Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

MATERNITAS PRE EKLAMSIA


Pengertian
 Preeklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
edema dan proteinurine yang timbul karena kehamilan.
Penyakit ini umumnya timbul dalam triwulan ke-3kehamilan.
Hipertensi biasanya timbul lebih dulu daripada tanda-tanda
lain. Umumnya untuk menegakkan
diagnostikpreeklampsia,kenaikan tekanan siskolik
harus30mmHg atau lebih di atas tekanan yang biasanya
ditemukan, atau mencapai 140 mmHgatau lebih. Apabila
tekanan diastolik naik hingga 15 mmHg atau lebih atau
mencapai 90mmHg atau lebih, Maka diagnosis hipertensi
dapat dibuat. Penentuan TD dilakukan minimal2x dengan
jarak 6jam pada keadaan istirahat (Sarwono, 2005).
Etiologi
Beberapa teori yang mengatakan bahwa perkiraan etiologi dari
kelainan tersebut,sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai the
diseases of theory. Adapun teori-teori tersebut antaralain :
 Peran Prostasiklin danTromboksan.
 Peran faktor imunologis.
 Adanya aktivasi system komplemen pada pre-eklampsi/eklampsia.
 Peran faktor genetik/familial
 Terdapatnyakecenderungan meningkatnya frekuensi
preeklampsi/eklamps pada anak-anak dari ibu yang menderita
preeklampsi/eklampsi.
 Peranrenin-angiotensin-aldosteronsystem(RAAS).
Manifestasi klinik
 Gejala-gejala subjektif yang dirasakan pada
preklampsia adalah sebagai berikut:
 Nyerikepala
 Nyeriepigastrium
 Gangguanpenglihatan
Klasifikasi
Komplikasi
 Pada ibu
 Eklamsia
 Solusio plasenta
 Perdarahan subkapsula hepar
 Kelainan pembekuandarah(DIC)
 SindromHELLP(hemolisis,elevated,liver,enzymes,danlowplateletcount)
.
 Ablasioretina
 Gagal jantung hingga syok dankematian.
 Pada janin
 Terhambatnyapertumbuhandalamuterus
 Prematur
 Asfiksianeonatorum
 Kematiandalamuterus
 Peningkatanangkakematiandankesakitanperinata

  
Penatalaksanaan
 Pre-eklamsi ringan dan sedang
 Pantau tekanan darah,proteinuria,reflex dan kondisi janin.
 Lebih banyak istirahat.
 Diet biasa.
 Tidak perlu diberi obat-obatan.
Penatalaksanaan Pre-eklamsia berat pada kehamilan kurang dari 37minggu

 Jika janin belum menunjukan tanda-tanda maturitas paru-paru dengan uji


kocok danrasio L/S,maka penanganannya adalah sebagai berikut :
 Berikan suntikan sulfas magnesikus dengan dosis 8gr intramusuler kemudian
disusul dengan injeksi tambahan 4gr intramuskuler (selama tidak ada
kontraindikasi).
 Jika ada perbaikan jalannya penyakit,pemberian sulfasmagnesikus dapat diteruskan
lagi selama24jam sampai dicapai criteria pre-eklamsi ringan(kecuali adakontra
indikasi).
 Selanjutnya ibu dirawat,diperiksa,dan keadaan janin dimonitor,serta berat badan
ditimbangseperti pada pre-eklamsi ringan, sambil mengawasi timbulnya lagi
gejala.
 Jika dengan terapi diatas tidak ada perbaikan,dilakukanterminasi kehamilan dengan
induksi partus atau tindakan lain tergantung keadaan.
 Jikapada pemeriksaan telah dijumpaitanda-tandakematangan paru janin,maka
penatalaksanaan kasus sama seperti padakehamilan diatas37minggu.
Penatalaksanaan Pre-eklamsia berat pada kehamilan
diatas 37minggu
 Jika tekanan diastolic>110mmHg,berikan anti hipertensi,sampai tekanand iastolic diantara90-
100mmHg
 Pasang infus ringer laktat dengan jarumbesar(16gaugeatau>)
 Ukur keseimbangan cairan,jangan sampaiterjadi overload
 Kateterisasi urin untuk pengeluaran volume dan proteinuria
 Jika jumlah urin <30 ml/jam:Infus cairan dipertahankan 8 jamPantau kemungkinan edema paru
 Jangan tinggal kan pasien sendirian.
 ObservasiTTV,refleks,danDJJsetiapjam
 Auskulatasi paru untukmencari tanda- tanda edema paru. Jika ada edema paru,stop
pemberiancairan,dan berikan diuretic misalnya furosemide 40mgIV
 Nilai pembekuan darah dengan ujipembekuan bedside.Jikapembekuan tidakterjadi se sudah
7menit,kemungkinan terdapat koagulopati.
 Anti hipertensi obat pilihan adalah hidralazin,yangdiberikan5mgIV pelan-pelan selama 5menit
sampai tekanan darah menurun, jika perlu pemberian hidralazin dapat diulangsetiapjam,atau12,5mg
IMsetipa 2jam
 Jikahidralazintidaktersedia,dapatdiberikan: Nifedipine5mgsublingual.Jikarespontidakbaiksetelah10
menit,beritambahan5mgsublingual, Labetolol10mgIV,yangjikarespontidakbaiksetelah10
menit,diberikanlagilabetolol20mgIV.
 Anti konvulsan magnesiumsulfat(MgSO4)merupakan obat pilihanuntukmencegahdanmengatasi
kejang padapreeclampsiadaneklampsia.
Pengkajian
1. Identitas umum ibu.
2. Data riwayat kesehatan
 Riwayat kesehatan dahulu
 Kemungkinan ibu menderita penyakit hipertensi sebelum hamil.
 Kemungkinan ibu mempunyai riwayat preeklamsia padakehamilan terdahulu.
 Biasanya mudah terjadi padai bu dengan obesitas.
 Ibu mungkin pernah menderita penyakit gagal kronis.

