Anda di halaman 1dari 11

SISTEM EKONOMI

INDONESIA
TOPIK :
“PEMBANGUNAN EKONOMI
DAERAH (PED)”
BY;
CANDRA JON ASMARA, S.Sos, M.Si
UIN SUSKA RIAU
Dasar Hukum Otonomi Daerah;
1. Undang-Undang No. 22 Tahun
1999
2. Undang-Undang No. 32 tahun
2004
3. Undang-Undang No. 23 tahun
2014
semuanya menyangkut tentang
Pemerintahan Daerah.
Pemberlakuan Undang-Undnag
Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, terjadi
pergeseran dalam pembangunan
ekonomi daerah yang dahulunya
bersifat sentralistis berubah menjadi
desentralisasi. Kondisi ini menjadikan
daerah yang mandiri untuk
melaksanakan pembangunan
ekonomi daerah
I. PENGERTIAN EKONOMI DAERAH
1. Daerah dianggap sebagai ruanng dimana
terdapat kegiatan ekonomi dan didalam
pelosok ruang tersebut terdapat sifat-sifat
yang sama;
2. Daerah dianggap sebagai suatu ekonomi
ruang apabila daerah tersebut dikuasai
oleh satu atau beberapa pusat kegiatan
ekonomi. Daerah disebut daerah modal.
3. Daerah adalah ekonomi ruang yang berada
dibawah satu administrasi tertentu. (Prov,
Kab/kota, kecamatan dan desa)
II. PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
Pembangunan ekonomi daerah adalah
suatu proses dimana pemerintah daerah
dan masyarakatnya mengelola sumber
daya2 yang ada dan membentuk suatu
pola kemitraan antara pemerintah daerah
dengan sektor swasta untuk menciptakan
suatu lapangan kerja baru dan
merangsang perkembangan kegiatan
ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam
wilayah
II. PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
Tujuan utama pembangunan ekonomi
daerah adalah untuk meningkatkan
jumlah dan jenis peluang kerja untuk
masyarakat daerah. Oleh karena itu
Pemda dgn partisipasi masyarakatnya,
dgn dukungan sumber daya yang ada
harus mampu menghitung potensi
sumber daya2 yang diperlukan untuk
merancang dan membangun ekonomi
daerahnya.
III. PERMASALAHAN DALAM PED
1. KETIMPANGAN PEMBANGUNAN
SEKTOR INDUSTRI;
2. KURANG MERATANYA INVESTASI;
3. TINGKAT MOBILITAS FAKTOR
PRODUKSI YANG RENDAH;
4. PERBEDAAN SUMBER DAYA ALAM;
5. PERBEDAAN DEMOGRAFIS;
6. KURANG LANCARNYA
PERDAGANGAN ANTAR DAERAH.
IV. PERAN PEMDA DALAM PED
1. ENTERPRENUER, membentuk BUMD
2. KOORDINATOR, mengkoordinator
kebijakan renstra PED yg lebih baik.
3. FASILITATOR, memfasilitasi kemajuan
PED melalui perbaikan perilaku dan
budaya masyarakat.
4. STIMULATOR, membuat berbagai
brosur, pengembangan kawasan
industri, outlet produk UKMK dan expo.
V. PARADIGMA BARU PED
KOMPONEN KONSEP LAMA KONSEP BARU
Kesempatan Bertambahnya Perusahaan hrs
Kerja perusahaan = mengembangkan
bertambahnya usaha sesuai dengan
peluanng kerja kondisi daerah
Basis Pengembangan Pengem. Lembaga
pembangunan Sektor Ekonomi ekonomi baru
Aset –aset Keunggulan Keunggulan kompetitif
lokasi didasarkan pada didasar pada kualitas
aset lingkungan
Sumber daya Ketersediaan Pengetahuan sebagai
pengetahuan angkatan kerja pembangkit ekonomi
VI. STRETEGI PED
1. STRATEGI PEMBANGUNAN FISIK;
2. STRETEGI PENGEMBANGAN DUNIA
USAHA;
3. STRATEGI PENGEMBANGAN SDM;
4. STRATEGI PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
KESIMPULAN
PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
PERLU MELIBATKAN SELURUH
ELEMEN YANG ADA DIDAERAH
YAKNI PEMDA, MASYARAKAT DAN
SWASTA SERTA MENGGALI
POTENSI SUMBER DAYA DAERAH
YANG DIALOKASIKAN DALAM
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
EKONOMI DAERAH.

Anda mungkin juga menyukai