m2 - Segmentasi Pasar
m2 - Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar
Segmentasi dan
SEGMENTASI PASAR DAN kepuasan konsumen
ANALISIS DEMOGRAFI Segmentasi dan
profitabilitas
Penggunaan segmentasi
dalam strategi
pemasaran
Rencana perubahan
Analisis konsumen dan
kebijakan social
Perubahan struktur
pasar konsumen
Strategi Pemasaran
Langkah satu :
Kelompok segmen dapat dibentuk berdasarkan :
• Perbedaan sikap
survey
• Perbedaan perilaku
• Perbedaan demografis
Langkah dua : • Perbedaan psikografis
analisis Masing-masing segmen dapat diberi nama
berdasarkan karakteristiknya yang dominan.
Langkah tiga : Segmentasi harus dilakukan kembali secara periodik
pembentukan karena segmen berubah dari waktu ke waktu
Dasar segmentasi pasar konsumen
• Geografis • Wilayah
• Ukuran kota
• Demografis • Kepadatan penduduk
• Iklim
• Psikografis • Topografis
• dll
• perilaku
Dasar segmentasi pasar konsumen
Usia
Geografis Ukuran keluarga
Siklus hidup keluarga
Jenis kelamin
Demografis Penghasilan
Pekerjaan
Pendidikan
Psikografis Agama
Ras
Generasi
perilaku Kewarganegaraan
Kelas sosial
Dasar segmentasi pasar konsumen
Demografis Kepribadian
Psikografis dll
perilaku
Dasar segmentasi pasar konsumen
Geografis Kejadian
Manfaat
Demografis Status pemakai
Tingkat pemakaian
Psikografis Status kesetiaan
Tahap kesiapan pembeli
Perilaku Sikap terhadap produk
Contoh segmentasi menurut manfaat di pasar pasta
gigi
Merek
Segmen Demo- Psiko-
Perilaku yang
manfaat grafis grafis
digemari
Sangat mandiri
Ekonomis Pemakai Merek yang
Pria berorientasi
(harga rendah) berat nilai diobral
Orang yang
Kesehatan Keluarga Pemakai terlalu takut
(perlindungan Crest
terhadap gigi)
besar berat jatuh sakit –
konservatif
Kosmetik Remaja
Bersosialisasi Maclean’s
(kecemer dewasa Perokok – sangat aktif Ultra brite
-langan gigi) muda
• Hubungan antara kepuasan pelanggan dan profitabilitas sangatlah erat. Studi yang
menunjukkan hal ini, terutama sepanjang dekade 80-an dan awal 90-an sudah
sangat banyak. Secara logikapun, pelaku bisnis juga dengan mudah meyakini
adanya hubungan antara dua hal ini.Kepuasan pelanggan pada dasarnya adalah
fungsi dari harapan dan persepsi terhadap kinerja suatu merek setelah pelanggan
menggunakan atau mendapatkan pelayanan. Di lain pihak, loyalitas adalah fungsi
kepuasan pelanggan.
• Faktor lain yang terutama adalah switching
barrier dan personal loyalty. Jadi, pelanggan
yang puas, tidaklah 100% akan loyal karena
adanya kedua faktor tersebut. Tetapi adalah
masih benar bahwa pelanggan yang puas, akan
mempunyai kecenderungan untuk loyal
terhadap merek tersebut. Dan dapat dilihat
juga dari tingkat efisiensi proses produksi,
berdayakan orang-orang yang berdedikasi
melalui kepemimpinan, serta kompensasi yang
sesuai.
1. Tingkatkan Efisiensi Proses ProduksiProses produksi yang efisien akan menghasilkan
penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan
semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi.
Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality Management” sistem produksi Anda untuk
memangkas biaya-biaya yang tidak perlu.
2. Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat
penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan
untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip
kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke
level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.
3. Kompensasi Yang Sesuai Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah
dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda,
mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda
jangan berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi organisasi Anda. Jika kita
melihat negara-negara yang sistem ekonominya telah maju, kita melihat bahwa sistem
kompensasi yang diterapkan merefleksikan kinerja.
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka
harus memenuhi beberapa karakteristik:
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil
segmen harus dapat diukur meskipun ada
beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible : Segmen pasar harus dapat
dijangkau dan dilayani secara efektif.
Penggunaan segmentasi • Substantial : Segmen pasar harus cukup
besar dan menguntungkan untuk dilayani
dalam strategi • Differentiable : Segmen-segmen dapat
pemasaran dipisahkan secara konseptual dan
memberikan tanggapan yang berbeda
terhadap elemen-elemen dan bauran
pemasaran yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif dapat
dibuat untuk menarik dan melayani
segmen-segmen yang bersangkutan.
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-
variabel permintaan, seperti kebutuhan
Langkah dalam konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi
pemakaian.
mengembangkan 2. Mendeskripsikan segmen pasar yang
segmentasi yaitu: diidentifikasikan dengan menggunakan
variabel-variabel yang dapat membantu
perusahaan memahami cara melayani
kebutuhan konsumen tersebut dan cara
berkomunikasi dengan konsumen.
Analisis konsumen dan kebijakan sosial
(Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan
peran pemasaran di dalamnya)
1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi
keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal.
Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi
produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk
ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif
yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang
harus ia keluarkan.
4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga
tertentu, warna tertentu.
5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah
membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi
kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.
Analisis Kebijakan Sosial
Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau
pengembangan kebijakan (policy development). Analisis kebijakan tidak mencakup
pembuatan proposal perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan
lebih menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu,
pengembangan kebijakan lebih difokuskan pada proses pembuatan proposal
perumusan kebijakan yang baru.