Anda di halaman 1dari 19

APPLICATION OF HILDEGARD PEPLAU'S INTERPERSONAL

RELATIONSHIP THEORY IN PHYSICAL NURSING

Oleh :

MIFTAHUL JANNAH 2112201010018


SAMSIDAR 2112201010004

Dosen Pebimbing;
Ns. Syarifah Rauzatul Jannah, MNS., Ph.D
Teori Hubungan Interpersonal
Biografi
Dr. Hildegard E. Peplau, beliau adalah Pioneer di keperawatan
 Peplau mengawali karilnya setelah menyelesaikan pendidikan
Diploma keperawatan di Pottstown Pennsylvania pada tahun 1931
 Peplau melanjutkan pendidikan dan lulus tahun 1943 di Bennington
dengan gelas BA di Psikologi Interpersonal
 Kemudian meraih gelar MA di keperawatan piskiatrik tahun 1947
dari Columbia University di New York
 Peplau juga memperoleh gelar Edd di Curikulum Develotmen tahun
1953
 Peplau menjabat sebagai Direktur Eksekutif dan Presiden
dari ANA (American Nurse Association), karena pengaruhnya
yang sangat besar untuk keperawatan jiwa, Peplau
digambarkan sebagai Ibu dari Keperawatan Jiwa

 Konstribusinya dalam dunia keperawatan meliputi perannya


sebagai pakar dibidang keperawatan jiwa, pendidik, penulis,
pemimpin keperawatan dan pengembangan teori.
Latar Belakang Teori
 Pada mulanya Hildegard E. Peplau mengembangkan
teorinya sebagai bentuk kekecewaannya sekaligus
keprihatinannya terhadap praktik keperawatan
“Custodial Care”.
 Melalui tulisannya Hildegard E. Peplau
mempublikasikan teorinya mengenai hubungan
interpersonal dalam keperawatan.
Konsep Teori Peplau
 Teori Hildegard E Peplau adalah teori keperawatan
psikodinamik.
 Teori keperawatan psikodinamik sebagai kemampuan
memahami perilaku seseorang untuk membantu
mengidentifikasi keluhan yang dirasakan dan
menerapkan prinsip- prinsip kemanusiaan yang terkait
dengan masalah timbul dari segala hal atau kejadian yang
pernah dialami.
Teori Peplau berfokus pada kemampuan untuk memahami diri
sendiri dan orang lain dengan menggunakan dasar hubungan
interpersonal.
Tujuan keperawatan Hildegard E. Peplau adalah untuk mendidik
pasien dan keluarga agar dapat mencapai kematangan
pekembangan personal, pengembangan kepribadian ke arah
pribadi dan kehidupan sosial yang kreatif, konstruktif dan
produktif.
Empat fase dari hubugan perawat-pasien

Fase Tterjadi pada kontak pertama antara perawat dengan


Orientasi pasien.

Pasien mengenali kebutuhan perawatan kesehatannya dan mulai


Fase
mengembangkan kepercayaan serta berespons secara selektif
identifikasi terhadap perawat.

Masalah kesehatan pasien telah diselesaikan dan pasien


Fase mengambil keuntungan penuh terhadap pelayanan yang
Eksplorasi ditawarkan

Fase Terjadi ketika kebutuhan pasien telah terpenuhi melalui kerja


Resolusi kolaboratif perawat dan pasien. Pasien didorong untuk mandiri
Perawat selama proses interpersonal

Stranger
Resource
person
Intructional
Teaching role Experiental
Counseling
rolel

Surrogate role

Leadership
role
Paradigma Keperawatan
 Manusia:
Keseimbangan fisiologis, psiologis dan sosial dari setiap manusia pada dasarnya
tidak stabil

 Lingkungan:
Hubungan interpersonal dengan orang yang dekat dengan pasien

 Sehat dan sakit :


Simbol dari pertumbuhan dan perkembangan kepribadian ke arah kepribadian
dan sosial yang kreatif, konstruktif, dan produktif

 Keperawatan :
Keperawatan adalah proses interpersonal terapeutik yang penting diantara
perawat dan pasien.
HASIL LITERATURE RIVIEW
1. Analisis Komunikasi Perawat dalam pemulihan pasien
gangguan jiwa (Meliza, C.P & Anisah, N., 2017).

 Subjek Penelitian : 4 orang perawat Rumah Sakit Jiwa Aceh yang


menerapkan komunikasi terapeutik pada pasien gangguan jiwa
halusinasi
 Hasil : Komunikasi terapeutik yang diterapkan perawat RSJ Aceh
untuk membantu pemulihan pasien gangguan jiwa halusinasi melalui
empat tahapan yaitu tahap pra interaksi, orientasi, kerja dan terminasi.
Keempat fase tersebut saling berkaitan dan disetiap fase diperlukan
peran yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pasien.
2. Asuhan keperawatan ners dan ners spesialis dengan pendekatan
interpersonal peplau dan caring swanson pada klien perilaku
kekerasan (Setiawan, H., Keliat, B.A., Putri,Y.S.E., 2017)

 Subjek Penelitian : 8 klien perilaku kekerasan dalam kurun waktu 16


Februari – 18 April 2016
 Hasil : latihan asertif klien belajarmengungkapkan rasa marah secara
tepat atau asertif sehingga klien mampu untuk berhubungan dengan
orang lain, mampu menyatakan: apa yang diinginkannya, apa yang
disukainya, dan apa yang ingin dia kerjakan dan kemampuan untuk
membuat seseorang merasa tidak risih berbicara tentang dirinya sendiri.
3. Peningkatan Pendidikan Pasien dan Keluarga dengan Penguatan
Peran Interpersonal Champion Promosi Kesehatan dengan
Pendekatan Teori Peplau (Suhariyanto, dkk., 2019)

 Subjek Penelitian : 38 dokumentasi pendidikan pasien dan keluarga


interkolaborasi
 Hasil : Terdapat peningkatan yang bermakna pada rerata nilai
pengetahuan champion promosi kesehatan selama mengikuti penguatan
peran interpersonal dengan pendekatan Teori Peplau (p 0,001). di RSUD
dr. Abdul Aziz. Peningkatan signifikan kemampuan champion promosi
kesehatan terdapat pada peran pengajaran/narasumber, kepemimpinan,
wali serta kepatuhan pemberian pendidikan pasien dan keluarga.
4. Interaksi Perawat-Pasien sebagai Pengobatan untuk Depresi
Antepartum: Analisis Metode Campuran

 Subjek Penelitian : 695 wanita awal yang terdaftar dalam sampel.


Strategi pengambilan sampel awal adalah purposive, memastikan sampel
wanita yang menunjukkan depresi dan kemudian dibagi menjadi dua
subkelompok berdasarkan skor pada akhir kehamilan

 Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa Intervensi dukungan telepon


yang diberikan perawat, dimodelkan di sekitar teori hubungan
interpersonal Peplau, mungkin merupakan cara yang efektif untuk
memberikan dukungan kepada wanita yang kurang terlayani dan memiliki
potensi untuk mengobati atau mengimbangi depresi antepartum.
Kelebihan dan Kekurangan dari Teori Peplau
Kelebihan :
1. Meningkatkan kondisi kejiwaan pasien yang lebih baik
2. Menurunkan kecemasan pada pasien dalam teori keperawatan
3. Memberikan proses asuhan keperawatan yang lebih baik
4. Mendorong kemandirian pasien.

Kekurangannya
Hanya difokuskan pada pasien yang sudah kooperatif saat melakukan
upaya penyembuhan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai