negeri sipil, disesuaikan
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang kepegawaian
Pejabat Pengelola BLU
RS Kanker Dharmais

Direktur
Utama

Direktur Direktur Direktur Direktur


Keuangan Umum dan Medik SDM &
Operasional dan Pendidikan
Keperawatan
Pembinaan & Pengawasan
 Pembinaan teknis BLU dilakukan oleh
menteri terkait
 Pembinaan keuangan BLU dilakukan oleh
Menteri Keuangan
 Dalam pelaksanaan pembinaan dapat
dibentuk dewan pengawas
Remunerasi
 Pejabat pengelola, dewan pengawas, dan
pegawai BLU dapat diberikan remunerasi
berdasarkan tingkat tanggung jawab dan
tuntutan profesionalisme yang diperlukan

 Remunerasi ditetapkan berdasarkan


peraturan Menteri Keuangan atas usulan
menteri, sesuai dengan kewenangannya
Kesimpulan
 Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum masih baru, masih
diperlukan beberapa peraturan untuk
penyempurnaan agar dapat mencapai
tujuannya yaitu untuk memberikan
pelayanan barang dan jasa yang bermutu
dan terjangkau bagi masyarakat
LOGO

Anda mungkin juga menyukai