Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 7

1. Hapizah Amalia (11194442110299)


2. Siti Norhaliza (11194442110264)
3. Aisya Rahmi (11194442110254)
4. Riski Noor Atikah (11194442110260)
5. Siti Farah Diba (11194442110263)
6. Nur Linda Susilawati (11194442110288)
REFLECTIVE PRACTICE
DALAM PELAYANAN
KEBIDANAN
Pengertian recletive practice dalam pelayanan
Kebidanan
• Suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan
kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan,dipengaruhi oleh filosofi yang
dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan) meliputi
unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma
kesehatan.
• Pengertian Reflective Practice secara umum
Reflective Practice adalah kemampuan untuk
mencerminkan pada tindakan sehingga untuk
terlibat dalam proses pembelajaran yang
berkelanjutan, yang menurut pencetus istilah,
adalah salah satu karakteristik mendefinisikan
praktek profesional.
Dalam praktik kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yang
berkualitas dibutuhkan
Upaya meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan :
• Keterampilan bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan
melakukan konseling
Kualitas pelayanan kebidanan ditentukan dengan cara :
• Bidan membina hubungan baik dengan sesama rekan sejawat
• Bidan membina hubungan baik dengan orang yang diberi
asuhan
• Bidan merupakan ujung tombak memberikan pelayanan yang
berkualitas dan sebagai tenaga kesehatan yang profesional,
bekerja sebagai mitra masyarakat, khususnya keluarga sebagai
unit terkecilnya
• Bidan memiliki posisi strategis untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang bersifat holistik komprehensif
(berkesinambungan,terpadu dan paripurna)
• Jadi seorang bidan di tuntut untuk menjadi individu yang
profesional dan handal memberikan pelayanan yang berkualitas
karena konsep kerjanya berhubungan dengan nyawa manusia
• Tenaga bidan bertanggung jawab memberikan pelayanan
kebidanan yang optimal dalam meningkatkan dan
mempertahankan mutu pelayanan kebidanan yang diberikan
selama 24 jam secara berkesinambungan
• Bidan harus memiliki keterampilan profesional atau global
• Agar bidan dapat menjalankan peran fungsinya denga baik,
maka perlu adanya pedekatan sosial budaya yang dapat
menjembatani pelayanannya kepada pasien
• Bidan dapat melakukan pendekatan sosial
• Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam
menerima, bahwa pelayanan atau informasi yang diberikan
oleh petugas, bukanlah sesuatu yang tabu tetapi suatu hal
yang nyata atau benar adanya.
Menghadirkan kembali
• Perspektif baru
pengalaman mengelola pengalaman
perasaan: diri
1. Memanfaatkan • Perubahan
Perilaku sikap dan
perasaan yang bersifat
gagasan perilaku
positif
perasaan 2. Mengubah perasaan-
• Kesiapan untuk
penarapan/apli
perasaan yang kasi (aksi)
mengganggu • Komitmen
3. Mengevaluasi kembali untuk bertindak
pengalaman..

Pengalaman Proses refleksi Hasil


Dalam gambar tersebut tampak bahwa proses refleksi pada
intinya meliputi 3 tahap kegiatan yaitu :

1. Tahap menghadirkan kembali pengalaman


2. Tahap mengelola perasaan
kegiatan utama :
-memanfaatkan perasaan-perasaan yang positif
-upaya mengubah perasaan2 yang mengganggu

3. Tahap mengevaluasi kembali pengalaman


-asosiasi
-integrasi
-validasi
-aprosiasi
Signifikasi refleksi dalam pembelajaran

o Refleksi dalam proses pelayanan kebidanan penting bagi bidan


o Bagi bidan yang memiliki kemampuan untuk melakukan refleksi
merupakan salah satu indikator dari bidan yang baik yaitu
mampu berpikir mendalam, dan kritis pada tindakan yang
dilakukan, mengevaluasi hasil keputusannya dimasa lalu guna
membuat keputusan yang lebih baik dimasa depan

Pentingnya refleksi dalam upaya membangun sikap berpikir kritis


Yaitu di posisi untuk menyelidiki dan merokontruksi aspek aspek
sosial dan moral dari lingkungan untuk mencapai pencerahan dan
emansipasi sepenuhnya
Penerapan Pembelajaran Reflektif

o Dapat diterapkan pada semua layanan kebidanan


o Memungkinkan para bidan meningkatkan pengetahuan, lebih
aktif dan bertanggung jawab
o Memungkinkan bidan melakukan tindakan dengan
menghubungkan teori dengan pengalaman mereka dan
belajar dari pengalaman hidup mereka
o Penerapan pembelajaran refleksi secara konsisten dan
berkelanjutan akan membantu pembentukan kebiasaan
berefleksi terlebih dulu sebelum melakukan sesuatu atau
berfikir sebelum bertindak
o Membangun kepekaan nurani terhadap hubungan
manusiawi, dengan pasien, dan tenaga kesehatan yang lain
Model Pembelajaran Reflektif

Pengenalan Penyajian
pengalaman
Refleksi Aksi Evaluasi
konteks
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai