Anda di halaman 1dari 8

ANTISEPTIK

Dosen Pengampu :
Apt. Kiki Riski Handayani, S.Farm., M.Farm

Rut Sri Yelvin B 1517084


Sakina Della 1820045
Adinda Marcelina 1921001
Agung 1921002
Dina Novita 1921007
Gita Cintya 1921012
Haris 1921013
Ila Wulansari 1921015
Ni Nyoman Ayu Apriliani 1921025
Noviyanti Merontjo 1921026
Nur Sakina 1921028
Selvia Widyawati Tambogo 1921033
Antiseptik
Antiseptik atau germisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk

membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada

jaringan yang hidup seperti pada permukaan kulit dan membran mukosa.

- GEORGE BERNARD SHAW


Perbedaan antiseptik dan
desinfektan
Antiseptik adalah substansi kimia yang dipakai
pada kulit atau selaput lendir untuk mencegah
pertumbuhan mikroorganisme dengan menghalangi
atau merusakkannya.
Sedangkan Desinfektan adalah bahan kimia yang
digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau
pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus,
jugauntuk membunuh atau menurunkan jumlah
mikroorganisme atau kuman penyakitlainnya.
Syarat bahan antiseptic dan
desinfektan

Syarat Bahan Disinfektan dan Antiseptik Di antaranya


adalah bekerja dengan baik dalam waktu singkat;
berspektrum luas atau dapat digunakan untuk semua
jenis mikroorganisme; ditoleransi dengan baik oleh
kulit, mukosa, dan luka; bekerja dalam waktu lama;
toksisitas rendah; dan bau tidak mengganggu.
Prinsip kerja desinfektan

Prinsip kerja desinfektan

1.Pakailah sarung tangan sekali pakai sebelum membersihkan dan menggunakan cairan
disinfektan. Sarung tangan ini berguna untuk mencegah iritasi pada kulit.
2.Bersihkan permukaan menggunakan sabun dan air terlebih dahulu, lalu gunakan
disinfektan.
3.Membersihkan dengan sabun dan air membantu mengurangi jumlah kuman dan kotoran
(seperti debu dan lumpur) di permukaan. Penggunaan disinfektan setelahnya dapat lebih
efektif membunuh kuman di permukaan.
4.Lakukan pembersihan rutin terhadap permukaan atau objek yang sering disentuh di
lingkungan keluarga. Contohnya: meja, gagang pintu, remote TV, sakelar lampu, meja dapur,
telepon, keyboard, toilet, keran, wastafel, dan lainnya.
5.Ikuti instruksi pada label disinfektan untuk memastikan penggunaan produk yang aman
dan efektif.
6.Setelah selesai melakukan proses disinfeksi, lepas sarung tangan dan cuci tangan dengan
benar terlebih dahulu menggunakan air dan sabun minimal selama 20 detik.
7.Usahakan untuk mengurangi kontak langsung cairan disinfektan dengan permukaan
tubuh.
Dasar-dasar pemilihan
Teliti Kandungan Bahan Kimia
Hal lain yang penting, adalah memeriksa kandungan
bahan kimia dalam hand sanitizer yang akan Anda beli.
Jangan lupa membaca label untuk mengidentifikasi
kandungan bahan kimia. Biasanya kerap tersembunyi di
bawah label aroma sehingga kerap mengecoh konsumen.
Salah satu yang biasanya digunakan adalah phthalates,
yang merupakan pengganggu endokrin dan bisa
mengakibatkan penurunan jumlah sperma--untuk
penggunaan jangka waktu yang lama.
Adapun triclosan, adalah bahan lain yang efeknya masih
dalam penyelidikan FDA. Bahan-bahan ini adalah
pengganggu hormon dan berkaitan dengan resistensi
antibiotik. Itu sebab efek penggunaan hand sanitizer bisa
dicegah dengan meneliti komposisi sebelum membeli.
Jenis-jenis antiseptic
Jenis-jenis antiseptic
Berikut beberapa jenis antiseptik yang umum digunakan, baik dalam dunia
medis maupun di rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
1.Alkohol jenis etil (ethyl alcohol). Dapat ditemukan di beberapa produk
pembersih rumah, hand sanitizer, dan alcohol swab.
2.Senyawa amonium kuatener (quaternary ammonium). Dapat ditemukan di
beberapa produk deterjen.
3.Klorheksidin (chlorhexidine) atau biguanid pada beberapa obat kumur dan
pembersih luka, hingga penggunaan sebelum operasi.
4.Peroksida (peroxide) dan permanganat (permanganate) pada beberapa
produk deterjen dan pembersih luka.
5.Turunan fenol terhalogenasi pada beberapa produk sabun.
6.Turunan kuinolon (quinolone) pada beberapa produk obat pelega
tenggorokan dan pembersih luka.
TERIMA_KASIH
KELOMPOK 2

Anda mungkin juga menyukai