 Riwayat kesehatan sekarang


 Ibu merasa sakit kepaladi daerah frontal.
 Terasa sakit diuluhati/nyeri epigastrum.
 Gangguan virus:penlihatank abur,skotoma,dan diplopia.
 Mual dan muntah,tidak ada nafsu makan.
 Gangguan serebral lainnya:terhuyung-huyung,reflekst inggi,dan tidak tenang.
 Edema pada ekstremitas.
 Tengkuk terasa berat.
 Kenaikanberatbadanmencapai1kgseminggu.

 Riwayat kesehatan keluarga Kemungkinan mempunyai riwayatp reeklamsiadane klamsiadalam


keluarga.
 Riwayatperkawinan : Biasanya terjadi pada wanita yang menikah dibawah usia 20tahun atau diatas
35tahun.
Pemeriksaan fisik biologis

1. Keadaan umum :lemah.


2. Kepala :sakitkepala,wajahedema.
3. Mata : konjungtifa sedikit anemis, edema pada retina
4. Pencernaan abdomen: nyeri daerah epigastrium, anoreksia,
mual dan muntah.
5. Ekstremitas :edema pada kaki juga pada tangan juga pada jari-
jari.
6. Sistempersyarafan : hiperrefleksia, klonus pada kaki
7. Genituorinaria :oligura, proteinuria.
8. Pemeriksaan janin :bunyi detak janin tidak teratur,gerakan
janin melemah.
Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan darah lengkap
1. Penurunanhemoglobin(nilairujukanataukadarnormalhemoglobinuntukwanitahamiladalah
12-14 gr%
2. Hematokritmeningkat (nilairujukan 37–43vol%).
3. Trombositmenurun(nilairujukan150–450ribu/mm3).
 Urinalisis: Ditemukanproteindalamurine.
 PemeriksaanFungsihati:
 Bilirubinmeningkat (N=<1mg/dl).
 LDH(laktatdehidrogenase)meningkat.
 Aspartataminomtransferase(AST)>60ul.
 SerumGlutamatpirufattransaminase (SGPT)meningkat(N=15-45u/ml
 Serum glutamatoxaloacetic trasaminase(SGOT)meningkat(N=<31u/l
 Totalproteinserummenurun(N=6,7-8,7g/dl).

 Teskimiadarah: Asamuratmeningkat (N=2,4-2,7mg/dl).


 Radiologi
Diagnosa Keperawatan
 Kelebihan volume cairan interstisial berhubungan
dengan peningkatan reabsorbsi natrium dan retensi
cairan.
 Penurunan curah jantung berhubungan dengan
hipovolemi/penurunan aliranbalik vena.
 Resiko cedera pada janin yang berhubungan dengan
tidak adekuatnya perfusi darah keplasenta.
Intervensi DX I : Kelebihan volume cairan interstisial berhubungan dengan
peningkatan reabsorbsi natrium dan retensi cairan.

 Tujuan :volumecairaankembaliseimbang.
 Rencana tindakan:
 Pantau dan catat intake dan outputsetiaphari.
 Pantautanda- tanda vital,catat waktu pengisapan
kapiler(capileryrefilltime-CRT)
 Memantau atau menimbangberatbadanibu
 Observasi keadaan edema.
 Berikan diet rendah garam sesuai hasil kolaborasi dengan
ahli gizi.
 Kaji distensi vena jugularis dan perifer.
 Kaji dengan dokter dalam pemberian diuretik.
Intervensi dx II : Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipovolemi/penurunan
aliranbalik vena.

 Tujuan: agar curah jantung kembali normal.


 Rencana tindakan:
 Pemantauan nadi dan tekanan darah.
 Lakukan tirah baring pada ibu dengan posisi miringkiri.
 Pemantauanparameterhemodinamikinvasif(kolaborasi).
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti
hipertensi sesuai kebutuhan.
 Pemantauan tekanan darah dan obat hipertensi.
Intervensi dx III : Resiko cedera pada janin yang berhubungan dengan tidak
adekuatnya perfusi darah keplasenta.

 Tujuan:agar cedera tidak terjadi pada janin.


 Rencana tindakan:
 Istirahatkan ibu.
 Anjurkan ibu agar tidur miring kekiri.
 Pantau tekanan darah ibu.
 Memantau bunyi jantung janin.
 Beri obat hipertens isetelahkolaborasidengandokter.

Anda mungkin juga menyukai