Anda di halaman 1dari 14

ALAT-ALAT

PROTEKSI RADIASI

DISUSUN OLEH :

Nama : Agi Saputra


NIM : 20160004

JURUSAN D3 TEKNIK RONTGEN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS KADER BANGSA
TAHUN 2021
ALAT-ALAT PROTEKSI RADIASI
PENGERTIAN ALAT PROTEKSI RADIASI
Pengertian Proteksi radiasi adalah ilmu atau teknik
mempelajari tentang perlindungan kepada sekelompok
orang atau individu yang diakibatkan oleh bahayanya
radiasi. Sedangkan tujuan proteksi radiasi :
1. Mencegah terjadinya efek non stokastik yang
membahayakan
2. Meminimalkan terjadinya efek stokastik hingga ke
tingkat yang cukup rendah yang masih dapat diterima
oleh setiap anggota masyarakat.
ALAT-ALAT UKUR DOSISI RADIASI
1. SURVEYMETER
Surveymeter merupakan alat ukur laju dosis (doserate meter) menyerap
energi dari radiasi yang masuk. Respon/ tanggapannya proporsional dengan laju
kerusakan tissue (organ) akibat dari paparan eksterna.

Adapun jenis – jenis surveymeter sebagai berikut :


a. Surveymeter gama
Merupakan surveymeter yang banyak digunakan. Detektor yang sering
digunakan adalah detektor isian gas seperti geiger muler, atau proporsional.
Detektor ini dapat juga digunakan untuk mengukur radiasi sinar-x Nilai kalibrasi
surveymeter gamma energi tinggi berbeda dengan nilai kalibrasi untuk sinar-x.
b. Surveymeter Alpha/Beta
Surveymeter ini sama dengan surveymeter
gamma, hanya penggunaan detektornya harus
mempunyai window tipis dan penutup yang dapat
dilepas. Bila digunakan untuk mendeteksi radiasi
alpha, maka penutup harus dibuka sedangkan
untuk radiasi beta penutup dipasang sehingga
menyaring radiasi alpha

c Surveymeter Netron
Detektor yang digunakan pada surveymeter
neutron biasanya detektor proporsional yang diisi
dengan gas BF3 atau surveymeter biasa (untuk
gamma) yang windownya dilapisi dengan boron.
Surveymeter netron dilengkapi dengan bahan
parafin sebagai bahan penahan radiasiatau
polietilen untuk membedakan energi netron.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penggunakan
surveymeter adalah:
a. Periksa faktor kalibrasi: merupakan parameter yang
mengkonversi nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur menjadi
nilai yang sesungguhny. Tanpa faktor kalibrasi nilai yang
ditunjukkan oleh alat tidak mempunyai makna.
b. Periksa Baterai: harus dilakukan untuk menguji kondisi catu
daya tegangan tinggi detektor. Tegangan catu yang baik akan
memberikan detektor peka atau sensitif terhadap radiasi yang
masuk detektor.
c. Perhatikan faktor pengali dan tampilan surveymeter. Display laju
dosis kadang dalam satuan yang berbeda misal Sv/jam dan cpm.
2. Dosimeter
Dosimeter mengukur kumulatif energi yang diserap sebagai
akibat terhadap paparan radiasi pengion.
Dosimeter personal harus dipakai pekerja radiasi untuk
mengukur paparan radiasi. Dosimeter digunakan secara rutin
mencatat dosis kumulatif paparan eksterna. Dosimeter
menyediakan pembacaan seketika, dan mungkin juga memberikan
alarm bila dosis yang terukur mencapai nilai yang telah diatur
(setting) oleh pemakai atau pekerja.
Integrasi doserate meter dan dosimeter digunakan untuk
menaksir/ memperkirakan paparan eksterna yang cepat berubah.
Personal dosimeter dan integrasi doserate meter mengukur dosis
ekivalen bahaya eksternal yang berubah terhadap waktu.
Berikut jenis-jenis dosimeter sebagai berikut :
a. Dosimeter Saku
Dosimeter ini menggunakan detektor kamar ionisasi, dan
prinsip kerjanya sama dengan detektor kamar ionisasi tetapi tidak
menghasilkan respon yang langsung. Konstruksi alat ini berupa
silinder berupa gas. Dinding silinder berfungsi sebagai katoda,
sedang sumbu logam dengan jarum quartz sebagai anoda
(bermuatan positif) Dalam pemakaiannya, radiasi yang memasuki
detektor akan mengionisasi gas.
b. Film Badge
Detektor yang digunakan pada film badge
adalah film fotografi. Film Bage terdiri dari
film dan tempat film (Holder). Holder
terpasang beberapa filter seperti plastik dengan
tebal 0,5 mm, 1,5 mm dan 3 mm, Aluminium
0,6 mm, tembaga 0,3 mm stanium (Sn) 0,8
mm, Pb 04 mm dan campuran Cd0,8 mm.
Masing-masing filter berfiungsi untuk
menyaring jenis radiasi dan energi radiasi.
Tanggapan film dipengaruhi oleh energi
radiasi. Keuntungan dari alat ini, karena ada
filter sehingga dapat membedakan jenis radiasi
dan mempunyai rentang energi yang lebih
lebar dari dosimeter saku. Disamping itu film
yang telah diproses dapat digunakan untuk
perhitungan yang teliti dan dapat digunakan
sebagai dokumen. Kekurangan film badge
adalah perlu proses fil dan perlu alat baca film
yang disebut densitometer.
c. Thermoluminisensi Detector (TLD)
Alat ini menyerupai film badge, hanya
detektor yang digunakan adalah kristal
anorganik thermoluminisensi seperti LiF.
Bila radiasi mengenai bahan ini, akan
terjadi proses seperti scintilasi, perbedaanya
perbedaan cahaya akan dipercikkan setelah
bahan dipanaskan, tidak langsung seperti
bahan scintntilator. Jumlah elektron yang
tereksitasi dan terperangkap dalam pita
konduksi sebanding dengan dosis radiasi
yang mengenai kristal Dosis radiasi
duhitung dengan jumlah percikan transisi
dari pita konduksi ke keadaan dasar. Dalam
praktek, pembacaan pengukuran dilakukan
dengan alat yang disebut ‘TLD reader”,
yang harganya cukup mahal. Keuntungan
alat ini, setelah dibaca alat dapat digunakan
kembali.
3. Alat Ukur Kontaminasi Permukaan
Alat ukur kontaminasi permukaan digunakan untuk mendeteksi
keberadaan substansi radioaktif pada permukaan dengan batas/ nilai
yang dapat diterima (accessible). Keberadaan substansi tersebut
walaupun konsentrasi rendah memungkinkan potensi paparan
interna.

