Anda di halaman 1dari 21

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA

PERPAJAKAN (KUP)

Disusun oleh :

M. SYAWAL (202012029

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKASSAR
BONGAYYA
KETENTUAN UMUM DAN
TATA CARA PERPAJAKAN
(KUP)
Terminologi Pasal (1) UU.No.16/2000
WAJIB PAJAK (WP)
a. Orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang
mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
01 BADAN 02 PENGUSAHA 03 PENGUSAHA
Adalah sekumpulan orang dan atau Adalah orang pribadi KENA PAJAK
modal yang merupakan kesatuan
baik yang melakukan usaha maupun
atau badan dalam (PKP)yang
Adalah pengusaha
bentuk kegiatan usaha melakukan penyerahan Barang
yang tidak melakukan usaha yang
perseroan terbatas, perseroan atau pekerjaannya Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa
komanditer, perseroan lainnya, badan menghasilkan barang, Kena Pajak (JKP) yang
usaha milik negara atau daerah meliputi mengimpor dikenakan pajak berdasarkan UU
dengan nama dan bentuk apapun, barang, mengekspor Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
firma, kongsi, koperasi, dana barang, melakukan tidak termasuk Pengusaha Kecil
pensiun, persekutuan, perkumpulan,
usaha perdagangan, yang batasannya ditetapkan
yayasan, organisasi massa, organisasi
sosial politik, atau organisasi yang memanfaatkan barang dalam Keputusan Menteri
sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap tidak berwujud dari luar Keuangan, kecuali Pengusaha
dan bentuk badan lainnya daerah pabean, Kecil yang memilih untuk
melakukan usaha jasa, dikukuhkan menjadi PKP
atau memanfaatkan jasa
dari luar daerah pabean
04 MASA PAJAK 05 TAHUN 06 BAGIAN TAHUN
PAJAK
Adalah jangka waktu 1 PAJAK
Adalah jangka waktu yang lamanya (satu) tahun TAKWIM Adalah bagian dari
sama dengan 1 (satu) bulan kecuali jika WP jangka waktu satu
TAKWIM atau jangka waktu lain menggunakan tahun tahun pajak
yang ditetapkan keputusan mnteri buku yang tidak sama
keuangan paling lama 3 (tiga) bulan dengan tahun takwim
takwim.

PAJAK YANG 09 KREDIT


07 TERHUTANG
08 SURAT
PAKSA Adalah PajakPAJAK
Masukan (PM)
Adalah pajak yang harus dibayar Adalah surat perintah yang dapat dikreditkan setelah
pada suatu saat dalam Masa Pajak, membayar utang pajak dan dikurangi dengan pengembalian
biaya penagihan menurut pendahuluan kelebihan pajak
Tahun Pajak atau dalam Bagian atau setelah dikurangi dengan
Tahun Pajak menurut ketentuan UU No.19/2000 tentang pajak yang telah
peraturan perundang undangan penagihan dengan Surat dikompensasikan, yang
perpajakan. Paksa dikurangkan dari pajak yang
terutang
PENANGGUNG PAJAK
Adalah pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas
pembayaran pajak termasuk wakil yang menjalankan
hak dan memenuhi kewajiban WP menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan
NPWP pasal (2) ayat (1) UU.No.16/2000
(NOMOR POKOK WAJIB PAJAK)
NPWP adalah nomor yang diberikan kepada WP
sebagai suatu sarana dalam administrasi
perpajakanyang digunakan sebagai tanda pengenal
diri atau identitas WP dalam melaksanakan hak
dan kewajiban perpajakannya
• Dikeluarkan oleh Ditjen Pajak merupakan satu set
nomor yang dikelompokkan atas fungsinya untuk
angka pengecekan dan kode kantor KPP
NPPKP = Nomor Pengukuhan FUNGSI NPWP
Pengusaha Kena Pajak
1. NPPKP adalah nomor yang 1. Dipergunakan untuk mengetahui
diberikan kepada pengusaha yang identitas WP yang sebenarnya,
memenuhi syarat sebagai sehingga setiap WP hanya diberikan
Pengusaha Kena Pajak (PKP)
2. Dalam rangka penyederhanaan adm satu NPWP
perpajakan dipandang perlu 2. Sarana dalam administrasi
mempergunakan SATU NOMOR perpajakan
IDENTITAS WP yaitu NPWP dan
NPPKP adalah SAMA 3. Berguna untuk menjaga ketertiban
(SuratEdaran Ditjen Pajak dalam pembayaran pajak dan dalam
No.02/PJ09/1998 tgl 4 Mei 1998) administrasi perpajakan
FUNGSI NPPKP

1. Dipergunakan sebagai identitas


Pengusaha Kena Pajak
2. Berguna untuk administrasi
pemenuhan kewajiban Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
Barang Mewah ( PPN dan PPnBM )
3. Berguna untuk pengawasan
administrasi perpajakan
WAJIB DAFTAR & WAJIB DAFTAR &
PUNYA NPWP PUNYA NPWP
1. WP pribadi yang mempunyai penghasilan 1. Pengusaha yang melakukan penyerahan
netodalam satu tahun takwim diatas BKP diatas Rp.240.000.000,- setahun atau
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) melakukan penyerahan JKP diatas
2. Wanita kawin yang dikenakan pajak terpisah Rp.120.000.000,- setahun
berdasarkan perjanjian pemisahan harta. 2. Pengusaha yang melakukan kegiatan impor
3. Setiap badan usaha termasuk Badan Usaha Tetap BKP (importir)
(BUT) yang menjadi subyek pajak 3. Pengusaha yang melakukan kegiatan ekspor
4. WP pemotong atau pemungut pajak
BKP (eksportir)
4. Pedagang Eceran Besar , yaitu pedagang
yang mempunyai omzet penjualan diatas
Rp.1.000.000.000,- setahun
SANKSI TIDAK PUNYA
NPWP / NPPKP
● Sanksi bagi WP yang tidak mendaftar, menyalahgunakan
atau meggunakan tanpa hak NPWP atau Pengukuhan PKP
yang dapat merugikan negara dipidana penjara selama-
lamanya 6 tahun dan atau denda setinggi-tingginya 4 kali
jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar

