ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Pearson Correlations Suatu Teknik Statistik yang dipergunakan untuk mengukur kekuata n hubungan 2 Variabel dan juga untuk dapat mengetahui bentuk h ubungan antara 2 Variabel tersebut dengan hasil yang sifatnya kua ntitatif. Kekuatan hubungan antara 2 variabel yang dimaksud disini adalah apakah hubungan tersebut ERAT, LEMAH, ataupun TI DAK ERAT sedangkan bentuk hubungannya adalah apakah bentu k korelasinya Linear Positif ataupun Linear Negatif.
Hubungan antara 2 Variabel biasanya disebut dengan Koefisien Kor
elasi dan dilambangkan dengan symbol “r”. Nilai Koefisian r akan s elalu berada di antara -1 sampai +1. Pola Bentuk Hubungan 2 variabel 1. Korelasi Linear Positif (+1) Perubahan salah satu nilai variabel diikuti perubahan nilai variabel yang lainya secara teratur dengan ara h yang sama. Nilai variabel x mengalami kenaukan maka varibel y ikut naik, begitu juga sebaliknya - nilai koefisien korelasi mendekati +1 berarti pasangan data variabel x dan vaiabel y memiliki korelasi Li near Positif yang kuat/erat. 2. Korealasi Linear Negatif (-1) Perubahan salah tau vairiabel diikuuti perubahan variabel lainya secara teratur dengan arah yang berlaw anan. Jika nilai vairabel x naik maka y turun, begitu juga seblaiknya. - Apabila nlai koefisien mendekati -1 maka hal ini menunjukkan pasangan data variabel x dan variabel y memiliki korelasi linear negatif yang kuat/erat. 3. Tidak Berkorelasi (0) Kenaikan antara satu variabel dengan variabel lainya berubah-ubah. - Apabila nilai koefisien korelasi mendekati 0 berarti pasangan variable x dan y memiliki korelasi yang sa ngat lemah atau berkemungkinan tidak berkorelasi. Tabel kriteria Hubungan Identitas Jurnal Judul : Relationship between learning strategies and academic performance: a comparison between accreditation of prior experiential l earning (APEL) and regular entry undergraduates (malaysia) Penulis : Arathai Din Eak, Melihat Fen Tan, Li Hsien Ooi dan Anna Christina Abdullah Nama Jurnal : Vol. 16 No. 2, 2021 Tahun Terbit : 5 October 2021 Latar Belakang • Cara belajar open distance learning (ODL) diperkenalkan untuk memungkinkan oran g Malaysia untuk mengembangkan diri secara profesional sambil tetap bekerja untu k berkontribusi pada perekonomian. Dulu dibuat dengan tujuan untuk meningkatka n dan memperluas sumber daya manusia Malaysiayang merupakan bagian dari Renc ana Malaysia ke-11 untuk mengembangkan sumber daya manusianya. • Akses ke pendidikan tinggi melalui Akreditasi Prior Experiential Learning (APEL) dicip takan melalui kolaborasi antara Kementerian Pendidikan Malaysia dan Badan Kualifik asi Malaysia (MQA). Oleh memanfaatkan pengalaman kerja atau pengalaman kerja s ebelumnya, APEL memungkinkan pelajar untuk mendaftar ke pendidikan tinggi dan memberikan akses kepada peserta didik dari berbagai latar belakang lembaga pendi dikan. • Namun siswa masuk APEL memiliki latar belakang akademis yang lebih rendah diba ndingkan dengan mereka yang diterima di universitas melalui jalur reguler. Namun, kedua kelompok siswa akan menerima layanan pembelajaran yang sama, masukan d an penilaian pada saat dimulainyastudi dan sampai selesai Tujuan penelitian ini bertujuan untuk membandingkan ki nerja akademik dan jenis pembelajaran strategi ya ng digunakan oleh APEL dan mahasiswa masuk re guler. Ini juga mengeksplorasi hubungan antara ki nerja akademik dan jenis strategi pembelajaran ya ng digunakan oleh kedua kelompok sarjana ini Keterbaruan Meskipun ada banyak penelitian yang menghubungkan kinerja ak ademik dengan strategi pembelajaran. Penelitian di bidang ini, kh ususnya di kalangan pelajar