Banyak alat kontaminasi permukaan dibuat programable.


Pengguna dapat mengatur instrumen tersebut, seperti tanggapan
terhadap radionuklida yang digunakan dan memperolah
pengukuran langsung kontaminasi permukaan dalam Bq/cm2.
Adapun jenis-jenis kontaminasi permukaan
sebagai berikut:
a. Kontaminasi permukaan (surface
contamination meter) digunakan untuk
mendeteksi dan mengukur tingkat
kontaminasi zat radioaktif pada permukaan

b. Monitor tangan dan kaki (Hand and Foot


monitor) yang digunakan untuk mengukur
tingkat kontaminasi pada tangan dan kaki.
Setiap pekerja radiasi yang menggunakan
sumber terbuka, seharusnya mengukur
tingkat kontaminasi tangan dan kaki setelah
selesai melaksanakan tugas.
c. Monitor seluruh tubuh (Whole body monitor)
digunakan untuk mengukur tingkat
kontaminasi seluruh tubuh. Peralatan ini
biasanya ditempatkan di pintu keluar fasilitas
yang mempunyai potensi kontaminasi sangat
tinggi, dan setiap pekerja radiasi harus
mengukur tingkat kontaminasi seluruh tubuh.
4. Kontaminasi Udara dan Monitor Gas
Alat ukur kontaminasi udara digunakan untuk mendeteksi
kemingkinan keberadaan aerosol radioaktif di atmosfeer.
Radioaktif mungkin terdispersi dalam aerosol (debu), Aerosol
kondensasi (asap) atau aerosol cair (Kabut). Instrumen ini
digunakan, untuk menggam barkan secara umum udara yang secara
potensial terkontaminasi, yang dialirkan pada laju tetap melalui
suatu filter. Instrumen ini mampu mendeteksi akumu lasi material
radioaktif pada filter

Monitor gas terdiri detektor radiasi dan secara terus menerus


menyampling udara secara langsung, untuk mengukur keberadaan
gas radioaktif. Kontaminan harus diidentifikasi, dan selanjutnya
menentukan aktivitas konsentrasi dalam Bq/m3. Alat ukur
kontaminasi udara dan monitor gas digunakan untuk
memperkirakan kontaminasi udara di ruang kerja.
Adapun Jenis-jenisnya sebagai
berikut:
a. Alat ukur Kontaminasi udara
(Airbonrne contamination
meter) digunakan untuk
mendeteksi dan mengukur
partikel radioaktif di atmosfer.

b. Monitor gas digunakan untuk


mendeteksi dan mengukur gas-
gas radioaktif di atmosfer.
TERIMA KASIH
  

Anda mungkin juga menyukai