Anda di halaman 1dari 21

METODE SIMPLEKS

1
Kelompok 2

Nama Anggota :
• Balqis Sahasika 40320001
• Fisi Haqia Izzati 40320004
• Dwi Oktavia Anjaeni 40320010
• Fajar ramadan 40320014
• Hafiz Multazam Azhar 40320015

Pendidikan Matematika/3
Dosen Pengampu :
Eka Farida Fasha, S.Si, M.Pd.
2
PENGERTIAN

 Metode simpleks adalah metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan


persoalan manaterial yang telah diformulasikan terlebih dahulu ke dalam
persamaan matematika program linear yang mempunyai variable keputusan mulai
dari lebih besar atau sama dengan 2 (dua) sampai multivariable.
 Suatu persoalan linear programing yang diselesaikan dengan metode grafik juga
dapat diselesaikan dengan metode simpleks, sebaliknya suatu persoalan yang hanya
bisa diselesaikan dengan metode simpleks tidak dapat diselesaikan dengan metode
grafik.

3
BEBERAPA ISTILAH DALAM TABEL
SIMPLEKS

Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung dari nilai tabel
sebelumnya.
Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada sembarang iterasi.
Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu sama dengan derajat bebas dalam
sistem persamaan.
Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang iterasi. Pada solusi
awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi kendala merupakan pertidaksamaan ≤ )
atau variabel buatan (jika fungsi kendala menggunakan pertidaksamaan ≥ atau =). Secara umum,
jumlah variabel basis selalu sama dengan jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non negatif).
Solusi atau nilai kanan (NK)  merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih tersedia. Pada
solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber daya pembatas awal yang ada,
karena aktivitas belum dilaksanakan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1.      Nilai kanan (NK)  fungsi tujuan harus nol (0).
2.      Nilai kanan (NK) fungsi kendala harus positif.  Apabila negatif,
4
nilai tersebut harusdikalikan –1.
LANJUTAN…..

 Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala untuk


mengkonversikan pertidaksamaan ≤ menjadi persamaan (=). Penambahan variabel ini
terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan berfungsi sebagai
variabel basis.
 Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik kendala
untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi persamaan (=). Penambahan ini
terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel surplus tidak dapat berfungsi
sebagai variabel basis.
 Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala
dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal. Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi
optimal, karena kenyataannya variabel ini tidak ada. Variabel hanya ada di atas kertas.

5
LANJUTAN….

 Kolom pivot (kolom kerja) adalah kolom yang memuat variabel masuk. Koefisien pada kolom ini
akn menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan baris pivot (baris kerja).
 Baris pivot (baris kerja) adalah salah satu baris dari antara variabel basis yang memuat variabel
keluar.
 Elemen pivot adalah elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan baris pivot. Elemen pivot
akan menjadi dasar perhitungan untuk tabel simpleks berikutnya.
 Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis pada iterasi berikutnya.
Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel non basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi
berikutnya akan bernilai positif.
 Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi berikutnya dan
digantikan oleh variabel masuk. Variabel keluar dipilih satu dari antara variabel basis pada setiap
iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai nol.

6
CONTOH :

1. Maksimum z = 8 X1 + 9 X2+ 4 X3


Fungsi Kendala :        
X1+ X2 + 2 X3 ≤ 2
2 X1 + 3 X2 + 4 X3 ≤ 3
7 X1+ 6 X2 + 2 X3 ≤ 8
X1, X2, X3  ≥ 0

7
Langkah 1 :

 Mengubah fungsi tujuan

z = 8 X1 + 9 X2+ 4 X3+ 0S1 + 0S2 + 0S3     atau  


 
z - 8 X1 - 9 X2 - 4 X3 - 0S1 - 0S2 - 0S3 = 0

8
Langkah 2 : bentuk baku

Mengubah fungsi batasan


X1+ X2 + 2 X3 + S1  = 2
2X1 + 3 X2 + 4 X3  + S2 = 3
7X1+ 6 X2 + 2 X3 + S3    = 8
X1, X2, X3, S1, S2, S3 ≥ 0

9
Langkah 3 : tabel solusi awal

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -8 -9 -4 0 0 0 0

S1 1 1 2 1 0 0 2

S2 2 3 4 0 1 0 3

S3 7 6 2 0 0 1 8
10
Langkah 4 : Menentukan kolom Entering
Variabel

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio
Z -8 -9 -4 0 0 0 0
S1 1 1 2 1 0 0 2
S2 2 3 4 0 1 0 3
S3 7 6 2 0 0 1 8

