PROTEKSI RADIASI
DISUSUN OLEH :
c Surveymeter Netron
Detektor yang digunakan pada surveymeter
neutron biasanya detektor proporsional yang diisi
dengan gas BF3 atau surveymeter biasa (untuk
gamma) yang windownya dilapisi dengan boron.
Surveymeter netron dilengkapi dengan bahan
parafin sebagai bahan penahan radiasiatau
polietilen untuk membedakan energi netron.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penggunakan
surveymeter adalah:
a. Periksa faktor kalibrasi: merupakan parameter yang
mengkonversi nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur menjadi
nilai yang sesungguhny. Tanpa faktor kalibrasi nilai yang
ditunjukkan oleh alat tidak mempunyai makna.
b. Periksa Baterai: harus dilakukan untuk menguji kondisi catu
daya tegangan tinggi detektor. Tegangan catu yang baik akan
memberikan detektor peka atau sensitif terhadap radiasi yang
masuk detektor.
c. Perhatikan faktor pengali dan tampilan surveymeter. Display laju
dosis kadang dalam satuan yang berbeda misal Sv/jam dan cpm.
2. Dosimeter
Dosimeter mengukur kumulatif energi yang diserap sebagai
akibat terhadap paparan radiasi pengion.
Dosimeter personal harus dipakai pekerja radiasi untuk
mengukur paparan radiasi. Dosimeter digunakan secara rutin
mencatat dosis kumulatif paparan eksterna. Dosimeter
menyediakan pembacaan seketika, dan mungkin juga memberikan
alarm bila dosis yang terukur mencapai nilai yang telah diatur
(setting) oleh pemakai atau pekerja.
Integrasi doserate meter dan dosimeter digunakan untuk
menaksir/ memperkirakan paparan eksterna yang cepat berubah.
Personal dosimeter dan integrasi doserate meter mengukur dosis
ekivalen bahaya eksternal yang berubah terhadap waktu.
Berikut jenis-jenis dosimeter sebagai berikut :
a. Dosimeter Saku
Dosimeter ini menggunakan detektor kamar ionisasi, dan
prinsip kerjanya sama dengan detektor kamar ionisasi tetapi tidak
menghasilkan respon yang langsung. Konstruksi alat ini berupa
silinder berupa gas. Dinding silinder berfungsi sebagai katoda,
sedang sumbu logam dengan jarum quartz sebagai anoda
(bermuatan positif) Dalam pemakaiannya, radiasi yang memasuki
detektor akan mengionisasi gas.
b. Film Badge
Detektor yang digunakan pada film badge
adalah film fotografi. Film Bage terdiri dari
film dan tempat film (Holder). Holder
terpasang beberapa filter seperti plastik dengan
tebal 0,5 mm, 1,5 mm dan 3 mm, Aluminium
0,6 mm, tembaga 0,3 mm stanium (Sn) 0,8
mm, Pb 04 mm dan campuran Cd0,8 mm.
Masing-masing filter berfiungsi untuk
menyaring jenis radiasi dan energi radiasi.
Tanggapan film dipengaruhi oleh energi
radiasi. Keuntungan dari alat ini, karena ada
filter sehingga dapat membedakan jenis radiasi
dan mempunyai rentang energi yang lebih
lebar dari dosimeter saku. Disamping itu film
yang telah diproses dapat digunakan untuk
perhitungan yang teliti dan dapat digunakan
sebagai dokumen. Kekurangan film badge
adalah perlu proses fil dan perlu alat baca film
yang disebut densitometer.
c. Thermoluminisensi Detector (TLD)
Alat ini menyerupai film badge, hanya
detektor yang digunakan adalah kristal
anorganik thermoluminisensi seperti LiF.
Bila radiasi mengenai bahan ini, akan
terjadi proses seperti scintilasi, perbedaanya
perbedaan cahaya akan dipercikkan setelah
bahan dipanaskan, tidak langsung seperti
bahan scintntilator. Jumlah elektron yang
tereksitasi dan terperangkap dalam pita
konduksi sebanding dengan dosis radiasi
yang mengenai kristal Dosis radiasi
duhitung dengan jumlah percikan transisi
dari pita konduksi ke keadaan dasar. Dalam
praktek, pembacaan pengukuran dilakukan
dengan alat yang disebut ‘TLD reader”,
yang harganya cukup mahal. Keuntungan
alat ini, setelah dibaca alat dapat digunakan
kembali.
3. Alat Ukur Kontaminasi Permukaan
Alat ukur kontaminasi permukaan digunakan untuk mendeteksi
keberadaan substansi radioaktif pada permukaan dengan batas/ nilai
yang dapat diterima (accessible). Keberadaan substansi tersebut
walaupun konsentrasi rendah memungkinkan potensi paparan
interna.