RUGI-RUGI DAYA
Kelompok 3
1. Hendrawan
2. Muh ibnu
3. Muhamad junaidy pakaya
4. Rivaldi bulumungo
5. Setiyawan imam korompot
6. Waluyo
Pengertian Jatuh Tegangan
Sesuai dengan standar tengangan yang ditentukan oleh PLN (SPLN), perancangan
jaringan dibuat agar jatuh tegangan di ujung diterima 10%.
Terjadinya Jatuh Tegangan
Arus beban puncak
Arus dapat menimbulkan tegangan jatuh sesuai dengan hukum ohm, yaitu
rugi-rugi daya pada penghantar (R).
P = 𝑰𝟐 x R atau P = V x I x Cos φ
Atau ; V x I x Cos φ = 𝑰𝟐 x R
𝑰𝟐 𝒙 𝑹
V=
𝐈𝐱𝐂𝐨𝐬
Terjadinya Jatuh Tegangan
Untuk tahanan murni (R) sudutnya φ = 0 maka :
𝑰𝟐 𝒙 𝑹 Di mana :
V=
𝑰𝒙𝑪𝒐𝒔
I = Arus yang mengalir (Ampere)
𝑰𝒙𝑹
V=
𝟏 R = Tahanan (Ohm atau Volt/ampere)
V=IxR V = Volt
Penyebab jatuh tegangan yang akan diakibatkan oleh adanya tahanan pada
penghantar, hal ini dapat dilihat melalui hukum ohm. Besar tahanan ditentukan
dengan :
Di mana :
Rugi (losses) dalam sistem kelistrikan merupakan sesuatu yang sudah pasti
terjadi. Pada dasarnya rugi daya adalah selisih jumlah energi listrik yang
dibangkitkan dibandingkan dengan jumlah energi listrik yang sampai ke konsumen.
Losses adalah turunan nilai ekuitas dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan
kegiatan utama entitas. Dimana seluruh transaksi kejadian lainnya yang
mempengaruhi entitas selama periode tertentu, kecuali yang berasal dari biaya atau
pemberian kepada pemilik (prive).
Contoh Jatuh Tegangan
Contoh :
Jatuh Tegangan pada Perumahan BTN Hamzy dan BTN Antara Jatuh tegangan merupakan
selisih antara tegangan kirim dengan tegangan yang diterima. Perhitungan jatuh tegangan
berdasarkan data pengukuran yang dihitung dari titik sumber ke titik yang dihitung (titik
beban) sesuai dengan panjang penghantarnya.
Jatuh Tegangan pada GT.IPT
R=
001 (BTN Hamzy)
A = 70 = 28,25
Dik :
Resistansi Jenis Al (ρ) = 28,25 Ω/km L = 710 m = 0,71 km = 0,286 Ω
Reaktansi Jenis Al = 0,1 Ω/km
X = 0,1 × 0,71 = 0,071 Ω
Contoh Jatuh Tegangan
∆V = I ( R cos φ + X sin φ ) %∆V = × 𝟏𝟎𝟎%
= 110 (0,2714)
= 29,85 V
Penyebap Terjadinya Rugi-rugi Daya
Dikerenakan beban suplai melalui sistem 1 phasa, maka keadaan beban tak
setimbang ini akhirnya akan menyebabkan mengalirnya arus pada phasa netral (arus
bocor) yang dihantarkan ke tanah, sehingga timbul rugi-rugi daya penghantar pada netral.
Beban tak seimbang ialah beban yang dipikul oleh masing-masing fasa tidak sama
besarnya. Oleh karena itu arus yang akan mengalir pada setiap fasanya juga akan berbeda
tergantung seberapa besar beban yang ditanggung oleh fasa tersebut. Perbedaan besar
arus pada setiap fasanya akan mengakibatkan mengalirnya arus pada penghantar netral.
Bila arus pada phasa netral (arus bocor) yang mengalir pada penghantar netral terlalu
besar, mengakibatkan rugi-rugi daya yang ditimbulkan akan semakin besar.
Penanggulangan Rugi-rugi Daya
Pengurangan rugi-rugi daya menghasilkan penghematan energi, juga peningkatan
kapasitasnya. cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi rugi-rugi daya yaitu denga cara
pemerataan beban Pada tahap awal pemasangan jaringan sistem distribusi baru, selalu
diusahakan dan direncanakan penyambungan beban yang merata pada setiap fasanya. Hal ini
dimaksudkan agar didapatkan suatu sistem distribusi yang benar–benar seimbang.
TERIMA KASIH