APEL di Malaysia, tetap ada namun k urang masih jarang. Oleh karena itu, penelitian ini dapat memberi kan kontribusi dalam bidang ilmu pengetahuan dengan cara men gidentifikasi dan membandingkan strategi pembelajaran yang dig unakan oleh peserta reguler dan APEL masuk sarjana dan menent ukan apakah ada hubungan antara kinerja akademik dan strategi belajar antara kedua kelompok siswa tersebut. Studi ini akan sang at bermanfaat bagi penyedia pendidikan tinggi, karena mereka dapat lebih mempersiapkan diri untuk memenuhi tuntutan kelom pok pembelajar APEL yang berkembang ini . Metodologi Penelitian • Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi kuantitatif. • Desain komparatif yang digunakan untuk menguji perbedaan ki nerja akademik dan strategi pembelajaran yang digunakan oleh APEL dan sarjana masuk reguler. • Desain korelatif digunakan untuk mengeksplorasi hubungan ant ara strategi pembelajaran yang digunakan dan kinerja akademik inisiswa. • Data dikumpulkan dari data arsip dan kuesioner. Data arsipterm asuk asupan siswa, jenis entri dan CGPA, yang diperoleh dariPen daftaran universitas Populasi & Sampel • Daftar siswa dari Januari 2016 hingga Januari 2019 diperoleh dari Registr y. Ada 4.452 sarjana, 2.706 peserta reguler dan 1.746 peserta APEL, terdaf tar selama ini. • Kuesioner diberikan kepada 4.452 mahasiswa menggunakan Survey Mon key. Tujuh ratus siswa, 410 peserta reguler dan 290 peserta APEL, mengisi kuesioner. CGPA ini siswa kemudian diperoleh dari Registry universitas. D ata diimpor ke SPSS untuk analisis data. • Independen t -tests dilakukan untuk membandingkan perbedaan dalam k inerja akademik dan strategi pembelajaran yang digunakan antara APEL d an entri reguler sarjana. Kemudian, korelasi Pearson dilakukan untuk men geksplorasi hubungan antara kinerja akademik dan strategi pembelajaran yang digunakan untuk kedua kelompok siswa Temuan • Beberapa perubahan dilakukan dalam kuesioner agar sesuai denga n konteks universitas. Dua tahap studi pendahuluan dilakukan pada kuesioner untuk mengkonfirmasi bahwa versi modifikasi dari MSLQ adalah instrumen yang dapat diandalkan. Temuan • Hasil independent sample t -test. ditemukan bahwa tidak ada pe rbedaan yang signifikan dalam jenis strategi pembelajaran yang digunakan oleh ini dua kelompok siswa Temuan • Korelasi Pearson dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antara pembelajaran strategi dan kinerja akademik dari peserta reguler. Se perti yang ditunjukkan pada Tabel 3 , metacognitive self-regulation, time and study environment management, effort regulation dan hel p-seeking berkorelasi positif dengan kinerja akademik. Besarnyahub ungan kecil Temuan • Korelasi Pearson juga dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan a ntara pembelajaran strategi dan kinerja akademik peserta APEL. Sep erti yang ditunjukkan pada Tabel 4 , hanya time and study environ ment management and effort regulation berkorelasi positif dengan prestasi akademik. Besarnya hubungannya juga kecil Kesimpulan • Peserta reguler ditemukan berkinerja sedikit lebih baik daripada peserta APEL. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis strategi pembelajaran yang digunakan oleh APEL dan peserta reg uler. • Untuk peserta reguler maupun pseserta APEL , baik manajemen waktu dan lingkungan belajar, serta usaha berkorelasi positif den gan kinerja akademik mereka. • Selain itu, tidak ada hubungan antara keterampilan kognitif dan pembelajaran teman sebaya dengan kinerja akademik. • Regulasi diri meta-kognitif dan pencarian bantuan yang ditemuk an mempengaruhi siswa reguler. • Kinerja akademik tidak berkorelasi dengan peserta APEL