PENGHAPUSAN NPWP
● WP pindah dari satu KPP ke KPP lain
● WP meninggal dunia
● Warisan telah selesai dibagi
● Badan termasuk BUT dibubarkan
● WP wanita kawin dan tidak pisah harta
SPT = SURAT
PEMBERITAHUAN
Surat yang oleh WP digunakan untuk
melaporkan penghitungan dan atau pembayaran
pajak, obyek pajak dan atau bukan obyek pajak
dan atau harta dan kewajiban menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan
FUNGSI SPT
1. Pembayaran dan pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan
atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1 (satu)
tahun pajak atau bagian tahun pajak
2. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek pajak
3. Harta dan kewajiban
4. Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau
pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam 1 (satu) masa
pajak.
JENIS SPT
SPT MASA adalah surat pemberitahuan untuk suatu masa
pajak. Batas pelaporannya tgl 20 bulan berikutnya
SPT TAHUNAN adalah surat pemberitahuan untuk suatu
tahun pajak. Batas pelaporannya adalah tgl 31 Maret
tahun berikutnya
PENETAPAN DAN
KETETAPAN PAJAK
SKPKB = surat ketetapan pajak kurang bayar
SKPKBT = surat ketetapan pajak kurang bayar
tambahan
SKPN = surat ketetapan pajak nihil
SKPLB = surat ketetapan pajak lebih bayar
0STP = SURAT TAGIHAN
PAJAK
STP adalah surat untuk melakukan tagihan pajak
dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan
atau denda. Surat Tagihan Pajak (STP)
mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan
SKP
Fungsi STP :
Koreksi atas jumlah pajak terhutang dalam SPT WP
Sarana mengenakan sanksi administrasi berupa denda
dan atau bunga
Alat untuk menagih pajak
PENAGIHAN PAJAK Next

1. Dasar tindakan penagihan : SKPKB, SKPKBT, STP dan


SPPT
2. Diawali dengan mengeluarkan Surat Teguran oleh KPP
setelah 7 hari sejak Jatuh Tempo pembayaran
3. Daluwarsa tindakan penagihan adalah setelah melewati
jangka waktu 10 tahun sejak saat terutang pajak /
berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun
pajak
KEBERATAN &
BANDING
1. WP punya hak untuk menolak besarnya beban hutang pajak karena
alasan teknis yang dapat dipertanggungjawabkan.
2. WP mengajukan SURAT KEBERATAN kepada Dirjen Pajak terhadap
materi atau isi dari ketetapan tersebut yaitu jumlah RUGI, Jumlah Pajak
dan Pemotongan & Pemungutan Pajak
Keberatan & Banding diatur dalam Pasal (25)
sampai Pasal (27) UU.No.16/2000
Dasar Pengajuan :
SKPKB
SKPKBT
SKPLB
SKPN
Pemotongan atau Pemungutan oleh pihak ketiga
berdasarkan UU perpajakan
Kewenangan Keputusan Banding
1. Yang berwenang dalam mengambil keputusan atas
pengajuan surat keberatan adalah Dirjen Pajak.
2. Paling lambat 12 bulan memberi keputusan demi
kepastian hukum
3. Sebelum diputuskan WP masih dapat mengajukan alasan
tambahan
4. Isi keputusan keberatan adalah MENERIMA
SELURUHNYA, SEBAGIAN , MENOLAK atau MENAMBAH
PAJAK TERUTANG
5. Jika lewat 12 bulan tidak ada keputusan , maka
permohonan dianggap DIKABULKAN
6. WP dapat mengajukan BANDING jika jawaban atas
keberatan tidak memuaskan. Banding hanya ditujukan
ke Peradilan Pajak. Berkedudukan di DKI Jakarta yang
cakupan daerah hukumnya adalah seluruh wilayah
indonesia.
7. Bentuk Peradilan Pajak yang dibentuk adalah BPSP
(Badan Penyelesaian Sengketa Pajak)
Tata Cara Banding
a. WP dapat mengajukan banding ke Peradilan Pajak atas
keputusan keberatan yang diterimanya.
b. Putusan Badan Peradilan Pajak bukan merupakan
keputusan tata usaha negara
c. Permohonan diajukan tertulis dalam bahasa Indonesia
dengan alasan jelas dalam waktu 3 bulan sejak diterimanya
keputusan keberatan dan lampirkan copy surat keputusan
dimaksud
d. Pengajuan permohonan Banding TIDAK MENUNDA
kewajiban membayar dan melaksanakan penagihan pajak
e. Demi kepastian hukum dan pelayanan yang baik pada WP,
maka jangka waktu yang diberikan pada BPSP adalah 12
bulan untuk menyelesaikan perkara
f. Jika belum dapat diputus setelah 12 bulan ,maka BPSP
akan memutuskan MENGABULKAN SELURUH
GUGATAN BANDING dengan cara pemeriksaan cepat 30
hari sejak jangka waktu 12 bulan dilewati
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai