Anda di halaman 1dari 11

KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

KELOMPOK 10

Bayu Agung Laksono (2003056033)


Fitriyah Cahyani (2003056030)
Muhammad Ubaidillah (2003056006)
Sabrina (2003056042)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
1. Pengertian Kebudayaan

Istilah kebudayaan berasal dari kata dasar budaya sehingga memiliki


keterkaitan makna. Kebudayaan merupakan hasil dari budaya yaitu hasil
kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan,
kesenian, dan adat istiadat.
Kebudayaan menunjuk kepada berbagai aspek kehidupan meliputi cara-cara
berlaku, kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap, dan juga hasil dari
kegiatan manusia khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk
tertentu.Para ahli budaya lebih banyak mendefinisikan kebudayaan daripada
budaya. Hal ini menunjukkan bahwa hakikat kebudayaan lebih kompleks
dibandingkan dengan budaya.
Beberapa pengertian kebudayaan dari beberapa ahli, antara lain:
a. Koentjaraningrat. Kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia
yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi
pekertinya. Koentjaraningrat membedakan adanya tiga wujud dari kebudayaan
yaitu: (1) Wujud kebudayaan sebagai sebuah kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-
nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. (2) Wujud kebudayaan sebagai
suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam suatu
masyrakat. (3) Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
b. Ki Hajar Dewantara. Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
c. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi. Kebudayaan adalah semua hasil
karya rasa dan cipta masyarakat. Contoh hasil karya masyarakat adalah teknologi
dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang
diperlukan manusia untuk mengusai alam sekitarnya.
2. Prinsip Kebudayaan dalam Islam