 Pada contoh di atas nilai negatif yang tebesar adalah -9 pada kolom X 2 jadi,
kolom  X2  adalah kolom kunci/Pivot,
11
Langkah 5 : Menentukan Baris leaving
Variabel

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -8 -9 -4 0 0 0 0 0

S1 1 1 2 1 0 0 2 2

S2 2 3 4 0 1 0 3 1

S3 7 6 2 0 0 1 8 8/6

Jadi nilai rasio terkecil adalah 1 (selain Z), sehingga baris kuncinya / baris pivot ada pada  S2

12
Langkah 6 : menentukan pivot elemen

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -8 -9 -4 0 0 0 0 0

S1 1 1 2 1 0 0 2 2

S2 2 3 4 0 1 0 3 1

S3 7 6 2 0 0 1 8 8/6

 Angka kunci diperoleh dari perpotongan antara kolom kunci dan baris kunci.
Jadi angka kunci diperoleh angka 3
13
Langkah 7 : membuat tabel baru

 Membuat Baris Baru Kunci (BBK)


 Karena nilai kunci berada pada kolom X2, maka baris
S2 kita ubah namanya menjadi X2, dan nilai-nilai pada
baris S2 kita ubah pula dengan cara membagi nilai baris
dengan angka kunci. Maka kita mendapat nilai baris
kunci yang baru (baris x1)

14
Lanjutan….

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

S1

X2 2/3 1 4/3 0 1/3 0 1

S3

15
Langkah 8 : hasil tabel baru

Mencari baris baru selain baris kunci/pivot.


Baris baru : baris lama – (angka kolom kunci X nilai baru baris kunci
VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -2 0 8 0 3 0 9 -

S1 1/3 0 2/3 1 -1/3 0 1 3

X2 2/3 1 4/3 0 1/3 0 1 3/2

S3 3 0 -6 0 -2 1 2 2/3
16
Langkah 9 : ulangi mencari EV, LV, Pivot
elemen

 Masukkan nilai-nilai tersebut ke dalam tabel simpleks yang baru (iterasi 1)

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK Rasio

Z -2 0 8 0 3 0 9 -

S1 1/3 0 2/3 1 -1/3 0 1 3

X2 2/3 1 4/3 0 1/3 0 1 3/2

S3 3 0 -6 0 -2 1 2 2/3
17
Lanjutan…

 Perhatikan kembali tabel di atas, bila pada baris Z masih


ada variabel yang bernilai negatif, maka fungsi tujuan
belum maksimal. Sehingga untuk menghilangkan nilai
negatif kita ulangi lagi langkah-langkah sebelumnya. Ini
kita lakukan terus-menerus hingga tiada variabel Z yang
negatif.

18
Langkah 10 : Tabel akhir

 Variabel masuk dengan demikian adalah X1, variabel keluar adalah S3   serta
elemen pivot yaitu 3 . Hasil perhitungan iterasi ke 2 adalah sebagai berikut

VB X1 X2 X3 S1 S2 S3 NK

Z 0 0 4 0 5/3 2/3 31/3

S1 0 0 4/3 1 -1/9 -1/9 7/9

X2 0 1 8/3 0 5/3 -2/9 5/9

S3 1 0 -2 0 -2/3 1/3 2/3


19
Kesimpulan

 Tabel sudah optimal, sehingga perhitungan iterasi


dihentikan
S1 =  2/3
X2= 7/9           
S3 = 5/9
Z = 31/3

20
Latihan Soal

1) Maksimumkan Z= 9X1+5X2 2) Maksimumkan Z= 50X1+80X2


Fungsi kendala: Fungsi kendala:
X1 ≤ 40
X1+X2 ≤ 6
X2 ≥ 20
9X1+5X2 ≤ 45 X1+X2 = 50
X1, X2 ≥ 0 X1, X2 ≥ 0

3) Minimumkan Z= X1+2X2
Fungsi Kendala:
3X1+X2 = 3
4X1+3X2 ≥ 6
X1+2X2 ≤ 40
X1, X2 ≥ 0
21

Anda mungkin juga menyukai