Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 2

Ali ababil
Bela indriyani
Sri wati nasution
Indah fortuna dewi
Rena adha sabtriatna
Maghfira maulani
Rahma susanti
Sinta purnama
Reni afriana
Mella frastika
Pramai sella arenda
Yunsri pasaribu
Juharitia harsatika putri
DEFINISI BANJIR

Banjir adalah ancaman musiman yang terjadi


apabila meluapnya tubuh air dari saluran yang ada
dan menggenangi wilayah sekitarnya. Banjir
didefinisikan sebagai tergenangnya suatu tempat
akibat meluapnya air yang melebihi kapasitas
pembuangan air disuatu wilayah dan menimbulkan
kerugian fisik, sosial dan ekonomi (Rahayu dkk,
2009).
KLASIFIKASI BANJIR
Kategori atau jenis banjir terbagi berdasarkan lokasi sumber aliran
permukaannya dan berdasarkan mekanisme terjadinya banjir
 Berdasarkan lokasi sumber aliran permukaannya, terdiri dari :
1. Banjir kiriman (banjir bandang) yaitu banjir yang diakibatkan
oleh tingginya curah hujan didaerah hulu sungai.
2. Banjir lokal yaitu banjir yang terjadi karena volume hujan
setempat yang melebihi kapasitas pembuangan disuatu wilayah.
 Berdasarkan mekanisme terjadinya banjir yaitu :
1. Regular flood yaitu banjir yang diakibatkan oleh hujan.
2. Irregular flood yaitu banjir yang diakibatkan oleh selain hujan,
seperti tsunami, gelombang pasang, dan hancurnya bendungan.
PENYEBAB
Penyebab terjadinya banjir antara lain :
 Hujan, dimana dalam jangka waktu yang panjang atau besarnya hujan
selama berhari-hari.
 Erosi tanah, dimana menyisakan batuan yang menyebabkan air hujan
mengalir deras diatas permukaan tanah tanpa terjadi resapan.
 Buruknya penanganan sampah yaitu menyumbatnya saluran-saluran air
sehingga tubuh air meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.
 Pembangunan tempat pemukiman dimana tanah kosong diubah menjadi
jalan atau tempat parkir yang menyebabkan hilangnya daya serap air
hujan. Pembangunan tempat pemukiman bisa menyebabkan
meningkatnya risiko banjir sampai 6 kali lipat dibandingkan tanah
terbuka yang biasanya mempunyai daya serap tinggi.
CONT…
 Bendungan dan saluran air yang rusak dimana
menyebabkan banjir terutama pada saat hujan
deras yang panjang.
 Keadaan tanah dan tanaman dimana tanah yang
ditumbuhi banyak tanaman mempunyai daya
serap air yang besar.
 Didaerah bebatuan dimana daya serap air sangat
kurang sehingga bisa menyebabkan banjir kiriman
atau banjir bandang (IDEP, 2007)
DAMPAK BANJIR
Dampak primer
Kerusakan fisik Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan,
mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya dan kanal.

Dampak sekunder
Persediaan air kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
Penyakit Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
Pertanian dan persediaan makanan Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh
kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada
endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
Pepohonan Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.
Transportasi Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat
kepada orang-orang yang membutuhkan.
 
CONT…
Dampak tersier/jangka panjang
Ekonomi Kesulitan ekonomi karena
penurunan jumlah wisatawan, biaya
pembangunan kembali, kelangkaan makanan
yang mendorong kenaikan harga, dll.
 
 
 
