Norhapilah
Sebagian ahli hadis yang lain menegaskan bahwa sanad adalah jalur atau
silsilah yang menyampaikan seseorang kepada matan hadis atau dengan
kata lain urutan beberapa nama yang meriwayatkan hadis dari satu orang
kepada yang lain sehingga sampai kepada Nabi Muhammad SAW.
Imam Bukhari dan Imam Muslim adalah dua ulama hadits yang kitab
haditsnya didaulat sebagai kitab hadis yang paling autentik dalam periwayatan
hadits, namun demikian keduanya memiliki sedikit perbedaan pendapat berkaitan
dengan kriteria ittishalu sanad.
Syarat pertama dapat dilakukan dengan meneliti pribadi periwayat. Sedangkan
untuk syarat yang kedua, paling tidak ada dua hal yang terkait dengan syarat
tersebut, yaitu:
D. al-Munâwalah, yaitu pemberian syaikh kepada muridnya sebuah kitab asli atau
salinan yang sudah dikoreksinya untuk diriwayatkan. Lafadz-lafadz yang digunakan
oleh periwayat dalam meriwayatkan hadis atas dasar al-munâwalah.
E. al-Mukâtabah, yaitu sebuah tulisan seorang syaikh (guru) yang menulis sendiri atau menyuruh
orang lain menulis beberapa hadis kepada orang di tempat lain atau yang ada
dihadapannya(korespondensi).
F. al-I`lâm merupakan pemberian sebuah kabar dari syaikh kepada muridnya bahwa
sesungguhnya kitab ini atau hadis ini dari riwayat-riwayat syaikh tersebut atau dari hasih
pendengaran (simâ`)
G. al-Washiyyah, yaitu sebuah penjelasan syaikh kepada muridnya ketika sedang
bepergian atau menjelang ajal kematiannya dengan mewasiatkan kitab kepada seseorang
yang jelas atau yang dikenal untuk meriwayatkan hadis yang ada di kitab tersebut.
H. al-Wijâdah, yaitu penemuan murid akan sebuah hadis yang ditulis oleh syaikh
yang telah dia jumpai dan dia mengetahui bahwa hadis tersebut dari syaikh-nya atau
belum berjumpa dengan syaikh
C. Hubungan periwayat dengan metode periwayatannya
Keadaan periwayat dapat dibagi kepada tsiqah dan tidak tsiqah atau dha`îf. Dalam
menyampaikan riwayat hadis, periwayat yang tsiqah memiliki tingkat akurasi
yang tinggi dan karenanya dapat dipercaya riwayatnya. Sedangkan riwayat yang
tidak tsiqah dari segi akurasinya berada di bawah riwayat yang disampaikan oleh
orang yang tsiqah.Dalam hubungannya dengan persambungan sanad, kualitas
periwayat sangat menentukan.
Dari segi bahasa mu’an’an adalah isim maf’ul dari ‘an’ana-yu’an’inu yang berarti
dari. Menurut istilah, haditsmu’an’an adalah hadits yang disebutkan dalam sanadnya
diriwayatkan oleh si Fulan dari si Fulan, dengan tidak menyebutkan perkataan
memberitakan, menggambarkan. Contoh haditsmu’an’an adalah : Memberitakan
kepada kami Al-Hasan bin Arafah, memberitakan kepada kami isma’il bin iyasydari
yahya bin Abu Amru Asy-Syaybanidari Abdullah bin Ad-Daylami berkata : Aku
mendengar Abdullah bin Amr
2. Hadits Muannan
Menurut istilah, haditsmuannan adalah hadits yang dikatakan dalam sanadnya
memberitakan kepada kami bahwasanya si Fulan memberitakan kepadanya begini.
3. Hadits Musalsal
Menurut istilah musalsal adalah keikutsertaan para perawi dalam sanad secara berturut-
turut pada suatu sifat atau pada satu keadaan, terkdang bagi para perawi dan terkadang bagi
perawinya.