1. Menghormati akal. Manusia 2. Memotivasi untuk menuntut dan


dengan akalnya bisa membangun mengembangkan ilmu. Firman Allah Swt (Qs, aL-
kebudayaan baru. Kebudayaan Islam Mujadalah, 58:11).
‫ٰيٓاَيها الَّذي َن ٰامنُ ٓوا ا َذا قيل لَ ُكم تَفَسحوا فى ا ْلم ٰجلس فَا ْفسحوا ي ْفسح هّٰللا‬
tidak akan menampilkan hal-hal yang ُ ِ َ َ ْ ُ َ ِ ِ َ ِ ْ ُ َّ ْ َ ْ ِ ِ ْ َ ْ ِ َ ُّ
dapat merusak manusia. Dijelaskan ‫ش ُز ْوا يَ ْرفَ ِع هّٰللا ُ الَّ ِذ ْي َن ٰا َمنُ ْوا ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذ ْي َن اُ ْوتُوا‬ ُ ‫لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا قِ ْي َل ا ْن‬
ُ ‫ش ُز ْوا فَا ْن‬
dalam Qs. Ali-Imran, 3:190 : ‫ت َوهّٰللا ُ بِ َما تَ ْع َملُ ْو َن َخبِ ْي ٌر‬ ٍ ۗ ‫ا ْل ِع ْل َم َد َر ٰج‬
‫ف الَّ ْي ِل‬
ِ ‫اختِاَل‬ْ ‫ض َو‬ ِ ‫ت َوااْل َ ْر‬ ِ ‫سمٰ ٰو‬ ِ ‫اِنَّ فِ ْي َخ ْل‬
َّ ‫ق ال‬ “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila
‫ب‬ ٍ ‫َوالنَّ َها ِر اَل ٰ ٰي‬
ِ ۙ ‫ت اِّل ُولِى ااْل َ ْلبَا‬ dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam
yang artinya: “Sesungguhnya dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah
penciptaan langit dan bumi dan akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
pergantian malam dan siang terdapat dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah,
tanda-tanda kebesaran Allah bagi niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-
orang yang berakal”. orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah
Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan “.
4.Tidak membuat pengrusakan. Firman
Allah Swt: (Qs, al-Qhasash, 28:77).
3. Menghindari taklid buta. Kebudayaan  
‫ن‬َ ‫م‬ ِ َ‫ك‬ َ ‫ب‬ ‫ي‬
ْ ‫ص‬ِ َ‫س ن‬َ ْ َ‫َوا ْبتَ ِغ فِ ْي َمٓا ٰا ٰتى َك هّٰللا ُ الدَّا َر ااْل ٰ ِخ َرةَ َواَل ت‬
‫ن‬
Islam hendaknya mengantarkan umat
‫ى‬ ِ ‫ف‬ ‫د‬
َ ‫ا‬ ‫س‬ َ َ‫س َن هّٰللا ُ اِلَ ْي َك َواَل تَ ْب ِغ ا ْلف‬ َ ‫ح‬ ْ َ‫سنْ َك َمٓا ا‬
ِ ‫ح‬
ْ َ‫ال ُّد ْنيَا َوا‬
manusia untuk tidak menerima sesuatu
‫ن‬ َ ‫ي‬ ْ ‫د‬
ِ ‫س‬ ِ ْ ‫ض ۗاِنَّ هّٰللا َ اَل يُ ِح ُّب ا ْل ُم‬
‫ف‬ ِ ‫ر‬
ْ َ ‫ااْل‬
sebelum diteliti. Sebagaimana telah
difirmankan Allah Swt: (QS, al-Isra, 17:36). “Dan carilah (pahala) negeri akhirat
  dengan apa yang telah dianugerahkan
‫ص َر َوا ْلفُؤَا َد ُك ُّل‬ ‫ب‬‫ل‬ْ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ۗ ‫م‬ ْ
‫ل‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫ب‬ َ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ي‬َ ‫ل‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ف‬ ْ
‫ق‬ َ ‫ت‬ ‫اَل‬ ‫و‬ Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu
َ َ َ ۤ َ ْ َّ َّ ِ ٌ ِ ِٖ َ‫ك‬ َ ْ َ ُ َ
ٰ ُ‫ا‬ lupakan bagianmu di dunia dan berbuat
ْ ‫ان َع ْنهُ َم‬
‫ ْواًل‬pُُٔ‫سٔـ‬ َ ‫ َك َك‬pِ‫ول ِٕٕى‬
“Dan janganlah kamu mengikuti dari baiklah (kepada orang lain)
sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena sebagaimana Allah telah berbuat baik
pendengaran, penglihatan dan hati nurani kepadamu, dan janganlah kamu
semua itu akan dimintai berbuat kerusakan di bumi. Sungguh,
pertanggungjawaban”. Allah tidak menyukai orang yang
berbuat kerusakan”.
3. Masjid Pusat Kebudayaan Islam
Masjid adalah salah satu lambang Islam. Ia adalah Pada masa sahabat, fungsi dan peran
barometer atau ukuran dari suasana dan keadaan masjid yang dijalankan oleh nabi
masyarakat muslim yang ada di sekitarnya. Maka Muhammad SAW masih dijalankan
pembangunan masjid bermakna pembangunan oleh para sahabat namun, ada sedikit
Islam dalam suatu masyarakat. Keruntuhan masjid perubahan yang terjadi pada fisik
bermakna keruntuhan Islam dalam masyarakat. masjid, dikarenakan bertambah
Memahami masjid secara universal berarti juga banyaknya umat Islam pada masa itu.
memahaminya sebagai sebuah instrumen sosial Pada masa Umar bin Khatab terjadi
masyarakat Islam yang tidak dapat dipisahkan dari pemisahan antara pendidikan dengan
masyarakat Islam itu sendiri. Keberadaan masjid keagamaan, pada masa Umar,
pada umumnya merupakan salah satu perwujudan pendidikan telah disediakan ruangan
aspirasi umat Islam sebagai tempat ibadah yang khusus. Selebihnya, fungsi dan peran
menduduki fungsi sentral. Mengingat fungsinya yang masjid relatif tidak mengalami
strategis, maka perlu dibina sebaik-Baiknya, baik segi perubahan dan pergeseran, masih
fisik bangunan maupun segi kegiatan berjalan sama seperti masjid di
pemakmurannya. zaman Rasulullah.
 
Pada dasarnya di dalam Alquran terdapat banyak ayat yang
membahas tentang masjid, seperti dalam ayat berikut:
 
‫هّٰلل‬ ‫هّٰللا‬
‫ش‬ َ ‫ص ٰلوةَ َو ٰاتَى ال َّز ٰكوةَ َولَ ْم يَ ْخ‬ َّۤ ‫اِنَّ َما يَ ْع ُم ُر َم ٰس ِج َد ِ َمنْ ٰا َم َن بِا ِ َوا ْليَ ْو ِم ااْل ٰ ِخ ِر َواَقَا َم ال‬
ٰ ُ ‫سى ا‬
‫ٕى َك اَنْ يَّ ُك ْونُ ْوا ِم َن ا ْل ُم ْهتَ ِد ْي َن‬pِِٕ ‫ول‬ ٓ ٰ ‫اِاَّل هّٰللا َ ۗفَ َع‬
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah
orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,
serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak
takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah
orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang
yang mendapat petunjuk”.(QS. At-Taubah: 18)
4. Perbedaan Budaya Barat dengan Islam

1. Bidang sosial, ialah pergaulan hidup.


Istilah ini ditujukan kepada pergaulan serta 5. Bidang seni, adalah penjelmaan dari rasa
hubungan manusia dengan manusia keindahan dan estetika yaitu usaha untuk
lainnya. menciptakan bentuk-bentuk yang
2. Bidang ekonomi, ekonomi merupakan menyenangkan.
penjelmaan naluri mempertahankan hidup 6. Bidang Filsafat, adalah penjelmaan pikiran
yang disusun oleh pikiran. Hakikatnya, mencari kebenaran. Hakikat itu berpengaruh
produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan menjadi pedoman dalam cita-cita,
keperluan. pandangan, sikap, prilaku, ciptaan manusia
3. Bidang politik atau disebut juga ilmu tata dalam mewujudkan nilai-nilai.
Negara. Namun hakikatnya adalah 7. Bidang agama, Ilmu memandang agama
penjelmaan pikiran untuk membentuk sebagai kebudayaan, pandangan ilmu ini
kekuasaan, yang dimaksudkan untuk ditolak oleh islam. Islam ada dua jenis
menyusun struktur ekonomi dan sosial agama : Agama yang lahir dalam masyarakat
sebaik mungkin menurut cita dan sebagai hasil, cara berfikir/merasa anutan
pandangan tertentu. masyarakat dalam hubungannya dengan
4. Bidang pengetahuan, adalah pengalaman yang gaib.
yang disalurkan oleh panca indra melalui
proses pemikiran.
5.Nilai-Nilai Islam dalam kebudayaan
Nusantara
1.Menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan Islam
yang merupakan buah karya kaum muslimin masa lalu
2.Memahami berbagai hasil pemikiran dan hasil karya
para ulama untuk diteladani dalam kehidupan sehari-
hari.
3.Membangun kesadaran generasi muslim akan
tanggung jawab terhadap kemajuan dunia Islam.
4.Memberikan pelajaran kepada generasi muslim dari
setiap kejadian untuk mencontoh/meneladani dari
perjuangan para tokoh di masa lalu guna perbaikan dari
dalam diri sendiri,masyarakat,lingkungan negerinya
serta demi Islam pada masa yang akan datang.
5.Memupuk semangat dan motivasi untuk
meningkatkan prestasi yang telah diraih umat terdahulu.
KESIMPULAN
Islam masuk ke indonesia lengkap dengan budayanya. Karena islam masuk dan
berkembang dari negri Arab, maka islam yang masuk ke Indonesia tidak terlepas
dari budaya Arabnya. Pada awal-awal masuknya dakwah islam ke Indoesia
dirasakan sangat sulit membedakan mana ajaran islam dan mana budaya barat.
Masyarakat awam menyamakan antara perilaku yang ditampilkan oleh orang
Arab dengan perilaku ajaran islam. Seolah-olah apa yang dilakukan orang Arab
tersebut mencerminkan ajaran islam, bahkan hingga kini budaya Arab masih
melekat pada tradisi masyarakat Indonesia. Dalam perkembangan dakwah islam
di Indonesia para da’i mendakwahkan ajaran islam melalui bahasa budaya,
sebagaimana dilakukan oleh para wali di tanah Jawa. Karena kehebatan para
wali Allah dalam mengemas ajaran islam dengan budaya setempat sehingga
masyarakat tidak sadar bahwa nilai-nilai islam telah masuk dan menjadi teradisi
dalam kehidupan sehari-hri mereka. Lebih jauh lagi bahwa nilai-nilai islam sudah
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan mereka
THANK’S TO
BAYU AGUNG LAKSONO SABRINA
01 03

FITRIYAH CAHYANI
02 MUHAMMAD UBAIDILLAH 04

IBU Irma Suryani S. Ag, M. Ag Teman Teman Mahasiswa


Peternakan 2020

Anda mungkin juga menyukai