MANAJEMEN BENCANA
Mitigasi
Mitigasi adalah segala upaya yg dilakukan untuk mengurangi dan memperkecil
dampak bencana alam. Mitigasi meliputi beberapa kegiatan, diantaranya :
 Menyediakan tempat pembuangan sampah agar masyarakat tidak membuang sampah
sembarangan.
 Menjaga kebersihan sungai dan saluran air.
 Melakukan penghijauan atau membuat ruang terbuka hijau.
 Menerbitkan peta wilayah rawan bencana.
 Membangun atau menetapkan jalur dan lokasi evakuasi.
 Memasang rambu-rambu peringatan bahaya dan larangan di wilayah rawan bencana.
 Mengembangkan SDA satuan pelaksana.
 Mengadakan pelatihan penanggulangan bencana kepada warga di wilayah rawan
bencana.
 Mengadakan penyuluhan atas upaya peningkatan kewaspadaan masyarakat di
wilayah rawan bencana.
 Menyiapkan tempat penampungan sementara di jalur-jalur evakuasi jika bencana
terjadi.
 Penetapan dan pelaksanaan peraturan, sanksi; pemberian penghargaan mengenai
penggunaan lahan, tempat membangun rumah, aturan bangunan.
 Memindahkan masyarakat yg tinggal di wilayah bencana ke tempat yg aman.
CONT…
Peran perawat pada fase mitigasi ini adalah
sebagai edukator dan kolaborator dimana
pada fase ini perawat dituntut untuk bekerja
sama dengan lembaga lain seperti BNPB, SAR
dan lain sebagainya. Perawat dapat
mengikuti pelatihan bagi tenaga medis
tentang penanggulangan bencana. Perawat
juga dapat berkolaborasi atau ikut serta
dalam program promosi kesehatan untuk
meningkatkan kesiapan masyarakat dalam
menghadapi bencana.
Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan adalah fase merencanakan bagaimana
menanggapi bencana. Tindakan Kesiapsiagaan untuk daerah-
daerah yang berisiko banjir, sebagai berikut:
 1. Mengerti akan ancaman banjir, termasuk banjir yang
pernah terjadi dan mengetahui letak daerah apakah cukup
tinggi untuk terhindar dari banjir.
 2.Melakukan persiapan untuk mengungsi dan melakukan
latihan pengungsian.
 3.Mengetahui jalur evakuasi, jalan yang tergenang air dan
yang masih bisa dilewati. Setiap orang harus mengetahui
tempat evakuasi, kemana harus pergi apabila terjadi banjir.
 4.Mengembangkan program penyuluhan untuk meningkatkan
kesadaran akan ancaman banjir dan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk memperhitungkan ancaman banjir dalam
perkembangan masa depan.
CONT…
 5.Memasang tanda ancaman pada jembatan
yang rendah agar tidak dilalui orang pada saat
banjir. Adakan perbaikan apabila diperlukan.
 6.Mengatur aliran air ke luar daerah, pada
daerah permukiman yang berisiko banjir.
 7.Menjaga sistem pembuangan limbah dan air
kotor tetap bekerja pada saat terjadi banjir.
 8.Memasang tanda ketinggian air pada saluran
air, kanal, kali atau sungai yang dapat dijadikan
petunjuk pada ketinggian berapa akan terjadi
banjir atau petunjuk kedalaman genangan air.
Peran perawat pada fase kesiapsiagaan ini
adalah mengenali instruksi ancaman bahaya,
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan saat
fase emergency (makanan, air, obat-obatan,
pakaian dan selimut, serta tenda), melatih
penanganan pertama korban bencana,
berkoordinasi berbagai dinas pemerintahan,
organisasi lingkungan, palang merah nasional
maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan
dalam memberikan penyuluhan dan simulasi
persiapan menghadapi ancaman bencana
kepada masyarakat.
TANGGAP DARURAT
Tanggap Darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian bencana yang bertujuan untuk
menangani dampak buruk yang ditimbulkan, dengan kegiatan :
 Pendirian POSKO
 Pengerahan personil (Tim Reaksi Cepat)
 Mengerahkan kekuatan personil dari berbagai unsur operasi
(pemerintah dan non-pemerintah) terutama untuk penyelamatan
dan perlindungan (SAR) dengan membentuk TRC untuk
memberikan pertolongan/ penyelamatan dan inventarisasi
kerusakan.
 Pemenuhan kebutuhan dasar dalam penampungan sementara.
 Distribusi bantuan (hunian sementara, pangan dan sandang) Pada
tahap awal, bantuan pangan berupa makanan siap-santap.
Pendirian dapur umum.
 Pemberian layanan air bersih, jamban dan sanitasi lainnya.
 Pemberian layanan kesehatan, perawatan dan rujukan.
 Pengoperasian peralatan.
 Mengoperasikan peralatan sesuai kebutuhan
di lapangan, termasuk alat-alat berat.
 Pengerahan sarana transportasi udara/laut.
 Dilakukan pada situasi/kondisi tertentu yang
memerlukan kecepatan untuk penyelamatan
korban bencana dan distribusi bantuan
kepada masyarakat/korban bencana
terisolasi.
 Koordinasi dan Komando.
  
Peran perawat pade fase ini adalah pemberi asuhan keperawatan,
kolaborasi dan koordinasi. Dimana pada fase ini bencana
menakibatkan adanya korban yang terluka sehingga perawat harus
cepat melakukan tindakan perawatan dinama hal ini dapat dilakukan
dengan kolaborasi dari tenaga kesehatan lain.hal ini dapat dilihat dari
peran perawat seperti :

