Istilah kebudayaan berasal dari kata dasar budaya sehingga memiliki
keterkaitan makna. Kebudayaan merupakan hasil dari budaya yaitu hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat. Kebudayaan menunjuk kepada berbagai aspek kehidupan meliputi cara-cara berlaku, kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap, dan juga hasil dari kegiatan manusia khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu.Para ahli budaya lebih banyak mendefinisikan kebudayaan daripada budaya. Hal ini menunjukkan bahwa hakikat kebudayaan lebih kompleks dibandingkan dengan budaya. Beberapa pengertian kebudayaan dari beberapa ahli, antara lain: a. Koentjaraningrat. Kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya. Koentjaraningrat membedakan adanya tiga wujud dari kebudayaan yaitu: (1) Wujud kebudayaan sebagai sebuah kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai- nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. (2) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam suatu masyrakat. (3) Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. b. Ki Hajar Dewantara. Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai. c. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi. Kebudayaan adalah semua hasil karya rasa dan cipta masyarakat. Contoh hasil karya masyarakat adalah teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan manusia untuk mengusai alam sekitarnya. 2. Prinsip Kebudayaan dalam Islam
1. Menghormati akal. Manusia 2. Memotivasi untuk menuntut dan
dengan akalnya bisa membangun mengembangkan ilmu. Firman Allah Swt (Qs, aL- kebudayaan baru. Kebudayaan Islam Mujadalah, 58:11). ٰيٓاَيها الَّذي َن ٰامنُ ٓوا ا َذا قيل لَ ُكم تَفَسحوا فى ا ْلم ٰجلس فَا ْفسحوا ي ْفسح هّٰللا tidak akan menampilkan hal-hal yang ُ ِ َ َ ْ ُ َ ِ ِ َ ِ ْ ُ َّ ْ َ ْ ِ ِ ْ َ ْ ِ َ ُّ dapat merusak manusia. Dijelaskan ش ُز ْوا يَ ْرفَ ِع هّٰللا ُ الَّ ِذ ْي َن ٰا َمنُ ْوا ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذ ْي َن اُ ْوتُوا ُ لَ ُك ۚ ْم َواِ َذا قِ ْي َل ا ْن ُ ش ُز ْوا فَا ْن dalam Qs. Ali-Imran, 3:190 : ت َوهّٰللا ُ بِ َما تَ ْع َملُ ْو َن َخبِ ْي ٌر ٍ ۗ ا ْل ِع ْل َم َد َر ٰج ف الَّ ْي ِل ِ اختِاَلْ ض َو ِ ت َوااْل َ ْر ِ سمٰ ٰو ِ اِنَّ فِ ْي َخ ْل َّ ق ال “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila ب ٍ َوالنَّ َها ِر اَل ٰ ٰي ِ ۙ ت اِّل ُولِى ااْل َ ْلبَا dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam yang artinya: “Sesungguhnya dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah penciptaan langit dan bumi dan akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila pergantian malam dan siang terdapat dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, tanda-tanda kebesaran Allah bagi niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang- orang yang berakal”. orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan “. 4.Tidak membuat pengrusakan. Firman Allah Swt: (Qs, al-Qhasash, 28:77). 3. Menghindari taklid buta. Kebudayaan نَ م ِ َك َ ب ي ْ صِ َس نَ ْ ََوا ْبتَ ِغ فِ ْي َمٓا ٰا ٰتى َك هّٰللا ُ الدَّا َر ااْل ٰ ِخ َرةَ َواَل ت ن Islam hendaknya mengantarkan umat ى ِ ف د َ ا س َ َس َن هّٰللا ُ اِلَ ْي َك َواَل تَ ْب ِغ ا ْلف َ ح ْ َسنْ َك َمٓا ا ِ ح ْ َال ُّد ْنيَا َوا manusia untuk tidak menerima sesuatu ن َ ي ْ د ِ س ِ ْ ض ۗاِنَّ هّٰللا َ اَل يُ ِح ُّب ا ْل ُم ف ِ ر ْ َ ااْل sebelum diteliti. Sebagaimana telah difirmankan Allah Swt: (QS, al-Isra, 17:36). “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan ص َر َوا ْلفُؤَا َد ُك ُّل بلْ ا و ع م س ال ن ا ۗ م ْ ل ع ه ب َ ل س يَ ل ام ف ْ ق َ ت اَل و Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu َ َ َ ۤ َ ْ َّ َّ ِ ٌ ِ ِٖ َك َ ْ َ ُ َ ٰ ُا lupakan bagianmu di dunia dan berbuat ْ ان َع ْنهُ َم ْواًلpُُٔسٔـ َ َك َكpِول ِٕٕى “Dan janganlah kamu mengikuti dari baiklah (kepada orang lain) sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena sebagaimana Allah telah berbuat baik pendengaran, penglihatan dan hati nurani kepadamu, dan janganlah kamu semua itu akan dimintai berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, pertanggungjawaban”. Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan”. 3. Masjid Pusat Kebudayaan Islam Masjid adalah salah satu lambang Islam. Ia adalah Pada masa sahabat, fungsi dan peran barometer atau ukuran dari suasana dan keadaan masjid yang dijalankan oleh nabi masyarakat muslim yang ada di sekitarnya. Maka Muhammad SAW masih dijalankan pembangunan masjid bermakna pembangunan oleh para sahabat namun, ada sedikit Islam dalam suatu masyarakat. Keruntuhan masjid perubahan yang terjadi pada fisik bermakna keruntuhan Islam dalam masyarakat. masjid, dikarenakan bertambah Memahami masjid secara universal berarti juga banyaknya umat Islam pada masa itu. memahaminya sebagai sebuah instrumen sosial Pada masa Umar bin Khatab terjadi masyarakat Islam yang tidak dapat dipisahkan dari pemisahan antara pendidikan dengan masyarakat Islam itu sendiri. Keberadaan masjid keagamaan, pada masa Umar, pada umumnya merupakan salah satu perwujudan pendidikan telah disediakan ruangan aspirasi umat Islam sebagai tempat ibadah yang khusus. Selebihnya, fungsi dan peran menduduki fungsi sentral. Mengingat fungsinya yang masjid relatif tidak mengalami strategis, maka perlu dibina sebaik-Baiknya, baik segi perubahan dan pergeseran, masih fisik bangunan maupun segi kegiatan berjalan sama seperti masjid di pemakmurannya. zaman Rasulullah.
Pada dasarnya di dalam Alquran terdapat banyak ayat yang membahas tentang masjid, seperti dalam ayat berikut:
هّٰلل هّٰللا ش َ ص ٰلوةَ َو ٰاتَى ال َّز ٰكوةَ َولَ ْم يَ ْخ َّۤ اِنَّ َما يَ ْع ُم ُر َم ٰس ِج َد ِ َمنْ ٰا َم َن بِا ِ َوا ْليَ ْو ِم ااْل ٰ ِخ ِر َواَقَا َم ال ٰ ُ سى ا ٕى َك اَنْ يَّ ُك ْونُ ْوا ِم َن ا ْل ُم ْهتَ ِد ْي َنpِِٕ ول ٓ ٰ اِاَّل هّٰللا َ ۗفَ َع “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”.(QS. At-Taubah: 18) 4. Perbedaan Budaya Barat dengan Islam
1. Bidang sosial, ialah pergaulan hidup.
Istilah ini ditujukan kepada pergaulan serta 5. Bidang seni, adalah penjelmaan dari rasa hubungan manusia dengan manusia keindahan dan estetika yaitu usaha untuk lainnya. menciptakan bentuk-bentuk yang 2. Bidang ekonomi, ekonomi merupakan menyenangkan. penjelmaan naluri mempertahankan hidup 6. Bidang Filsafat, adalah penjelmaan pikiran yang disusun oleh pikiran. Hakikatnya, mencari kebenaran. Hakikat itu berpengaruh produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan menjadi pedoman dalam cita-cita, keperluan. pandangan, sikap, prilaku, ciptaan manusia 3. Bidang politik atau disebut juga ilmu tata dalam mewujudkan nilai-nilai. Negara. Namun hakikatnya adalah 7. Bidang agama, Ilmu memandang agama penjelmaan pikiran untuk membentuk sebagai kebudayaan, pandangan ilmu ini kekuasaan, yang dimaksudkan untuk ditolak oleh islam. Islam ada dua jenis menyusun struktur ekonomi dan sosial agama : Agama yang lahir dalam masyarakat sebaik mungkin menurut cita dan sebagai hasil, cara berfikir/merasa anutan pandangan tertentu. masyarakat dalam hubungannya dengan 4. Bidang pengetahuan, adalah pengalaman yang gaib. yang disalurkan oleh panca indra melalui proses pemikiran. 5.Nilai-Nilai Islam dalam kebudayaan Nusantara 1.Menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan Islam yang merupakan buah karya kaum muslimin masa lalu 2.Memahami berbagai hasil pemikiran dan hasil karya para ulama untuk diteladani dalam kehidupan sehari- hari. 3.Membangun kesadaran generasi muslim akan tanggung jawab terhadap kemajuan dunia Islam. 4.Memberikan pelajaran kepada generasi muslim dari setiap kejadian untuk mencontoh/meneladani dari perjuangan para tokoh di masa lalu guna perbaikan dari dalam diri sendiri,masyarakat,lingkungan negerinya serta demi Islam pada masa yang akan datang. 5.Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih umat terdahulu. KESIMPULAN Islam masuk ke indonesia lengkap dengan budayanya. Karena islam masuk dan berkembang dari negri Arab, maka islam yang masuk ke Indonesia tidak terlepas dari budaya Arabnya. Pada awal-awal masuknya dakwah islam ke Indoesia dirasakan sangat sulit membedakan mana ajaran islam dan mana budaya barat. Masyarakat awam menyamakan antara perilaku yang ditampilkan oleh orang Arab dengan perilaku ajaran islam. Seolah-olah apa yang dilakukan orang Arab tersebut mencerminkan ajaran islam, bahkan hingga kini budaya Arab masih melekat pada tradisi masyarakat Indonesia. Dalam perkembangan dakwah islam di Indonesia para da’i mendakwahkan ajaran islam melalui bahasa budaya, sebagaimana dilakukan oleh para wali di tanah Jawa. Karena kehebatan para wali Allah dalam mengemas ajaran islam dengan budaya setempat sehingga masyarakat tidak sadar bahwa nilai-nilai islam telah masuk dan menjadi teradisi dalam kehidupan sehari-hri mereka. Lebih jauh lagi bahwa nilai-nilai islam sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan mereka THANK’S TO BAYU AGUNG LAKSONO SABRINA 01 03
FITRIYAH CAHYANI 02 MUHAMMAD UBAIDILLAH 04
IBU Irma Suryani S. Ag, M. Ag Teman Teman Mahasiswa