Anda di halaman 1dari 30

SISTEM KOORDINASI DAN

INDERA
(Lanjutan)
Mekanisme Jalannya Implus Saraf
1. Implus melalui Sel Saraf
 Implus dapat mengalir melalui serabut saraf
karena adanya perbedaan potensial listrik
antara bagian luar dan bagian dalam
serabut saraf.
 Pada saat sel saraf istirahat, sebelah dalam
serabut saraf bermuatan negatif kira-kira
-60 mVolt, sedangkan di sebelah luar
serabut saraf bermuatan positif.
 Keadaan muatan listrik tersebut diberi nama
potensial istirahat, membran serabut saraf
dalam keadaan polarisasi
 Jika sebuah implus merambat melalui sebuah akson,
dalam waktu singkat muatan di sebelah dalam
menjadi positif +60 mVolt dan muatan di sebelah
luar menjadi negatif
 Perubahan tiba-tiba pada pontensial istirahat
bersamaan dengan implus disebut potensial kerja
 Pada saat ini terjadi depolarisasi pada selaput
membran akson
 Proses depolarisasi merambat sepanjang serabut
saraf bersamaan dengan merambatnya implus
 Ada dua faktor yang mempengaruhi kecepatan
rambatan implus saraf yaitu selaput mielin dan
diameter serabut saraf
2. Implus melalui Sinapsis
 Ujung neurit sel saraf satu yang akan
menyampaikan rangsangan menuju
dendrit sel saraf lain membentuk
tonjolan kecil yang disebut tombol
sinapsis.
 Antara tombol sinapsis dengan
dendrit dipisahkan oleh calah sempit
yang disebut celah sinapsis.
 Pada sitoplasma tombol sinapsis,
terdapat zat penghantar
(neurotransmitter) yaitu suatu zat
kimia, yang berfungsi
menghantarkan impuls ke sel saraf
berikutnya.
 Contoh neurotransmitter yaitu
asetilkolin, noradrenalin, dan
serotonin.
 Pada tempat tertentu, beberapa
badan sel saraf terkumpul
membentuk simpul saraf yang
disebut ganglion.
Gerak Refleks dan Gerak Biasa
 Berjalan, makan, atau senam merupakan
gerakan yang disengaja.
 Gerakan yang dilakukan dengan kesadaran
kita, disebut gerak sadar atau gerak biasa.
 Mekanisme jalannya rangsangan sampai
terjadi tanggapan pada gerak sadar, adalah
sebagai berikut.
 Misalkan ada bangkai yang mengeluarkan
bau busuk. Bau itu ditangkap oleh hidung.
 Rangsangan bau diubah dalam bentuk
impuls saraf yang dialirkan melalui saraf
sensori dari reseptor menuju ke otak.
 Otak akan mengolah dan menentukan
tanggapan.
 Misalnya otak memerintahkan tangan
menutup hidung.
 Pesan dari otak dialirkan melalui urat saraf
motor menuju ke otot jari-jari tangan dan
akhirnya jari-jari tangan menutup hidung.
 Rangsang -- Urat Saraf Sensori ---
Otak -- Urat Saraf Motor -- Gerak
 Diagram Mekanisme Gerak Biasa
 Seringkali kita melakukan gerakan secara spontan
yang tanpa kita sadari.
 Misalnya jika tiba-tiba menginjak paku, maka
dengan cepat kita mengangkat kaki.
 Gerakan tersebut dilakukan tanpa kita sadari, dan
baru disadari setelahnya.
 Gerakan yang demikian disebut gerak refleks.
 Gerak refleks terjadi karena adanya rangsangan
yang mendadak atau berbahaya.
 Pada gerak refleks, impuls tidak dialirkan ke otak.
 Impuls melewati saraf sensori menuju ke neuron
perantara (penghubung).
 Dari neuron perantara, lalu ke saraf motor dan
akhirnya timbul gerak tanggapan.
 Rangsang - Urat Saraf Sensori - Neuron
Perantara- Urat Saraf Motor - Gerak
 Diagram Mekanisme Gerak Reflek
Sistem Saraf Pusat

 Otak dilindungi oleh tengkorak. Sumsum tulang


belakang dilindungi oleh ruas tulang belakang.
 Sistem saraf pusat tersebut dilindungi oleh
selaput meningia.
 Selaput meningia terdiri dari tiga lapisan, yaitu
piameter, arakhnoid, dan durameter.
1. Piamater
 Selaput paling dalam
 banyak mengandung pembuluh darah
 berperan memberikan oksigen, zat makanan
dan mengeluarkan sisa metabolisme.
2. Arakhnoid
 terletak diantara piameter dan durameter,
 berupa selaput jaringan yang lembut.
 Diantara lapisan arakhnoid dan piameter
terdapat rongga yang berisi cairan
serebrospinal yang berfungsi untuk melindungi
otak terhadap benturan pada tengkorak.
3. Durameter
 lapisan terluar yang padat, keras dan bersatu
dengan tengkorak.
 Otak dan sumsum tulang belakang memiliki
substansia pokok, yaitu:
1. Substansi kelabu (substansi grissea) berwarna
abu-abu dan merupakan kumpulan badan sel
2. Substansi putih (substansi alba) berwarna putih
dan merupakan kumpulan serabut saraf
 Serabut saraf diselimuti sejenis sarung yang
terbentuk dari bahan lemak, yang berfungsi
melindungi, memberi makan, dan memisahkan
serabut-serabut saraf. Adanya pelindung tersebut
mengakibatkan warna putih pada substansi alba
a) Otak
 Otak terletak di dalam rongga
tengkorak.
 Volume otak orang dewasa
±1.500 cm3.
 Otak embrio manusia dapat
dibedakan 3 bagian, yaitu otak
depan, tengah, dan belakang.
 Otak depan berkembang
membentuk otak besar
(serebrum).
 Otak tengah berukuran kecil
menghubungkan otak depan
dengan otak belakang.
• Otak belakang terdiri dari otak kecil (serebelum) dan sumsum
lanjutan (medula oblongata).
• Pada orang dewasa, yang tampak adalah bagian otak besar,
otak kecil, dan sumsum lanjutan.
1) Otak Besar (Serebrum)
 Terdiri dari 2 belahan:
1. Belahan kiri, mengatur dan melayani tubuh bagian
kanan.
2. Belahan kanan, mengatur dan melayani tubuh bagian
kiri.
 Otak besar berfungsi untuk berpikir, pusat ingatan, pusat
kesadaran dan kemauan kita.
 Otak besar tersusun atas 2
lapisan:
1. Lapisan luar (korteks) yang
tipis dan berwarna abu-
abu. Korteks berisi badan
sel saraf dan berbagai
macam pusat saraf.
Permukaannya berlipat-
lipat, sehingga
permukaannya lebih luas.
2. Lapisan dalam berwarna
putih dan banyak
mengandung serabut saraf,
yaitu dendrit dan neurit.
2) Otak Tengah
 Terletak di depan otak kecil dan jembatan
varol
 Bagian terbesar dariotak tengah pada
sebagian besar vertebrata adlah lobus
optikus yang ukurannya berbeda-beda
 Mengandung pusat-pusat yang
mengendalikan keseimbangan dan serabut
saraf yang menghubungkan bagian otak
belakang dengan bagian otak depan juga
antara otak depan dengan mata
3) Otak Belakang meliputi:
a) Jembatan Varol (Pons Varolii)
 Berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan
kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil
dengan korteks otak besar
b) Sumsum Lanjutan (Medulla Oblongata)
 merupakan penghubung antara otak kecil dengan
sumsum tulang belakang.
 terletak di bagian bawah otak besar, di depan otak kecil.
 Bagian luar berwarna putih yang berisi dendrit dan
neurit. Bagian dalam berwarna abu-abu dan
mengandung badan sel saraf.
 Fungsi: mengatur denyut jantung, kecepatan
pernapasan, suhu tubuh, tekanan darah, dan kegiatan
tubuh lain yang tidak disadari.
c) Otak Kecil (Serebelum)
 Otak kecil terdiri atas 2 belahan, yaitu belahan
kanan dan belahan kiri.
 Belahan kanan dan belahan kiri dihubungkan
oleh jembatan Varol yang terletak di bagian
depan otak kecil.
 Otak kecil berfungsi untuk mengatur
keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan
otot-otot sebagai alat gerak.
 Benturan pada otak kecil dapat mengganggu
keseimbangan seseorang.
Sumsum Tulang Belakang (Sumsum Spinal)

 terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang


belakang.
 memanjang mulai dari ruas tulang leher sampai
dengan tulang pinggang kedua.
 Susunan sama dengan sumsum lanjutan.
 Di bagian dalam terdapat bagian yang berbentuk
seperti sayap kupu-kupu mengarah ke depan dan
ke belakang.
 Bagian sayap depan disebut akar ventral
 Akar ventral banyak mengandung sel saraf motori.
 Bagian sayap belakang disebut akar dorsal.
 Akar dorsal banyak mengandung sel saraf sensori.
• Gambar penampang melintang sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai:

1. pusat gerak refleks

2. penghantar impuls sensori dari indera ke


otak

3. penghantar impuls motor dari otak ke


otot tubuh.
Sistem Saraf Tepi

 Sistem saraf tepi merupakan saraf penghubung


antara sistem saraf pusat dengan organ-organ
tubuh.
 Sistem saraf tepi terdiri atas urat saraf dan
ganglion.
 Sistem saraf tepi meliputi alur saraf sensori dan
saraf motori.
 Alur saraf motori dibagi menjadi sistem saraf
sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar
(autonom).
 Sistem saraf tak sadar terbagi menjadi sistem
saraf simpatetik dan parasimpatetik.
a. Sistem Saraf Sadar
 Sistem saraf sadar menghantarkan impuls
berdasarkan perintah kesadaran dan kemauan kita.
Misalnya:
Kita menggerakkan tangan karena ada perintah
dari otak yang dihantarkan oleh sistem saraf sadar.
 Sistem saraf sadar terdiri atas:
1. Sistem saraf kepala (kranial) terdiri atas 12 pasang
saraf otak yang keluar dari otak dan menuju ke
indera tertentu.
Misalnya saraf menuju ke indera pendengar,
penglihatan, pembau, pengecap, dan kulit.
2. Sistem saraf tulang belakang (spinal) terdiri atas 31
pasang saraf sumsum tulang belakang yang keluar
secara berpasangan dari sela-sela ruas tulang
belakang.
 Saraf sumsum tulang belakang merupakan
gabungan saraf sensori dan saraf motor yang
menjadi satu berkas saraf.
 Tiap saraf menghubungkan sumsum tulang
belakang dengan alat tubuh tertentu misalnya
tangan dan kaki.

b. Saraf Tak Sadar (Autonom)


 Sistem saraf tak sadar (Autonom) bekerja secara
otomatis dan tidak di bawah kehendak saraf
pusat.
 Saraf tak sadar terletak di sumsum tulang
belakang dan terdiri atas sistem saraf simpatetik
dan sistem saraf parasimpatetik.
Otak Sumsum tulang
belakang

SISTEM SARAF
PUSAT

SISTEM SARAF TEPI


SARAF SENSORI SARAF MOTOR

Sistem saraf tak sadar Sistem saraf sadar


(mengontrol otot jantung, otot (mengontrol otot rangka)
polos, dan kelenjar)

Kelompok simpatetik Kelompok


parasimpatetik
Pengaruh Obat-obatan Terhadap Saraf
1. Bagaimana pengaruh obat-obatan terhadap Saraf?
2. Bagaimana efek penggunaan obat-obatan secara
terus menerus?

(Jawablah pada room chat di LMS)


*Ada penilaian

Anda mungkin juga menyukai