Anda di halaman 1dari 10

KETUBAN PECAH DINI

PEN G ERTIAN

Ketuban pecah dini/Premature Rupture of


the Membran (PROM) adalah pecahnya ketuban
sebelum inpartu, yaitu bila pembukaan pada
primi kurang dari 3 cm, sedangkan pada
multipara kurang dari 5 cm (Sinopsis Obstetri )

Ketuban pecah dini, yaitu pecahnya


ketuban sebelum terjadinya proses persalinan
berlangsung (Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal )
Ketuban pecah dini, yaitu ketuban pecah
sebelum proses persalinan berlangsung yang
mengeluarkan berupa cairan atau air yang keluar
melalui vagina yang terjadi setelah kehamilan
berusia 22 mg (Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatus)

Jadi, Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah


pecahnya kulit ketuban yang terjadi setelah
kehamilan berusia 22 mg atau sebelum proses
persalinan berlangsung.
Etiolog i
1. Adanya hipermotilitas yang sudah lama
terjadi sebelum terjadinya KPD
2. Selaput ketuban selalu tipis (kelainan
ketuban)
3. Infeksi (amnionitis atau korioamnionitis)
4. Faktor-faktor lain yang merupakan
predisposisi, ialah multipara, malposisi,
disproporsi, cervik inkompeten, dll
5. Ketuban pecah dini artifisial (amniotomi)
dimana ketuban dipecahkan terlalu dini
Penilaian Klinik
1. Memeriksa cairan adanya lanugo, servik
caseosa, mekonium atau berbau busuk bila
sudah terinfeksi
2. Inspekulo dengan cara melihat dan
memperhatikan apakah memang air
ketuban keluar dari servik atau apakah ada
bagian yang sudah pecah
3. Menggunakan kertas lakmus, bila menjadi
biru berarti itu air ketuban, bila kertas
lakmus mjd merah berarti itu urin
4. Jika pada px. pH fornik posterior pada
PROM pH adalah basa (air ketuban)
5. Pemeriksaan hispatologi air ketuban
6. Aborzation dan sitologi air ketuban
Ketuban pecah dini berpengaruh
terhadap kehamilan dan persalinan.
Jarak antara pecahnya ketub!n
dengan peRmulaan persalinan disebut
periode LAten (Large Period/ LP.
Seaakin muda usia kehamilan semakin
panjang LP-nya, sedangkan lamanya
persalinan lebih pendek dari biasa
KomplIkasi
1. Pada Anak
- IUFD
- Asfiksia
- Prematuritas
2. Pada Ibu
- Partus lama dan infeksi
- Atonia uteri
- Perdarahan postpartum atau infeksi
nifas
Penanganan
1. Penanganan Umum
a. Konfirmasikan umur kehamilan. Jika ada
dg USG
b. Lakukan inspekulo, untuk memastikan dan
menilai cairan yg keluar (jml, bau, warna)
dan bedakan dg urine
c. Jika ibu mengeluh perdarahan pada akhir
kehamilan (>22mg) jangan lak. Px dalam
secara digital
d. Tentukan tanda-tanda inpartu
e. Tentukan ada tidaknya infeksi
2. Penanganan Khusus

a. Rawat di rumah sakit


b. Jika ada perdarahan pervaginam dg
nyeri perut, mungkin solusio
plasenta
c. Jika ada tanda-tanda infeksi(demam,
cairan vagina berbau) berikan
antibiotika
d. Jika tidak ada tanda-tanda infeksi
1) Kehamilan < 37 minggu
a. Berikan ampicillin 4*500mg selama 7
hari ditambah eritromicin 3*250mg
selama 7 hari
b. Berikan kortikosteroid pada ibu untuk
memperbaiki kematangan paru janin,
seperti betametason 12 mg IM dalam 2
dosis setiap 12jam /dexametason 6 mg
IM dalam 4 dosis setiap 6 jam
c. Lakukan persalinan pada kehamilan 37
minggu
d. Jika ada his dan darah (lendir,
kemungkinan terjadi persalinan preterm)
2) Kehamilan > 37 minggu
a. Jika ketuban telah pecah > 18 jam, berikan
antibiotik propilaksis untuk mengurangi resiko infeksi
streptokokus, yaitu :
- Ampicillin IV setiap 6 jam atau
- cipotaxim 1 gr IV setiap 6 jam sampai persalinan
- Jika tdk ada infeksi pasca persalinan, hentikan
antibiotika
b. Nilai serviks
- Jika servik sudah matang, lakukan induksi persa-
linan dengan oxitosin
- Jika servik belum matang, matangkan servik dg
prostaglandin dan infus oksitosin atau lahirkan
dengan SC

Anda mungkin juga menyukai