 Bertindak cepat.
 Do not promise, Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun
dengan pasti, dengan maksud memberikan harapan yang besar pada
para korban selamat.
 Berkonsentrasi penuh pada apa yang dilakukan.
 Koordinasi dan menciptakan kepemimpinan.
 Untuk jangka panjang, bersama-sama pihak yang terkait dapat
mendiskusikan dan merancang master plan of revitalizing, biasanya
untuk jangka waktu 30 bulan pertama.
PEMULIHAN
Pemulihan adalah penanggulangan pasca
bencana meliputi dua tindakan utama yaitu
rehabilitasi dan rekonstruksi.
Peran perawat pada fase ini adalah :
 Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan fisik,
psikologi korban. Pada hal ini perawat dapat berperan dalam
pemberian asuhan perawatan dan juga konseling untuk
rehabilitasi luka fisik dan juga psikologis.
 Stress psikologi yang terjadi dapat terus berkembang hingga
terjadi post traumatic stress disorder (PTSD) yang merupakan
sindrom dengan 3 kriteria utama. Pertama, gejala trauma pasti
dapat dikenali. Kedua, individu tersebut mengalami gejala
ulang traumanya melalui flashback, mimpi, ataupun peristiwa-
peristiwa yang memacuhnya. Ketiga, individu akan
menunjukan gangguan fisik. Selain itu, individu dengan PTSD
dapat mengalami penurunan konsentrasi, perasaan bersalah
dan gangguan memori.
 c. Kolaborasi Tim kesehatan bersama
masyarakat dan profesi lain yang terkait
bekerja sama dengan lintas sektor
menangani masalah kesehatan masyarakat
pasca gawat darurat seperti penaganan
penyakit yang ditimbulkan akibat banjir.
Serta mempercepat fase pemulihan
(recovery) menuju keadaan sehat dan aman
PERAN PERAWAT PADA PENYAKIT
YANG TIMBUL AKIBAT BANJIR
Adapun Penyakit yang timbul akibat bencana
banjir sebagai berikut :
1. Demam berdarah
Peran perawat dalam menangani masalah ini
adalah mendorong agar masyarakat menjaga
kebersihan lingkungan rumahnya paska bencana,
dan mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
pada masyarakat.
2. Penyakit Kulit.
 Disaat musibah banjir penyakit kulit kerap datang dan sangat
mudah menularkan kepada satu sama lain bila berdekatan.
Misalkan di tempat pengungsian korban banjir. Ditempat ini
juga berperan dalam penularan infeksi kulit tersebut. Banjir
juga menyebabkan penyebaran Pseudomonas yang menginfeksi
melalui parasit pada hewan hewan yang bermunculan setelah
banjir reda atau pada hewan yang mati yang terseret banjir.
Kondisi ini dapat menyebabkan kulit gatal gatal. radang, perih,
klulit terasa panas, timbul bintiul bintul berisi cairan yang jika
pecah akan terasa gatal bercampur pedih.
 Pendidikan kesehatan mengenai Perilaku hidup bersih dan sehat
sangat diperlukan dalam pencegahan dan menurunkan
penyebaran infeksi penyakit kulit. Selain itu perawat juga
berperan sebagai kolaborator pemberian obat dalam proses
penyembuhan penyakit infeksi yang dialami masyarakat.
3. Penyakit Leptospira
 Penyakit ini disebut Leptospira dan disebabkan oleh bakteri
yang ditularkan melalui hewan, yang menjadi penyebab
penyakit ini biasanya muncul akibat kotoran atau air kencing
tikus. Di saat musim banjir tikus-tikus yang tinggal di gorong-
gorong atau lubang kecil keluar dan berkeliaran di sekitar
manusia sehingga kotoran dan air kencing tikus yang
mengandung bakteri Leptospira akan bercampur dengan air
banjir. Bila seseorang yang memiliki luka dan terkena air
tersebut akan terkena penyakit ini dan menjadi infeksi dan
akan jatuh sakit. Untuk menghindari terkena penyakit
Leptospira, harus menjaga lingkungan agar tidak ada tikus
yang berkeliaran dengan menjaga kebersihan. Hindari air
banjir atau bermain air disaat banjir melanda, terutama bagi
yang memiliki luka. Bila terpaksa harus kedaerah banjir
sebaiknya menggunakan pelindung seperti sepatu boot.
4.Gangguan Sistem Pencernaan
 Banjir dapat menyebabakan apapun yang tercampur oleh air
banjir akan terkontiminasi dengan baakteri, kuman , virus dan
mikroba yang dapat mengganggu kesehatan fungsi pencernaan,
misalnya perabotan rumah tangga dan alat masak yang telah
tercemar bibit penyakit dari bakteri.  Jika pencernaan telah
terinfeksi maka akan mengakibatkan diare,muntaber,
kolera, penyakit tifus dan disentri akut.
 Gangguan sistem pencernaan ini berbahaya terlebih yang
mengalaminya anak-anak ataupun balita, untuk itu tindakan-
tindakan pencegahan seperti pembersihan alat dapur yang sudah
terkontminasi banjir sangat diperlukan, selain itu makanan yang
dikonsumsi juga sangat perlu diperhatikan kebersihannya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai