Peranan Dan Strategi PHC
Peranan Dan Strategi PHC
Peranan Dan Strategi PHC
1. Kerjasama multisektoral
2. Partisipasi masyarakat, dan
3. Penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dengan
pelaksanaan di masyarakat.
Ujar Menkes saat membuka secara resmi the 14 Medical Association
of South East Asian Nation (MASEAN) Mid-term Meeting di Savoy
Homann, Bandung (17/06).
Menurut Deklarasi Alma Ata (1978) PHC adalah kontak pertama
individu, keluarga, atau masyarakat dengan sistem pelayanan.
Pengertian ini sesuai dengan definisi Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) tahun 2009, yang menyatakan bahwa Upaya Kesehatan
Primer adalah upaya kesehatan dasar dimana terjadi kontak
pertama perorangan atau masyarakat dengan pelayanan kesehatan.
Menurut Menkes, dalam mendukung strategi PHC yang pertama,
Kementerian Kesehatan RI mengadopsi nilai inklusif, yang
merupakan salah satu dari 5 nilai yang harus diterapkan dalam
pelaksanaan pembangunan kesehatan, yaitu pro-rakyat, inklusif,
responsif, efektif, dan bersih.
Strategi PHC yang kedua, sejalan dengan misi Kementerian
Kesehatan, yaitu
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat
madani;
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu
dan berkeadilan;
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan; dan
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Di Indonesia, pelaksanaan Primary Health Care secara umum
dilaksanakan melaui pusat kesehatan dan di bawahnya
(termasuk sub-pusat kesehatan, pusat kesehatan berjalan) dan
banyak kegiatan berbasis kesehatan masyarakat seperti Rumah
Bersalin Desa dan Pelayanan Kesehatan Desa seperti Layanan
Pos Terpadu (ISP atau Posyandu). Secara administratif,
Indonesia terdiri dari 33 provinsi, 349 Kabupaten dan 91
Kotamadya, 5.263 Kecamatan dan 62.806 desa.
2. Pelita II :
- Trilogi pembangunan isinya meningkatkan kesadaran untuk
meningkatkan Jangkauan Kesehatan.
- Kesadaran akan ketertiban partisipasi masyarakat dalam bidang
kesehatan.
- Pengembangan PKMD sebagai wujud operasional dari PHC
3. Pelita III :
Tahun 1982 lahir Sistem Kesehatan Nasional menekankan pada
pendekatan kesisteman, kemasyarakatan, kerja sama lintas sektoral,
melibatkan peran serta masyarakat, menekankan pada pendekatan
promotif dan preventif.
4. Pelita IV :
- PHC /PKMD diwarnai dengan prioritas untuk menurunkan tingkat
kematian bayi, anak dan ibu serta turunnya tingkat kelahiran.
- Menyelenggarakan program posyandu disetiap Desa.
5. Pelita V :
- Meningkatkan mutu Posyandu.
- Melaksanakan 5 kegiatan Posyandu (Panca Krida Posyandu).
- Sapta krida Posyandu
Menkes menambahkan, untuk mencapai keberhasilan
penyelenggaraan PHC bagi masyarakat, diperlukan
kerjasama baik lintas sektoral maupun regional, khususnya
di kawasan Asia Tenggara.
Tujuan Khusus
1. Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani
2. Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
3. Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani
4. Pelayanan harus secara maksimum menggunkan tenaga dan sumber –
sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
TANGGUNG JAWAB NAKES DALAM PHC